Anda di halaman 1dari 10

“UPAYA PENCEGAHAN HAZARD PSIKOSOSIAL”

NAMA : NADIA MIRANDA PUTRI


NIM : 20200007

KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KERJA


DALAM KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : NS. SISCA OKTARINI M.KEP

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah “Upaya Pencegahan Hazard Psikososial” mata kuliah
keselamatan pasien dan keselamatan kerja dalam keperawatan. Kemudian
shalawat beserta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Ibu Ns. Sisca Oktarini M.Kep selaku dosen program studi keperawatan
dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan


dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................4
C. TUJUAN......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. HAZARD PSIKOSOSIAL DALAM BIDANG KEPERAWATAN.......5
B. UPAYA HAZARD PSIKOSOSIAL DALAM KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. KESIMPULAN..........................................................................................10
B. SARAN.......................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahaya psikososial dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek


berdasarkan kategori karakteristik kerja, organisasi dan lingkungan kerja
dimana dapat menyebabkan bahaya (hazardous). Hal ini menunjukkan bahwa
karakteristik kerja dapat digunakan untuk menggambarkan bahaya kaitannya
dengan hubungan kerja ( context to work ) atau isi dari pekerjaan ( content of
work ). Kondisi yang tak pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stress
dan berbahaya bagi kesehatan. Banyak dari berbagai kejadian penyakit
berhubungan dengan psikologi kesehatan dan berisiko terkena penyakit
jantung. Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam keluarganya,
kemudian ketika dia sedang bekerja, dia selalu memikirkan masalah tersebut
dan tidak fokus, sehingga ada kemungkinan dia akan mendapatkan kecelakaan
atau kejadian yang tidak diinginkan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah bahaya psikososial dalam bidang keperawatan?


2. Bagaimana upaya hazard psiko dalam kesehatan dan keselamatan
kerja?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui bahaya hazard psikososial dalam bidang


keperawatan
2. Untuk mengetahui hazard psiko dalam kesehatan dan keselamatan
kerja

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAZARD PSIKOSOSIAL DALAM BIDANG KEPERAWATAN

Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang


berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja.
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat
kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya. Bahaya
psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek-aspek dari desain kerja,
organisasi kerja dan manajemen kerja, serta segala aspek yang berhubungan
dengan lingkungan sosial kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan
pada psikologi dan fisik-fisiologi pekerja (Cox dan Griffiths,2002) dalam
Research on Work-Related Stress 2002

Bahaya psikososial dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek


berdasarkan kategori karakteristik kerja, organisasi dan lingkungan kerja
dimana dapat menyebabkan bahaya ( hazardous ). Hal ini menunjukkan bahwa
karakteristik kerja dapat digunakan untuk menggambarkan bahaya kaitannya
dengan hubungan kerja ( context to work ) atau isi dari pekerjaan ( content of
work ). Kondisi yang tak pasti dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stress
dan berbahaya bagi kesehatan. Banyak dari berbagai kejadian penyakit
berhubungan dengan psikologi kesehatan dan berisiko terkena penyakit
jantung. Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam keluarganya,
kemudian ketika dia sedang bekerja, dia selalu memikirkan masalah tersebut
dan tidak fokus, sehingga ada kemungkinan dia akan mendapatkan kecelakaan
atau kejadian yang tidak diinginkan.

Bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan


oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau
kurang mendapatkan perhatian seperti :

5
1. Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat,
kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya.

2. Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya


sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh

3. Hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam
organisasi kerja

4. Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah


agar produktivitas kerja dapat tetap terjaga

Bahaya psikososial ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh


terhadap konflik fisik dan karyawan sehari-hari, jika seorang karyawan tidak
dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik maka karyawan tersebut akan
jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stress dan akan mengalami gangguan serta
keluhan penyakit serta menurunkan produktivitas kerja keryawan.

Gejala stress :

1. Kepuasan kerja rendah

2. Kinerja yang menurun

3. Semangat dan energy menjadi hilang

4. Komunikasi tidak lancar

5. Pengambilan keputusan buruk

6. Kreativitas dan inovasi berkurang

7. Pendekatan individu dan organisasi

Potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek


psikologis ketenaga kerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan
perhatian seperti: penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat,
minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi
dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga
kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja

6
yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak
serasi dalam organisasi kerja.

B. UPAYA HAZARD PSIKOSOSIAL DALAM KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan istilah yang sangat populer.


Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan
K3 yang artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009)

Istilah ‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai


dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu
pendekatan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan disisi lain mempunyai
pengertian sebagai suatu terapan atau suatu program yang mempunyai tujuan
tertentu. Karena itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan
sebagai suatu ilmu terapan (applied science).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari


pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya
bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun
kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis
dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang
mungkin terjadi.( Rijanto, 2010).

Keselamatan pasien adalah bebas dari cideran fisik dan psikologis yang
menjamin keselamatan pasien, melalui penetapan system operasional,
meminilisasi terjadinya kesalahan, mengurangi rasa tidak aman pasien dalam
sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan pelayanan yang optimal
(canadian nursing association, 2004) International council nurse (2002)
mengatakan bahwa keselamtan pasien merupakan hal mendasar dalam mutu
pelayanan keperawatan.

Peningkatan keselamatan pasien meliputi tindakan nyata dalam


rekrukmen, pelatihan dan retensi tenaga profesional, pengembangan kinerja,
menejemen resiko dan lingkungan yang aman, pengendalian infeksi ,

7
penggunaan obat-obatan yang aman, peralatan dan lingkungan perawatan yang
aman serta akumulasi pengetahuan ilmiah yang terintegrasi serta berfokus
pada kesekamatan pasien yang di sertai dengan dukungan infrastruktur
terhadap pengembangan yang ada.

Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang
pekerjaan tanpa kecuali.Upaya K3 diharapkan dapat mencegah dan
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan
pekerjaan.Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama
yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur
tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif
dan efisien. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
maka di setiap perusahaan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang
dan memiliki risiko besar terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja wajib
menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Permenaker No. 5
Tahun 1996)

Upaya hazard psikososial adalah:

1. Analisis beban kerja.

Proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu,
Beban kerja fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan
dan kapasitas kerja  pekerja yang bersangkutan dengan menghindarkan
adanya beban berlebih maupun  beban kerja yang ringan.

Tujuan: bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pegawai yang


dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dan berapa jumlah
tanggung jawab atau beban kerja yang dapat dilimpahkan kepada seorang
pegawai, atau dapat pula dikemukakan  bahwa analisis beban kerja adalah
proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau
dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.

2. Jam kerja harus disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupun


tanggung jawab di luar pekerjaan.

8
3. Setiap pekerja harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan
karier, mendapatkan promosi dan pengembangan keahlian.
4. Membentuk lingkungan sosial yang sehat yaitu antara pekerja yang
satu dengan yang lain.
5. Tugas-tugas harus harus didesain untuk dapat menyediakan stimulasi
dan kesempatan agar pekerja dapat menggunakan keterampilannya

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang


berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja.
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan
terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat
kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya. Bahaya
psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek-aspek dari desain kerja,
organisasi kerja dan manajemen kerja, serta segala aspek yang berhubungan
dengan lingkungan sosial kerja yang berpotensi dapat menyebabkan gangguan
pada psikologi dan fisik-fisiologi pekerja

B. SARAN

Diharapkan pembaca dapat memahami isi makalah penulis, dan


memperluas wawasan dari berbagai sumber lain. Karena makalah ini masih
jauh dari kata kesempurnaan.

10

Anda mungkin juga menyukai