Senyawa aromatik yang paling banyak adalah benzene dan derivatnya (benzena
tersubstitusi) sehingga senyawa aromatik seolah – olah identik dengan benzene
dan derivatnya (turunannnya) padahal masih banyak senyawa aromatik yang lain
Benzena lebih stabil dibandingkan dengan sikloheksatriena hipotetik yang
dibuktikan dengan fakta eksperimen sebagai berikut.
+ H2 + 28, 6 kkal/mol
≡ digambarkan sebagai
ikatan pada benzene mempunyai jarak (r) yang sama dan sifat fisika dan kimianya
berbeda dengan alkena (olefin). Pembahasan selanjutnya difokuskan pada
senyawa aromatik benzena dan turunannya.
NO2
7. 2. Reaksi Terhadap Benzena dan Turunannya.
Reaksi terhadap benzena dan turunannya adalah derivatisasi yaitu
bertujuan untuk mensintesa derivatnya. Walapun beberapa turunan benzene
terdapat di alam seperti sinamaldehid pada kulit kayu manis dan eugenol pada
57
1. Halogenasi.
Pereaksi adalah halogen (X2) dengan elektrofil ion halonium (X +), dengan
pereaksi umum adalah Cl2 (klorinasi) dan Br2 (brominasi). Katalisator yang
digunakan adalah AlX3 atau FeX3 dengan X yang umum adalah Cl dan Br. Secara
umum tahap reaksi pembentukan reaksi elektrofil adalah sebagai berikut.
Al-X4/Fe-X4
X2 + AlX3/FeX3 X+ + Al-X4/Fe-X4
2. Nitrasi
Pereaksi adalah asam nitrat (HNO3) dengan katalisator asam sulfat (H 2SO4)
dengan reaksi pembentukan elektrofil adalah sebagai berikut.
HNO3 + H2SO4 NO2+ + HSO4- + H2O
3. Alkilasi.
Pereaksi adalah alkil halida (R-X) dengan katalisator AlX 3 atau FeX3
dengan reaksi pembentukan elektrofil adalah sebagai berikut.
R–X + AlX3/FeX3 R+ + Al-X4/Fe-X4
4. Asilasi.
O
Pereaksi adalah halida asam (R-C – X) dengan katalisator AlX 3 atau FeX3
dengan reaksi pembentukan elektrofil adalah sebagai berikut. Reaksi ini dikenal
juga sebagai reaksi Friedel – Crafts (FC).
O O
R–C–X + AlX3/FeX3 R - C+ + Al-X4/Fe-X4
5. Sulfonasi.
58
Secara umum hasil semua jenis substitusi elektrofilik pertama di atas terhadap
cincin benzena adalah sebagai berikut.
X2/AlX3,FeX3 X
(halo benzena) + HX
HNO3/H2SO4 NO2
(nitro benzena) + H2O
R
R – X/AlX3,FeX3 (alkil benzene) + H 2O
O O
R- C-X/AlX3,FeX3 C–R
(asil bezena) + HX
H2SO4 berasap SO3H
(benzena sulfonat)
- -
:OH O+ H O+ H O+H OH
I II III IV Cincin makin (-)
N N N N N
O O O- O O- O O- O O - O
I II III IV V
Untuk fenol maka cincin yang bermuatan negatif pada struktur resonansi adalah
pada posisi o dan p maka (-OH) adalah pengarah o, p , dengan reaksi lebih cepat
60
dibanding benzene karena cicin benzene makin negatif. Produk p lebih dominan
dibandingkan dengan o karena stabilitas termodinamika. Sedangkan nitro
benzene pada struktur resonansi yang tidak pernah positif adalah m, sehingga
(-NO2) adalah pengarah m, dengan reaksi lebih lambat dibanding benzena karena
menyebabkan cincin makin positif. Untuk mendapatkan suatu benzena disubstitusi
dari bahan awal benzena melalui reaksi substitusi elektrofilik (S E) maka urutannya
mutlak harus dipahami.
Contoh : Sintesis m – nitro toluene CH3
dengan struktur
NO2
Untuk contoh diatas maka urutan S E adalah: 1. Nitrasi dan 2. Metilasi, kerana
bila dibalik akan akan diperoleh campuran produk orto (o) dan para (p).
c. Anilin + HNO3/H2SO4 C?
5. Jelaskan urutan sintesis 4 – etil benzena sulfonat.
61