Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Cahya
2. Hardi
3. Syintia
4. Riski K Igo
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan instansi terkait serta ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... 1
Daftar Isi ........................................................................................................ 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan........................................................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian K3............................................................................................ 6
B. Peran Perawat dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja.......................... 6
C. Trend dan Issue K3.................................................................................... 7
D. Faktor-faktor menurun nya produktifitas kerja......................................... 8
1. Faktor bilogis ..................................................................... 9
2. Faktor kimia ...................................................................... 10
3. Faktor ergonomi................................................................. 11
4. Faktor fisik......................................................................... 12
5. Faktor psiologi.................................................................... 12
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 14
E. Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020
yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa
masyarakat pekerja Indonesia, telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
3
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan
dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
kurang memadai.
antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar
semua tenaga kesehatan yang merupakan suatu institusi dengan jumlah petugas
kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. Kegiatan tenaga atau petugas
kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi dan
psikososial.
kemajuan teknologi sarana dan prasarana, maka risiko yang dihadapi petugas
4
yang merupakan kendala yang dihadapi untuk setipa tahunnya. Selain itu dalam
dengan penyakit yang dimasukan ke jaringan hewan percobaan. Oleh karena itu
penerapan budaya “aman dan sehat dalam bekerja” hendaknya dilaksanakan pada
B. Tujuan
1. Mengetahui trend dan issue perawat dalam kesehatan dan keselamatan kerja
C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan trend dan issue perawat dalam kesehatan dan keselamatan kerja
5
BAB II
TELAAH PUSTAKA
lain yaitu misalnya dokter, ahli higine perusahaan, ergonomi, psikolog, ahli gizi
dan lain-lainnya.
Seringkali perawat bekerja sama dengan berbagai profesi, tenaga kerja dan
pihak pengelola perusahaan, maka peran seseorang perawat adalah bekerja sama
6
dengan mereka dalam hal mengidentifikasi kebutuhan kesehatan, memilih
program serta melakukan evaluasi. Posisi perawat kesehatan kerja disini unik
dan merupakan posisi perawat seringkali lebih dekat dan lebih akrab dengan
berikut :
2. Coordinator
5. Consultant
6. Educator
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku
tahun 2020 mendatang, keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit merupakan
barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota,
7
perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia
Sehat 2010 dan visi indonesia mencapai MDGS 2014 yaitu gambaran
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
individu dapat berupa cidera ringan, cidera berat, cacat fungsi, cacat tetap, cacat
total, kematian serta diikuti kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
karena menutup kerugian dari insiden, kehilangan waktu & terhentinya proses &
kegiatan kerja, pencemaran lingkungan, dampak sosial & citra insitusi terhadap
dinyatakan kalau usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diadakan
di semua tempat kerja, terutama tempat kerja yang memiliki resiko bahaya
orang.
mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan,
8
pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat
antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja. Faktor Lingkungan kerja
Kerja. Sebagai contoh antara lain debu silika dan Silikosis, uap timah dan
manusia juga (WHO). Berbeda dengan Penyakit Akibat Kerja, Penyakit Akibat
berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. Pajanan di tempat kerja
umumnya dari pasien); faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus
kerusakan hati; faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat pasien
salah); faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit,
1. Faktor Biologis
9
Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan favorable bagi berkembang
darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerja
di RS mempunyai risiko terkena infeksi 2 sampai 3 kali lebih besar dari pada
dokter yang praktek pribadi atau swasta, dan bagi petugas Kebersihan
2. Faktor Kimia
Petugas di tempat kerja kesehatan yang sering kali kontak dengan bahan
sebagai zat yang paling karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini dapat
yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang pada
umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja
10
tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat
3. Faktor Ergonomi
alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan
pendekatan tersebut dikenal sebagai To fit the Job to the Man and to fit the
digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak sesuai dengan
ukuran pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat
menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam
dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back
pain).
11
4. Faktor Fisik
kecelakaan kerja.
radiasi
f. Faktor Psikologis
12
c. Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kesehatan dewasa ini. Ketika perawat tanpa sengaja menusuk dirinya sendiri
pasien. Oleh karena itu, perawat harus selalu berhati-hati dalam memberikan
tindakan kepada pasien dan selalu waspada dengan apa yang terjadi di
sekelilingnya.
dengan faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien);
faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti
faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah); faktor fisik
dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi,
14
B. SARAN
profesional.
15
Daftar pustaka
Maria, Silvia. Joko Wiyono DKK (2015). Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat
Hendarman. 2010. Penyakit Akibat Kerja & Penyakit Akibat Hubungan Kerja di
16