Anda di halaman 1dari 4

Tekelan (Chromolaena odorataL.

Tekelan (Chromolaena odorataL.)


a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Chromolaena
Spesies : Chromolaena odorata (L.) King & H.E. Robins

b. Morfologi

Bentuk akar
1. Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki sususnan akar berupa akar
tunggang, besar dan dalam.
2. Akar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk
kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.
3. Warna akar kekuning-kuningan
4. Bagian-bagian akar :
1) Leher akar / pangkal akar (collum)
2) Ujung akar (apex radicis)
3) Batang akar (corpus radicis)
4) Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5) Serabut akar (fibrilla radicalis)
6) Rambut / bulu akar (pilus radicalis)
7) Tudung akar (calyptra)
Bentuk batang
Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki struktur batang yaitu :
a) Batang berbentuk bulat (teres)
b) Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
c) Pada permukaan batang terdapat rambut (pilosus)
d) Percabangan pada batang merupakan cara percabangan monopodial, dimana batang
pokok tampak lebih jelas karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya.
e) Bentuk percabangan pada tumbuhan ini adalah tegak (fastigiatus), yaitu sudut antara
batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya
sedikitserong keatas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya.
f) Batang kurinyuh memiliki permukaan berbulu atau berambut
g) Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan.

Bentuk Daun
Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki struktur daun tidak lengkap . Karna hanya
terdiri atas tangkai dan helaian saja. Adapun struktur-struktur daun adalah sebagai berikut :
- Tangkai daun
Tangkai daun kirinyuh (Chromolaena odorata) ini atau kirinyuh adalah setengah
lingkaran. Helaian daun kirinyuh (Chromolaena odorata) memiliki bagian bawah yang
terlebar sehingga bentuk daun ini yaitu bangun segitiga.
- Pada Susunan tulang daun terdapat :
• Ibu tulang (Costa)
• Tulang-tulang cabang (nervus letaralis)
• urat-urat daun (vena)
- Bentuk ujung daun
1. Pada tumbuhan kirinyuh bentuk ujung daun yaitu runcing dimana kedua tepi
daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan membentuk
sudut lancip (< 900).
2. Pangkal Daun
 Bentuk pangkal daun kirinyuh yaitu romping atau rata.
 Tepi Daun
 Bentuk tepi daun yaitu toreh (divisus). Bentuk torehnya adalah
bergerigi, dimna bentuk sinus dan angulusnya sama-sama lancip.
 Daging daun
Daging daun merupakan :
1) Bagian daun yg terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-
urat daun
2) Merupakan dapur tumbuhan dan letak pigmen (klorofil, karoten
dan xantofil) dan Mencerminkan tebal tipisnya daun

1. Pada tumbuhan kirinyu memiliki struktur daging daun yang seperti kertas, tipis
tetapi cukup tegar (kuat).
2. Sifat-sifat daun

 Warna daun
Warna daun pada tumbuhan kirinyuh adalah hijau tua.
 Permukaan daun
Jenis daun kirinyuh memiliki permukaan dau yang berbulu halus dan rapat
Susunan daun

1. Jenis daun kirinyuh yaitu daun majemuk menyirip genap. Dimana terdapar
dua anak helaian daun yang berpasang-pasangan di kanan-kiri ibu tangkai.
Namun adaun kirinyuh ini juga merupakan majemuk gasal ganda tidak
sempurna.
2. Tata letaknya berseling
3. Terdapat alat-alat tambahan berupa selaput bumbung (orcea atau ochrea)

Chromolaena odorata merupakan gulma bagi pertanian karena pertumbuhannya yang cepat,
sehingga menggu produksi tanaman pertanian dan dapat menutupi lahan pertanian.
Chromolaena odorata dikenal pula dengan nama tekelan maupun kirinyuh. Chromolaena
odorata merupakan tumbuhan perdu berkayu tahunan. Gulma ini mempunyai cirri khas: daun
berbentuk segita, mempunyai tiga tulan daun yang nyata terlihat dan bila diremas akan terasa
bau yang khas, percabangan berhadapan, perbungaan majemuk yang dari jauh terlihat
berwarna putih. Penyebaran meliputi 50 – 1000 m diatas permukaan laut (Nasution, 1986).
Chromolaena odorata adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida
alami. Tumbuhan ini mengandung senyawa fenol, alkaloid, triterpenoid, tanin,flavonoid
(eupatorin) dan limonen. Kandungan tanin yang terdapat dalam daun kirinyuh adalah 2,56%.

Tekelan merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili Asteraceae. Daunnya mengandung
beberapa senyawa utama seperti tanin, fenol, flavonoid, saponin dan steroid. Minyak
essensial dari daun tekelan memiliki kandungan α- pinen, cadinen, kampora, limonen, β-
karyopilen dan candinol isomer (Yenti, dkk., 2011).

Secara tradisional daun tekelan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan luka, obat
kumur untuk pengobatan sakit pada tenggorokan, obat batuk, obat malaria, antimikroba, sakit
kepala, antidiare, astringen, antispasmodik, antihipertensi, anti inflamasi dan diuretik (Yenti,
dkk., 2011). Daun tekelan juga telah diaplikasikan pada manusia untuk membantu
pembekuan darah akibat luka bisul atau borok (Hadiroseyani, 2005).

Tekelan merupakan tumbuhan obat yang daunnya mempunyai khasiat sebagai peluruh air
seni. Tumbuhan tersebut merupakan jenis eksotik yang berasal dari Meksiko. Jenis ini
merupakan semak dengan warna batang ungu dan beruasruas, tinggi dapat mencapai tiga
meter, daun tunggal berhadapan, berbentuk lanset dengan tepi daun bergerigi, warna daun
hijau keunguan bunga berwarna putih berbentuk tandan, bijinya berwarna hitam dan sangat
ringan. Jenis ini mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik terhadap kondisi
lingkungannya karena tidak memerlukan syarat kesuburan tanah yang tinggi. Penyebarannya
dengan bantuan angin karena bijinya ringan dan banyak. Jenis ini sering mendesak tumbuhan
lainnya karena pertumbuhannya sangat cepat (Abdiyani, 2008).

Chromolaena odorata merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat luka tanpa
menimbulkan bengkak, tumbuhan ini berfungsi juga sebagai bahan insektisida nabati untuk
mengendalikan beberapa jenis hama sayuran. Biller et al. (1994), melaporkan tumbuhan
rumput ini juga dapat digunakan sebagai pakan ternak, namun harus melalui proses
pengolahan seperti pengeringan dan penumbukan.

Chromolaena odorata merupakan gulma bagi pertanian karena pertumbuhannya yang cepat,
sehingga menggu produksi tanaman pertanian dan dapat menutupi lahan pertanian.
Chromolaena odorata dikenal pula dengan nama tekelan maupun kirinyuh. Chromolaena
odorata merupakan tumbuhan perdu berkayu tahunan. Gulma ini mempunyai cirri khas: daun
berbentuk segita, mempunyai tiga tulan daun yang nyata terlihat dan bila diremas akan terasa
bau yang khas, percabangan berhadapan, perbungaan majemuk yang dari jauh terlihat
berwarna putih. Penyebaran meliputi 50 – 1000 m diatas permukaan laut (Nasution, 1986).

Marthen (2007) memaparkan berbagai hal yang menuntungkan dengan memanfaatkan


tanaman ini sebagai pakan ternak yaitu :

1. Kandungan protein tinggi (21 – 36%) setara dengan lamtoro, turi dan gamal

2. Produksi Protein kasar 15 ton/ha/tahun

3. Memiliki keseimbangan asam amino yang baik untuk ternak monogastrik

4. Degradabilitas efektif dalam rumen > 80%

5. Palatabilitas lebih baik dari gamal

6. Suplementasi sampai 30 % dalam ransum meningkatkan konsumsi dan pertumbuhan


ternak kambing.

Kandungan asam amino semak bunga putih yaitu alanine (4,03%), arginine (4,96%), glysine
(4,61%), lysine (2,01%), methionine (1,58%), cystine (1,30%), leucine (7,01%), valine
(6,20), dan asam glutamic (9,38%) (Marthen, 2007). Hasil analisa proksimat tepung semak
bunga putih menunjukkan bahwa protein kasar (25,51%), bahan kering (89,94%), lemak
kasar (1,88%), serat kasar (11,17%), dan abu (15,92%) (Laboratorium Ilmu Nutrisi dan
Makanan Ternak USU, 2008), sedangkan kandungan energinya sebesar 3.583,5 kkal/kg
(Loka Penelitian Kambing Sei Putih), Ca (0,14%), dan P (0,42%) ( Lab. Sentral FP USU).

Chromolaena odorata adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida
alami. Tumbuhan ini mengandung senyawa fenol, alkaloid, triterpenoid, tanin,flavonoid
(eupatorin) dan limonen. Kandungan tanin yang terdapat dalam daun kirinyuh adalah 2,56%
(Romdonawati, 2009).

Pemanfaatan kirinyuh (chromolaena odorita) ini diberikan kepada unggas dalam


bentuk teung setelah rumput minjangan dikeringkan dan digiling sehingga bentuknya menjadi
tepung. Pemberian tepung rumput minjangan dicampur dengan bahan pakan yang lain dengan
persentase yang berbeda dalm ransum sehingga dapat dilihat bagaimana palatibiltas konsumsi
pertambahan bobot badan maupun konversi ransumnya terhadap ayam pedaging.

Anda mungkin juga menyukai