. disederhanakan menjadi
Adanya resonansi menyebabkan benzena bersifat stabil, sehingga relatif sukar mengalami reaksi
adisi pada ikatan rangkapnya dibanding substitusi terhadap atom-atom H-nya. Karena benzena
dapat mengalami substitusi, terbentuklah berbagai macam senyawa turunan benzena. Benzena
beserta turunannya merupakan senyawa aromatik, sebab pada umumnya beraroma khas.
Sifat-sifat benzena
a. Sifat Fisika
Pada temperatur kamar, berwujud zat cair jernih yang kental seperti minyak.
Mudah menguap.
Berbau enak
Merupakan senyawa nonpolar sehingga sangat sukar larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik, seperti eter, karbon tetra klorida dan heksana.
Bersifat toksik
Benzena bersifat karsinogen (penyebab kanker), jika menghirup uapnya terlalu banyak
dapat merusak sumsum tulang sehingga menghambat pembentukan sel darah merah.
Titik didih relatif tinggi
Titik didihnya (80 oC) lebih tinggi dibandingkan n. heksana (69 oC), meskipun Mr benzena
lebih rendah. Hal ini disebabkan struktur molekulnya datar dan simetris, sehingga gaya
tarik menarik antarmolekulnya kuat. Titik leleh benzena 5,5 °C.
b. Sifat Kimia
Benzena tidak begitu reaktif.
- Relatif sukar mengalami reaksi adisi dibandingkan substitusi.
- Tidak dapat menghilangkan warna bromin (seperti pada senyawa tak jenuh lain)
Mudah terbakar dengan banyak jelaga.
Uapnya mudah meledak.
Kegunaan
Pelarut organik bagi senyawa nonpolar, seperti sulfur, fosfat, iodin, dan lemak.
Bahan baku pembuatan senyawa aromatik lain, umumnya melalui reaksi substitusi.
Bahan bakar
Digunakan dalam industri obat-obatan
Tatanama Benzena
Pemberian nama benzena dan turunannya kurang sistematis, lebih dikenal nama lazimnya.
Nama lazim tersebut dijadikan sebagai dasar penamaan senyawa hasil substitusi benzena.
Reaksi (mono) substitusi
1. Reaksi nitrasi
Pada reaksi ini digunakan campuran HNO3 pekat dan H2SO4 pekat
NO2
H2SO4
+ HONO2 + H2O
nitro benzena
2. Reaksi sulfonasi
Pada reaksi ini digunakan H2SO4 pekat
SO3H
+ HOSO3H + H2O
asam benzena sulfonat
3. Reaksi klorinasi Cl
FeCl3 / Fe
+ Cl2 (FeX3 / Fe)
+ HCl
(X2) klorobenzena (HX)
(halobenzena)
Cl
Cl Cl
Fe
+ 6 Cl2 + 6 HCl
Cl Cl
Cl
benzena heksaklorida
Jika terdapat dua substituen atau lebih, posisi substituen dinyatakan dengan angka atau posisi
orto, meta, para. Urutan prioritas letak penomoran substituent sebagai berikut : – COOH,
– SO3H, – CHO, – CN, – OH, – NH2 , – R, – NO2 , – X.
1 1 1
6 2 2 1
2
5 3
4 posisi
Kemungkinan 3
4 5 3
substituen. (ctt: jika
substituen sama, diberi 1, 2, 3 tri… benzena/ 1, 2, 4 tri… benzena/ 1, 3, 5 tri… benzena/
awalan tri). visinal tri… benzena asimetri tri… benzena simetri tri… benzena
Gugus Radikal
R a d i k a l
Rumus Struktur Rumus Molekul Nama
C 6 H 5 –– fenil (aril)
CH2
C 6 H 5 . C H 2 –– benzil
Senyawa Polisiklik
Rumus Struktur Nama Rumus Struktur Nama
9 1
8 2
OH …………… /
7 2 2 – naftol /
3 Naftalena
6 4 – naftol
. 2 C10H8
8 9 1
7 2
2
6 3 Antrasena Fenantrena
2 5 10 4
C14H10 C14H10
………
asam o-hidroksibenzoat / Bahan baku pembuatan obat-obatan
asam 2-hidroksibenzoat /
asam salisilat
………
Bahan utama obat gosok, koyo (salonpas)
metil fenol karboksilat
metil salisilat
Latihan
I. Tuliskan rumus struktur/nama lain (jika ada) untuk senyawa-senyawa berikut :
a. fenil metil keton/asetofenon
b. benzil alkohol
c. p-dimetil benzena
d. asam 1, 4 - benzenadikarboksilat
e. benzil klorida
f. metoksi benzena