Anda di halaman 1dari 16

METABOLISME

XENOBIOTIK
Disusun oleh :
1.

Nia yusnia kurniawan 03422115126

2.

Tri puji astuti

3.

03422115181

Ulfa rofiqotun nafa

03422115183

Daftar bahasan
pengertia
n
Tujuan
metabolis
m
xenabioti
k
Fase
metabolis
m
xenabioti
k

Respon
xenobioti
c

Pengertian
1. Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos yang artinya asing
Xenobiotik adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia
Contoh: obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada
makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya
2. Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam
tubuh semuamakhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat
ataupun suatu organism dengan lingkungannya
3. Metabolisme xenobiotic adalah proses mengubah zat asing yang
masuk kedalam tubuh manusia menjadi zat yang dapat di
eskresikan.

Tujuan metabolism xenabiotik


Xenobiotik

umumnya tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh


tidak dapat diekskresi

Untuk

dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme menjadi


zat yang larut, sehingga bisa diekskresi

Organ

yang paaling berperan dalam metabolisme xenobiotik


adalah hati

Ekskresi

xenobiotik melalui empedu dan urine

Fase metabolisme
Glukuronidasi

hidroksilase

Sulfasi

konjugasi

Konjugasi
dengan
glutation

fase

Asetilasi

Metilasi

Fase metabolism xenabiotic


Fase

Hidroksilasi merupakan reaksi utama yang terlibat dalam fase 1. Enzim yang bertanggung
jawab adalah monooksigenase atau sitokrom P450. Jumlah berbagai sitokrom P450 dalam
jaringan tubuh manusia diperkirakan berkisar 35-60 buah. Rekais yang dikatalisis oleh
sitokrom P450 adalah:
RH+O2+NADPH+H+ R-OH+H2O+NADP
RH diatas dapat mewakili xenobiotik dengan keragaman yang sangat luas dan mencakup
obat-obatan, zat karsinogen, pestisida, produk petroleum, racun dan polutan. Disamping
itu, senyawa endogen seperti steroid tertentu, asam lemak dan retinoid juga merupakan
substrat. Substrat tersebut umumnya lipofilik dan dibuat hidrofilik oleh hidroksilasi

Fase Hidroksilasi fase mengubah xenobiotik aktif menjadi


inaktif

Fase metabolism xenobiotic


Fase

II

Fase konjugasi fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia


tertentu dalam tubuh menjadi zat yang larut, sehingga mudah diekresi
baik lewat empedu maupun urine
A. Glukoronidasi

UDP-asam glukoronat merupakan donor glukoronil dan sebagai katalisator


adalah glukoronil transferase yang terdapat di dalam
retikulum
endoplasma maupun sitosol. Molekul, seperti 2- asetilaminofluoren (suatu
karsinogen), aniline, asam benzoate, meprobamat (suatu tranquilizer),
fenol dan banyak molekul steroid dieksresikan sebagai glukoronida.
Glukoronidasi kemungkinan merupakan reaksi konjugasi yang paling
sering terjadi.

Fase metabolism xenobiotic (fase


II)
B. Sulfasi
Sebagian alkohol, arilamin, dan fenol akan mengalami proses
sulfas. Donor
sulfat dalam reaksi sulfas ini dan rekasi biologic
lainnya (misal, sulfas senyawa steroid, glikosaminoglikan, glikolipid
dan glikoprotein) adalah adenosine 3-fosfat-5-fosfosulfat atau
dinamakan sulfat aktif.
C. Metilasi
Sejumlah kecil xenobiotik akan mengalami metilasi oleh enzil
metiltransferase dengan memakai S-adeno-silmetionin sebagai
donor metal.

Fase metabolism xenobiotic (fase


II)
D. Konjugasi dengan glutation
Glutation (-glutamil-sisteinilgisin) merupakan tripeptida yang terdiri atas asam glutamate,
sistein dan glisin, glutation umumnya disngkat menjadi GSH (karena gugus sulfihidril yang
terdapat pada sistein senyawa tersebut) dan merupakan bagian yang berfungsi dalam molekul
glutation tersebut.sejumlah xenobiotik elektrofilik yang potensial beracun akan terkonjugasi ke
GSH nukleofilik dengan reaksi sebagai berikut:
R + GSH R S G
R adalah xenobiotik elektrofilik. Enzim yang mengatalisis reaksi ini adalah glutation S-transferase
dan terdapat dalam sitosol sel hati dengan jumlah yang tinggi dibandingkan dalam jaringan yang
lain. Jika xenobiotik yang potensial beracun itu tidak terkonjugasi, molekulnya akan bebas
membentuk ikatan kovalen dengan DNA, RNA atau protein sel dan dengan demikian akan
mengakibatkan kerusakan sel yang serius. Karena itu GSH merupakan mekanisme pertahanan
penting terhadap senyawa toksik tertentu, seperti beberapa obat dan karsinogen. Konjugat
glutation selanjutnya mengalami metabolisme lagi menjadi asam merkatopurat sebelum
dieksresikan lewat urin.

Fase metabolism xenobiotic (fase


II)
E. Asetilasi
Asetilasi digambarkan oleh persamaan reaksi berikut:
X + Asetil-KoA Asetil-X + KoA
X menyatakan xenobiotik. Seperti halnya jenis reaksi asetilasi lain, Asetil-KoA
(asetat aktif) merupakan donor asetil. Reaksi ini dikatalisis oleh asetiltransferase
yang terdapat dalam sitosol berbagai jaringan, khususnya hati. Obat isoniazid
yang digunakan dalam pengobatan tuberculosis merupakan substrat asetilasi.
Keberadaan tipe polimorfik enzim asetiltransferase menyebabkan adanya
orang-orang yang diklasifikasikan sebagai asetikator lambat dan cepat, dan
mempengaruhi bersihan isoniazid dalam darah. Asetilator lambat adalah orang
yang lebih sering mengalami efek toksik tertentu dari isoniazid karena obat
tersebut bertahan lebih lama dalam darah.

METABOLISME XENOBIOTIK OBAT


Pada metabolisme obat, pada obat yang sudah aktif metabolisme
xenobiotik fase 1 berfungsi mengubah obat aktif menjadi inaktif,
sedang pada obat yang belum aktif metabolisme xenobiotik fase
1 berfungsi mengubah obat inaktif menjadi aktif
Contoh obat obatan yang sudah aktif: vitamin dan mineral
Contoh obat obatan yang belum aktif : pct -> fenacetin, dll

Respon metabolism xenobiotic

Respon metabolism xenobiotic


Respon

metabolisme xenobiotik dapat menguntungkan karena


metabolit yang dihasilkan menjadi zat yang polar sehingga dapat
diekskresi keluar tubuh

Respon

metabolisme xenobiotik dapat merugikan karena:

-Berikatan dengan makromolekul dan menyebabkan cidera sel


-Berikatan dengan makromolekul menjadi hapten merangsang
pembentukan antibodi dan menyebakan reaksi hipersensitivitas
yang berakibat cidera sel
-Berikatan dengan makromolekul menjadi zat mutan yang
menyebakan timbulnya sel kanker

Jejas sel (cedera sel) akibat


xenobiotik

Aktifitas enzim yang terlibat pada


metabolisme xenobiotik dipengaruhi oleh
Usia
Jenis kelamin
Faktor lain

Kesimpulan

Metabolisme

eksresikan

xenabiotic = proses pengubahan zat asing menjadi zat yang lebih larut yang dapat di

Tujuan

nya untuk meningkatkan kelarutannya dalam air (polaritas) dan dengan demikian memudahkan
eksresinya dari dalam tubuh.

Fase

Hidroksilasi fase mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif

Fase

konjugasi fase mereaksikan xenobiotik inaktik dengan zat kimia tertentu dalam tubuh menjadi zat
yang larut, sehingga mudah diekresi baik lewat empedu maupun urine

Glukuronidasi:

proses menkonjugasi xenobiotik dengan asam glukorunat, dengan enzim glukuronil


transferase.Xenobiotik yang mengalami glukorunidasi adalah: asetilaminofluoren (karsinogenik), anilin, asam
benzoat, meprobamat, fenol dan senyawa steroid

Sulfasi:

proses konjugasi xenobiotik dengan asam sulfat, dengan enzim sulfotransferase.Xenobiotik yang
mengalami sulfasi adalah: alkohol, arilamina, fenol

Konjugasi

dengan Glutation, yang terdiri dari tripeptida (glutamat, sistein, glisin) dan biasa disingkat GSH,
menggunakan enzim glutation S-transferase atau epoksid hydrolase.Xenobiotik yang berkonjugasi dengan
GSH adalah xenobiotik elektrofilik (karsinogenik)

.asetilasi:

Reaksi ini dikatalisis oleh asetiltransferase yang terdapat dalam sitosol berbagai jaringan,
khususnya hati

Respon

metabolisme xenobiotik mencakup efek farmakologik, toksik, imunologik dan karsinogenik

Anda mungkin juga menyukai