CH3
NO2
NO2
2,4,6-trinitrotoluen
NO2
CH3
p-xilena
CH=CH2
NH2
stirena
anilina
O
NHCCH3
asetanilida
CO 2H asam
SENYAWA AROMATIK
(HIDROKARBON AROMATIK)
Adalah golongan hidrokarbon beratom karbon enam dan merupakan
lingkaran berbentuk segi enam beraturan dengan ikatan rangkap konjugasi.
Benzena merupakan senyawa aromatik yang paling sederhana, dengan
rumus
C6H6.
A. Hidrokarbon Aromatik
Benzena
Benzena merupakan senyawa aromatik yang paling sederhana, dengan
rumus
Bangun seperti tersebut diatas. Atom karbon memiliki kedudukan yang
sama.
Jika satu atom karbon diganti dengan atom gugus lain, tidak menunjukan
adanya isomer. Akan tetapi kalau 2 atom karbon H pada benzena diganti
dengan 2 atom 2 gugus lain akan terjadi 3 isomer. Hal ini dinamakan
benzena
tersubstitusi.
orto
meta
para
benzil
p-tolil
o-tolil
Sifat-sifat benzena
1. Benzena berupa cairan tak berwarna, bau memadai, tak larut dalam
air tetapi larut dalam eter, spiritus, kloroform.
2. Mudah terbakar
3. Benzena mempunyai ikatan rangkap, tetapi tidak dapat
menghilangkan warna aqua bromata atau warna ungu larutan KMnO 4.
Kegunaan Benzena
Dalam kehidupan sehari-hari, benzena banyak digunakan untuk pelarut,
serta
sebagai bahan baku pembuatan senyawa aromatik lainnya. Benzena juga
digunakan sebagai bahan trinitro toluen, TNT ( suatu bahan peledak yang
daya ledaknya sangat berbahaya).
Latihan
1. Berilah nama benzena tersubstitusi berikut ini:
a.
CH3
b.
C. CH 3
NH2
CH3
CH3
d. CH3
Br
CH 2Cl
bromo benzena
FeCl3
+ Cl2
Cl + HCl
benzena
kloro benzena
B. Reaksi Nitrasi
merupakan reaksi substitusi benzena dengan asam nitrat
pekat, dengan menggunakan asam sulfat P sebagai katalis
dan akan terbentuk nitrobenzena. Persamaan reaksinya:
H2SO4 + HNO3
NO2+ + H2O + HSO4+
benzena
NO2+
NO2
nitro benzena
C. Reaksi Sulfonasi
merupakan reaksi substitusi benzena dengan asam sulfat
berasap ( campuran asam sulfat P dengan gas belerang
trioksida), yang menghasilkan benzena sulfonat.
SO 3H
asam benzena sulfonat
D. Reaksi Alkilasi
merupakan reaksi substitusi benzena dengan menggunakan
katalis asam Lewis (AlX3). Dari reaksi ini, benzena akan diubah
menjadi alkil benzena. Reaksi alkilasi benzena disebut juga
reaksi alkilasi Friedel-Crafts.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
- Pembentukan karbokation:
R-X + AlCl3
R+ +
AlCl4- Misalnya:
CH3Cl + AlCl3
CH3 +
+
AlCl4-
+ CH3Cl
CH 3 + HCl
benzena
metil benzena
E. Reaksi Hidrogenasi
merupakan reaksi substitusi benzena dengan gas hidrogen,
dan menghasilkan siklo heksana. Reaksinya berlangsung
pada suhu 1500 C 2500C dan pada tekanan 25 atm.
Dengan katalis logam nikel. Persamaan reaksinya:
Nikel
+ 3 H2
benzena
siklo heksana
+ CH3CH2Cl
AlCl3
AlCl3
b.
+ CH 3CH2CH3
Cl
Pembuatan benzen
1. Benzen dibuat dari asetilena ( etuna ) dipanaskan
3 C 2H 2
C 6 H6
2. Benzen dibuat dari reaksi dehidrogenasi dari alkana pada
suhu 4600C dengan katalis Cr2O3
C6H14 Cr2O3
C6H12 + H2 460 C
C6H6 + 3H2
n-heksana
heksena
benzen
. Sifat fisika benzen
Berwujud cair, titik didih 8000C, tidak berwarna dan larut
dalam kebanyakan pelarut organik
. Sifat kimia benzen
Sangat stabil, bereaksi lambat dengan KMnO4 atau asam
kromat dan menunjukan beberapa reaksi adisi dan
substitusi
0
Struktur benzen
Kekule pada tahun 1865 pertama kali mengajukan struktur
benzen dengan rumus molekul C6H6, memiliki ikatan
tunggal dan ikatan rangkap dua berselang-seling
disekeliling cincin yang dapat bertukar posisi dengan cepat
H
H
H
H
H
H
struktur kekule untuk benzen
Karena ada perpindahan elektron ( resonansi )
menyebabkan elektron pada struktur benzen terus berubah
posisi disekeliling cincin membentuk pola melingkar
sehingga lambang benzen dapat digambarkan :
toluena
Benzil alkohol
Anilin
Fenol
as. Benzoat
Note : nama khusus dari dua gugus alkil yang sering dipakai
CH2
fenil
benzil
OH
CH2-CH3
Cl
m- etil anilin
p- klorofenol
3. Benzen trisubstitusi
Jika terdapat 3 substituen atau lebih pada cincin benzen, maka
sistem awalan orto, meta, para tidak dapat digunakan lagi.
Maka posisi substituen dinyatakan dengan cara menomori
cincin. Penomoran cincin benzen dilakukan sehingga
substituen memiliki nomor serendah mungkin
1Br
2
Br
1, 2, 3 tribromo benzena
Br
Jika pada benzen tersubstitusi digunakan monosubstitusi
sebagai induk, maka substituen pada benzen monosubstitusi
induk diberi nomor 1
6
NO2
1 NH2
Cl
5
4
NO2
CH3
NO2
NO2
2 kloro-4 nitro anilin 2,4,6 tri nitro toluena
CH3
Toluena
KMnO4
panas
COOH
asam benzoat
CH2-CH3 KMnO4
Etil benzena
COOH
panas
CH(CH3)2
KMnO4
COOH
isopropil benzena
panas
2. Fenol
Fenol ( Ar-OH ) adalah senyawa dgn gugus OH terikat pada
cincin aromatik
OH
tidak bereaksi
tidak bereaksi
OH
OCH3
+ CH3-Br
+ HBr
R-CO-O-Ar + H2O
ester
air
4. Oksidasi fenol
Fenol sulit dioksidasi, karena cincin aromatiknya yang relatif stabil,
proses oksidasi akan menyebabkan kestabilan cincin terganggu,
sehingga diperlukan kondisi yang membutuhkan banyak energi
untuk mengoksidasi cincin aromatik fenol yang stabil. Akan
tetapi senyawa turunan fenol: 1,2 atau 1,4 dihidroksibenzen
yang disebut : hidrokuinon, dapat dioksidasi membentuk
kuinon. Sistem cincin kuinon ini sering dijumpai pada zat warna.
Reaksi oksidasi kuinon mudah balik ( reaksi reversibel )
membentuk hidrokuinon kembali.
OH O
OH (orto-(1,2)-dihidroksi benzena)
O
OH
OH (Para-(1,4)-dihidroksi benzena
5. 1,2 benzokuinon
6. 1,4 - benzokuinon
ION BENZENDIAZONIUM
N+=N Cl-
HNO3
NO2
NH3+Cl-
Fe
OH-
NH2
H2SO4
Benzena
anilini
HCl
nitro benzen
amina terprotonasi
-.
2.
+ H2
Sikloheksena
+ 3 H2
85,8 Kkal/mol
Sikloheksatriena
3.
Benzena
Pt
Pt
+ ( 28,6 x 3 ) =
Sikloheksana
+ 3 H2
Pt
Sikloheksana
Kalor
hidrogenasi
sikloheksena
H=-28,6
Kkal/mol,
seandainya benzen hanya mengandung ikatan rangkap
berselang-seling dengan ikatan tunggal ( sama seperti
struktur sikloheksatriena), maka kalor hidrogenasinya
adalah H=3x(-28,6)=-85,6 Kkal/mol.