Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL MINI

“KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI


SEMEN “
TAHUN 2012
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TINGKAT lll
DISUSUN OLEH:
KHOIRUL ANISA

PRODI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes  PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul – rasul Nya, karena berkat
rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan proposal mini dengan judul “KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI SEMEN” dengan baik. Proposal Mini ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.
        Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing  saya dalam mata kuliah Metodologi Penelitian 1 .
        Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu tanggapan dan bimbingan
dari Ibu khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya harapkan demi kesempurnaan tulisan ini di
masa yang akan datang. Atas semua tanggapan dan bimingan yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan
terimakasih.

Penulis 
i

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .…………………………………………………………………………...…..i
Daftar Isi ...……………………………………………………………................................... ii
Bab I Pendahuluan
A.                Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1
B.                 Rumusan Masalah ……...……………………………………………………...2
C.                 Tujuan ...…………………………………………………................................ 2
D.                Manfaat …………………………………………………………………. ……3
Bab II Tinjauan Pustaka
            A. Pengertian Kesehatan Kerja ………………………………………….…………… 4
B. Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja…….…………...................................7
C. Contoh Sistem Manajemen K3 yang digunakan di beberapa Perusahaan CS……... 8
            D. Pencegahan dan Kontrol resiko …….. .…………………………………………… 9
Bab III Metode Penelitian
A.     Jenis Dan Desain Penelitian………………………………………………………11
B.     Populasi Sampel dan Sampling………..…………………………………………..11
BAB IV Penutup
A.       Kesimpulan……………………………………………………………………….13
B.        Saran……………………………………………………………………………...13
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. …...14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang        
            Perusahaan-perusahaan telah berkomitment penuh untuk meningkatkan kinerja       keselamatan
kerja dalam perusahaan mereka dan telah mencapai peningkatan yang     berarti.  Menyadari kenyataan
ini, beberapa perusahaan semen memprakarsai Cement Sustainability Initiative (CSI) sebagai program
yang disponsori oleh anggota dari World Business Council for Sustainable Development ( WBCSD)
dimana saat ini, 16 (enam        belas) perusahaan semen secara bersama-sama yang mewakili lebih dari
separuh industri         kelas dunia di luar China, mensponsori inisiatif ini.
            Di mulai pada akhir tahun 1999, Lembaga ini melaksanakan
            (1) Riset yang bersifat independen terhadap kinerja industri dan issue penting
bagi                        kesinambungan yang dihadapi.
            (2) Seri dialog yang mendapat fasilitas dari para Stakeholder di 7 kota (Kairo,
Kuritiba,     `Bangkok, Lisbon, Brussels, Washington DC dan Beijing).
             (3) Serirekomendasi independen untuk meningkatkan kinerja.
             (4) Agenda industri dari tindakan-tindakan yang terkait dengan isu-isu yang timbul
            ( Substudy  laporan CSI) .
            Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor
                        merupakan dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu    dari
            isu penting di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih
            banyak perhatian pada area ini di seluruh industri dan komitmen untuk memainkan
            peran utama dalam prosesnya.
            Sebagai latar belakang kutipan-kutipan berikut ini mengihtisarkan temuan CSI
            sebelumnya dalam hal keselamatan & kesehatan kerja ( Agenda Tindakan, 2004 ).

           

1
Prioritas terpenting bagi perusahaan semen yang berhubungan dengan kesehatan karyawan adalah
jaminan kesehatan & keselamatan kerja, baik untuk pekerja maupun tenaga kontraktor. Industri semen
belum semaju industri manufaktur berat lainnya dalam hal implementasi sistem K3, di masa mendatang
Perusahaan semen perlu memikirkan desain area dan peralatan kerja yang aman dan inheren guna
meminimalkan potensi kecelakaan. Sebagai tambahan, konsiten dengan prinsip pengembangan yang
berkelanjutan, diketahui ada sejumlah isu lain mengenai kesehatan pekerja yang dapat dibantu oleh
pihak Perusahaan, seperti pelatihan, pengembangan karir, peningkatan professional, penghargaan
terhadap hak pekerja, kebebasan berkomunikasi dan berasosiasi, keseimbangan antara komitmen kerja
dan kehidupan pribadi/keluarga, peningkatan dari perbedaan, larangan diskriminasi dan pelecehan.
Langkah-langkah di atas akan memberi kontribusi pada produktifitas karyawan dan kesadaran
kesehatan, juga loyalitas dan kebanggaan (yang dapat disimpulkan dari kesehatan karyawan;  July,
2002  ).

B.     Rumusan Masalah
            Apa itu Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Industri Semen beserta contohnya. Mahasiswa
dituntut mengerti apa yang diperlukan dalam Kesehatan dan Keselamatan  Kerja.
Pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Industri Semen perencanaan suatu sumber daya
baik itu sumber daya manusia/sumber daya perusahaan.
Tahapan dalam proses perencanaan K3 dimulai dari arah strategi perusahaan. Arah strategi
perusahaan akan memberikan acuan mengenai profil dan kebutuhan pegawai yang perlu
dipenuhi. Dengan demikian, diharapkan akan muncul adanya koneksi antara strategi K3 di masa depan
dengan strategi pengembangan K3 yang akan dijalankan.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
      Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti dalam mata kuliah
METODOLOGI PENELITIAN 1 dan dapat memberikan pengetahuan kepada kita sebagai pembaca serta
mempelajari sebagai masalah yang kita bahas dalam metodologi penelitian 1.

                                                               2

2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui gambaran tentang k3 di industri semen.
b.      Untuk mengetahuh gambaran tentang manajemen K3 di industri semen.
c.       Untuk mengetahui kebijakan K3 di industri semen.

D.    Manfaat
1.      Merupakan salah satu usaha untuk memperdalam ilmu Metodologi Penelitian 1.
2.     Sebagai bahan masukan bagi penulis lainya yang melakukan penelitian dengan   mengankat makalah
yang sama.
3.    Dapat di jadikan sebagai bahan masukan bagi industri dalam memberikan pelayanan K3 kepada
kariyawan industri semen.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian
a.KesehatanKerja
     Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang
yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan
untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
     Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan
sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya,
perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan
timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin( ITB, 13 januari 2009 ).
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik,             logam berat,
debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya   (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
     “pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula
memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik. Demikian pula
status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat
memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu
kesehatannya”.

                  

4
Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan
agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental
maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor
industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan
pekerjaannya (Suma’mur, 2004).

b.KeselamatanKerja
                 Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan
safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
                 Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada
juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan
bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses ( ITB, 13 januari 2009 ).

c. Pengertian Industri
                 Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk

                                                                      5
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari
industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa ( Submitted by godam,
2006 ).

d.Pengertian Semen
                 Semen adalah salah satu substansi yang paling banyak digunakan di bumi, membuat
  semen merupakan proses enerji dan intensif dalam sumber daya yang membawa
  akibat terhadap lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan &
kesehatan ( Ringkasan laporan CSI tahun 2002 ).

       e. Faktor Risiko di Tempat Kerja


                 Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, seperti disebutkan
diatas, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko yang
bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan
disamping faktor manusianya.
Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan
cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi.
Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik “hazard” maupun
“resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.

Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh:
     1. Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan          pekerja
yang         sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan
     2. Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani,
ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.
     3. lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik,
maupun aspek psikososial ( ITB, 13 januari 2009 ).

                                                               6
A.    Manajemen Kesehatan & Keselamatan
            Dalam Agenda tindakan, TF3 saat ini telah membuat draft study kompilasi mengenai praktek-
praktek yang baik/percontohan dalam bidang K3 di industri semen. Dokumen ini menggariskan
bagaimana Manajemen K3 dapat dan seharusnya dicapai tanpa menjadi beban berlebihan, dokumen ini
memberikan panduan praktis mengenai praktek yang baik dari prosedur keselamatan dalam industri
semen berdasarkan pengalaman yang ada dan berfokus pada kejadian fatal yang dilaporkan serta hasil
investigasi dari penyebab kecelakaan. Secara bersamaan dokumen ini juga memberikan panduan
kesehatan karyawan, berfokus pada masalah kesehatan yang paling umum dan yang secara khusus
berhubungan dengan penggunaan dari bahan bakar pengganti (AFR). Banyak perusahaan yang
tergabung dalam CSI telah mengimplementasikan panduan ini; walaupun telah diketahui sebagai suatu
kebutuhan, hal ini penting untuk disebarluaskan pada industri dengan skala yang lebih luas
dan stakeholders  eksternal ( Health and safety, 2004 ).

Yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan terkemuka untuk k3 antara lain :


a.       Secara jelas menggambarkan apa yang diharapkan dari orang-orang dalam hal keselamatan Setiap
jenjang karyawan, dari eksekutif yang paling senior hingga pekerja yang baru bekerja, secara jelas
mengerti apa yang diharapkan dari K3. Terdapat standard yang khusus dan mengikat untuk setiap orang
di semua jenjang kegiatan kerja utama. Tanpa standar yang mencukupi, sulit dilakukan pengukuran,
evaluasi, koreksi atau rekomendasi yang berarti dari suatu kinerja.
b.      Menggabungkan keselamatan dalam proses bisnis sebagai suatu strategi operasional.
            Pimpinan di seluruh dunia telah menyadari bahwa sistem keselamatan yang
dikelola          denganbaik akan memberikan strategi operasional untuk meningkatkan
manajemen    secara keseluruhan. Dalam tahun-tahun terakhir organisasi-organisasi utama
secara      signifikan telah menemukan bahwa aplikasi dan tehnik manajemen keselamatan bukan hanya
mengurangi cidera dan penyakit namun juga terjadi peningkatan yang dapat            terukur dalam hal
efisiensi, kualitas dan produktifitas.

7
c.       Menggunakan standar K3 secara proaktif.
            Konsultan manajemen terkemuka telah menekankan : “Jika Anda tidak dapat         mengukurnya,
anda tidak dapat menegelolanya”. Inti dari manajemen keselamatan adalah
            mengukur kinerja dalam terminologi yang dapat diukur dan obyektif. Perusahaa-   perusahaan
terkemuka secara standar menilai proses mereka untuk menentukan apakah       mereka telah cukup
melakukan pengendalian resiko yang ada. Walaupun mereka    mendata ukuran keselamatan setelah
ada konsekuensi atas kenyataan seperti yang diminta   misalnya oleh OHSA recordablerates  dan lost
time rate, mereka tidak hanya           mengandalkan laporan tersebut pada ”trailingindicator” ( Les smith,
2004 ).
                                                                     

B.     Contoh Sistem Manajemen K3 yang digunakan di beberapa Perusahaan CSI

Sebagai contoh kebijakan K3 secara umum, terlampir yang dipergunakan oleh perusahaan CSI.
Kebijakan K3 secara berkelompok mensyaratkan semua Manajer setempat untuk :
- Mematuhi semua peraturan K3
- Menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi semua pekerja ( baik pekerja
langsung     maupun tidak langsung)
- Secara terus menerus meningkatkan praktek K3 industri yang terbaik Kebijakan K3 group
juga   mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun tidak  langsung) untuk  bekerja dengancara
yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hokum dan diperintahkan oleh Manajemen.
Contoh lain dari kebijakan K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI :
            Perusahaan menempatkan nilai tertinggi pada jaminan keselamatan & kesehatan bagi
karyawan, sub-kontraktor , pihak ketiga, dan pengunjung kami. Sekalipun kinerja kami dibandingkan
dengan Perusahaan yang terbaik dalam industri yang sama seperti misalnya industri pertambangan dan
industri berat memperlihatkan bahwa kami belum melaksanakan K3 sebaik yang telah mereka terapkan,
kami harus tetap meningkatkannya secara signifikan. Tujuan kami adalah untuk mencapai nihil
kecelakaan yang menyebabkan kematian atau cacat permanen dan untuk secara substansial
mengurangi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan jam kerja (lost time injury). Perusahaan
menerapkan tantangan untuk mencapai tujuan ini secara serius. Selama tahun 2002/2003 , Komite
Eksekutif telah menunjuk K3 sebagai suatu fokus korporasi
8
yang utama. Kami telah menetapkan target dan standar K3 secara umum yang bersifat wajib bagi semua
perusahaan dalam group, dalam hal ini termasuk kontraktor. Untuk membantu mencapai target dan
standar ini, kami telah membuat suatu buku panduan K3 yang menggambarkan elemen utama, sistem
dan prosedur sesuai dengan pendekatan kami. Kami juga telah membuat protokol audit penilaian standar
untuk perusahaan kami guna keperluan memonitor kemajuan mereka dalam pencapaian standar dunia
( Health and safety, 2004 ).

C.    Pencegahan dan Kontrol resiko

a.      Peralatan Menetap dan Bergerak


            Instalasi baru didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan keamanan operasi
dan keamanan personil perawatan.Instalasi dan peralatan yang bergerak harus diperlihara secara efektif,
diuji dan dilakukan inspeksi, merupakan subyek untuk dikontrol secara rutin.

b.      Alat Pelindung Diri (APD)


            APD guna keperluan kerja harus diidentifikasi, kondisi di mana APD harus dikenakan harus
ditentukan dan direncanakan secara sesuai dan dirancang meliputi training dan pengawasan untuk
menjamin APD dikenakan (lihat Appendix data sheet penggunaan APD)
c.       Instruksi, peraturan dan prosedur
            Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
aman, tanpa resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan penilaian resiko, akan bersifat :
- Tertulis
- Selalu disesuaikan / diperbaharui
- Sesuai dengan peraturan hokum/regulasi
- Realistik
- Diketahui dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat
- Ditindaklanjuti dan dihargai
           

9
      d. Program Tanggap Darurat
            Semua lokasi kerja harus memiliki rencana tanggap darurat, yang berhubungan dengan sifat
operasi mereka dan resiko yang telah dinilai. Rencana ini harus di perbaharui, jika diperlukan
dikomunikasikan dan dipraktekan secara rutin. Latihan wajib dilakukan dan dilatih secara rutin mencakup
skenario yang direncanakan atas resiko yang berpotensi tinggi. (lihat appendix untuk kebijakan tanggap
darurat).
            Penelitian yang dilakukan di industri semen memperlihatkan bahwa 155 kasus cidera terbakar
terjadi pada populasi dengan jumlah pekerja 3200 orang, umur pekerja 30 – 50 tahun (El-Megged
dkk,1999) dengan jumlah total kerugian hari kerja sebanyak 4776 hari, rata-rata 31 hari per kasus.
Penelitian ini menitikberatkan perlunya kebutuhan untuk menjamin kontrol yang efektif .
            Selama operasi berjalan normal; bahan mentah panas, produk antara dan produk akhir
ditampung dan menjadi pokok perhatian. Diketahui adanya resiko besar saat kontak yang
dimungkinkan terjadi saat operasi berjalan abnormal, kegiatan membersihkan sumbatan,
melaksanakan perbaikan/perawatan atau dalam kondisi emerjensi. Ini tidak selalu jelas
saat sesuatu alat/material panas atau tidak, resiko mencakup cidera yang dapat terjadi
pada orang (terbakar) atau kebakaran akibat kontak dengan bahan-bahan yang mudah
terbakar seperti oli, scaffold boards, tangga, kabel listrik.
           
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilo.org/public/english/protection/safework/managmnt/guide.htm

              http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/Content/environmentalGuidelines

http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/AttachmentsByTitle/gui OHS/$FILE/OHSguideline.pdf

http://www.ohsas-18001-occupational-health-and-safety.com

Sugiyono,2005.statistik untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

10Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

Anda mungkin juga menyukai