Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER TA 2023/2024

PROGRAM STUDI KESEHATAN


MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Matakuliah Bahaya Psikososial dan Stres Kerja


Dosen Affan Ahmad
Hari/Tanggal Kamis/ 23 November 2023
Sifat Ujian TAKE HOME ( 2 X 24 Jam)
Kelas/Semester K3
Kode Kelas SKM27124_01

SOAL :
1. Apa yang suadara ketahui tentang Bahaya Psikososial? (jelaskan)
2. Apa yang saudara ketahui tentang kecemasan di tempat kerja? (jelaskan)
3. Apa yang saudara ketahui tentang depresi di tempat kerja? (jelaskan)
4. Apa yang saudara ketahui tentang kelelahan di tempat kerja? (jelaskan)

“ Selamat mengerjakan “

Jawaban
1. Secara definisi, psikososial mengacu pada segala
hubungan antara manusia dengan perilaku dan lingkungan
sosialnya.

Di sisi lain, faktor-faktor psikologis keterkaitannya mengacu


pada perasaan dan pengalaman yang berhubungan dengan
pikiran dan kesehatan mental. Berdasarkan hal tersebut, bisa
dikatakan bahwa faktor psikologikal adalah salah satu aspek
dari situasi psikososial. Melansir dari artikel The Chartered
Institute of Personnel and Development (CIPD), lingkungan
psikososial yang memiliki relevansi dengan peningkatan
kinerja dan kesejahteraan.

Jenis pekerjaan dan lingkungan kerja tertentu seperti bekerja


sendiri, kerja remote, kerja shift, dan pekerjaan berulang dapat
berkontribusi terhadap risiko psikososial. Penting untuk
mengidentifikasi dan memahami bahaya psikososial atau
pemicu stres umum yang dapat menyebabkan konflik, tekanan,
atau risiko kesehatan fisik.

Contoh Bahaya Psikososial di Tempat Kerja

a. Hubungan kerja: kurangnya hubungan dekat di tempat kerja dan lingkungan kerja yang
terisolasi dan mempengaruhi motivasi. Penindasan, diskriminasi, perilaku agresif atau
kekerasan, dan berbagai bentuk pelecehan juga dapat menyebabkan bahaya psikososial.

b. Ketidakamanan kerja dan perubahan organisasi: kurangnya prospek pekerjaan atau posisi dapat
menyebabkan tekanan mental. Kurangnya pengakuan atas prestasi juga dapat menyebabkan
ketidaknyamanan kerja.

c. Tuntutan pekerjaan: upaya yang mungkin terlalu berat untuk suatu posisi ditangani oleh satu
orang, padahal seharusnya beberapa orang yang berbeda Kurangnya dukungan atau kejelasan
pekerjaan juga dapat menjadi bahaya psikososial.

d. Peristiwa traumatik: kekerasan dari dalam maupun luar perusahaan seperti pelecehan, ancaman
bahaya, tekanan, dan ketakutan. Dalam kasus tertentu, faktor eksternal seperti pelanggan,
perampok, atau bencana alam juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Pentingnya Mengelola Keamanan Psikososial

Selain berbahaya terhadap kesehatan mental karyawan, keamanan psikososial juga memiliki peran
untuk menjaga perusahaan tetap patuh terhadap aturan. Berikut inilah beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam meminimalisasi bahaya psikososial di tempat kerja.

1. Menjaga motivasi karyawan

Penting untuk mengelola bahaya psikososial di tempat kerja untuk memastikan bahwa para
karyawan tetap termotivasi, aman, dan sehat secara fisik dan mental. Tempat kerja yang aman
secara psikososial adalah tempat kerja yang lebih mendorong untuk bekerja dan dapat membantu
membina hubungan yang lebih baik antar karyawan.

2. Meminimalisasi dampak atas orang lain

Tidak hanya berbahaya untuk karyawan sebagai seorang individu, bahaya psikososial juga dapat
berdampak pada orang-orang di sekitarnya. Saat seorang karyawan merasa kelelahan biasanya
sikapnya cenderung tidak bersahabat sehingga bisa mengganggu re keluarga, teman, dan bahkan
rekan kerja.

3. Kepatuhan hukum di masa depan

Perlindungan bagi pekerja menjadi perihal yang juga diatur oleh pemerintah. Tidak hanya di
Indonesia, negara lain seperti Australia Barat juga mengaturnya dalam bentuk pembaharuan
Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 2020, serta membuat Kode Praktik
(Bahaya Psikososial di Tempat Kerja) untuk mencerminkan manajemen bahaya psikososial.

Perusahaan perlu tetap berkomitmen untuk dapat menyediakan dan memelihara kesehatan
karyawan secara wajar. Meskipun tidak ada mandat yang tegas untuk dipatuhi, memahami bahaya
psikososial dapat membantu perusahaan untuk tetap memiliki kepatuhan hukum jika ada standar
tertentu yang diwajibkan bagi karyawan.

Bahaya psikososial mempunyai banyak cara untuk diatasi, tergantung pada sifat bahayanya.
Beberapa bahaya dapat dikurangi dengan menghilangkan pemicu stres atau meningkatkan
komunikasi antara pemberi kerja dan karyawan, serta pekerja dan pelanggan. Namun,
pertimbangkan pula intervensi untuk perubahan yang drastis seperti restrukturisasi proses
organisasi tertentu dan relokasi atau reposisi karyawan.

Anda mungkin juga menyukai