Anda di halaman 1dari 22

LUKA AKIBAT

SENGATAN LISTRIK L/O/G/O


LUKA AKIBAT SENGATAN
LISTRIK
No. ICPC II : S 14 Burn/scald
No. ICD X : T 30.0 Burn
(electricity) (flame) (hot gas, liquid,
or hot object) (radiation) (steam)
(thermal)
Tingkat Kemampuan : 3B
MASALAH KESEHATAN
Luka akibat sengatan listrik disebabkan
oleh adanya kontak tubuh dengan sumber
listrik. Luka ini merupakan luka berat yang
dapat mengganggu fungsi dan keindahan
tubuh seseorang. Luka akibat sengatan
listrik sangat berbahaya karena aliran
listrik yang menyerang tubuh dapat
merusak jaringan dan organ-organ tubuh
dalam, serta menimbulkan lesi luka bakar
pada kulit. Jaringan akan menjadi nekrosis
secara cepat dan berkelanjutan bahkan
bisa sampai menyebabkan kehilangan
ekstremitas akibat seluruh jaringan pada
KELUHAN

Kulit terkelupas terlihat seperti luka


bakar pada daerah tubuh yang
kontak dengan sumber listrik. Sesaat
setelah kontak dengan sumber listrik
dan terjadi sengatan, korban menjadi
tidak sadar. Saat kembali sadar, dada
dirasakan berdebar-debar sangat
keras, dan terasa nyeri dan perih
pada bagian tubuh yang terdapat lesi
seperti luka bakar.
FAKTOR RISIKO
Kontak dengan sumber listrik
Sumber listrik tidak aman, contoh
plastic kabel terkelupas dan ada
komponen listrik yang keluar
Tangan basah saat kontak dengan
sumber listrik
Tidak memakai alas kaki saat
kontak dengan sumber listrik
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi ditemukan makula
hipopigmentasi berwarna putih pucat serta
luka lecet (erosi, ekskoriasi sebagai tempat
masuk listrik) pada bagian tubuh yang
kontak dengan sumber listrik, daerah tepi
luka terlihat eritem dan daerah yang lebih
luarnya lagi terlihat hangus dan kulit
menjadi tebal. Pada kaki kanan dan kiri
terlihat hangus, ada makula eritem hingga
batas lutut, serta terdapat juga erosi dan
ekskoriasi. Di beberapa bagian terutama
daerah kaki hingga pergelangan kaki kulit
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hematologi, pemeriksaan
Protrombin time, pemeriksaan kimia darah,
pemeriksaan organ-organ spesifik seperti
hati, ginjal, dan jantung, pemeriksaan
urinalisa
PENEGAKKAN DIAGNOSTIK
Diagnosis Klinis
Penegakkan diagnosis melalui hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang untuk
membantu mendiagnosis derajat
keparahan luka akibat sengatan
listrik berdasarkan kerusakan organ
dalam yang terjadi.
PATOFISIOLOGI
3 mekanisme utama penyebab luka
akibat sengatan listrik adalah
sebagai berikut:
1. Energy listrik yang menyebabkan
kerusakan jaringan secara
langsung, mengubah membrane
sel resting potensial, dan
memunculkan spasme otot
2. Konversi dari energy listrik menjadi
energy panas menyebabkan
kerusakan jaringan massif dan
PATOFISIOLOGI
Faktor yang menentukan derajat luka ini
adalah besarnya energy yang dialirkan,
resistensi yang menghalangi, tipe arus,
jalur arus, dan lama durasi kontak. Efek
sistemik dan kerusakan jaringan
bergantung pada besarnya energy yang
dialirkan masuk ke dalam tubuh.
Perbedaan terpenting antara serangan
petir dan serangan listrik adalah durasi
paparan yang terjadi. Jaringan tubuh
memiliki resistensi yang berbeda-beda.
PATOFISIOLOGI
Secara umum, tubuh yang kaya akan cairan
dan elektrolit akan menghantarkan listrik
lebih baik daripada tubuh dengan sedikit
cairan. Tulang adalah jaringan yang paling
resisten terhadap aliran listrik.
Jaringan saraf sangat sedikit resistensinya,
begitupun dengan pembuluh darah, otot,
dan membrane mukosa. Kulit memiliki
resistensi sedang dan merupakan factor
penting penghambat aliran arus listrik. Kulit
merupakan resistor primer terhadap arus
listrik dan derajat resistensinya ditentukan
oleh ketebalan kulit serta ketebalan kulit.
PATOFISIOLOGI
Jalur arus yang masuk ke dalam tubuh
menentukan jaringan mana yang berisiko
terjadi kerusakan dan tipe kerusakan yang
terjadi. Arus listrik yang mengenai kepala
atau thorax lebih fatal akibatnya. Arus
transthoracic dapat menyebabkan aritmia,
kerusakan jantung secara langsung atau
henti nafas. Arus transcranial dapat
menyebabkan kerusakan otak langsung,
kejang, henti nafas, dan paralisis.
PATOFISIOLOGI
Luka akibat sengatan listrik menyebabkan
edema jaringan. Bukan hanya itu,
compartement syndrome pun dapat
terjadi. Kaki merupakan predileksi
tersering terjadinya compartement
syndrome.
Intensitas arus juga memungkinkan untuk
menentukan terjadinya efek serius pada
tubuh terutama pada anak kecil karena
mereka memiliki komposisi cairan dalam
tubuh lebih banyak, kulit yang tipis dan
sedikit resistensi sehingga lebih baik
penghantaran listrikya.
GAMBAR
DIAGNOSIS BANDING
Luka bakar derajat ringan
PENATALAKSANAAN
Pengobatan topical:
Luka dibersihkan dan dibalut setiap hari,
berikan perak sulfadiazine sebagai
antiseptic
Jika terjadi infeksi lokal (nanah, bau
busuk, selulitis), kompres jaringan
bernanah dengan kasa lembap, lakukan
nekrotomi, obati dengan amoksisilin oral
(15 mg/kgBB/dosis 3 kali sehari), dan
kloksasilin (25 mg/kgBB/dosis 4 kali
sehari).
Jika dicurigai terdapat septikemia
PENATALAKSANAAN
Jika pasien tidak kuat menahan sakit dan
perihnya luka, maka diberikan
parasetamol oral (1015 mg/kgBB setiap
6 jam) atau analgesik narkotik IV (IM
menyakitkan), seperti morfin sulfat
(0.050,1 mg/kg BB IV setiap 24 jam)
jika sangat sakit.

Rencana Tindakan Lanjut:


Fisioterapi dan rehabilitasi
KONSELING DAN EDUKASI
1. Jangan membiarkan sumber listrik
terbuka dan menyala
2. Memakai alas kaki setiap kali ingin
melakukan kontak dengan sumber
listrik
3. Jangan memegang sumber listrik dalam
keadaan tangan basah
. Peralatan
Tidak diperlukan peralatan khusus untuk
mendiagnosis luka akibat sengatan listrik
. Prognosis
Tergantung dari luas dan kedalaman luka
ALGORITMA

Kulit terkelupas

Riwayat kontak dengan sumber Riwayat kontak dengan sumber listrik


listrik (+) (-)

Pada pemeriksaan fisik ditemukan:


- Makula hipopigmentasi
- Erosi, ekskoriasi
- Daerah tepi luka terlihat eritem dan daerah yang lebih luarnya lagi terlihat hangus dan kulit
menjadi tebal
ALGORITMA

Pemeriksaan hematologi, pemeriksaan Protrombin time, pemeriksaan kimia


darah, pemeriksaan organ-organ spesifik, pemeriksaan urinalisa

Luka dibersihkan dan dibalut setiap hari, berikan perak sulfadiazine sebagai antiseptic

Jika terjadi infeksi lokal kompres dengan kasa lembab, lakukan nekrotomi, obati dengan amoksisilin oral (15
mg/kgBB/dosis 3 kali sehari), dan kloksasilin (25 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari).

Jika dicurigai terdapat septikemia gunakan gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM sekali sehari) ditambah kloksasilin
(2550 mg/kgBB/dosis IV/IM 4 kali sehari).
REFERENSI
1. Cooper M.A., Price T.G., Electrical and Lightning
Injury. Avalaible from
http://www.lightninginjury.lab.uic.edu/Electr&Ltn.
pdf
2. Hospital Care for Children. Luka Bakar. Available
from http://www.ichrc.org/931-luka-bakar
3. Brian J.D. Electrical Injuries. Avalaible from
http://emedicine.medscape.com/article/433682-
overview#a9
Thank You !
L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai