Anda di halaman 1dari 31

VIROLOGI

NIA LISNAWATI, S.Si, Apt

Ilmu tentang virus disebut Virologi


Virus (bahasa latin) virion yang berarti beracun.

Virus : mikroorganisme yang sedemikian kecilnya


sehingga hanya dapat dilihat pada perbesaran yang
disediakan oleh mikroskop elektron

Virus termasuk organisme aseluler (bukan sel)


yang tidak memiliki organel-organel.

Dapat melewati pori-pori saringan yang tidak


memungkinkan lewatnya bakteri
Hanya dapat memperbanyak diri di dalam sel-sel
hidup (hewan, tumbuh-tumbuhan, atau
mikroorganisme lain) Parasit intraseluler obligat

LANJUTAN.

Tidak mempunyai perlengkapan metabolik


sendiri
Tidak mampu membangkitkan energi atau
mensintesis protein
Mempunyai informasi genetis untuk
bereproduksi dan untuk mengambil alih
sistem pembangkit energi dan pembuat
protein sel inangnya
Bahan genetis virus adalah DNA atau RNA
(tidak kedua-duanya) diselubungi oleh
protein Capsid

SEJARAH PENEMUAN VIRUS

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beijerinck (1899) adalah


ilmuwan yang menemukan virus penyakit mozaik daun
tembakau.
W.M. Stanley (1935) ilmuwan Amerika berhasil
mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun
tembakau (virus TMV).
1898 Loeffler & Frosch menemukan virus Foot and
Mooth Desease
Twort (Inggris/1915) & DHerelle (Perancis/1917)
menemukan Bacteriophage.
Edward Jenner menemukan vaksinasi cowfox.

CIRI-CIRI VIRUS
1.
2.
3.
4.
5.

Lebih kecil dari Riketsia


Dapat melalui saringan yang
menahan bakteri
Hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron
Obligate parasit
Hanya hidup pada sel hidup

RESISTENSI

Virus umumnya tidak peka terhadap


antibiotik
Virus dalam keadaan kering lebih tahan
panas dari pada virus inspektif
Virus cepat rusak oleh cahaya langsung
Suasana Alklali lebih mudah membunuh
virus (NaOH2 ,CaOH)
Garam logam berat, senyawaan chlorida
efektif untuk membunuh virus

LANJUTAN.

Bila virus telah masuk dalam satu sel, maka virus


lain yang sejenis tidak dapat memasuki sel
tersebut (Interference Phenomenon)
Morfologi Virus : bervariasi, batang, filamen,
bulat, seperti spermatozoa mempunyai ekor dan
kepala yang tipis
Canari pox 260 310 m Virus paling besar
Hacmophilus influenza 300 m
FMD virus (PMK) 22 m virus yang paling kecil

STRUKTUR VIRUS

Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel,


hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar
dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya
PARTIKEL
Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada
virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN.
Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi)
pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan,
jaringan tumbuhan).
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk
bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma
sel yang diinfeksi

Partikel virus ada 2,


Bagian Dalam, tersusun
atas Kapsid (Protein)
dan Selubung
lipoprotein (tidak
semua virus memiliki).
Bagian Luar, tersusun
atas Molekul asam
nukleat dan berbagai
protein

PERANAN VIRUS
a) Penyebab penyakit pada hewan

1. Virus rabies, menyerang selaput otak


pada hewan (anjing, kucing, kera)
2. Virus NCD (New Castle Disease),
menyerang unggas terutama ayam.
3. Virus mulut dan kuku, menyerang mulut,
kuku, jari kaki, dan putting susu hewan
ternak besar (sapi, domba).

LANJUTAN
b) Penyebab penyakit pada tumbuhan
1. CVPD (Citrus vein phloem degeneration),
menyerang jaringan floem pada pohon jeruk.
2. PYDV (Potato yellow dwarf virus),
menyerang tanaman kentang
3. TMV (Tobacco mosaic virus), menyebabkan
bercak-bercak kuning pada daun tembakau.
4. Virus tungro, menyerang tanaman padi
5. Virus Cacar daun cengkeh, menyerang daun
tanaman cengkeh

LANJUTAN
C) Penyebab penyakit pada manusia
1. Virus herpes, menyebabkan lesi-lesi pada alat
kelamin pria/ wanita
2. Virus DHF, menyebabkan penyakit DB
3. Virus Trakom, menyebabkan penyakit trakom
yang ditandai dengan bintik-bintik merah pada
selaput mata.
4. Virus hepatitis, menyebabkan radang hati.
5. Virus cacar, menyebabkan penyakit cacar

LANJUTAN.
6.Virus ebola, menyerang organ hati, ginjal, dan
limpa.
7. Virus Influenza, menyebabkan penyakit
influenza.
8. Virus Poliomielitis, menyebabkan penyakit polio
yang menyerng system saraf.
9. Adenovirus, menyerang system pernapasan
10. HIV (Human immunodeficiency virus),
menyerang sel darah putih dan menyebabkan
AIDS

LANJUTAN.
d) Penyebab penyakit pada bakteri
Bakteriofage, menyerang bakteri
Morfologi Virus : bervariasi, batang, filamen, bulat,
seperti spermatozoa mempunyai ekor dan kepala
yang tipis.
Canari pox 260 310 m Virus paling besar
Hacmophilus influenza 300 m
FMD virus (PMK) 22 m (virus yang paling kecil)

KLASIFIKASI VIRUS
1.

2.

3.

Sesuai dengan macam induk semang


yang diinfeksi, misal hewan/ manusia,
tumbuhan, bakteri. Virus ini termasuk
Ordo Virales
Sesuai dengan ukuran menurut
determinasi elektron mikroskopik
kuantitatif centrifuge
Sesuai dengan jaringan yang biasa
diserang (hanya terdapat pada group
virus mamalia)

Contoh :
Neurotropic : Japanese enchepalistis, St.
louis enchepalistis, Equine enchepalistis,
Lymphocytic chorio meningitis
Dermatotropic: Molluscum contangiosum,
Rubella, Herpes, Variola (small pox)
Viscerotropic : Infectious hepatitis, Colorado
tick fever, serum hepatitis : yelow fever
Pantropic : Cox sackie, Dengue phlebotomus
Miscellaneous : Mumps, Influenza, Common
cold

Berdasarkan jenis sel inang yang diinfeksi,


virus dibagi menjadi 4, yaitu :
Virus hewan
Virus Tumbuhan
Virus Manusia
Virus bakteri

Berdasarkan jenis materi genetika, virus di bagi


menjadi 2, yaitu :
Virus DNA (ex: bakteriofage, adenovirus, virus
herpes)
Virus RNA (ex: HIV, virus reo, virus polio, virus
influenza

BACTERIOPHAGE

Bacteriophage digunakan untuk


mempelajari dan mengidentifikasi virus,
karena lebih sederhana dan mudah
dimengerti.
Bacteriophage ditemukan oleh Twort
(1915) dari Inggris dan DHerelle (1917),
dari Perancis.
Bacteriophage hanya mengandung DNA.

LANJUTAN.
Bacteriophage terdiri 2 bagian :
Bagian luar : kapsul yg terdiri dari protein tidak
aktif. Dalam kapsul terdapat DNA yg merupakan
pusat aktivitas.
Bagian ekor: bagian ujungnya bermuatan listrik

RECEPTOR
Receptor merupakan tempat menempel pada
receptor bakteri yang diserang.

REPRODUKSI BACTERIOPHAGE

Virus dapat bereproduksi dengan membutuhkan


sel inang.
Daur reproduksi virus ada 2, yaitu litik dan
lisogenik.
Virus yang melangsungkan daur litik disebut virus
virulen.

LANJUTAN
Daur litik terdapat lima tahapan :
1. Adsorbsi, yaitu melekatnya fag/ virus ke dinding bakteri
melalui ekornya (belum masuk).
2. Penetrasi, yaitu penyuntikan DNA virus/ fag ke dalam
sel bakteri.
3. Replikasi/ Sintesa, yaitu DNA pembawa informasi
genetika diperlukan bagi sintesa partikel virus baru. DNA
fag/ virus akan mengambil alih metabolisme sel inang.
4. Perakitan, yaitu semua bagian virus terbentuk dengan
lengkap. DNA fag dan selubung protein dirakit menjadi
fag yang lengkap.
5. Pelepasan fag/ lisis, yaitu dinding sel bakteri akan
dilapisi.

LANJUTAN
Virus yang melakukan daur lisogenik disebut virus
temperal.
Daur lisogenik terdapat 4 tahapan :
1. Adsorbsi, yaitu melekatnya fag/ virus ke dinding
bakteri melalui ekornya (belum masuk).
2. Penetrasi, yaitu penyuntikan DNA virus/ fag ke dalam
sel bakteri.

3. Penggabungan/ penyisipan, yaitu materi genetika


virus menyusup ke DNA sel inang membentuk provirus.
4. Pembelahan, yaitu provirus mengalami replikasi yang
mengikuti pembelahan diri sel inang. Setiap saat sel
inang membelah dan provirus ditransfer ke setiap
anakan sel inang. Jika berhasil maka provirus

REPRODUKSI BACTERIOPHAGE

Fase I : setiap bakteri mempunyai bacteriophage


tertentu, bacteriophage yang telah menempel
pada dinding bakteri mengadakan pemboran, Bila
sudah terdapat saluran maka DNA akan meluncur
masuk kedalam sitoplasma, sedangkan capsul
tetap tertinggal di luar menjadi kepompong
kosong dan lama-lama terlepas dari bakteri

LANJUTAN.

Fase II : DNA atau phage hilang lenyap


mengadakan fusi dengan sitoplasma dan menuju
ke pusat kebakaan. Waktu mulai masuknya phage
kemudian menghilang disebut periode laten atau
fase eclipse.
Fase III : setelah beberap saat menghilang,
muncul phage-paghe baru dalam sitoplasma.
Phage-phage ini membuat capsul sendiri. Setelah
lengkap menjadi bacteriophage baru maka
bakteri menjadi lisis dan bacteriophage keluar

LANJUTAN,
Reproduksi bacteriophage diperoleh dari
penelitian fage-fage E. coli.
Escherichia coli mempunyai 7 strain virus yaitu
T1 T7.
Tidak selamanya bacteriophage yang menginfeksi
bakteri menimbulkan lisis pada bakteri, hal ini
disebabkan oleh :
1. Bacteriphage yang telah temperate (kehilangan
virulensinya)
2. Sel bakteri yang telah tua
3. Adanya mutasi kebakaan

LANJUTAN

Prophage : phage (DNA) yang telah masuk


sitoplasma dan tidak mampu mengadakan lisis.
INDUKSI :
Bila bakteri terkena ultraviolet maka kondisi
bakteri menjadi lemah, dalam keadaan demikian
maka prophage mendapat induksi yang tadinya
lemah menjadi patogen dan memperbanyak diri,
bakteri menjadi lisis dan bakteriophage baru
akan keluar

TRANSDUKSI:
Virus dapat masuk kedalam material kebaqaan,
seolah-olah menjadi bagian dari material
kebaqaan dari bakteri dan dapat dipindahpindahkan kepada keturunannya.
Disamping itu bakteriophage mendapat beberapa
bagian dari material kebaqaan kuman yang dapat
dipindahkan ke kuman lain. Contoh :
bakteriophage dari kuman non motil masuk
kedalam kuman yang motil maka kuman yang
tadinya motil menjadi non motil atau sebaliknya

CARA PENULARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT


YANG DISEBABKAN VIRUS

Virus bersifat menular. Penularan itu bisa terjadi


melalui beberapa cara. Ada yang penularannya
langsung dari penderita ke orang yang sehat
melalui kontak langsung atau peralatan yang
digunakan, adapula yang penularannya melalui
saluran pernapasan dan vektor binatang.

TUGAS

TULISKAN DAN JELASKAN MACAM-MACAM


PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS DAN
BAGAIMANA PROSES PENULARANNYA?

TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai