PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
sifat-sifat biokimiawi setiap spesies sebagaimana ditentukan dalam biakan murni.
Dipandang dari segi ekositem mikroba alamiah , biakan murni merupakan suatu
keadaan artificial (bukan wujud atau bentuk alami).
b. Dinamika Populasi
Setiap spesies mikroorganisme akan tumbuh dengan baik didalam
lingkungannya hanya selama kondisinya menguntungkan bagi pertumbuhannya dan
untuk mempertahankan dirinya. Begitu terjadi perubahan fisik atau kimiawi, seperti
misalnya habisnya nutrient atau terjadinya perubahan radikal dalam hal suhu atau pH,
yang membuat kondisi bagi pertumbuhan spesies lain lebih menguntungkan, maka
organism yang telah teradaptasidengan baik di dalam keadaan lingkungan terdahulu
terpaksa menyerahkan tempatnya kepada organisme yang telah teradaptasi dengan
baik didalam kondisi yang baru itu. Dengan demikian faktor-faktor lingkungan
memiliki pengaruh selektif , artinya memilih-populasi mikroba.
3
2.2 Pengaruh ekologi dari mikroba pada industri farmasi
Industri farmasi telah menggunakan bakteri untuk produksi vaksin dan antibiotik.
Banyak antibiotik yang dibuat oleh bakteri yang hidup di tanah, seperti Tetracycline,
erythromycin dan streptomycin. Vaksin yang diproduksi untuk melawan penyakit serius
yang disebabkan oleh bakteri, dibuat dari bagian bakteri yang menyebabkan penyakit
tersebut. Dipteri, tetanus dan pertusis telah hilang dari beberapa negara maju karena
penggunaan vaksin yang disebarluaskan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut.
Vaksin untuk demam thypoid dan kolera memiliki dampak yang sangat besar terhadap
kualitas hidup di negara berkembang, karena mereka menghadirkan biaya yang relatif
murah untuk mencegah penyakit tersebut.
a) ATMOSFIR/LINGKUNGAN
Sebenarnya udara bukan merupakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan dan
reproduksi mikroorganisme. Kalau tidak mengandung sejumlah air dan Zat-zat nutrisi
yang dibutuhkan suatu mikroorganisme untuk tumbuh. Walaupun setiap contoh udara
tetap mengandung sejumlah mikroorganisme seperti bakteri, fungi, tetapi untuk
mempertahankan hidupnya harus mereka dapat bertahan dalam keadaan kering.
Jenis mikroorganisme yang biasa terdapat didalam udara adalah bentuk-bentuk spora
dari bakteri Bacillus Sp. Bakteri-bakteri yang tidak berspora seperti Streptococcus Sp.
Jumlah mikroorganisme pada atmosfir atau udara tergantung pada aktivitas disekitar
dan debu yang dalam udara atau atmosfir tersebut. Pada tempat-tempat mesin sedang
bekerja, dan para pekerja sedang bekerja, akan mempunyai total mikroorganisme yang
tinggi disbanding tempat-tempat yang tidak ada kegiatan. Demikian juga halnya pada
ruang-ruang yan g tidak tertata rapih akan mempunyai total mikroorganisme yang lebih
banyak dari pada ruangan-ruangan yang bersih.
Disamping itu jumlah udara dalam udara pada suatu tempat juga dipengaruhi oleh
kelembaban . atmosfir yang basah atau beruap biasanya mengandung jumlah
mikroorganisme sedikit jika dibandingkan dengan atmosfir yang kering, salah satu
alasannya karena kontaminan tersebut terbawa turun oleh titik uap air. Maka
4
penyimapanan pada keadaan dingin biasanya jumlah mikroorganismenya sedikit dan
pada umumnya pada musim yang dingin basah udara tidak terkontaminasi
dibandingkan dengan udara pada keadaan panas/ kering.
b) PERALATAN
Tiap bagian peralatan yang digunakan dalam suatu pabrik atau pengemasan suatu
sediaan farmasi pasti mempunyai sudut-sudut tertentu dimana mikroorganisme dapat
berkembang biak dan secara berkala dilakukan pengujian.
Hal-hal yang perlu dilakukan yang berhubungan dengan peralatan di pabrik sesuai
petunjuk umum untuk mengurangi resiko pembentukan koloni mikroorganisme sebagai
berikut ;
c) PERSONALIA/PEKERJA
Mikroorganisme dapat pindah ke dalam preparat farmasi pada proses pengerjaan oleh
para pekerja(operator). Hal tersebut tidak diinginkan pada sediaan tablet dan serbuk-
serbuk pada pembuatan larutan dan suspensi. Lebih-lebih pada sediaan parental. Sebagai
contoh adalah flora kulit seperti Staphylococcus aureus yang umumnya terdapat pada
tangan dan wajah, tidak keluar atau tercuci pada saat dilakukan pencucian. Disamping
itu, juga sering ada bakteri lain seperti Sarcina Sp. dipteroid, kadang-kadang juga
ditemuakan bakteri gram negative berbentuk batang seperti Mina Sp. dan Alcaligenes sp.
penghuni tempat-tempat yang lembab. Keadaan yang lembab pada kulit yang berminyak
dan mengandung lapisan seperti lilin sering terdapat Khamir lipofilik.
5
d) BAHAN YANG DIGUNAKAN
Pengemasan bahan mempunyai peran ganda, keduanya mempunyai tujuan untuk
mengis hasil olahan dan melindungi masuknya mikroorganisme atau air yang dapat
merusak produk tersebut, oleh karena itu sumber pencemar tersebut di usahakan jangan
ikut dalam kemasan. Mikroflora pada pengemasan bahan-bahan adalah tergantung dari
komposisi dan kondisi penyimpanan. Hal ini perlu mendapat pertimbangan perlu
tidaknya tindakan sterilisasi.
Baik gelas maupun plastic sebagai bahan pengemasan masih dapat membawa berbsgsi
jenis mikroflora, hanya saja bahwa kemasan plastik jumlah mikrofloranya lebih sedilkit,
tetapi kemungkinannya masih mengandung sejumlah spora mikrooranisme.
Bahan-bahan pengemaas yang halus, kedap air, bebas dari retakan dan celan seperti
selulosa aseta, polytetraethylen, polyprophylen, polyvinyl chloride dan kertas perak dan
pelapis., semuanya memiliki jumlah mikroorganisme yang rendah pada permukaannya.
Pengemasan sediaan injeksi dan obat mata yang dibuat dengan cara aseptis yaitu tidak
dilakukan sterilisasi akhir , perlu dijaga selama proses pembuatannya. Sterilisasi udara
0
kering dengan menggunakan suhu 160-170 C digunakan untuk vial-vial dan ampul-
ampul. Pengisian dan penutupan juga dapat dibebas hamakan dengan menggunakan uap
panas, secara kimiawi, gas etilen, oksida atau menggunakan gas formledida atau
dengancara penyinaran, namun demikian perlu juga diperhatikan pengrusakan atau
perhilangan pirogen dari sediaan tersebut.
e) PERLINDUNGAN PAKAIAN
Ruangan untuk pembuatan sediaan-sediaan injeksi dan sediaan mata dan telinga
biasanya dirancang khusus yang memiliki fasilitas pembersihan dengan kran-kran untuk
mencuci kaki atau anggota badan lainnya, dan pekerja, sabun-sabun antiseptik dan
pengering tangan dengan udara panas yang dilakukan sebelum memasuki ruangan oleh
para pekerja pada setiap proses pengerjaan. Dalam pabrikasi terhadap beberapa produk
harus menggunakan pakaian pelindung steril termasuk gowns, celana panjang, sepatu,
penutup kepala, masker wajah serta sarung tangan.
Untuk memproduksi sediaan oral dan topikal, para pekerja atau staf harus
membersihkan tangannya sebelum memasuki ruangan produksi. Keperluan akan pakaian
6
pelindung biasanya dibuat dari bahan yang lembut dan bersih termasuk penutup kepala,
sarung tangan dan masker wajah.
7
yang kering, salah satu alasannya karena kontaminan tersebut terbawa turun oleh
titik uap air. Maka penyimpanan pada keadaan dingin biasanya jumlah
mikroorganismenya sedikit dan pada umumnya pada musim dingin yang basah
udara tidak terkontaminasi dibandingkan dengan udara pada keadaan panas dan
kering.
Mikroorganisme yang terbawa dalam suspensi udara menempati partikel debu
bahan pakaian, titik air, air liur yang memercik pada saat berbicara, batuk atau
bersin. Ukuran partikel-partikel dimana mikroorganisme terikat dan kelembaban
udara yang sangat menentukan kecepatan turunnya dari udara . kecepatan
penurunannya tergantung pada aliran udara yang disebabkan oleh ventilasi udara,
system penyaringan udara, kebiasaan aliran diatas sumber panas dan tingkat
aktivitas didalam ruangan tersebut.
Kadar mikroorganisme dalam udara dapat bertambah selama pengolahan
bahan seperti pembagian, pencampuran dan saat penambahan dalam pembuatan
dalam suatu produk. Penggunaan bahan seperti pati dan gula pada keadaan kering
dapat meningkatkan jumlah fungi (kapang dan khamir) atau jamur. Beberapa
bagian dari pengemasan misalnya karton-karton dan kardus-kardus dapat
mengandung bakteri.
a. Penurunan Jumlah Mikroorganisme
Jumlah mikroorganisme dalam udara dapat diturunkan dengan berbagai cara
antara lain : dengan cara filtrasi, desinfeksi kimia dan dengan penyinaran ultra
violet. Filtrasi adalah metode yang paling sering digunakan dan filter-filter dapat
dibuat dalam suatu jenis bahan berupa selulosa, glass wool, campuran, fibre glass,
atau bahan pengikat akrilat. Penyaringan uara dapat digunakan untuk
membersihkan suatu ruangan secara sempurana atu dapat membatasi suatu areal
atau daerah yang khusus dan dalam hal ini dapat digabungkan dengan prinsip
laminar, yang memungkinkan pekerjaan untuk mengeluarkannya dalam arus
lemah dari udara steril. Arah aliran dapat horizontal atau vertical, tergantung dari
jenis peralatan yang digunakan, jenis pengoperasiannya dan jenis bahan yang
ditangani. Mengukur alirn udara sangat penting untuk memonitor kecepatan
aliran yang baik dari unit-unit aliran laminar dan dalam jajaran yang lengkap
untuk menjamin bahwa tekanan positif dari daerah yang bersih kedaerah yang
kurang bersih selalu terjaga.
8
Keutuhan sistem penyaringan udara harus selalu diperiksa secara rutin . salah
satu metode yang sering digunaka adalah menghitung jumlah partikulat baik.
Untuk system yang mempunyai saluran yang kompleks atau pada saringan-
saringan yang telah dilepas , pengujian asap dari bahan kimia seperti
Droctylphtalate (DOP) menggunakan kipas angin dan dimonotor terhadap tiap
autelet. Uji tersebut berfungsi ganda, karena dapat digunakan untuk memeriksa
pusat saringan juga kebocoran-kebocoran yang terjadi pada saluran penyaring .
Desinfektan (bahan kimia) penggunaannya sangat terbatas dalam sterilisasi
udara, hal ini disebabkan karena dapat menyebabkan iritasi pada saat
disemprotkan, meskipun demikian , masih banyak memberikan hasil yang
memuaskan.
b. Udara Bertekanan
Udara yang bertekanan banyak digunakan dalam memproduksi produk-produk
industry farmasi, beberapa contoh penggunaannya adalah dalam produk serbuk
dan suspensi , dimana udara bertekanan dilengkapi dengan aerasi dan sebagai
salah satu cara untuk mereduksi ukuran partikel melalui tumbukan-tumbukan.
Apabila tidak dibebas hamakan,dengan cara panas dan filtrasi, maka
mikroorganisme dapat tumbuh dalam produk. Kandungan mikroorganisme dari
sterilisasi dengan udara bertekanan dapat digunakan dengan cara sebagai berikut:
Sejumlah dilewatkan pada medium Nutrien Broth, kemudian disaring dengan
melalui membran dan diinokulasi pada Medium Nutrien Agar, kemudian setelah
diinkubasi jumlah mikroorganisme yang tumbuh dapat dihitung.
9
bakteri Proteus sp. E. coli dan beberapa Enterobacter, Streptococcus faecalis dan
Clostridium sp. Bakteri-bakteri yang diperoleh dari sisa tanaman dan binatang yang telah
mati dapat menhasilkan kondisi yang buruk..
Uji terhadap bahan industry yang mengandung air menunjukkan bahwa 98% telah
terkontaminasi oleh bakteri gram negative. Beberapa mikroorganisme yang diisolasi dari
hasil pengujian tersebut adalah Micrococcuc, Yeast, Kapang, dan Actinomyces.
Mikroorganisme air dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan, mereka
menempati posisi kunci dalam rantai makanan dengan cara menyediakan makanan bagi
kehidupan akuatik berikutnya yang bertaraf lebih tinggi. Mikroorganisme ini dapat
membantu berlangsungnya rantai reaksi biokimia yng mengatur daur ulang unsur-unsur,
seperti yang terjadi dalam tanah. Mikrobiologi akuatik menjadi makin penting dengan
adanya urbanisasi yang disertai makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air,
pentingnya perairan alamiah sebagai reservoir makanan utama, penyelidikan lepas pantai
untuk mendapatkan minyakdan mineral, didirikannya badan perlindungan keadaan
lingkungan , serta perkembangan-perkembangaan lainnya.
a. Perarian Alamiah
Kelembapan bumi berada dalam sirkulasi yang sinambung yaitu suatu proses yang
dikenal sebagai daur air atau daur hiddrologis. Istilah ini mengacu pada sirkulasi air
dari lautan dan air-akar pemukaan lain menuju atmosfir melalui evaporasi dan traspirasi
diikuti dengan presipitasi kembali ke bumi sebagai hujan batu es. Perairan alamiah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Air atmosfer, air yang terkandung didala awan dan dipresipitasikan sebagai hujan,
salju, atau hujan batu es.
2. Air permukaan, kumpulan air seperti danau, sungai, kali, dan laut.
3. Air di bawah permukaan tanah: air di bawah permukaan tanah di daerah yang semula
yang pori tanahnya serta ruang di dalam dan di antara batu-baatuannya jenuh dengan
air.
10
Flora mikroba perairan di bawah permukaan tanah dipengaruhi oleh proses
penyaringan mikroorganisme tertahan oleh bahan partikulat dalam tanah yang berfungsi
sebagai saringan (filter). Dengan demikian besar kemungkinan perairan yang berada jauh
di bawah permukaan tanah bebas dari mikroorganisme. Mata air terdiri dari air tanah
yang mencapai permukaan melalui bagian bebatuan yang retak atau pori tanah; sumber-
sumber air semacam ini dapat mempunyai kualitas mikrobiologis yang baik.
Perairan permukaan , seperti danau, sungai, muara dan lautan, merupakan suatu
ekosistem mikrobiologis yang amat rumit. Peraian demikian lebih rentan tercemar
terhadap pencemaran berkala oleh mikroorganisme dari atmosfir, aliran air pada
permukaan tanah dan limbah domestic ataupun industry yang dibuang ke dalamnya.
Perairan permukaan amat bervariasi dalam hal kandungan nutrient yang tersedia bagi
mikroba yang terdapat di dalamnya.
Mikroorganisme merupakan komponen ekosistem yang teramat penting.
2. Mikroorganisme Bentik
Mikroorganisme bentik merupakan penghuni suatu dasar perairan (lumpur tanah)
dinamakan organism bentik . daerah terkaya akan jumlah dan macam organisme
11
pada sistem muara-laut ialah daerah bentik, yang terbentuk dari pasang naik sampai
suatu kedalaman di tempat tanaman sudah jarang tumbuh. daerah dasar laut
mengandung berjuta-juta bakteri per gram.
Keadaan fisik dan komponen-komponen kimiawi yang mencirikan daerah perairan
di antara zone planktonik dan bentik bervariasi sehingga tidak ada gunanya untuk
mencoba membuat gambaran umum.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ekologi mikroorganime merupakan
studi tentang mikroorganisme dilingkungan alamiahnya. Kualitas mikrobiologi dari suatu
produk-produk farmasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana produk-produk
farmasi tersebut dibuat dan juga bahan-bahan yang digunakan dalam pembutannya,
kecuali sediaan yang telah disterilkan pada pengisian terakhir. Cara perpindahan
mikroorganisme di dalam industry farmasi dapat melalui pekerja, peralata, bahan yang
digunakan, dan perlindungan pakaian.
3.2 Saran
Sebagai seorang farmasis sebaiknya kita lebih memperhatikan produk-produk yang di
olah oleh industry farmasi itu sendiri, untuk meminimalisirkan infeksi yang akan terjadi
di masyarakat dan lebih mendalami mengenai peranan mikroorganisme di dalam industry
farmasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar, M.J., 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi 1, (tejemahan oleh Hadioetomo, R.S., dkk).
Mc Graw-Hill Book Compani
http://mikrobiologiudara.blogspot.com/2010/12/mikrobiologi-udara.html
http://netsains.com/2 http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/faktor-yang-mempengaruhi-
pertumbuhan-mikroba/).
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2170350-peranan-bakteri/
14