Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MINYAK ATSIRI

Dosen pembimbing:
Neni Probosiwi .,M.Farm.Apt.
Disusun Oleh:
1. Leony Chika T.R (18650145)
2. Ayu Nur Aliza (18650146)
3. Sandy Satriyanto (18650148)
4. Maria Goreti Y.G. Huar(18650149)
5. Fiona Ikho R (186501
6. Bella Ainun Eka W. (18650169)
7. Nur Hidayah (186501
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Minyak Atsiri ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Neni
Probosiwi, M. Farm., Apt. Pada Mata Kuliah Farmakognosi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Minyak Atsiri bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu , selaku Neni Probosiwi, M. Farm., Apt. mata
kuliah Farmakognosi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 28 Oktober 2019

Penulis
Daftar Isi

Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ......................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
2.1 Devinisi .......................................................................................................................................... 5
2.2 Sifat Minyak Atsiri ......................................................................................................................... 6
1. Sifat Fisik ..................................................................................................................................... 6
2. Sifat Kimia ................................................................................................................................... 6
3. Sifat Biologi ................................................................................................................................. 6
2.3 Kegunaan Minyak Atsiri ................................................................................................................ 6
2.4. Penggolongan Minyak Atsiri ........................................................................................................ 7
Berdasarkan komponen kimia ........................................................................................................ 7
2.6 Metode memperoleh dan menyimpan Minyak Atsiri ............................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanah Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman rempah-rempah. Pemerintah


mengakui rempah-rempah merupakan salah satu bahan ekspor non migas yang paling stabil
dan sebagai salah satu penyumbang devisanegara cukup besar. Rempah-rempah merupakan
komoditas ekspor Indonesia yang paling menguntungkan. Minyak atsiri lazim disebut minyak
yang mudah menguap & volatil oils.
Minyak atsiri umumnya berwujud cair, diperoleh dari bagian tanaman akar, kulit
batang, daun, buah, biji atau bunga dengan cara destilasi uap, ekstaksi atau dipres (ditekan).
Minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak akar wangi, minyak nilam, minyak kenanga,
minyak kayu cendana merupakan beberapa bahan ekspor minyak atsiri Indonesia. Minyak
atsiri awalnya digunakan sebagai bahan pewangi, parfum, obat-obatan, dan bahan aroma
makanan. Dalam perkembangan sekarang hasil sintesis senyawa turunanan minyak atsiri
dapat digunakan sebagai feromon, aditif biodisel, antioksidan, polimer,aromaterapi, penjerap
logam, sun screen block dan banyak lagi kegunaan lainnya.Kemampuan untuk melakukan
konversi komponen minyak atsiri menjadi menjadi senyawa-senyawa yang lebih berguna
merupakan suatu hal penting yang mendesak sekarang.
Hal ini disebabkan senyawa turunan minyak atsiri yang diimpor ke Indonesia
harganya jauh lebih mahal daripada harga minyak atsiri yang dieskpor oleh Indonesia .Oleh
sebab itu,makalah ini akan mempelajari tentang minyak atsiri agar lebih banyak diketahui
oleh masyarakat luas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apakah minyak atsiri ?
2.Bagaimana sifat-sifat minyak atsiri ?
3.Apa saja penggolongan minyak atsiri ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk lebih mengenal tentang minyak atsiri
2.Untuk mengetahui sifat sifat dari minyak atsiri
3. Untuk mengetahui macam-macam penggolongan minyak atsiri
4. Untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam tentang minyak atsiri yang
terkandung dalam tanaman
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Devinisi
Minyak atsiri atau yang dikenal sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial,
minyak terbang serta minyak aromatik adalah kelompok besar minyak nabati atau berasal
dari tumbuh-tumbuhan yang merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok
(untuk pengobatan) alami dan mempunyai aroma khas. Dalam perdagangan minyak atsiri
dikenal sebagai bibit minyak wangi. Kata essential oil diambil dari kata quintessence, yang
berarti bagian penting atau perwujudan murni dari suatu material, dan pada konteks ini
ditujukan pada aroma atau essence yang dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan (misalnya
rempah-rempah, daun-daunan dan bunga). Kata volatile oil adalah istilah kata yang lebih
jelas dan akurat secara teknis untuk mendeskripsikan essential oil, dengan pengertian bahwa
volatile oil yang secara harfiah berarti minyak terbang atau minyak yang menguap, dapat
dilepaskan dari bahannya dengan bantuan dididihkan dalam air atau dengan
mentransmisikan uap melalui minyak yang terdapat di dalam bahan bakunya. (Green, 2002).
Minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari jaringan tanaman tertentu, seperti
akar, batang, kulit, bunga, daun, biji dan rimpang.Minyak ini bersifat mudah menguap pada
suhu kamar (25°C) tanpa mengalami dekomposisi dan berbau wangi sesuai dengan tanaman
penghasilnya, serta umumnya larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut dalam air
(Gunther,1990).
Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai
perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau
jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri
yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi
menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai
alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk
bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.
Dalam bidang industri minyak atsiri digunakan dalam pembuatan kosmetik,
parfum, antiseptik, obat-obatan, flavouring agent dalam makanan atau minuman, serta
sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan
antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau sebagai antizimatik,
serta sebagai sedativa dan stimulans untuk obat sakit perut.
2.2 Sifat Minyak Atsiri
1. Sifat Fisik
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan
senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung)
sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap
senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa
yang berbeda.
2. Sifat Kimia
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa,
namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu.
Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan
terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil. Secara kimia, minyak atsiri
bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen
yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana.
3. Sifat Biologi
Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak
berwarna.Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi.
Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang
berwarna gelap, diisi penuh,ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan
sejuk.

2.3 Kegunaan Minyak Atsiri


Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai salah satu campuran pada bahan baku pada
industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk makanan dan minuman dan masih
banyak produk lainnya. Minyak atsiri digunakan sebagai pengikat aroma pada industri
kosmetik dan farmasi serta sebagai pemberi rasa pada industri makanan. Walaupun
minyak atsiri mengandung banyak bahan kimia yang berbeda, akan tetapi rasa atau aroma
intinya masih dapat ditambahkan oleh satu sampai lima bahan campuran lain yang berbeda.
Untuk alasan inilah bahan sintetik atau nature-identical dapat mengancam keberlanjutan
produksi dari beberapa jenis minyak atsiri. Meskipun demikian, karena alasan
kontribusi minyak atsiri pada setiap produk hanya sedikit, banyak perusahaan produk
makanan yang memerlukan jenis minyak atsiri sebagai salah satu bagian kecil dalam
kebutuhan bahan bakunya berusaha terus mendapatkan suplai yang kontinu dengan
keseragaman mutu yang baik untuk menjaga tidak terjadinya perubahan rasa pada produk
yang dihasilkan. Di bawah ini adalah pengelompokkan dari penggunaan beberapa jenis
minyak atsiri di tiga kelompok besar industri di eropa. (Bio Trade Facilitation Programme,
2005).
2.4. Penggolongan Minyak Atsiri
Berdasarkan komponen kimia
Berdasarkan komponen kimia, minyak atsiri dapat digolongkan
sebagai berikut :
a. Minyak Atsiri Hidrokarbon
Minyak atsiri ini tidak mengandung komponen yang mempunyai
gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua
minyak atsiri yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung oksigen,seskuiterpen
dan diterpen. Identifikasi minyak hidrokarbon,terutama ditetapkan dengan mengukur
bobot jenis, indeks bias atau dengan rotasi optisnya.Komponen hidrokarbon dalam minyak
atsiri:
a. Hidrokarbon alifatik (asiklik), misal : Mirsan
b. Hidrokarbon aromatic, misal : Naftalen
c. Seskuiterpen monosiklik, misal : Zingiberen
b. Minyak Atsiri Alkohol
Alkohol-alkohol yang sering terdapat didalam minyak menguap
dapat digolongkan dalam alkohol asiklik, alkohol terpen dan alkohol
seskuiterpen. Alkohol-alkohol terpen terpenting adalah mentol dari
oleum (menthae pipirites) dan bornaol (suatu terpen alkohol disiklik
dari borneo camphor) sedangkan dari seskuiterpen alkohol adalah
santalol (minyak sandalwood dan gingerol). Alkohol yang terdapat
dalam minyak atsiri digolongkan :
a. Alkohol asiklik, misal : geraniol, linolol dan sitronelol
b. Alkohol terpen, misal : mentol, borneolc.
c. Alkohol seskuiterpen, misal : Santalol (minyak sandalwood) dan
gingerol
c. Minyak Atsiri Aldehida
Aldehid yang terdapat dalam minyak atsiri terdiri dari aldehida
asiklik dan siklik. Simplisia minyak atsiri yang mengandung
Aldehid, misalnya: Citri fructus cortex, Auranti amari cortex, dan
Cinnamomi cortex.
a. Aldehid asiklik, misal : geraniol dan sit ronelol
b. Aldehid siklik (aromatic), misal : benzaldehid, Vanilin, sinamil
aldehid dan kuminil aldehid
c. Alkohol seskuiterpen, misal : Santalol (minyak sandalwood) dan
gingerol
d. Minyak Atsiri Keton
Senyawa keton yang terdapat dalam minyak atsiri keton adalah :
a. Keton terpen monosiklik, misal : menton, karvon, pulegon dan
diosfenol
b. Keton bisiklik, misal : 2 – kamfenon dan thuion
c. Keton non terpen, misal : iron
e. Minyak Atsiri Fenol
Minyak atsiri fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol, yaitu:
a. yang terdapat di alam
b. yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destruktif dari bagian
tanaman, misal : eugenol (oleum Caryophylli), timol, karvakol
(Oleum Thymi)
f. Minyak Atsiri Fenol – Eter
Di alam minyak atsiri eter-fenolik terdapat senyawa-senyawa
seperti anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam
minyak atsiri seperti miristisin dan apiol.
g. Minyak Atsiri Oksida
Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga
disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu
putih. Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan
dioksida dari semen, yang merupakan isi aktif dari oleum
chenopodii.
h. Minyak Atsiri Ester
Minyak atsiri ester yang terdapat dalam minyak atsiri sangat
banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari terpineol, borneol
dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak atsiri adalah senyawa alil-
isotiosianat didalam minyakmosterd metil salisilat didalam oleum gaultheriae.
Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang
dengan mudah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun
murninya. Contoh kelompok pertama adalah:minyak sereh, minyak daun cengkeh,
minyak permen, dan minyak terpentin.Komponen-komponen ini dapat menjadi bahan dasar
untuk diproses menjadi produk -produk lain.
Biasanya komponen utama yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut
dipisahkan atau diisolasi dengan penyulingan bertingkat atau dengan proses kimia yang
sederhana.
Kelompok kedua adalah minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi
komponen murninya. Contoh kelompok kedua adalah:minyak akar wangi, minyak
kenanga, dan minyak nilam. Lazimnya minyak atsiri tersebut langsung dapat digunakan,
tanpa diisolasi
komponen-komponennya, sebagai pewangi berbagai produk

2.6 Metode memperoleh dan menyimpan Minyak Atsiri


1. Alat dan Bahan
Komponen kembang leson diperoleh dari Pasar Gamping Sleman, Yogyakarta. Alat
yang digunakan adalah seperangkat alat destilasi, erlenmeyer, instrumen GC-MS
1. Metode dan Desain Penelitian
a. Pemanenan.
Harus tepat waktu pemanenan dan cara penanganannya.
b. Pengeringan.
Pengeringan daun dalam tempat teduh atau sebagian teduh
akan menurunkan jumlah minyak yang hilang
c. Penyarian dengan pelarut yang cocok.
Metode penyarian diperuntukkan untuk minyak atsiri yang tidak tahan pemanasan,
contohnya minyak cendana. Minyak atsiri diekstrak dengan beberapa metode dan
metode-metode tersebut dipilih berdasarkan jenis dari bahan pertanian yang
digunakan dan minyak apa yang diekstrak.
d. Metode pengepresan, untuk bahan yang tidak stabil dan tidak tahan pemanasan.
e. Isolasi Minyak Atsiri dengan Distilasi Uap
Komponen kembang leson yang telah dipotong-potong ditimbang sebanyak 2 kg,
kemudian didistilasi selama 6 jam dengan suhu berkisar 100-105°C. Alat yang
digunakan adalah distilator stahl.
f. Penentuan Karakter Organoleptis
Minyak atsiri yang diperoleh diamati secara orgaoleptis dengan mengamati bentuk,
warna, dan aroma.
g. Penentuan Komposisi Senyawa Minyak Atsiri
Minyak atsiri yang didapatkan diinjeksikan ke injektor KG-SM di Laoratorium
Penelitian Terpadu Fakultas Farmasi UAD. Proses KG dilakukan dengan laju alir 1,15
ml/menit, injeksi split, gas pembawa helium tekanan 75 kPa, suhu injector 150°C,
suhu interface 225°C, program suhu 75°C ditahan 5 menit hingga 200°C ditahan 5
menit (laju kenaikan 20°C/ min).
Proses ekstraksi untuk memperoleh minyak atsiri pada kembang leson dilakukan
dengan destilasi air Stahl. Kelebihan dari destilasi air adalah prinsip kerja sederhana
karena bahan uji direndam dengan air dan didihkan sampai titik didihnya. Hasil
destilasi minyak atsiri kembang leson diperoleh sebanyak 15 ml dari 2 kg kembang
leson basah yang
didestilasi selama 5 jam. Sehingga diperoleh kadar minyak atsiri dari kembang leson
sebesar 0.75% (v/b). Minyak atsiri yang diperoleh diamati secara organoleptis
meliputi bentuk sediaan, warna, dan aroma. Minyak atsiri kembang leson berupa cair,
dengan warna kuning, jernih serta aromatik.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak
esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil),
adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun
mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas

2. Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan komoditasekspor non
migas yang dibutuhkan diberbagai industri seperti dalam industri parfum,kosmetika, industri
farmasi/obat-obatan, industri makanan dan minuman.

3. Dringo / Jeringau (Acorus calamus) adalah tumbuhan terna yang rimpangnya dijadikan
bahan obat-obatan. Tumbuhan ini berbentuk mirip rumput, tetapi tinggi, menyukai tanah
basah dengan daun dan rimpang yang beraroma kuat. Diperkirakan, tumbuhan ini asli berasal
dari anak benua India dan menyebar ke berbagai penjuru dunia melalui perdagangan rempah-
rempah. di benua Amerika, jeringau kerap dipertukarkan dengan kerabatnya yang asli dari
sana,Acorus americanus.

4. Penghasil dari minyak atsiri dari tanman dringo yaitu rimpang dringo ( Calami Rhizoma ).

5. Kandungan kimia dalam minyak atsirinya adalah asoron, glikosida (akorina), akoretina,
kholin, kalameona, iso kalamendiol, epi isokalamendiol, siobunona, trimetil, saponin, vitamin
C. Khasiatnya sebagai karminaif, spasmolitik dan diaforetik.

6. Penyakit yang diobati dengan minyak atsiri dringo antara lain maag, diare,disentri, asma
dan cacingan.
3.2 DAFTAR PUSTAKA

1. Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak
esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil),
adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun
mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas

2. Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan komoditasekspor non
migas yang dibutuhkan diberbagai industri seperti dalam industri parfum,kosmetika, industri
farmasi/obat-obatan, industri makanan dan minuman.

3. Dringo / Jeringau (Acorus calamus) adalah tumbuhan terna yang rimpangnya dijadikan
bahan obat-obatan. Tumbuhan ini berbentuk mirip rumput, tetapi tinggi, menyukai tanah
basah dengan daun dan rimpang yang beraroma kuat. Diperkirakan, tumbuhan ini asli berasal
dari anak benua India dan menyebar ke berbagai penjuru dunia melalui perdagangan rempah-
rempah. di benua Amerika, jeringau kerap dipertukarkan dengan kerabatnya yang asli dari
sana,Acorus americanus.

4. Penghasil dari minyak atsiri dari tanman dringo yaitu rimpang dringo ( Calami Rhizoma ).

5. Kandungan kimia dalam minyak atsirinya adalah asoron, glikosida (akorina), akoretina,
kholin, kalameona, iso kalamendiol, epi isokalamendiol, siobunona, trimetil, saponin, vitamin
C. Khasiatnya sebagai karminaif, spasmolitik dan diaforetik.

6. Penyakit yang diobati dengan minyak atsiri dringo antara lain maag, diare,disentri, asma
dan cacingan.

Anda mungkin juga menyukai