Anda di halaman 1dari 14

IDK 1

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

Dosen Pengampu:
Ns. SISKA OKTARINI,S.KEP.,M.KEP

DISUSUN OLEH :

1. DITA APRIYANI ( 20200011 )


2. LARA DELVIA SYAFNITA ( 20200010 )
3. NADIA MIRANDA PUTRI ( 20200007 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

KELOMPOK :
5

PRODI D3 KEBIDANAN
STIKES HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO 2014

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini dengan judul “SISTEM Endokrin”.
Makalah ini disusun sesederhana mungkin agar lebih muda dipahami
tentang bagaimana proses kerja dari saraf dan indra kita. Tanpa kita sadari betapa
sangat berartinya organ tubuh kita, dari itu kita harus tahu bagaimana kerja sistem
tubuh kita dalam memenuhi kebutuhan diri kita sendiri. Penulis mengharapkan
semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan tentang sistem
endokrin. Selain itu makalah ini juga sebagai syarat tugas dari mata kuliah
kebidanan dasar 1.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat memberi manfaat
kepada para pembaca sebagai dasar untuk lebih memudahkan dalam mempelajari
Biologi lebih lanjut. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan mudah karena
dukungan dan doa yang telah diberikan,kami mengucapkan banyak terima kasih.
Segala saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan dan
dengan ini diucapkan banyak terima kasih. Wassalam.

Purwokerto, 3 November 2014

i
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di
bawah nama organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan
kelenjarnya melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang
beredar di dalam jaringan kelenjar. Kata “endokrin” berasal dari bahasa
yunani yang berarti “sekresi ke dalam” : zat aktif utama dari sekresi interna ini
disebut hormon, dari kata yunani yang berarti “merangsang”. Beberapa dari
organ endokrin menghasilkan satu hormon tunggal, sedangkan yang lain lagi
dua atau beberapa jenis hormon. Misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan
beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain.
Karena itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai “kelenjar pimpinan
tubuh”.
Pembentukan sekresi interna adalah suatu fungsi penting, juga pada
organ dan kelenjar lain, seperti insulin dari kepulauan Langerhans di dalam
pankreas, gastrin di dalam lambung, ustrogen dan progesteron di dalam
ovarium dan testosteron di dalam testes.
Pengetahuan tentang fungsi kelenjar-kelenjar didapati dengan
mempelajari efek dari penyakit yang ada di dalamnya dan hal ini biasanya
dapat diterangkan sebagai akibat produksi terlalu banyak atau terlalu sedikit
hormon yang diperlukan.

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi persyaratan pelajaran kebidanan dasar 1.
2. Untuk lebih mengetahui tentang sistem endokrin,pengertian endokrin serta
evolusi endokrin dan klasifikasi hormon.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian endokronologi
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran atu
kelenjar buntu. Sekresi yang di buatnya tidak meninggalkan kelenjarnya
melalui saluran, tetapi langsung masuk kedalam darah yang beredar di dalam
jaringan kelenjar. Kata “ Endokrin” berasal dari bahasa yunani yang berarti
“sekresi ke dalam”.Zat ini di sebut hormon, dari kata Yunani yang berarti
“merangsang”.
Endokrin adalah kelenjar yang mensekresi substansi kimia yang
langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Beberapa organ mempunyai
fungsi ganda: organ-organ tersebut menghasilkan hormon dari banyak sel-sel
dan substansi lain dari yang lain (misalnya pankreas, menghasilkan insulin
dan glukagon, dua hormon, dan juga cairan pankreas).
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin yang bekerjasama
dengan sistem saraf yang berfungsi mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.
Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu, Bila sistem endokrin umumnya
bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter
yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf, yang membedakan antara sistem saraf
dengan hormonal yaitu pada omset dan waktunya. Pada sistem saraf, cepat
bereaksi dan cepat berakhir pula. Sedangkan pada sistem hormonal, omsetnya
lama dan lambat. Sistem saraf dan hormonal memiliki interaksi timbal balik
yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan homeostatis tubuh.Homeostatis
merupakan suatu kemampuan tubuh untuk menjaga keadaan tetap kostan atau
stabil.
B. Evolusi Endokrinologi
Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang
sederhana ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara
bertahap dan memakan waktu yang sangat lama. Contohnya adalah kera
menjadi manusia, ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya. sedangkan
endokrinologi adalah spesialisasi medis yang berkenaan dengan studi kelenjar
endokrin dan zat yang mereka hasilkan, dan juga diagnosis dan pengobatan
gangguan sistem endokrin,kelenjar endokrin memproduksi hormon yang
mengatur banyak fungsi tubuh.
1. Ciri-ciri proses evolusi:
a. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN perubahan
individu.
b. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan
sebagian besar sifat gen tidak berubah.
c. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan
mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam
evolusi.
d. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor
pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.
2. Faktor perubahan :
a. Mutasi gen maupun mutasi kromosom menghasilkan bahan mentah
untuk evolusi. Tetapi Darwin sendiri sebenarnya tidak mengenal
mutasi ini, sementara mutasi merupakan peristiwa yang sangat penting
yang mendukung keabsahan teori Darwin/
b. Rekombinasi perubahan yang dikenal Darwin. Rekombinasi dari hasil-
hasil mutasi memperlengkap bahan mentah untuk evolusi.
3. Faktor pengarah :
a. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan yang menurun,
karenanya dalam satu species tidak ada dua individu yang tepat sama
dalam susunan genetiknya (pada saudara kembar misalnya, susunan
genetiknya tetap tidak sama).
b. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan jumlah individu
dalam tiap generasi lebih banyak daripada jumlah individu pada
generasi sebelumnya.
c. Penambahan individu dalam tiap species ternyata dikendalikan hingga
jumlah suatu populasi species dalam waktu yang cukup lama tidak
bertambah secara drastis.
d. Ada persaingan antara individu-individu dalam species untuk
mendapatkan kebutuhan hidupnya dari lingkungannya. Persaingan
intra species ini terjadi antara individu-individu yang berbeda sifat
genetiknya. Individu yang mempunyai sifat paling sesuai dengan
lingkungannya akan memiliki viabilitas yang tinggi. Di samping
viabilitas juga fertilitas yang tinggi merupakan faktor yang penting
dalam seleksi alam.
Mekanisme evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.
Variasi genetik muncul akibat : mutasi dan rekombinasi gen-gen
dalam keturunan baru.

C. Klasifikasi Hormon
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran
keluar, sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran
darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon
akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon
berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya
merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Hormon berperan
dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,
mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku.
Hormon umumnya mempunyai ciri -ciri tertentu yaitu : Diproduksi
dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah
tertentu, Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel
target, Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus, dan Memiliki
pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target berlainan.
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut
komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang
mengantarai kerja hormon di dalam sel :
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya :
1. Golongan Steroid, yang termasuk golongan ini adalah : Turunan dari
kolestrerol yaitu androgen ,estrogen dan adrenokortikoid
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil, yang
termasuk golongan ini adalah Thyroid, Katekolamin, epinefrin dan tiroksin
4. Golongan Polipeptida/Protein : Insulin, Glukagon, GH, TSH, oksitosin
vasoperin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain –lainnya.
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormonLipofilik :
1. Kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak,contohnya : hormon
golongan steroid (estrogen, progesteron,testosteron, glukokortikoid,
aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin)
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air, contohnya
insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin dan
katekolamin (mis: dopamin, norepinefrin,epinefrin)
Berdasarkan lokasi reseptor hormon:
1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasmamembran)

Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon didalam sel


yaitu kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger
senyawa cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator
intraseluler
Berdasarkan pola siklus sekresi hormon, maka di bedakan atas :
1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam,
contohnya Kortisol , dimana kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan
turun pada malam hari.
2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjangwaktu
tertentu, seperti bulanan, contohnya Estrogen dimana merupakan non
siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada
kadar subtrat lainnya, contohnya Hormon paratiroid dimana proses
sekresinya tergantung respons terhadap kadar kalsium serum.

D. Pengangkutan Hormon
Hormon merupakan zat kimia yang di sintesis oleh sel khusus dan di
alirkan ke darah untuk diangkut ke dalam sel yang di tujukan dan dengan itu
hormon tersebut dapat menjalankan perannya sebagai pengatur.
Paathormon di bentuk oleh berbagai macam sel, Neurohormon
(hormon syaraf) di hasilkan oleh syaraf sekretorius seperti yang terdapat pada
hipotalamus. Syaraf penghatar (neurotransmitter)di hasilkan dalam sel syaraf
dan di keluarkan dari ujung terminal syaraf. Fero hormon adalah zat kimia
yang berperan sebagai pengatur tingkah laku. Zat perangsang (drug) adalah zat
kimia dari luar tubuh yang kerjanya merangsang atau menghalangi zat-zat
kimia pengatur tubuh.
Sumber hormon mencakup organ dan kelenjar lain seperti insulin dari
kepulauan langershans di dalam pangkreas, gastrin di dalam lambung,
estrogen dan progestran di dalam ovarium dan testosteron di dalam testes.
E. Pengaturan Hormon
Sistem hormon adalah sistem yang tersusun dari penghasil hormon
(kelenjar/glandula) dan hormon itu sendiri. Hormon itu bentuknya cair yang
dihasilkan oleh kelenjar. Hormon merupakan senyawa kimia yang targetnya
bisa berupa kelenjar lain atau suatu jaringan tertentu.
kelenjar secara umum ada 2 macam, yaitu kelenjar eksokrin dan
kelenjar endokrin. kelenjar eksokrin didefinisikan sebagai kelenjar yang
menghasilkan hormon yang dikeluarkan tidak di darah, tetapi di permukaan
suatu organ atau jaringan epitel. Sedangkan kelenjar endokrin adalah kelenjar
yang mengeluarkan hormon ke darah. contoh dari kelenjar eksokrin adalah
kelenjar di sekitar saluran pencernaan, kelenjar air mata, kelenjar minyak di
kulit. sedangkan kelenjar endokrin beberapa contohnya adalah kelenjar
pankreas, tiroid, paratiroid, adrenal.
Semuanya di atur oleh kelenjar utama yang disebut hipofisis atau
pituitari. Kelenjar ini terbagi dalam dua yaitu bagian posterior dan anterior
pada beberapa sumber ada yang menyebutkan ada bagian tengah yang disebut
MSH yang menhasilkan MSH untuk merangsang pembentukan pigmen kulit.
Kelenjar pituitari cara kerjanya adalah mempengaruhi kelenjar lain
seperti kelenjar tiroid, adrenal, dan kelamin. Untuk :
1. Adrenal maka dia akan mengeluarkan hormon ACTH
(AdrenoChorTicotropik Hormone) yang merangsang korteks adren
(perhatikan kata ‘kor’ saya cetak tebal yang mengacu pada kata wilayah
korteks dari adrenal.
2. Tiroid maka dia akan mengeluarkan TSH (Tiroid Stimulating Hormone)

3. Kelenjar kelamin akan mengeluarkan FSH dan LH.


Namun bisa juga pituitari targenya tidak berupa kelenjar tetapi
sebuah organ non sekretoris seperti tubulus ginjal, dalam hal ini maka
pituitari akan menghasilkan hormon ADH – Anti Diuretika hormon (diureitka–
>mengacu pada kata ureum –>urin). dengan bahasa yang mudah adalah
anti urin/kencing, Saya beri istilah demikian karena mekanisme hormon ini
adalah mnegurangi kadar air pada urin sehingga jumlah urin yang ditampung
dalam kandung kemih jadi lebih sedikit.
Mekanisme detail kerja ADH adalah meningkatkan permeablitas
membran pada tubulus ginjal, artinya air yang diserap pada proses
reabsoprsi jadi lebih banyak. Jika kekurangan hormon ini maka urin yang
dibentuk akan banyak akibatnya jika ini seorang siswa yang sedang belajar
di kelas maka dia akan sering minta izin kepada gurunya untuk
meninggalkan kelas dan segera menuju ke kamar kecil.
Kemudian bagaimanan dengan pankreas dan adrenalin. Keduanya
berkaitan dengan sistem limbik tentunya yaitu sistem yang berkaitan
dengan memori dan nafsu.
http://konsepbiologi.wordpress.com/2013/04/18/cara-
mengerti- dan-menghafal-berbagai- macam-hormon-beserta-fungsinya/
BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin yang bekerjasama
dengan sistem saraf yang berfungsi mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.
Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu, Bila sistem endokrin umumnya
bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter
yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf, yang membedakan antara sistem saraf
dengan hormonal yaitu pada omset dan waktunya.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak terdapat
kesalahan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, john. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern. Jakarta.


Pearce, Evelyn C., 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk para Medis. Erlangga.
Jakarta.
Sumber : http://teguhbaguspribadi-fkh12.web.unair.ac.id/artikel_detail-69821-
Materi-Mengenal jenis dan klasifikasi Hormon dalam tubuh
manusia.html#.VFWtvxa6x_U#ixzz3HsgU18Le
http://konsepbiologi.wordpress.com/2013/04/18/cara-mengerti-dan-menghafal-
berbagai-macam-hormon-beserta- fungsinya/

11

Anda mungkin juga menyukai