Anda di halaman 1dari 6

KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN

UPAYA PENCEGAHAN PADA PERAWAT

KELOMPOK 6

APRILIA LARASATI DUMBI


DEVI FITRYANI SASMITA MUSALIN
NURFAJRIANI GAGU
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA
PADA PERAWAT

Kecelakaan kerja merupakan kejadian eksternal yang


kebetulan, tiba-tiba, tidak terduga yang terjadi selama jam
kerja dan atau dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja.
Konsep kecelakaan kerja didasarkan pada fakta bahwa
harus ada hubungan sebab akibat antara peristiwa dengan
cedera yang mengarah pada kerusakan fisik atau mental
(Ghahramani & Summala, 2015).
Kecelakaan Kerja pada perawat merupakan insiden
yang terjadi pada perawat di lingkungan tempat ia bekerja
(Rumah Sakit, Puskesmas) yang dapat menyebabkan
cedera, dan juga bisa terjadi kematian. Contoh kecelakaan
kerja berdasarkan definisi tersebut, seperti perawat
terpeleset (slip), tersandung (trip), dan terjatuh (fall).
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA
PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Pada umumnya kecerobohan perawat merupakan dampak


dari kecelakaan kerja, perbandingan jumlah pasien yang tidak
berbanding lurus dengan jumlah perawat, kekurangan sumber
daya, peralatan bahkan infrastruktur menjadi salah satu
penyebab utama kecelakaan.
Kecelakaan akibat kerja dapat terjadi ketika perawat
melupakan atau melewatkan tahapan sederhana namun berarti
bagi kesehatan dan keselamatan pasien dan diri perawat (Bell, J.
Collins, James. Dalsey, Elizabeth. Sublet, 2010). Tahapan
tersebut seperti perawat tidak menggunakan prinsip one hand
saat membuka dan menutup ampul maupun suntikan, tidak
menutup, memutar atau melepas jarum bekas dengan prinsip
satu tangan dan tidak membuang benda infeksius ke dalam
wadah khusus infeksius yang telah disediakan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECELAKAAN KERJA PADA PERAWAT

1. Komunikasi
2. Sumber Daya, Peralatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
3. Lingkungan Kerja
4. Standar Operasional Procedure (SOP)
5. Komitmen
UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN
AKIBAT KERJA

1. Substitusi pengenalan lingkungan kerja dengan cara mengkaji dan mengenali


potensial bahaya lingkungan kerja, kemudian mengganti perlengkapan kerja yang
tidak wajar digunakan (Ghahramani & Summala, 2015). 
2. Pelajari lingkungan kerja dalam hal ini menilai karakter serta besarnya potensi-
potensi bahaya yang mungkin muncul sehingga dengan mudah Rumah Sakit
memprioritaskan dalam penanganan permasalahan yang lebih potensial.
3. Pengendalian lingkungan kerja dengan bertindak mengurangi bahkan juga
menghilangkan pajanan pada masalah kesehatan tenaga medis di lingkungan kerja
dengan menggunakan teknologi pengendalian (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2011).
4. Tidak hanya perawat yang harus menerapkan prinsip tersebut namun juga Rumah
Sakit juga harus menerapkan manajemen kesehatan serta keselamatan kerja di
dalam Rumah Sakit. Manajemen kesehatan serta keselamatan kerja rumah sakit
menyertakan semua unsur manajemen, tenaga kesehatan, karyawan serta
lingkungan kerja yang terintegrasi menjadi usaha pencegahan serta mencegah
kecelakaan kerja akibat kerja di lingkungan rumah sakit agar lingkungan kerja aman,
sehat dan bebas dari pencemaran paparan lingkungan kerja, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan efesiensi serta produktifitas kerja.
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai