Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

KESELAMATAN PASIEN DAN K3


PSIKOSOSIAL TENAGA KERJA

OLEH :
Kelompok VI (Enam)

Sri Ayu Ni’matillah Masihu C1814201253


Sri Murni Wahyuni C1814201254
Sri Reski C1814201255
Suarprika Tombilangi C1814201256
Yelliarsi C1814201257

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STELLA MARIS MAKASSAR
2018 / 2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah kelompok kami mengenai
”PSIKOSOSIAL TENAGA KERJA” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih yang sedalam - dalamnya
atas partisipasi semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
kelompok kami.
Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan ilmu mengenai ”Psikososial Tenaga Kerja” ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan makalah kami
masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami berharap kritik dan saran dari
pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Makassar, 02 November 2018

Penulis

i
VISI DAN MISI

VISI

Pada tahun 2020 menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang unggul dalam
keperawatan neurorehabilitasi pada pasien stroke dengan berlandaskan pelayanan
cinta kasih.

MISI

1. Menyelenggarakan pengajaran yang unggul dalam keperawatan


neurorehabilitasi berlandaskan pelayanan cinta kasih.

2. Melakukan penelitian yang berorientasi publikasi nasional dan


internasional yang memiliki keunggulan dalam keperawatan neurorehabilitasi
dengan berlandaskan pelayanan cinta kasih.
3. Melakukan pengabdian masyarakat yang memiliki keunggulan dalam
keperawatan neurorehabilitasi dengan berlandaskan pelayanan cinta kasih.
4. Melakukan kerjasama secara regional, nasional dan internasional untuk
menuju keunggulan dalam keperawatan neurorehabilitasi dengan
berlandaskan pelayanan cinta kasih.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Visi Dan Misi STIK Stella Maris Makassar .................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ......................................................................................... 3
A. Kesehatan dan Keselamatan Kerja .............................................................. 3
B. Definisi Psikososial ..................................................................................... 3
1. Pengertian ........................................................... 3
2. Bahaya Psikososial ............................................. 4
a. Bahaya Psikososial di Tempat Kerja ............................................ 5
b. Aspek - Aspek Bahaya Psikososial ............................................... 6
C. Psikososial Tenaga Kerja Dalam Keperawatan .......................................... 7
1. Prinsip Dan Konsep Keselamatan Pasien .......... 7
2. K3 Dalam Keperawatan : Pentingnya Tujuan,
Manfaat dan Etika 7
3. Risiko & Bahaya Psikososial Dalam Keperawatan ............................. 8
BAB III Penutup .............................................................................................. 1
Daftar Pustaka ..................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga kerja mempunyai peranan yang penting bagi
pembangunan negara. Oleh karena itu, perlu diperhatikan mengenai aspek
kesehatan dan keselamatan mereka, khususnya ketika sedang berada di
tempat kerja. Terdapat banyak hal yang dapat mengganggu produktivitas
tenaga kerja di tempat kerja, seperti bahaya fisik, kimia, biologi, mekanis,
ergonomi, dan psikososial (Jeyaratnam dan Koh, 2009). Maka dari itu,
tidak jarang berbagai kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja sering
dirasakan oleh para pekerja.
Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO)
tahun 2013 dalam Kementerian Kesehatan (2014), pada setiap 15 detik
terdapat setidaknya satu orang pekerja di dunia yang meninggal akibat
kecelakaan kerja dan sebanyak 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.
Sedangkan pada tahun sebelumnya, ILO melaporkan bahwa angka
kematian akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) terdapat 2
juta kasus per tahun. Hal ini membuktikan bahwa angka kecelakaan dan
penyakit akibat kerja di dunia masih sangat tinggi. Berdasarkan hasil
laporan pelaksanaan kesehatan kerja pada 26 Provinsi di Indonesia tahun
2013 diketahui terdapat 428.844 kasus penyakit yang berkaitan dengan
pekerjaan. Hal ini diungkapkan sebagai angka yang tidak menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya karena banyak kasus yang tidak terdeteksi
atau terdiagnosis. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan upaya promotif
dan preventif yang lebih untuk mengatasi kasus kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja di tempat kerja (Kementerian Kesehatan, 2014).
Pada beberapa kasus di negara maju, faktor-faktor fisik, kimia, dan
biologi sudah cenderung bisa dikendalikan karena mudah terlihat,
sehingga gangguan kesehatan akibat faktor-faktor tersebut sudah banyak
berkurang. Namun saat ini justru faktor ergonomik dan faktor psikososial

1
yang perlu menjadi perhatian lebih (Irwandi, 2007). Faktor psikososial
yang merupakan salah satu bahaya di tempat kerja kerap kali tidak disadari
oleh para pekerja maupun pihak manajemen. Perlu diketahui bahwa
pekerja sering mengalami situasi dan lingkungan kerja yang tidak
kondusif, seperti bekerja dalam shift, beban kerja yang berlebihan, bekerja
monoton, mutasi dalam pekerjaan, tidak jelasnya peran kerja, serta konflik
dengan teman kerja. Semua aspek tersebut merupakan beberapa faktor
psikososial yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik, mental
maupun emosional para pekerja, seperti gangguan muskuloskeletal, stres,
dan penyakit psikomatis yang menjadi penyebab meningkatnya penyakit
akibat hubungan pekerjaan (Kementerian Kesehatan, 2011). Sedangkan
pada beberapa hasil penelitian diketahui bahwa stres, kelelahan, serta
motivasi kerja termasuk ke dalam faktor yang sangat rentan dalam
menyebabkan kecelakaan kerja (Maurits dan Widodo, 2008).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
C. Manfaat Makalah
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat menambah
wawasan khususnya yang berkaitan tentang psikososial tenaga kerja
khususnya dalam asuhan keparawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya
perlindungan yang ditujukan kepada semua potensi yang dapat
menimbulkan bahaya, agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di temapt
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat. Potensi - potensi yang dapat
menimbulkan bahaya dapat berasal dari mesin, lingkungan kerja, sifat
kerja, cara kerja dan proses produksi. K3 melihat hazard dan risk dengan
tujuan me-manage/ mengendalikan hazard dan risk tersebut untuk
meminimalisasi terjadinya injury ataupun accident.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu disiplin
dengan ruang lingkup yang luas yang meliputi beberapa bidang khusus.
Dalam pengertian yang luas, K3 mengarah kepada pengendalian hazard
dan risk untuk meminimalkan terjadinya injury ataupun accident promosi
dan pemeliharaan derajat tertinggi dan fisik, mental dan kesejahteraan
sosisal pada pekerja di semua tempat kerja, pencegahan pada para pekerja
terhadap efek buruk kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan terhadap paraa pekerja dalam lingkungan kerja dari risiko
yang berakibat kepeda kesehatan yang buruk, adaptasi pekerjaan terhadap
manusia (ILO, 1996).

B. Definisi Psikososial
1. Pengertian
Terdapat sebuah sumber yang mendefinisikan psikososial sebagai
faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan sosial seseorang, atau
interaksi dengan orang lain yang dapat memberikan pengaruh terhadap
perilaku seseorang, baik menghambat atau justru berdampak positif
(Djohan, 2006: 216). Menurut undang undang kesehatan dan praktik
kedokteran (2009: 70) masalah psikososial merupakan masalah psikis atau

3
kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Oleh
karena itu, masalah atau bahaya psikososial dapat terjadi sebagai akibat
atau dampak negatif dari adanya proses interaksi sosial seseorang yang
buruk. Sebaliknya, psikososial dapat menimbulkan dampak positif jika
proses interaksi sosial seseorang tergolong baik.
Dampak negatif dari psikososial merupakan salah satu jenis bahaya
yang berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan di tempat kerja
(Jeyaratnam dan Koh, 2009: 14). Menurut Kementerian Kesehatan (2011),
faktor psikososial dapat mengakibatkan perubahan dalam kehidupan
individu, baik bersifat psikologis maupun sosial yang mempunyai
pengaruh cukup besar sebagai faktor penyebab terjadiya gangguan fisik
dan psikis pada diri individu tersebut. Faktor psikososial sering tidak
disadari kehadirannya oleh para pekerja. Kajian mengenai faktor
psikososial di tempat kerja juga masih belum banyak dilakukan.
Stresor psikososial merupakan penyebab stres yang berasal dari
risiko bahaya potensial psikososial (Kementerian Kesehatan, 2011).
Sedangkan Kementerian Kesehatan (2011) menyebutkan beberapa contoh
faktor psikososial yang ada di tempat kerja meliputi: bekerja dalam shift,
beban kerja yang berlebihan, bekerja monotoni, mutasi dalam pekerjaan,
tidak jelasnya peran kerja, serta konflik dengan teman kerja. Adapun
berbagai variasi faktor psikososial dari berbagai sumber pada dasarnya
tetap mempunyai ruang lingkup yang sama yakni berkaitan dengan kondisi
psikologi dan sosial seseorang.

2. Bahaya Psikososial
Banyak penelitian yang mnegobservasi bahwa kondisi kerja tidak
hanya menimbulkan penyakit akibat kerja tetapi juga memegang
peranan penting dalam hal kesehatan pekerja. Aspek psikologi telah
menjadi subjek penelitian sejak 1950 (Johnson, 1996; sauter at al.,
1998). Awalnya psikologi hanya ditujukan pada hambatan pekerja
untuk beradaptasi terhadap aturan kerja daripada terhadap potensi

4
bahaya dari karakteristik lingkungan kerja ynag mungkin dirasakan
pekerja (Gardell, 1982). Tetapi, dengan penelitian tentang lingkungan
kerja psikososial dan psikologi kerja pada tahun 1960 (Johnson &
Hall, 1996) fokus pembahasan telah beralih dari perspekif individu
kearah pengaruh dari aspek lingkungan kerja terhadap kesehatan.
Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek – aspek
dari desain kerja, organisasi kerja dan manajemen kerja, serta segala
aspek yang berhubungan dengan lingkungan sosial kerja yang
berpotensi dapat menyebabkan gaangguan pada psikologi dan fisik –
fisiologi pekerja (Cox & Griffiths, 2002) dalam Research on Work –
Related Stress 2002.
Bahaya psikososial juga dapat menjadi suatu sumber potensi
kerugian ataau suatu situasi yang berhubungan dengan pekerja,
pekerjaan daan lingkungan kerja yang berpotensi menyebabkan
kerugian atau gangguan.

a. Bahaya Psikososial Di Tempat Kerja


Jika suatu perusahaan ingin memaksimalkan produktivitas maka
perlu menciptakan tempat kerja yang membuat pekerja merasa aman
dan dihormati, meliputi keselamatan fisik, melindungi kesejahteraan
diri, martabat dan mental.
Ada beberapa bahaya psikososial di tempat kerja antara lain :
1) Komunikasi yang buruk dengan atasan maupun dengan rekan
kerja.
2) Jam kerja yang panjang dan tidak adanya rotasi shift kerja.
3) Aturan tempat kerja yang tidak jelas.
4) Beban kerja yang berlebihan.
5) Kurang lengkapnya peralatan kerja serta sarana dan fasilitias kerja.
6) Pengawasan kerja yang kurang memadai.
7) Tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan
8) Perkembangan karir.

5
b. Aspek - Aspek Bahaya Psikososial
Bahaya psikososial dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek
berdasarkan kategori karakteristik kerja, organisasi dan lingkungan
kerja dimana dapat menyebabkan bahaya (hazardous). Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik kerja dapat digunakan untuk
menggambarkan bahaya kaitannya dengan hubungan kerja (context to
work atau isi dari pekerjaan (content of work). Kondisi yang tak pasti
dari aspek kerja ini dapat menimbulkan stress dan berbahaya bagi
kesehatan.
1) Hubungan dengan isi pekerjaan
Menggambarkan bahaya psikososial yang berhubungan dengan
keadaan pekerjaan yang dapat menimbulkan stress yang
berpotensi membahayakan tenaga kerja. Hal ini mencakup beban
kerja, desain tugas, serta jadwal kerja.
a) Beban kerja
Beban kerja adalah salah satu aspek dalam pekerjaan yang
perlu diperhatikan (Stewart, 1976). France dkk antara lain,
telah membuat perbedaan lebih antara beban kerja secara
kuantitatif dan kualitatif (Perancis & Caplan, 1970; Perancis
dkk., 1974) tetapi keduanya tetap berkaitan dengan kejadian
stress. Beban kerja kuantitatif dapat diartikan ke jumlah
pekerjaan yang harus dilakukan sedangkan beban kerja
kualitatif merujuk kepada kesulitan dalam melakukan
pekerjaan tersebut. Beban kerja “berlebih atau terlalu sedikit
kuantitatif” timbul sebagai akibat dari tugas – tugas yang
terlalu banyak atau terlalu sdikit diberikan kepada pekerja
untuk diselesaikan dalam waaktu tertentu dan beban kerja
“berlebih atau sedikit kualitatif”, yaitu jika seseorang merasa

6
tidak mampu untuk melakukan suatu tugas atau tugas tidak
menggunakan keterampilan dan/atau potensi dari tenaga kerja.

b) Desain Kerja
Ada beberapa aspek dari pekerjaan yang dapat menyebabkan
bahaya potensial meliputi: pekerjaan yang rutin dan
membosankan, ketidakjelasan jenis pekerjaan, keterampilan
kerja yang rendah. Misalnya kurangnya variasi kerja atau
kerja monoton, pekerjaan yang kurang menantang, kuranng
menggunakan keterampiulan, ketidakpastian yang tinggi.
c) Jadwal Kerja
Ada 2 masalah utama yang berhubungan dengan rencana
kerja, sehingga daapat berpengaruh terhadap kesehatan yaitu
shift kerja dan jam kerja yang panjang/ kerja jangka panjang.
Jadwal kerja yang tidak fleksibel, jam kerja yang tidak dapat
diperkirakan dan jam kerja yang panjang adalahh salah satu
pokok yang termasuk dalam jadwal kerja.

2) Hubungan dengan pekerjaan


Bahaya psikososial yang berkaitan dengan hubungannya
dengan kerja dapat menyebabkan stress dan berpotensi
mengakibatkan kerugian / mengganggu kesehatan.

C. Psikososial Tenaga Kerja Dalam Keperawatan


1. Prinsip dan Konsep Keselamatan
Pasien
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk dalam assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta

7
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnyaresiko (DepKes
RI, 2006).

2. K3 Dalam Keperawatan :
Pentingnya Tujuan, Manfaat dan Etika
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia yang
bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Kesehatan dan
keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas dan finansial.
a. Tujuan
1) Mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan
selamat.
2) Mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan produktif.
3) Mewujudkan laboratorium yang berkkualitas dan terpercaya.
4) Mewujudkan sistem informasi dan keselamatan kerja.
b. Manfaat
1) Pekerjaan medis merasa aman melakukan pekerjaan dan
rumah sakit merasa diuntungkan
2) Hemat waktu – karena perawat tidak harus berfikir panjang
dan hanya mengikuti prosedur yang telah diterapkan.
c. Etika Keperawatan
1) Otonomi (autonomi)
2) Beneficence (berbuat baik)
3) Justice (keadilan)
4) Non-maleficence (tidak merugikan)
5) Veracity (kejujuran)
6) Fidelity (menepati janji)
7) Confidentiality (kerahasiaan)
8) Accountability (akuntabilitas)

8
3. Risiko & Bahaya Psikososial
Dalam Keperawatan
Bahaya – bahaya yang dapat terjadi didalam rumah sakit terutama
dalam pengkajian asuhan keperawatan yang dapat berdampak pada
psikososial tenaga kerja antara lain :

a. Risiko dan bahaya psikososial tenaga kerja dalam pengkajian


asuhan keperawatan
Bahaya – bahaya yang dapat terjadi didalam rumah sakit terutama
dalam pengkajian asuhan keperawatan yang dapat berdampak
pada psikososial tenaga kerja antara lain :
1) Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan
keluarganya.
2) Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
3) Pasien dan keluarga acuh tak acug dengan pertanyaan yang
diajukan perawat.
4) Risiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat
pemeriksaan fisik.
5) Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan
keluarganya.

b. Risiko dan bahaya psikososial tenaga kerja dalam perencanaan


asuhan keperawatan
1) Perencanaan tindakan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan
apa yang harus diberikan kepada pasien
2) Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa yang harus
diberikan kepada pasien.

c. Risiko dan bahaya psikososial tenaga kerja dalam implementasi


asuhan keperawatan

9
1) Perawat tidak konsisten dalam memberikan tindakan asuhan
keperawatan.
2) Perawata berisiko terhadaptindakan yang dilakukan tidak
menggunakan standar operasional prosedur.
3) Perawat gagal dalam melakukam tindakan asuhan
keperawatan.
4) Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana
tindakan.

d. Risiko dan bahaya psikososial tenaga kerja dalam evaluasi asuhan


keperawatan
1) Perawat tidak mampu mengumpulkan data – data pasien, dan
pasien beririko terlalu lama dirumah sakit.
2) Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit, dan dapat tertular
berbagai macam penyakit yang ada dalam ruangan maupun
ruangan luar.
3) Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan
keperawatan.

10
BAB III
PENUTUP

11
DAFTAR PUSTAKA

Di kutip dari laman :


http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34193/1/ANIS
%20ROHMANA%20MALIK-FKIK.pdf

K3 psikologis di kutip dari laman : https://prezi.com/qkplj34sv-f2/k3-psikologis/

Bahaya psikososial di akses dari laman


https://id.scribd.com/presentation/325102380/BAHAYA-ERGONOMI-DAN-
PSIKOLOGI-DI-TEMPAT-KERJA-pptx

Risiko dan hazard dalam Asuhan Keperawatan diakses dari laman :


https://www.slideshare.net/muthmainnahislam/k3-keperawatan

12

Anda mungkin juga menyukai