Anda di halaman 1dari 30

Benzena termasuk ke dalam kelompok senyawa karbon tepatnya

senyawa hidrokarbon karena hanya terdiri dariatom C dan H.


Benzena merupakan senyawa karbosiklik, yaitu senyawan karbon
yang mempunyai rantai karbon tertutup. Di antara senyawa
karbosiklik, benzena adalah salah satu senyawa yang mempunyai
struktur dan sifat yang khas sehingga sering disebut sebagai
senyawa aromatik. Benzena bersifat toksinn (racun), tepatnya
hemotoksinn yaitu suatu zat yang merusak sumsum tulangn dann
menghambat pembentukan sel darah. Benzena juga bersifat
karsinogen (memicu timbulnya kanker) dalam binatang.
A. Struktur Benzena dan Sifat Aromatiknya
Pada tahun 1825, seorang ahli kimia Inggris bernama Michael
Faraday (1791-1867) mengisolasi suatu cairan dari saluran gas di London.
Gas tersebut pada waktu itu digunakan untuk lampu penerangan. Cairan
hasil isolasi tersebut merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul
C6H6 dan diberi nama benzena.
Pada tahun 1865, Kekule mengajukan struktur molekul benzena dan
masih berlaku sampai sekarang, yaitu struktur heksagonal. Struktur
heksagonal tersebut merupakan rantai karbon berbentuk segi enam
beraturan, di mana terdapat tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap
dua. Masing-masing atom C mengikat satu atom H dan 2 atom C lain serta
terletak pada sebuah bidang datar. Ikatan C C C dan H C C membentuk
sudutyang sama besar, yaitu 1200 . Oleh karena itu, jarak dua atom C atau
panjang ikatan C C sama panjangnya. Ikatan rangkap pada benzena
tersebut dapat berpindah-pindah yang disebut dengan resonansi. Rumus
struktur benzena Kekule tersebut dapat dituliskan:
H H
H H H H

atau
H H H H
H H

Karena ikatan rangkap dalam molekul benzena berpindah- pindah, maka


struktur molekul benzena merupakan struktur resonansi.
Secara umum sifat senyawa aromatik ditentukan oleh tiga kriteria sebagai
berikut:
1. Tiap atom dalam istem cincin harus mempunyai suatu orbital p yang
tersedia untuk pengikatan.
2. Sistem cincin harus datar.
3. Harus terdapat (4n+2) elektron pi dalam sistem cincin itu (aturan Huckel).
benzena naftalena

6 elektron pi 10 elektron
(4n+2) pi

n=1 (4n+2)
n=2
n = jumlah
cincin
B. Sifat-sifat Benzena
1.Sifat Fisis
a) suhu kamar berwujud cairan tak berwarna yang mudah
menguap dan berbau khas.
b) Memiliki titik didih 800 C, titik leleh 5,50 C dan mudah terbakar
menghasilkan banyak jelaga.
c) Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik karena
bersifat nonpolar.
2. Sifat Kimia
a) Benzena dapat mengadisi hidrogen dengan katalis Ni atau Pt
halus membentuk sikloheksana.
b) Benzena dapat mengadisi klor atau brom, jika terkena sinar
matahari membentuk heksaklorosikloheksana (C6H6Cl6) atau
heksabromosikloheksana (C6H6Br).
c) Klor dan brom dapat menyubstitusikan atom H dari benzena
dengan katalisator AlCl3, Fe, dan SbCl3.
d) Jika campuran HNO3 dan H2SO4 pekat direaksikan dengan
benzena, maka sebuah atom H akan diganti dengan gugus nitro
(NO2) yang monovalen (nitrasi).
e) Jika H2SO4 berasap direaksikan dengan benzena, maka
terbentuk asam benzena sulfonat (sulfonasi).
f) Jika benzena dicampur dengan alkil halogenida dan AlCl3
kering sebagai katalisator, maka atom H berturut-turut dapat
diganti dengan gugus-gugus alkil (sintesis Friedel dan Crafts).
Hasil Substitusi Benzena
Pembuatan Benzena
1. Dalam teknik, benzena dihasilkan dari tir arang-batu dengan
jalandistilasi bertingkat.
2. Distilasi karing Ca-benzoatdengan Ca (OH)2
(C6H5COO)2Ca + Ca (OH)2 2C6H6 + 2CaCO3
3. Hidrolisis asam benzena sulfonat dengan jalan dipanaskan
dengan jalan dipanaskan dengan larutan HCl.
C6H5SO3 + H2O C6H6 + H2SO4
4. Etuna dialirkan melalui sebatang pipa yang panas berpijar.
3C2H2 C6H6
5. Distilasi fenol dengan debu Zn.
C6H5OH + Zn C6H6 + ZnO
Reaksi Penting dari Benzena
1. Reaksi Adisi
Reaksi adisi hidrogen dapat terjadi jika ada katalis yang tepat
seperti Ni atau Pt.
H2
H2 H2
Reaksinya : Ni/Pt
+ 3H2
H2 H2
H2
sikloheksana
2. Reaksi Halogenasi

Reaksi halogenasi merupakan reaksi substitusi atas hidrogen dari benzena


dengan atom halogen (X2) dengan menggunakan katalis, seperti AlCl3, Fe,
dan SbCl3.
X
Fe/AlCl3
Reaksinya : + X2 + HX

3. Reaksi Nitrasi

Reaksi nitrasi merupakan reaksi benzena dengan asam nitrat pekat


menggunakan katalia H2SO4 pekat.
NO2
H2SO4
Reaksinya : + HONO2 + H2O
4. Reaksi Sulfonasi

Reaksi sulfonasi merupakan reaksi benzena dengan H2SO4 berasap


(oleum).

SO3H
Reaksinya :
+ HOSO3 + H 2O

5. Reaksi Alkilasi

Reaksi alkilasi merupakan reaksi benzena dengan haloalkana


menggunakan katalis AlCl3.
H3
AlCl3
Reaksinya : + CH3 - X + HX
C. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena
Benzena yang kehilangan satu atom H disebut gugus fenil (C6H5 ).
Gugus fenil mampu mengikat atom atau gugud atom lain sehimgga
terbentuk bermacam-macam senyawa aromatik turunan benzena. Tata
nama sentawa turunan benzena sangat sederhana, yaitu gabungan
nama substituen (pengganti atom H dari benzena) sebagai awalan dan
diikuti kata benzena.
Contoh :
F Cl OH
fluorobenzena klorobenzena hidroksibenzena
(fenilfluorida) (fenilklorida) (fenilalkohol=fenol)

(C6H5F) (C6H5Cl)
(C6H5OH)
CH3 NO2
NH2
metilbenzena
metilbenzena
(toluena)
(toluena)
aminobenzena
(C6H5CH3)
(C6H5NO2) (C6H5NH2) (fenilamin = anilina)

O O

SO3H
C-H C - OH
asam benzena sulfonat Asam benzoat
Benzaldehida
(asam benzena
karboksilat)

(C6H5SO3H)
(C6H5CHO) (C6H5COOH)
CH = CH2

vinil benzena

(C6H5C2H3)
Senyawa turunan benzena yang hanya mempunyai satu substituen
mempunyai satu isomer, sedangkan senyawa turunan benzena yang
mempunyai dua substituen mempunyai tiga isomer, yaitu orto (posisi 1,2),
meta (posisi 1,3), dan para (posisi 1,4). Penamaan senyawa turunan
benzena yang mempunyai dua substituen diberi awalan o untuk posisi
orto, m untuk posisi meta, dan p untuk posisi para atau menggunakan
angka.
Contoh: Dibromobenzena Br
Br Br
Br

Br
Br
o-dibromobenzena atau m-dibromobenzena atau p-dibromobenzena atau
1,2-dibromobenzena 1,3-dibromobenzena 1,4-dibromobenzena
Senyawa turunan benzena yang mempunyai tiga substituen
mempunyai tiga isomer, yaitu visinal (posisi 1,2,3), asimetrik
(posisi 1,2,4), dan simetrik (posisi 1,3,5). Pem\namaanya sama
seperti di atas, yaitu diberi awalan v untuk posisi visinal, a untuk
posisi asimetrik, dan s untuk posisi simetrik.
Contoh: Triklorobenzena

Cl Cl Cl
Cl Cl

Cl Cl Cl
Cl
v -triklorobenzena atau
a -triklorobenzena atau s -triklorobenzena atau
1,2,3-triklorobenzena
1,2,4-triklorobenzena 1,3,5-triklorobenzena

Jika dalam sentawa turunan benzena terdapat beberapa substituen


yang berbeda jenisnya, urutan prioritas penomoran untuk masing-
masing substituen tersebut adalah sebagai berikut
Jika dalam senyawa turunan benzena terdapat beberapa
substituen yang berbeda jenisnya, urutan prioritas penomoran
untuk masing-masing substituen tersebut adalah sebagai berikut :

-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X (halogen)

Contoh :
CH3 COOH
1
1 OH
2
3

4 NO2 4

NO2 OH

3,4-dinitrotoluena 2,4-dihiodroksibenzoat
Senyawa turunan benzena yang mempunyai empat
atau lebih substituen, penamaannya diberi awalan
angka saja, yaitu angka menyatakan posisi substituen
tersebut.
Contoh :
Br
Br
: 1,2,3,5-tetrabromobenzena

Br Br
D. Penggunaan Benzena dan Beberapa
Turunannya
1. Benzena, C6H6
 Benzena digunakan sebagai pelarut berbagai zat. Di samping itu,
digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa aromatik lain,
seperti fenol, toluene, nitrobenzene, dan etil benzena.
2. Fenol, C6H5OH
 Fenol merupakan kristal yang tidak berwarna, berbau tajam, dan
bersifat antiseptik. Jikia fenol mengenai tubuh manusia dapat
menimbulkan luka bakar. Larutan fenol dalam air bersifat asam
lemah. Fenol adalah suatu alkohol yang mempunyai gugus –OH pada
senyawa benzena.
1. Pembuatan:
a) Distilasi bertingkat tir arang-batu.
b) Reduksi nitrobenzena kemudian diazotasi.
c) Na-benzena sulfonat + NaOH padat dipanaskan.
d) Monoklorobenzena dipanaskan dengan larutan NaOH 8 %,
dengan katalisator garam Cu pada tekanan tinggi.
2. Sifat-sifat:
a) Fenol murni berbentuk kristal, tak berwarna, sengat berbau,
bersifat antiseptik.
b) Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol
sebagai desinfektan.
c) Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton seperti
alkohol.
d) Jika direaksikan denagn H2SO4 pekat tidak membentuk ester,
tetapi membentuk asam fenol sulfonat (orto dan para).
OH OH
+ HOSO2OH
+ H 2O

SO2OH

e) Dengan HNO3 pekat (+H2SO4 pekat) dihasilkan nitrofenol dan pada


nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6-trinitrofenol ataun asam pikrat.
OH
OH NO2 NO2
+ HNO3 (pekat) + H2SO4 (pekat)
+ H 2O

NO2
Asam pikrat
f) Bahan untuk membuat zat warna dan plastik (bakelit), merupakan hasil
kondensasi dari fenol dan metanal.
Perbandingan Sifat alkohol dan Sifat Fenol

No Sifat Alkohol Fenol

1 Sifat larutannya dalam netral asam lemah


air
2 Reaksi dengan asam Membentuk Tidak bereaksi
ester
3 oksidasi Dapat Tidak dapat
beroksidasi

Fenol digunakan sebagai pelarut pada pemurnian minyak pelumas, bahan baku
pembuatan plastik, dan antiseptik.
Antiseptik yang lebih dikenal sehari–hari dengan nama karbol adalah larutan
fenol dalam air.
3. Asam Benzoat, C6H5COOH
Asam benzoat merupakan asam lemah, tetapi sedikit lebih kuat
dari asam cuka dan bersifat sebagai pengawet. Dalam
kehidupan sehari-hari diperdagangkan dalam bentuk garam
natrium benzoat yang banyak digunakan sebagai pengawet
makanan dan minuman, misalnya untuk kecap, saus, minuman
ringan, dan selai.

1. Pembuatan:
a) Oksidasi tpluena dengan K2CrO7 + H2SO4.
b) Dari benzonitril dengan dipersabunkan dengan larutan asam.
c) Distilasi karing campuran Na-benzena sulfonat dan Na-format.
d) Dari benzaldehid dengan reaksi Cannizzaro.
e) Mengalirkan gas klor ke dalam toluena mendidih, kemudian
didihkan dengan air.
4. Sifat-sifat:
a) Asam lemak bersifat mengawetkan (sebgai pengawet).
b) Distilasi kering campuran Na-benzoat dan NaOH padat
menghasilkan benzena.
c) Distilasi kering Na-benzoat dan Na-format membentuk
benzaldehid.
 Nitrobenzena, C6H5NO2
Nitrobenzena merupakan zat cair berwarna kuning dan tidak
larut dalam air. Nitrobenzena banyak digunakan sebagai
pelarut, peledak, serta bahan baku pembuatan zat warna,
parfum, dan aniline (C6H5NH2)
Pembuatan:
NO2
H2SO4
+ NH3

nitrobenzena
5. Asam Salisilat, C6H4(OH)COOH
Asam salisilat merupakan kristal putih, tidak berbau,
dan rasanya manis. Zat tersebut tidak larut dalam air
dingin, tetapi larut dalam air panas. Asam salisilat
mudah larut dalam alkohol, dan dapat bereaksi dengan
asam atau alkohol membentuk senyawa ester benzena.
Contoh :

OH OH
+ CH3OH + H2O
COOH COOH3
asam salisilat metil salisilat
Metil salsilat banyak digunakan sebagai obat
gosok yang diperdagangkan dengan nama minyak
gondopuro. O
OH O-C-CH3
+ CH3OH + H2O

COOH COOH3
asam salisilat asetil salisilat

Asetil salisilat banyak diperdagangkan sebagai


obat anti nyeri dengan nama aspirin, asetosal dan
sebagainya.
6. Amina Aromatik/Anilin, C6H5NH2
Sifat-sifat:
a) Anilin merupakan zat cair tidak berwarna, sukar larut dalam
air, dan uapnya bersifat racun.
b) Anilin bersifat basa lemah karena memiliki gugus amino. Basa
anilin dalam air tidak membirukan lakmus.
c) Anilin digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan zat
warna diazo, bahan pembuatan peledak, dan bahan pembuatan
obat-obatan.
d) Anilin direaksikan dengan HNO2 + HCL pada suhu di bawah 50
C membentuk senyawa garam diazonium
Pembuatan:

NO2 NH2
+ NH3 + HNO2

anilina
7. Toluena, C6H5CH3
Sifat-sifat:
a) Toluena merupakan zat cair tidak berwarna, mempunyai titik
didih 110,60C dan massa jenis 0,86.
b) Jika gas klor dialirkan ke dalamtoluena mendidih dengan
pengaruh sinar matahari, maka ketiga atom H dari metil akan
digantikan oleh atom Cl
c) Jika subsitusi terjadi pada suhu biasa dengan katalisator Fe, maka
atom H dari fenil yang akan digantikan dengan atom Cl
d) Jika toluena direaksikan dengan campuran HNO3 dan H2SO4
pekat, maka atom dari fenil akan digantikan dengan gugus –NO 2
e) Jika direaksikan dengan H2SO4 bersap, terbentuk asam o-toluen
sulfonat dan sedikit asam o-toluen sulfonat
f) (KMnO4 + H2SO4) dapat mengoksidasi tiap-tiap rantai simpang
menjadi -COOH
Toluena berguna untuk pembuatan bahan peledak yang sering
kita sebut dengan istilah TNT (trinitrotoluena).
CH3
CH3 O2N NO2
H+ + 3H2O
+ 3HNO3

toluena NO2
Trinitrotoluena
(TNT)
Pembuatan:
Golongan senyawa ini terbentuk jika sebuah atom H
atau lebih dari benzena diganti dengan gugus alkil
(sintesis Friedel-Crafts). CH 3

AlCl3
+ Cl CH3 + HCl

toluena
8. Etil Benzena, C6H5CH2CH3
Sekitar 6 milyar kg etil benzena diproduksi setiap
tahun di Amerika. Sebagian besar etil benzena diubah
menjadi stirena, C6H5CH2 = CH2. Stirena adalah
monomer yang digunakan untuk membuat plastik,
polimer polistirena, dan stirofoam (gabus).

Anda mungkin juga menyukai