Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RINGKASAN

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
PERCOBAAN 6
IDENTIFIKASI GLIKOSIDA
Dosen pengampu : Maulita Cut Nuria, M.Sc., Apt

Disusun Oleh :

Firda Shely S ( 19105011008 )


Pratiwi Ayu K ( 19105011010 )
Nizza Fadia H ( 19105011011 )
Tamara Millatul F ( 19105011012 )
Reni Yusnita ( 19105011013 )
Umi Maesaroh ( 19105011014 )

Golongan I Kelompok IB
Kelas : A

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
A. Tujuan Praktikum
Sebelum melakukan praktikum ini, praktikan harus mengetahui apa yang disebut
glikosida serta jenis - jenis glikosida yang terkandung pada tumbuhan. Setelah
melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi beberapa bahan alam yang mengandung glikosida secara
kimiawi.
2. Mengidentifikasi beberapa macam glikosida secara kimia.
3. Memahami sifat-sifat umum glikosida dan mengetahui beberapa cara
ekstraksinya.

B. Apakah pentingnya melakukan identifikasi senyawa glikosida dari bahan ekstrak?


pentingnya melakukan identifikasi glikosida dari bahan ekstrak adalah untuk
mempermudah pada saat pengujian karena struktur bahan ekstrak yang sudah halus
dan untuk mengetahui kandungan glikosida apa saja yang terkandung dalam bahan
ekstrak yang diuji. Karena senyawa glikosida dapat menunjukan beberapa aktivitas
biologis misalnya sebagai pengatur pertumbuhan, protektif, fungisida, memacu dan
atau menghambat kerja enzim, dan sebagainya. Manfaat Aktivitas biologi senyawa
glikosida untuk manusia yaitu mempengaruhi kerja otot jantung, bersifat sebagai
laksatif, bersifat sebagai lokal iritan, dan bersifat analgetik.

C. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian senyawa glikosida
Menurut Kamus Farmakologi, Glikosida adalah senyawa asal gula dengan zat
lain yang dapat terhidrolisis menjadi penyusunnya. Glikosida adalah istilah generik
untuk bahan alam yang secara kimia berikatan dengan gula. Oleh karena itu glikosida
terdiri atas dua bagian, gula dan aglikon(Michael Henrich dkk (2010))
glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis akan terurai menjadi gula
(glikon ) dan senyawa lain (aglikon atau genin). Glikosida yang gulanya berupa
glukosa disebut glukosida(Midian Sirait (2007))
Gula pada umumnya berupa glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa, dan manosa,
tetapi dapat juga berupa gula khusus seperti sarmentosa (sarmentosimarin), oleandrosa
(oleandrin), simarosa (simarin), dan rutinosa (rutin). Aglukosa (genin) adalah
senyawa yang mempunyai gugus OH dalam bentuk alkoholis dan fenolis (Midian
Sirait, 2007)
2. Penggolongan senyawa glikosida
1. Glikosida Saponin
a. Tersebar luas dalam tumbuhan tinggi.
b. Sifat seperti sabun, membentuk larutan koloid dalam air dan membentuk
busa bila dikocok; berasa pahit menggigit.
c. Simplisia yang mengandung saponin menyebabkan bersin dan iritasi
selaput lendir, hemolisis sel darah merah, dan toksik terhadap hewan
berdarah dingin (racun ikan).
d. Saponin triterpen dan saponin mono-desmosida menghemolisis darah;
sedang saponin bis-desmosida tidak. Saponin yang lebih beracun disebut
“sapotoksin”.
e. Bila dihidrolisis menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Sapogenin
dapat diisolasi dalam bentuk kristal bila dilakukan asetilasi -> proses
pemurnian
2. Glikosida Flavonoid
a. Struktur C6-C3-C6, yaitu dua cincin benzena yang dipisahkan oleh tiga
rantai C yang terdiri dari tiga atom C.
b. Strukturnya sangat bervariasi sehingga dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan: flavanon; flavanonol; flavonol; isoflavon; kalkon;
dihidrokalkon; antosianidin; proantosianidin; auron; katekin.
c. Flavonoid mencakup banyak pigmen yang terdapat dalam tumbuhan,
mulai dari fungus sampai angiospermae, terdapat dalam daun, batang
maupun bunga.
d. Fungsi dalam tumbuhan itu sendiri :
1) untuk menarik serangga penyerbuk bunga; menarik binatang - binatang
lain (burung)
2) untuk pengatur pertumbuhan
3) pengatur fotosintesis
4) sebagai antimikroba dan antivirus
5) sebagai fitoaleksin (anti infeksi atau luka dan menghambat fungus yang
menyerangnya).
e. Khasiat Flavonoid
1) Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak
reaksi oksidasi;
2) Flavonoid bertindak sebagai penampung (penjebak) radikal hidroksi dan
superoksida, dengan demikian melindungi lipid membran terhadap reaksi
yang merusak.
3) Flavonoid bersifat antioksidan untuk mengobati ganguguan fungsi hati &
melindungi membran sel hati (contoh: silimarin).
4) Flavonoid tertentu dalam makanan dpt menurunkan agregasi pletelet
(mengurangi pembekuan darah); Pemakaian di kulit menghambat
perdarahan.
5) Flavonoid katekin bersifat antiskorbut bersama dengan Vitamin C dalam
buah jeruk; isoflavon merangsang pembentukan estrogen dalam mamalia.
3. Glikosida Fenolik
Beberap aglikon dari glikosida alami mempunyai kandungan
bercirikan senyawa fenol. Arbutin yang terkandung dalam uva ursi dan tanaman
Ericaceae lain menghasilkan hidrokuinon sebagai aglikonnya. Hesperidin dalam
buah jeruk juga dapat digolongkan sebagai glikosida fenol. Uva ursi adalah
daun kering dari Arctostaphylos uva ursi (Famili Ericaceae). Tanaman ini
merupakan semak yang selalu hijau merupakan tanaman asli dari Eropa, Asia,
Amerika Serikat dan Kanada.

3. Sifat – sifat senyaawa glikosida


Sifat – sifat Glikosida antara lain :
1. Mudah larut dalam air, yang bersifat netral
2. Dalam keadaan murni; berbentuk kristal tak berwarna, pahit
3. Larut dalam alkali encer
4. Mudah terurai dalam keadaan lembab, dan lingkungan asa Pembagian glikosida

4.  Prinsip reaksi untuk identifikasi masing-masing jenis glikosida


a. Prinsip kerja dari Identifikasi Glikosida golongan Saponin
Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang menimbulkan busa
jika dikocok dalam air Prinsip dari reaksi ini adalah bila pada sampel yang sudah
diber pelarut (air) dan digojok selama 30 detik kemudian didiamkan selama 15-30
menit. dan masih terdat buih dalam sampel tersebut hal ini bisa terjadi karena pada
saat proses fraksinansi antara enheksan dengan air ada senagian fase air masuk
kedalam fase enheksan oleh karena itu saponin yang terlarut kedalam air tersebut
masuk ke fase enheksan sehingga pada saat pengujian tidak hanya senyawa non polar
saja yang ada dalam fase enheksan kemungkinan juga air oleh karena itu hasilnya
posif atau mengandung senyawa glikosida saponin.

b. Prinsip kerja dari identifikasi Glikosida Flavonoid


Pada uji identifikasi ini masing masing sampel yaitu fraksi enheksan daun
binahong,ekstrak etanol daun binahong, dan ekstrak etanol daun seledri ditambahkan
logam magnesium pada masing –masing sampel tersebut kemudian ditambahkan amil
alcohol dan hcl pekat prinsip dari reaksi ini adalah adalah pada saat penambahan Hcl
pekat dan terjadi reaksi antara logam mg dan hcl pekat denagn menghidrolisis O-
glikosil . glikosil akan tergantikan oleh H+ dari asam karena sifatnya elektrofilik dan
terbentuk reaksi iksoterem terbentuk gelembung dan menimbulkan panas kemudian
reduksi dari logam mg dan hcl pekat membentuk senyawa kompleks yang berwarna
hijau.
c. Prinsip Identifikasi Glikodida Fenolik
Glikosida senyawa fenolik adalah glikosida yang aglikonnya merupakan
senyawa fenol (bebas) fenolik dapat terbentuk  fenol bebas atau dalam bentuk
glikosidik karena banyaknya fungsi  hidroksil, fenol cenderung relative
polar dan larut dalam alkoho lencer.Karena merupakan asam lemah ,maka juga dapat
diekstraksi atau dipecah menjadi alkali encer seperti garam fenolat. Masalah yang
dihadapi dengan senyawa fenolik adalah dapat mengalami polimersasi oleh aksi
oksidasi polifenol . dan hasil dari reaksi tersebut senyawa berubah menjadi biru
kehitaman dan dapat disimpulkan bahwa senyawa mengandung Fenolik

D. Cara kerja
1. Glikosida Saponin
Ditimbang 2-3 gram ekstrak tersebut kemudian dimasukkan kedalam cawan
porselen
Dilarutkan dengan pelarut aquadest sebanyak 10ml kemudian diaduk sampai larut

Kemudian larutan ini kita saring

Kemudian tabung reaksi kita gojok kuat kurang lebih 30 detik, kemudian diamati
terjadinya busa setelah didiamkan selama 15-20menit. Proses ini juga dilakukan
untuk sampel ekstrak kedua dan ketiga

Pada Fraksi enhexsan ekstrak metanol daun binahong menunjukkan hasil positif
senyawa saponin karena masih mengandung busa

Pada fraksi metanol daun binahong menunjukkan hasil positif senyawa saponin
karena masih mengandung busa

Pasa ekstrak etanol herba seledri menunjukkan hasil positif senyawa saponin
karena masih mengandung busa

2. Glikosida Flavonoid
Masing-masing bahan ditimbang kurang lebih 2-3 gram dan kemudian masukkan
kedalam cawan porselen jangan lupa dikasih label

Dilarutkan dengan 10 ml etanol pro analisis, kita aduk sampai bahan larut didalam
pelarutnya. Kita ulang proses ini untuk ekstrak metanol dan binahong dan ekstrak
daun seledri

Larutan ini disaring terlebih dahulu karena untuk memisahkan bahan-bahan yang
tidak larut. Proses yang sama dilakukan pada ekstrak metanol dan binahong dan
ekstrak daun seledri

Hasil penyaringan akan terlihat warnanya cukup pekat sehingga dilakukan


pengenceran dengan menambah pelarutnya yaitu etanol pa sampai warna tidak
terlalu pekat

Kemudian masing-masing larutan kita homogenkan


Kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi, 1 ekstrak
membutuhkan 2 tabung reaksi karean untuk melakukan perbandingan

Kita masukkan logam magnesium kedalam tabung reaksi yang kedua yang berisi
ekstrak metanol daun binahong

Kemudian masukkan juga logam magnesiun kedalam fraksi metanol daun


binahong didalam tabung reaksi yang kedua.

Dan yang terakhir masukkan juga logam magnesium kedalam ekstrak etanol herba
seledri didalam tabung reaksi yang kedua

Kita tambahkan larutan amil alkohol kurang lebih 3ml kedalam tabung reaksi yang
berisi logam mg tersebut

Ditambah HCLpekat sedikit demi sedikit cara memasukkan HCL harus melalui
dinding tabung karena reaksinya adalah reaksi eksoterm yang dapat menimbulkan
panas sampai terbentuk gelembung-gelembung

Didiamkan selama 15 menit sampai berubah warna, dan senyawa ini menunjukkan
hasil positif mengandung senyawa golongan flavonoid

3. Golongan Fenolik
Masing-masing bahan ditimbang kurang lebih 2-3 gram dan kemudian masukkan
kedalam cawan porselen jangan lupa dikasih label

Dilarutkan dengan 10ml etanol pro analisis, kita aduk sampai bahan larut didalam
pelarutnya

Larutan ini kita saring terlebih dahulu karena untuk memisahkan bahan yang tidak
larut

Hasil penyaringan akan terlihat warnanya cukup pekat sehingga dilakukan


pengenceran dengan menambah pelarutnya yaitu etanol pa sampai warna tidak
terlalu pekat
Kemudian masing-masing larutan kita homogenkan

Kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi, 1 ekstrak


membutuhkan 2 tabung reaksi karena untuk melakukan perbandingan

Kemudian kita tambah pereaksi FeCl3 kurang lebih 3 tetes untuk masing-masing
tabung reaksi yang kedua

Setelah ditambah FeCl3 ekstrak tersebut mengalami perubahan warna dan senyawa
ini menunjukkan hasil positif mengandung senyawa golongan fenolik

E. Interpretasi hasil identifikasi glikosida


1. Identifikasi Glikosida Saponin
- Filtrat fraksi N-heksan ekstrak metanol daun binahong yang digojok selama 30
detik, masih terdapat busa yang tidak hilang setelah didiamkan selama 20 menit.
- Filtrat ekstrak metanol daun binahong yang digojok selama 30 detik, masih
terdapat busa yang tidak hilang setelah didiamkan selama 20 menit.
- Filtrat ekstrak etanol herba seledri yang digojok selama 30 detik, masih terdapat
busa yang tidak hilang meskipun jumlahnya sedikit tetapi bersifat tetap setelah
didiamkan selama 20 menit.
Berdasarkan hasil identifikasi diatas, terdapat busa yang tidak hilang
pada ketiga ekstrak yang digunakan setelah didiamkan selama 20 menit sehingga
dapat dismpulkan bahwa ketiga ekstrak tersebut positif mengandung senyawa
golongan Glikosida Saponin.

2. Identifikasi Glikosida Flavonoid


- Filtrat fraksi N-heksan ekstrak metanol daun binahong yang direaksikan dengan
logam magnesium dan HCl pekat, terjadi perubahan warna dari kuning hijauan
menjadi warna hijau.
- Filtrat ekstrak metanol daun binahong yang direaksikan dengan logam magnesium
dan HCl pekat, terjadi perubahan warna dari kuning hijauan menjadi warna hijau.
- Filtrat ekstrak etanol herba seledri yang direaksikan dengan logam magnesium dan
HCl pekat, terjadi perubahan warna dari kuning hijauan menjadi warna orange.
Berdasarkan hasil identifikasi diatas, terjadi perubahan warna pada
ketiga ekstrak yang digunakan sehingga dapat dismpulkan bahwa ketiga ekstrak
tersebut positif mengandung senyawa golongan Glikosida Flavonoid.

3. Identifikasi Glikosida Fenolik


- Filtrat fraksi N-heksan ekstrak metanol daun binahong yang direaksikan dengan
FeCl3, terjadi perubahan warna dari kuning tua menjadi warna kehitaman.
- Filtrat ekstrak metanol daun binahong yang direaksikan dengan FeCl3, terjadi
perubahan warna dari hujau kekuningan menjadi warna kehijauan.
- Filtrat ekstrak etanol herba seledri yang direaksikan dengan FeCl 3, terjadi
perubahan warna dari kuning menjadi warna biru kehitaman/ hijau kebiruan.
Berdasarkan hasil identifikasi diatas, terjadi perubahan warna pada
ketiga ekstrak yang digunakan sehingga dapat dismpulkan bahwa ketiga ekstrak
tersebut positif mengandung senyawa golongan Glikosida Fenolik.

Anda mungkin juga menyukai