Pembimbing:
dr. Syarifah Zulinar
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AA
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Kajen
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 18 November 2018
DAFTAR MASALAH
No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal
1. Nyeri perut kanan 18 November
bawah 2018
2. Mual 18 November
2018
3. Demam 18 November
2018
ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan pasien di IGD RSUD Kajen tanggal 18
November 2018 pukul 14.30
Keluhan utama: nyeri perut bawah kanan
Riwayat Penyakit Sekarang:
+ 2 hari SMRS pasien mengeluh nyeri pada perut kanan bawah.
Nyeri dirasakan terus menerus seperti ditusuk-tusuk. Nyeri tidak
membaik dengan istirahat dan tidak memberat dengan aktivitas.
Saat harus berjalan, nyeri dirasakan menjadi berkurang apalagi
jika pasien berjalan dengan setengah membungkuk. Nyeri pada
ulu hati (-), mual (+), muntah (-), demam (+), BAK nyeri (-), terasa
panas saat BAK (-), anyang-anyangan (-), riwayat trauma (-). BAB
dalam batas normal.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat mengalami keluhan dan penyakit serupa sebelumnya
disangkal
Riwayat jatuh/trauma daerah abdomen disangkal
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan dan penyakit serupa sebelumnya disangkal
Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang pelajar. Tinggal bersama kedua
orang tua dan 2 adik. Pembayaran dengan BPJS Non PBI. Kesan
sosial ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
INITIAN PLAN
Ip Dx: Appendicitis akut
S:-
O:-
Ip Rx:
- Infus RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2gr/24jam
- Inj. Ketorolac 30mg/8jam
- Inj. Ranitidin 50mg/12jam
- Inj. Ondansentron 4mg/jam
- Inj. Paracetamol 1gr/8jam
- Konsul Spesialis Bedah
- Informed consent pro laparotomy appendectomy
INITIAN PLAN
IpMx:
Keadaan umum, tanda – tanda vital, nyeri perut kanan
bawah
IpEx:
o Memberitahukan kepada pasien dan keluarga pasien
bahwa terjadi peradangan pada usus buntu pasien
o Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
pemeriksaan yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosis
o Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa
pasien memerlukan tindakan operasi laparotomy
appendectomy dan penjelasan mengenai prosedur
tindakan serta komplikasi yang dapat terjadi
o Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
komplikasi yang mungkin terjadi apabila tidak
segera dilakukan operasi seperti perforasi usus dan
peritonitis generalisata
o Menjelaskan tentang kemungkinan penyembuhan
dan perjalanan penyakitnya (prognosis)
Thank You!
TINJAUAN
PUSTAKA
NISA AYU THAYALISHA HADI
22010116220311
Pembimbing:
dr. Syarifah Zulinar
PENDAHULUAN
AKUT
ABDOMEN
Appendix merupakan
organ bentuk tabun yang
berpangkal di caecum.
INGGRIS AMERIKA
10
5
0
1993 2008
40.000 pasien
Angka Kejadian Appendicitis per 10.000 Orang
setiap tahunnya
1,4 1
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
Infeksi bakteri
Obstruksi lumen appendix fekalit, hyperplasia jaringan limfoid,
benda asing, tumor primer pada dinding appendix, striktur
Penelitian terbaru ulserasi mukosa akibat E. hystolitica
penyebab awal terjadinya appendicitis > 50% kasus
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI
Mukosa memproduksi mucus
distensi merangsang akhiran
serabut saraf aferen nyeri visceral
OBSTRUKSI
nyeri epigastrium atau umbilicalis
LUMEN USUS
+
INFEKSI
Pemeriksa
Nyeri
Nyeri yang
abdomen
yang hebat
menekan
di kuadran
terjadidibila
dikanan
panggul
LLQdan
Nyeri abdomen kanan
bawah karena
Nyeri
kemudian apabila dilakukan
adanya
melepaskannya.
bawah lutut
Nyerisaatdifleksikan
tekan seluruh
tekanan kemudian
lapangan
secara tiba-tiba
penekanan
rangsangan pada abdomen
muskulus bagian
psoas
Manuver
abdomenini
dirotasikan
dilepaskan dikatakan
keyang
arah
setelah dalam positif
dan
menunjukkan
sebelumnya luar
kiri bawah, hal ini diakibatkan oleh
bilasecara
adanya
oleh
dilakukan pada pasif,
rangsangan
peradangan saat
penekanan hal tersebut
peritoneum
yang terjadi
dilepaskan,
perlahan dan
adanya nyeri lepas yang dijalarkan
menunjukkan
dalam
pasien di
pada peradangan
titikparietal.
Mc.
merasakan Burney.
apendiks. apendiks
Karena
nyeri di
karena iritasi peritoneal pada sisi
terletak pada daerah hipogastrium.
adanya rangsangan peritoneum
RLQ.
yang berlawanan.
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS – PEMERIKSAAN FISIK
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS – PEMERIKSAAN FISIK
1. PERFORASI
Perforasi appendix akan mengakibatkan peritonitis purulenta yang
ditandai dengan demam tinggi, nyeri makin hebat meliputi seluruh perut
dan perut menjadi tegang dan kembung. Nyeri tekan dan defans
muskuler di seluruh perut, peristaltik usus menurun sampai menghilang
karena ileus paralitik.
2. PERITONITIS
Keadaan ini biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari apendisitis.
Bila bahan yang menginfeksi tersebar luas pada permukaan peritoneum
menyebabkan timbulnya peritonitis generalisata. Dengan begitu,
aktivitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik, usus
kemudian menjadi atoni dan meregang.
3. MASSA PERIAPENDIKULAR
Hal ini terjadi bila apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi
pendindingan oleh omentum. Umumnya massa apendix terbentuk pada
hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis
generalisata.
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN
1. Pemasangan infus dan pemberian kristaloid untuk pasien
dengan gejala klinis dehidrasi atau septikemia.
2. Puasakan pasien, jangan berikan apapun per oral
3. Pemberian obat-obatan analgetika harus dengan konsultasi
ahli bedah.
4. Pemberian antibiotika i.v. pada pasien yang menjalani
laparotomi.
5. Pertimbangkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita
usia subur dan didapatkan beta-hCG positif secara kualitatif.
Bila dilakukan pembedahan, terapi pada pembedahan meliputi;
antibiotika profilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai
pada kasus akut, digunakan single dose dipilih antibiotika yang
bisa melawan bakteri anaerob.
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN
1. OPEN APPENDECTOMY
2. LAPAROSCOPIC APPENDECTOMY
TINJAUAN PUSTAKA
KOMPLIKASI POST OPERASI