PENDAHULUAN
aktivitas
seperti
antifungi,
diuretik,
yang
menjadi
penelitian
peneliti
dalam
flavonoid
kecenderungan
kuat
dalam
tumbuhan
bahwa
adalah
adanya
yang
secara
tumbuhan
serupa.
Jadi
informasi
tumbuhan
yang
diteliti
terdahulu
dalam
tumbuhan
yang
berkaitan,
1.
2.
3.
4.
5.
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
senyawa flavonoid ?
senyawa Anthosantin ?
sifat fisik dan kimia senyawa flavonoid ?
senyawa golongan flavonoid ?
tumbuhan
yang
mengandung
senyawa
flavonoid ?
6. Bagaimana ekstraksi flavonoid ?
C.
1.
2.
3.
4.
Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakognosi.
Sebagai bahan acuan tambahan belajar.
Sebagai bahan bacaan.
Sebagai bahan referensi untuk
mengerjakan
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Senyawa Flavonid
tugas
sehingga
dapat
ditemukan
pada
setiap
ekstrak
(Pierik,
1987
dalam
Hayati
et
al.,
2010).
warna
yang
sama
ini
dapat
dibedakan
secara
memiliki
beberapa
sifat
seperti
dan
Matula,
1992).
Sifat
antiradikal
flavonoid
yang
dengan
cara
kromatografi.
Komponen
masinh-masing
(struktur flavonol)
2. Flavonon
Jenis flavonoid ini mirip dengan jenis flavonoid flavon tetapi pada
flavanol tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C.
Bebepara senyawa yang termasuk kedalam jenis ini adalah hespertin
yang terdapat pada buah jeruk yang diperoleh dalam bnetuk glikosidanya,
senyawa ini merupakan suatu aglikon. Senyawa ini juga memiliki efek
sebagai antioksidan dan anti inflamantory pada tubuh manusia.
Struktur dari flavanon
3. Flavan
Flavan adalah derivate benzopyran yang menggunakan
kerangka 2-fenil-3,4-dihidro-2H-chromene. Mereka dapat ditemukan dalam
tanaman. Senyawa ini termasuk flavan-3-ols , flavan-4-ols dan flavan-3,4diol ( leucoanthocyanidin ). Casuarina glauca merupakan tanaman
menghasilkan akar nodul nitrogen actinorhizal dipenuhi oleh Frankia . Ada
pola yang teratur dari lapisan sel yang berisi flavans.
Nama simplisia
kemih,keputihan,
radang
payudara(obat
luar)
Anti
(diabetes
militus),kurang
nafsu
tanin
: Anti spasmodik dan sedative
4. Remak Daging
Nama simplisia
: Hemigraphis coloratae Folium
Nama Tanaman Asal : Hemigraphis colorata Hall.
Keluarga
: Euphorbiaceae
Zat berkhasiat
: Flavonoid, natrium, senyawa kalium
Penggunaan
: Disentri, wasir, perdarahan sesudah
melahirkan, Diuretik dan hemostatic
5. Temu Putih
Nama simplisia
Nama Tanaman Asal
Keluarga
: Zedoariae Rhizoma
: Curcuma zedoaria Berg. Roscoe.
: Zingiberaceae
7
Zat berkhasiat
:Minyak
atsiri
zingiberin,
sineol,
flavonoid.
: Kanker rahim, kanker kulit, pencernaan tidak
baik, nyeri hamil rahim membesar, sakit
maag, memar (obatluar), pelega
Antineoplastik,
kholeretik,
perut.
stomakik,
politenol
: anti malaria
7. Gandarusa
Nama simplisia
: Gendarusa Folium ; Gendarusa Radix
Nama Tanaman Asal : Justicia gendarussa Burm. F.
Keluarga
: Acanthaceae
Zat berkhasiat
: Alkaloid,saponin, flavonoid, polifenol
Alkaloid yustisina dan minyak atsiri
Penggunaan
: Haid tidak teratur, bisul (obat luar), memar
(obat luar), patah tulang (obat luar), radang
kulit bernanah (obat luar), rematik
(obat
luar)
luar)
dan
sakit
kepala
(obat
triterpenoid.
: Batuk darah, batu ginjal,cacing keremi,
demam, disentri, malaria, sakit perut, rematik,
radang amandel, selesma,
8
Maserasi
Maserasi adalah cara ekstraksi yang sederhana. Maserasi dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka
larutan yang terpekat didesak keluar.
Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Maserasi pada umumnya dilakukan
dengan cara: sepuluh bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok
dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan
penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil
berulang-ulang diaduk. Selama 5 hari serbuk diserkai, ampas diperas. Ampas
ditambah cairan penyari secukupnya diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh
seluruh sari sebanyak 100 bagian (Anonim, 1986).
Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan
dan peralatan yang dipergunakan sederhana dan mudah diusahakan,
sementara kerugian cara maserasi adalah pengerjaannya lama dan
penyariannya kurang sempurna (Anonim, 1986).
Modifikasi yang dilakukan pada maserasi diantaranya adalah
remaserasi.
Remaserasi yaitu cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk simplisia
dimaserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah dienaptuangkan dan
diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua (Anonim,
1986).
d. Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan
cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang
10
berperan dalam perkolasi antara lain gaya berat, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan gaya gesekan (friksi)
(Anonim, 1986).
Perkolasi dilakukan dalam wadah berbentuk silindris atau kerucut
(percolator) yang memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai. Bahan
pengekstraksi dialirkan secara berkesinambungan diatas, mengalir turun
secara lambat melintasi simplisia yang umumnya berupa serbuk kasar.
Melalui penyegaran bahan pelarut secara berkesinambungan akan terjadi
proses maserasi berulang-ulang. Jika pada maserasi sederhana, terjadi
ekstraksi yang sempurna dari simplisia, karena akan terjadi keseimbangan
konsentrasi antara larutan dalam sel dengan cairan disekelilingnya.
Pada perkolasi melalui suplai bahan pelarut segar, perbedaan
konsentrasi tidak selalu dipertahankan, sehingga terjadi ekstraksi yang
sempurna (Voight, 1995).
BAB III
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Flavonoid adalah senyawa polifenol yang banyak terdapat di alam.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik
yang banyak merupakansebagai pigmen tumbuhan.
Flavonoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia
senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa, dan karena
merupakan senyawa polihidroksi(gugus hidroksil) maka juga bersifat polar
sehingga dapat larut dalan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air,
butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamida. Disamping itu dengan adanya
gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid sehingga cenderung
menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.
B. Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu perlu ada
masukan dan perbaikan untuk bias menyempurnakan. Semoga makalah ini
bias digunakan sebagaimana mestinya dan bias bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
A, REDHA, 2010, Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya.
Online : mobile.repository.polnep.ac.id. Diunduh pada : 28-9-2016.
12
13