Anda di halaman 1dari 7

55

Bab 7: Senyawa Aromatik Dan Turunannya

Senyawa aromatik adalah merupakan golongan senyawa tidak jenuh yang


kriterianya adalah :
1. Siklik
2. Datar atau hampir datar
3. Mempunyai (4n + 2) eπ dengan n = 1, 2, 3 ... yaitu elektron yang terdapat
pada ikatan π atau orbital p (n) yang terkonyugasi (Aturan Huckel)

Senyawa aromatik yang paling banyak adalah benzene dan derivatnya (benzena
tersubstitusi) sehingga senyawa aromatik seolah – olah identik dengan benzene
dan derivatnya (turunannnya) padahal masih banyak senyawa aromatik yang lain
Benzena lebih stabil dibandingkan dengan sikloheksatriena hipotetik yang
dibuktikan dengan fakta eksperimen sebagai berikut.

+ H2 + 28, 6 kkal/mol

+ 2H2 + 57,2 kkal/mol

+ 3H2 + 49,8 kkal/mol

Perbedaan sebesar 36 kkal/mol benzene dari sikloheksatriena hipotetik (3x28,6 –


49,8) kkal adalah merupakan energi stabilisasi resonansi dari struktur benzene
sebagai berikut.

≡ digambarkan sebagai

I II III (Struktur hibrid)


Struktur sebenarnya dari benzena adalah struktur hibrid (III), bukan struktur
resonansi I maupun struktur resonansi II. Dengan demikian ikatan rangkap ketiga
56

ikatan pada benzene mempunyai jarak (r) yang sama dan sifat fisika dan kimianya
berbeda dengan alkena (olefin). Pembahasan selanjutnya difokuskan pada
senyawa aromatik benzena dan turunannya.

7. 1. Tatanama dan Isomer.


Penamaan dapat secara TRIVIAL dan IUPAC dengan benzena sebagai
nama induk. Gugus yang terikat pada benzena disebut substituen dengan
kemungkinan (1 – 6) substituen (di, tri … heksa substitusi). Beberapa derivat
benzena yang sering dijumpai adalah sebagai berikut.
Y = halogen (halobenzena) , kloro benzene,
Y Bromobenzena , Iodo benzene
Y = OH , hidroksi benzene (fenol)
Y = -COH, benzaldehid.
Y = - NH2, amino benzena (analin)
Y = COOH , asam benzoat
Y = CH3 , metil benzene (toluen) dll
Benzena disubstitusi mempunyai tiga isomer yaitu 1,2 atau orto (o), 1,3 atau
meta (m) dan 1,4 atau para (p)
OH OH OH
Contoh : CH3
CH3
o-metil fenol m- metil fenol CH 3
o- hidroksi toluene m-hidroksi toluene p- metil fenol
m-hidroksi toluene
Salah satu turunan benzena tetra substituen yang cukup terkenal adalah 2,4,6
trinitro toluena (TNT) sebagai bahan peledak (dinamit) yang ditemukan oleh
Alfred Nobel. CH3
O2N NO2 2,4,6 trinitro toluene (TNT)

NO2
7. 2. Reaksi Terhadap Benzena dan Turunannya.
Reaksi terhadap benzena dan turunannya adalah derivatisasi yaitu
bertujuan untuk mensintesa derivatnya. Walapun beberapa turunan benzene
terdapat di alam seperti sinamaldehid pada kulit kayu manis dan eugenol pada
57

minyak cengkeh akan tetapi jumlahnya terbatas sehingga untuk memenuhi


kebutuhan dilakukan sintesa.
Ikatan rangkap pada benzene tidak mengalami reaksi adisi sebagaimana
alkena tetapi cincin benzena mengalami reaksi substitusi elektrofilik (SE)..
Elektrofilik berarti suka elektron (spesi yang bermuatan positif atau mempunyai
orbital kosong). Cincin benzene kaya akan elektron sehingga sangat reaktif
terhadap elektrofil. Berikut ini adalah bererapa jenis reaksi substitusi elektrofilik
yang dapat terjadi pada cincin benzena.

1. Halogenasi.
Pereaksi adalah halogen (X2) dengan elektrofil ion halonium (X +), dengan
pereaksi umum adalah Cl2 (klorinasi) dan Br2 (brominasi). Katalisator yang
digunakan adalah AlX3 atau FeX3 dengan X yang umum adalah Cl dan Br. Secara
umum tahap reaksi pembentukan reaksi elektrofil adalah sebagai berikut.
Al-X4/Fe-X4
X2 + AlX3/FeX3 X+ + Al-X4/Fe-X4
2. Nitrasi
Pereaksi adalah asam nitrat (HNO3) dengan katalisator asam sulfat (H 2SO4)
dengan reaksi pembentukan elektrofil adalah sebagai berikut.
HNO3 + H2SO4 NO2+ + HSO4- + H2O

3. Alkilasi.
Pereaksi adalah alkil halida (R-X) dengan katalisator AlX 3 atau FeX3
dengan reaksi pembentukan elektrofil adalah sebagai berikut.
R–X + AlX3/FeX3 R+ + Al-X4/Fe-X4

4. Asilasi.
O
Pereaksi adalah halida asam (R-C – X) dengan katalisator AlX 3 atau FeX3
dengan reaksi pembentukan elektrofil adalah sebagai berikut. Reaksi ini dikenal
juga sebagai reaksi Friedel – Crafts (FC).
O O
R–C–X + AlX3/FeX3 R - C+ + Al-X4/Fe-X4

5. Sulfonasi.
58

Pereaksi adalah asam sulfat (H 2SO4) berasap dengan reaksi pembentukan


elektrofil adalah sebagai berikut.
H2SO4 SO3 + H2O

Secara umum hasil semua jenis substitusi elektrofilik pertama di atas terhadap
cincin benzena adalah sebagai berikut.
X2/AlX3,FeX3 X
(halo benzena) + HX
HNO3/H2SO4 NO2
(nitro benzena) + H2O
R
R – X/AlX3,FeX3 (alkil benzene) + H 2O
O O
R- C-X/AlX3,FeX3 C–R
(asil bezena) + HX
H2SO4 berasap SO3H
(benzena sulfonat)

7. 3. Substitusi Elektrofilik Kedua Terhadap Bezena


Untuk substitusi elektrofilik ke dua pada benzena , maka orientasi (arah)
elektrofil yang masuk tergantung pada substituen yang sudah ada pada cincin
benzene tersebut. Ada dua jenis substituen yaitu substituen yang menyebabkan
cincin semakin kaya akan elektron yang dikenal sebagai gugus aktivasi (Ga) maka
orientasi akan membentuk produk orto (o) dan para (p) dengan produk para lebih
dominan (stabilitas termodinamika), dan gugus yang menyebabkan cincin semakin
kekurangan elektron yang dikenal sebagai gugus deaktivasi (Gd) dengan
oroentasi produk meta (m) seperti pada tabel 7. 1 berikut ini.

Tabel 7. 1 : Beberapa gugus aktivasi (Ga) dan deaktivasi (Gd)


59

Gugus Aktivasi (Ga), Gugus Deaktivasi (Gd)


(pengarah o ,p) (pengarah m)
- NH2, -NHR dan -NR2 - COR
- OH - CO2R
- N = CHR - SO3H
- C6H5 (aril/fenil) - COH
- R (alkil) - CO2H
- X (halogen) - CN (nitril)
Makin aktivasi (makin - NO2
+
cepat) - NR3
Makin deaktivasi (makin
lambat)

Kecepatan reaksi Ga yang pengarah o dan p serta orientasi Gd pengarah m


relatif terhadap ssubstitusi elektrofilik terhadap cincin benzena. Reaksi yang
mengandung Ga akan lebih cepat , sedangkan yang mengandung Gd akan lebih
lambat dibandingkan dengan benzena.
Orientasi Ga yang pengarah o dan p serta orientasi Gd yang m dapat
dijelaskan dengan struktur resonasi masing – masih satu contoh berikut ini.
Fenol sebagai Ga (pengarah o, p).
-

- -
:OH O+ H O+ H O+H OH
I II III IV Cincin makin (-)

Nitro benzene sebagai Gd (pengarah m).


+
+ + + Cincin makin (+)

N N N N N
O O O- O O- O O- O O - O
I II III IV V
Untuk fenol maka cincin yang bermuatan negatif pada struktur resonansi adalah
pada posisi o dan p maka (-OH) adalah pengarah o, p , dengan reaksi lebih cepat
60

dibanding benzene karena cicin benzene makin negatif. Produk p lebih dominan
dibandingkan dengan o karena stabilitas termodinamika. Sedangkan nitro
benzene pada struktur resonansi yang tidak pernah positif adalah m, sehingga
(-NO2) adalah pengarah m, dengan reaksi lebih lambat dibanding benzena karena
menyebabkan cincin makin positif. Untuk mendapatkan suatu benzena disubstitusi
dari bahan awal benzena melalui reaksi substitusi elektrofilik (S E) maka urutannya
mutlak harus dipahami.
Contoh : Sintesis m – nitro toluene CH3
dengan struktur
NO2
Untuk contoh diatas maka urutan S E adalah: 1. Nitrasi dan 2. Metilasi, kerana
bila dibalik akan akan diperoleh campuran produk orto (o) dan para (p).

7. 4 . Soal – Soal Latihan.


1. Namailah dua senyawa alam berikut secara sistematik (IUPAC).
H3C
HO CH=CH – CH3 CH = CH - COH

Eugenol minyak cengkeh Sinamaldehid (kulit kayu manis)


2. Gambarkan struktur senyawa – senyawa berikut.
a. o – dikloro benzena b. 3 – hidroksi anilin c. O – metil benzoat
d. 1,2,3,4,5,6 – heksakloro benzena e. t-butil benzena
f. Sikloheksil benzena g. Benzil klorida
3. Dengan struktur resonansi jelaskan kenapa fenol (Ga) oroentasi o,p dan
nitrobenzena (Gd) orientasi m.
4. Selesaikan persamaan reaksi berikut.
a. Benzena + CH3- C=O/ AlCl3 A?
Cl
b. Benzena + CH2-Br/FeBr3 B?

c. Anilin + HNO3/H2SO4 C?
5. Jelaskan urutan sintesis 4 – etil benzena sulfonat.
61

Anda mungkin juga menyukai