Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FORMULASI SEDIAAN PADAT

Review Jurnal Nasional Dan Internasional Tablet Hisap

Dosen Pengampu :

Apt. Danang Novianto..,S.Farm

Disusun oleh:
Nama: Reni Yusnita

Nim:19105011013

Kelas:A

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

TAHUN 2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan dan rahmat-
Nyasehigga penulis mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Formulasi Sediaan Padat dengan
baik dan tepat waktu. Adapun judul makalah yang penulis buat yaitu “Review Jurnal Nasional
Dan Internasional Tablet Hisap “

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
karya tulis ini :

1. Kepada Bapak Apt. Danang Novianto W..,S.Farm selaku dosen pembimbing mata
kuliah Formulasi Sediaan Padat.

2. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dalam pengerjaan karya tulis ini.

3. Kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam pengerjaan karya tulis ini

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis

Reni Yusnita

Semarang ,Oktober 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan ataupun tanpa bahan
pengisi. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan bentuk sediaan yang
paling banyak digunakan. Tablet dapat dibuat dengan berbagai ukuran, bentuk dan penandaan
permukaan tergantung pada desain cetakan.

Tablet hisap (lozenges) merupakan sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar beraroma manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahan-
lahan dalam mulut (Syamsuni, 2006). Tablet hisap ini memiliki keuntungan dari sediaan yang telah
beredar dipasaran. Keuntungan dari tablet hisap sendiri sangat mudah untuk di konsumsi, praktis
mudah dibawa dan memiliki rasa yang manis. Tablet hisap dapat dibuat dengan cara peleburan atau
dengan cara kempa. Metode pengempaan merupakan yang paling sering digunakan oleh industri
farmasi untuk membuat tablet hisap. Pengempaan ini dilakukan dengan metode granulasi basah (Ansel,
2008).

Selain itu pembuatan tablet hisap perlu bahan tambahan seperti bahan pengikat. Bahan
pengikat yang biasa digunakan yaitu PVP K-30, gelatin, HPMC, CMC-Na, dan metil selulose. Pada
penelitian ini bahan pengikat yang digunakan adalah PVP (Polivinil Piridone) K-30. Rentang konsentrasi
yang digunakan untuk bahan pengikat sekitar 0.5-5%. PVP K-30 ditambahkan ke campuran bubuk dalam
bentuk kering dengan penambahan air , alkohol , atau solusi hydroalcoholic (Rowe et al, 2009).
Konsentrasi yang digunakan dalam pembuatan formulasi tablet hisap yaitu 0%, 1%, 2% dan 3%. Dengan
adanya bahan pengikat yang dicampur dengan bahan yang lain secara basah diharapkan dapat
terdispersi secara merata dan didapatkan campuran bahan yang baik dan homogen, sehingga tablet
hisap yang dihasilkan memiliki kekerasan dan kerapuhan yang cukup. PVP K-30 juga memiliki sifat alir
yang baik, sudut diam minimum, dan menghasilkan daya kompaktibilitas lebih baik (Muktamar, 2007)

1.2 Tujuan Makalah

Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui dan memahami pengertian,bahan apa saja yang digunakan dan metode
dalam pembuatan tablet hisap, serta memenuhi tugas mata kuliah Formulasi sediaan Padat.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Tablet Hisap

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur
perlahan dalam mulut. Secara umum tablet dibuat dengan 3 cara yaitu : granulasi basah,
granulasi kering dan kempa langsung. Tujuan granulasi basah dan kering adalah untuk
meningkatkan aliran campuran dan atau kemampuan kempa. Granulasi kering dibuat dengan
cara menekan massa serbuk pada tekanan sehingga menjadi tablet yang besar yang tidak
berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel
yang diinginkan (Depkes RI, 1995:5). Tablet mengandung bahan aktif, tablet biasanya
mengandung bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan tambahan yang umum
digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau zat lain
yang cocok (Depkes RI, 1979:6).

Tablet hisap atau disebut juga lozenges dan troches, adalah bentuk lain dari tablet untuk
pemakaian dalam rongga mulut yang mampu memberikan efek lokal. Tablet semacam ini
mengandung anestetik lokal, berbagai antiseptik dan antibakteri, demulsen, astringen, serta
antitusif. Pembuatan tablet hisap dirancang agar larut sedikit demi sedikit dalam jangka waktu
kurang dari 30 menit. (Lachman et al, 2008, p. 713).

Tablet hisap dibuat dengan cara tuang (dengan bahan dasar gelatin dan atau sukrosa yang
dilelehkan atau sorbitol) atau dengan cara kempa tablet menggunakan bahan dasar gula. Tablet
hisap umumnya ditujukan untuk mengobati iritasi lokal atau infeksi mulut atau tenggorokan.
Tablet hisap dapat juga mengandung bahan aktif yang ditujukan untuk absorbsi sistemik setelah
ditelan (Agoes, 2012).

Tablet hisap memiliki keuntungan antara lain proses produksi mudah serta praktis dalam
hasil pengemasan, penyimpanan, dan transportasi . Selain itu, tablet hisap juga memiliki jaminan
ketetapan dosis dan pemakaiannya mudah. Tablet hisap relatif lebih stabil dibanding sediaan oral
cair, secara fisik lebih stabil dibanding kapsul, serta lebih aman dibanding sediaan parenteral
(Ansel, 2008, p. 201)

2.2 metode Pembuatan Tablet Hisap

.Tablet hisap dibuat dengan dua metode yaitu :

1. Metode Peleburan

Tablet hisap yang diproduksi dengan cara peleburan disebut dengan pastilles ( Departemen
Kesehatan RI, 1995). Pembuatan tablet hisap hampir sama dengan tablet biasa . dalam pembuatannya
dibutuhkan tekanan tinggi dan bahan pengikat yang lebih banyak. Tablet hisap jenis ini dibentuk dengan
jalan peleburan atau molded. Bahan- bahan tablet yang akan dibentuk dengan dipanaskan dan
mencairkan seperti sirup gula yang padat . cairan bahan penyusun tablet dibiarkan sampai mengeras
kemudian dipotong dengan ukuran dan ketebalan yang pas. Tablet hisap diharapkan dapat larut
perlahan dalam mulut sehingga kekerasa tablet ini harus lebih besar dari tablet biasa.

2. Metode Pengempaan atau kompresi

Anda mungkin juga menyukai