PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
PERCOBAAN 6
IDENTIFIKASI GLIKOSIDA
Dosen pengampu : Maulita Cut Nuria, M.Sc., Apt
Disusun Oleh :
Golongan I Kelompok IB
Kelas : A
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
A. Tujuan Praktikum
Sebelum melakukan praktikum ini, praktikan harus mengetahui apa yang disebut
glikosida serta jenis - jenis glikosida yang terkandung pada tumbuhan. Setelah
melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi beberapa bahan alam yang mengandung glikosida secara
kimiawi.
2. Mengidentifikasi beberapa macam glikosida secara kimia.
3. Memahami sifat-sifat umum glikosida dan mengetahui beberapa cara
ekstraksinya.
C. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian senyawa glikosida
Menurut Kamus Farmakologi, Glikosida adalah senyawa asal gula dengan zat
lain yang dapat terhidrolisis menjadi penyusunnya. Glikosida adalah istilah generik
untuk bahan alam yang secara kimia berikatan dengan gula. Oleh karena itu glikosida
terdiri atas dua bagian, gula dan aglikon(Michael Henrich dkk (2010))
glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis akan terurai menjadi gula
(glikon ) dan senyawa lain (aglikon atau genin). Glikosida yang gulanya berupa
glukosa disebut glukosida(Midian Sirait (2007))
Gula pada umumnya berupa glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa, dan manosa,
tetapi dapat juga berupa gula khusus seperti sarmentosa (sarmentosimarin), oleandrosa
(oleandrin), simarosa (simarin), dan rutinosa (rutin). Aglukosa (genin) adalah
senyawa yang mempunyai gugus OH dalam bentuk alkoholis dan fenolis (Midian
Sirait, 2007)
2. Penggolongan senyawa glikosida
1. Glikosida Saponin
a. Tersebar luas dalam tumbuhan tinggi.
b. Sifat seperti sabun, membentuk larutan koloid dalam air dan membentuk
busa bila dikocok; berasa pahit menggigit.
c. Simplisia yang mengandung saponin menyebabkan bersin dan iritasi
selaput lendir, hemolisis sel darah merah, dan toksik terhadap hewan
berdarah dingin (racun ikan).
d. Saponin triterpen dan saponin mono-desmosida menghemolisis darah;
sedang saponin bis-desmosida tidak. Saponin yang lebih beracun disebut
“sapotoksin”.
e. Bila dihidrolisis menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Sapogenin
dapat diisolasi dalam bentuk kristal bila dilakukan asetilasi -> proses
pemurnian
2. Glikosida Flavonoid
a. Struktur C6-C3-C6, yaitu dua cincin benzena yang dipisahkan oleh tiga
rantai C yang terdiri dari tiga atom C.
b. Strukturnya sangat bervariasi sehingga dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan: flavanon; flavanonol; flavonol; isoflavon; kalkon;
dihidrokalkon; antosianidin; proantosianidin; auron; katekin.
c. Flavonoid mencakup banyak pigmen yang terdapat dalam tumbuhan,
mulai dari fungus sampai angiospermae, terdapat dalam daun, batang
maupun bunga.
d. Fungsi dalam tumbuhan itu sendiri :
1) untuk menarik serangga penyerbuk bunga; menarik binatang - binatang
lain (burung)
2) untuk pengatur pertumbuhan
3) pengatur fotosintesis
4) sebagai antimikroba dan antivirus
5) sebagai fitoaleksin (anti infeksi atau luka dan menghambat fungus yang
menyerangnya).
e. Khasiat Flavonoid
1) Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak
reaksi oksidasi;
2) Flavonoid bertindak sebagai penampung (penjebak) radikal hidroksi dan
superoksida, dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi
yang merusak.
3) Flavonoid bersifat antioksidan untuk mengobati ganguguan fungsi hati &
melindungi membran sel hati (contoh: silimarin).
4) Flavonoid tertentu dalam makanan dpt menurunkan agregasi pletelet
(mengurangi pembekuan darah); Pemakaian di kulit menghambat
perdarahan.
5) Flavonoid katekin bersifat antiskorbut bersama dengan Vitamin C dalam
buah jeruk; isoflavon merangsang pembentukan estrogen dalam mamalia.
3. Glikosida Fenolik
Beberap aglikon dari glikosida alami mempunyai kandungan
bercirikan senyawa fenol. Arbutin yang terkandung dalam uva ursi dan tanaman
Ericaceae lain menghasilkan hidrokuinon sebagai aglikonnya. Hesperidin dalam
buah jeruk juga dapat digolongkan sebagai glikosida fenol. Uva ursi adalah
daun kering dari Arctostaphylos uva ursi (Famili Ericaceae). Tanaman ini
merupakan semak yang selalu hijau merupakan tanaman asli dari Eropa, Asia,
Amerika Serikat dan Kanada.
D. Cara kerja
1. Glikosida Saponin
Ditimbang 2-3 gram ekstrak tersebut kemudian dimasukkan kedalam cawan
porselen
Dilarutkan dengan pelarut aquadest sebanyak 10ml kemudian diaduk sampai larut
Kemudian tabung reaksi kita gojok kuat kurang lebih 30 detik, kemudian diamati
terjadinya busa setelah didiamkan selama 15-20menit. Proses ini juga dilakukan
untuk sampel ekstrak kedua dan ketiga
Pada Fraksi enhexsan ekstrak metanol daun binahong menunjukkan hasil positif
senyawa saponin karena masih mengandung busa
Pada fraksi metanol daun binahong menunjukkan hasil positif senyawa saponin
karena masih mengandung busa
Pasa ekstrak etanol herba seledri menunjukkan hasil positif senyawa saponin
karena masih mengandung busa
2. Glikosida Flavonoid
Masing-masing bahan ditimbang kurang lebih 2-3 gram dan kemudian masukkan
kedalam cawan porselen jangan lupa dikasih label
Dilarutkan dengan 10 ml etanol pro analisis, kita aduk sampai bahan larut didalam
pelarutnya. Kita ulang proses ini untuk ekstrak metanol dan binahong dan ekstrak
daun seledri
Larutan ini disaring terlebih dahulu karena untuk memisahkan bahan-bahan yang
tidak larut. Proses yang sama dilakukan pada ekstrak metanol dan binahong dan
ekstrak daun seledri
Kita masukkan logam magnesium kedalam tabung reaksi yang kedua yang berisi
ekstrak metanol daun binahong
Dan yang terakhir masukkan juga logam magnesium kedalam ekstrak etanol herba
seledri didalam tabung reaksi yang kedua
Kita tambahkan larutan amil alkohol kurang lebih 3ml kedalam tabung reaksi yang
berisi logam mg tersebut
Ditambah HCLpekat sedikit demi sedikit cara memasukkan HCL harus melalui
dinding tabung karena reaksinya adalah reaksi eksoterm yang dapat menimbulkan
panas sampai terbentuk gelembung-gelembung
Didiamkan selama 15 menit sampai berubah warna, dan senyawa ini menunjukkan
hasil positif mengandung senyawa golongan flavonoid
3. Golongan Fenolik
Masing-masing bahan ditimbang kurang lebih 2-3 gram dan kemudian masukkan
kedalam cawan porselen jangan lupa dikasih label
Dilarutkan dengan 10ml etanol pro analisis, kita aduk sampai bahan larut didalam
pelarutnya
Larutan ini kita saring terlebih dahulu karena untuk memisahkan bahan yang tidak
larut
Kemudian kita tambah pereaksi FeCl3 kurang lebih 3 tetes untuk masing-masing
tabung reaksi yang kedua
Setelah ditambah FeCl3 ekstrak tersebut mengalami perubahan warna dan senyawa
ini menunjukkan hasil positif mengandung senyawa golongan fenolik