Nim : 4183210016
Kelas : Kimia NK A 2018
1. Judul : Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloid Dari Daun Sirih
(Piper Betle L)
2. Tujuan :
1. Untuk mengetahui senyawa golongan alkaloid dari Daun Sirih (Piper Betle L)
3. Landasan Teori
Alkaloid adalah kelompok metabolit sekunder terpenting yang ditemukan pada
tumbuhan. Keberadaan alkaloid dialam tidak pernah berdiri sendiri. Golongan senyawa
ini berupa campuran dari berupa campuran dari beberapa alkaloid utama dan beberapa
kecil. Kebanyakan alkaloid memiliki rasa pahit, bersifat basa lemah, dan sedikit larut
dalam pelarut organik non polar seperti dietil eter , kloroform dan lain-lain. Beberapa
alkaloid memiliki warna seperti beberin yang berwarna kuning dan garam sanguinarine
dengan tembaga berwarna merah. Alkaloid akan terdekomposisi dengan panas kecuali
strychnine dan caffeine. Secara wujud kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dan
sedikit diantaranya merupakan padatan amorf. Alkaloid pada dasarnya merupakan
senyawa yang bersifat basa dengan keberadaan atom nitrogen dalam strukturnya, asam
amino berperan sebagai senyawa pembangun dalam biosintesis alkaloid. Alkaloid
memiliki kelarutan yang khas dalam pelarut organik. Golongan senyawa ini mudah larut
dalam alkohol dan sedikit larut dalam air. Garam alkaloid biasanya larut dalam air.
Dialam, alkaloid ada di tumbuhan dengan proporsi yang lebih besar dalam biji dan akar
seringkali dalam kombinasi dengan asam nabati. Senyawa alkaloid memiliki rasa yang
pahit (Julianto, T., 2019).
Alkaloid merupakan golongan senyawa yang tidak homogen, dipandang dari sudut
kimia, biokimia, ataupun fisiologi, tetapi mempunyai ciri dan sifat umum yang khas
antara lain:
1. Alkaloid merupakan senyawa yang lebih kurang kompleks, dihasilkan oleh tanaman,
jarang oleh hewan. Sekarang kebanyakan telah disintesis.
2. Dalam molekulnya mengandung atom molekul N. Biasanya hanya satu molekul N,
tetapi karena beberapa alkaloid mengandung lebih dari satu, bahkan sampai lima,
misalnya alkaloid turunan imidazol (2), turunan purin (4), ergotamin (5). N ini dapat
dalam bentuk amina primer, sekunder ataupun tersier
3. Kebanyaan alkaloid dalam biosintesisnya berasal dari asam amino.
4. Alkaloid bereaksi basa, karena atom nitrogen memberikan pasangan elektron bebas.
Kebasaannya tergantung dari struktur molekulnya, adanya gugus fungsi lain dan letak
dari gugus fungsi tersebut.
5. Pada umumnya alkaloid basa larut dalam pelarut organik relatif non polar dan susah
larut dalam air.
6. Kebanyakan alkaloid akan mengendap dengan beberapa pereaksi, misalnya garam air
raksa (Mayer), platina perak dan lain-lain.
7. Dapat memberikan warna dengan beberapa pereaksi tertentu, misalnya dengan asam
nitrat pekat, pereaksi dragendorf dan lain-lain.
8. Banyak alkaloid mempunyai aktivitas biologi, misalnya kuinina (anti malaria),
hiosiamin (antikolinergik).
9. Pada umumnya, alkaloid berasa pahit (Endarini, L., 2016).
Tanaman sirih merupakan tanaman yang perdu, merambat, batang berkayu, berbuku
buku dan bersalur. Daun sirih mempunyai bau aromatik khas dan rasa pedas. Daun sirih 7
merupakan daun tunggal. Tangkai daun bulat, warna coklat kehijauan panjang 1,5–8 cm.
Daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman yang banyak dijumpai di sekitar kita dan
pada komposisi jamu tradisional. Simplisia daun sirih biasanya dipergunakan sebagai
salah satu komponen utama dalam obat keputihan (Rukmini, dkk., 2020). Daun sirih
(Piper betle) banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif untuk mengobati berbagai
jenis penyakit seperti obat pembersih mata, menghilangkan bau badan, mimisan,
sariawan, pendarahan gusi, batuk, bronchitis, keputihan dan obat kulit sebagai perawatan
untuk kecantikan atau kehalusan kulit.Rebusan daun sirih berkhasiat dapat
menghilangkan bau mulut dengan caradikumur-kumur karena mengandung antiseptik
(antibakteri).Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami
mempunyai keuntungan. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut memiliki senyawa alami
yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan obat yang mengandung bahan sintetik
(Bustanussalam, dkk., 2015).
6. Hasil Pengamatan
No Prosedur Hasil Penelitian Dokumentasi
1. Preparasi Didapatkan sampel
Sampel daun sirih kering, dan
halus.
Julianto, T., (2019), Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia,
Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta.
Kapondo, G., Fatimawali dan Jayanti, M., (2020), Isolasi, Indentifikasi Senyawa Alkaloid
Dan Uji Efektivitas Penghambatan Dari Ekstraks Daun Sirih (Piper batle L.) Terhadap
Bakteri Staphylococcus Epidermidis , eBiomedik, 8(2):180-186.
Rukmini, A., Utomo, D dan Laily, A., (2020) Skrining Fitokimia Familia Piperaceae, Jurnal
Biologi dan Pembelajarannya, 7(1):28-32.