DISUSUN OLEH :
KELAS A
KELOMPOK 2 (DUA)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Kesehatan Lingkungan Kerja. Makalah ini merupakan tugas
mata kuliah Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan II di program studi
fakultas kedokteran gigi di UPDM (B). Selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu
Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan II kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tetap berfungsi baik.
4. Mempunyai kebiasaan sehat dan selamat serta higine perorangan yang
baik.
5. Mengenal gejala dini gangguan kesehatan akibat pajanan bahaya
tertentu.
6. Melakukan pertolongan pertama apabila terjadi gang- guan kesehatan
sesegera mungkin.2
4
dilaksankan hanya dengan pendekatan kedokteran. Untuk itu, perlu
dilakukan pendekatan holistic, multi sector dan release approach yaitu
menciptakan pekerja yang sehat, produktif, mandiri dalam menjaga
kesehatan. Para pekerja diharapkan lebih tahan terhadap penyakit, tidak
tergantung pada obat dan pelayanan medis yang bersifat kuratif;
membetulkan, memperbaiki atau mengembalikan sesuatu yang telah
terjadi.1
5
yang menentukan hubungan antara penyakit dan faktor risiko.
6
1. Upaya pencegahan penyakit dengan penempatan pekerja, surveilans
medis, diagnosis dini, terapi segera, rehabilitasi dan kompensasi.
Dokter Kesehatan Kerja dan dokter terlatih Dasar Kesehatan Kerja
selama 10 minggu merupakan tenaga kesehatan terdepan untuk
diagnosis dan terapi Perawat terlatih tentang Dasar Kesehatan Kerja
selama 10 minggu, membantu dokter untuk mencatat riwayat
pekerjaan/tugas dan riwayat pajanan, data surveilans efek kesehatan
akibat pajanan faktor risiko, terapi dan rehabilitasi pekerja yang
menderita PAK/PTK (PAK: penyakit akibat kerja, PTK: pedoman
tata kerja). Dokter Spesialis Okupasi dan Dokter Kesehatan Kerja
pendidikan strata II) merupakan konsulen, employment medical
advisor dan peneliti/pengembang ilmu. Dokter Penasehat (versi
Depnaker) bertanggung jawab bila terjadi keraguan penetapan cacat
dan kompensasi KAK/ PAK/ PTK (KAK: kecelakaan akibat kerja.1
2. Untuk mencegah kejadian PAK/PTK dilakukan perbaikan
lingkungan, pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja
oleh higyenist, ergonomis, psikologi industri dan profesi manajemen
sumber daya manusia. Penilaian dan talaksana risiko kesehatan
dilakukan sesuai bidang masing-masing. Penilai efek hazard yang
bersumber lingkungan, pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan dan
budaya kerja melibatkan dokter.1
3. Promosi perilaku dan bekerja sehat dilakukan oleh tim yang terdiri
dari dokter, psikolog, safety engineer dan perawat (fasilitator),
personalia (motivator), wakil manajemen (penentu kebijakan), wakil
serikat pekerja (peers educator), dan trainers yang terlatih
(eksekutor).1
7
karena:1
8
dalam menjalankan tugas sesuai praktik yang baik dan etika profesi.1
2. Pencegahan polusi
4. High-tech Dentistry
9
3. Menggunakan hospital-grade, sterilisasi barang yang dapat
digunakan kembali, dan patient barrier yang tidak menggunakan
bahan plastik
4. Daur ulang dan gunakan kembali hand instruments yang lama
5. Menggunakan pembersih dan disinfektan yang tidak beracun dan
biodegradable
6. Menggunakan bahan stainless steel yang dapat digunakan kembali
atau impression tray berbahan kompos
7. Melakukan desinfeksi secara teratur dengan pembersih
biodegradable dan jangan pernah menggunakan chlorine karena
dapat melepaskan zat merkuri.
8. Menghindari penggunaan sterilisasi yang beracun seperti
glutaraldehyde, dimana bisa mengiritasi paru-paru dan kulit.
10
4. Penggunaan eco-friendly hand sanitizer yang tidak berbasis air
2. CAD/CAM systems
11
3. Tes saliva untuk menentukan faktor genetik dan mengidentifikasi
patogenesis bakteri
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan
derajat kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua pekerja yang
setinggi-tingginya. Di Indonesia, praktek Kesehatan Kerja mulai berjalan
secara lebih terarah pada beberapa perusahaan besar sejak UU No.1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja diberlakukan dan mengenai kesehatan
kerja juga dijelaskan pada Undang-Undang antara lain Undang-undang No.
36 tahun 2009 pasal 164, Undang-Undang no.23 /1992 tentang Kesehatan
pasal 23, dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 66 Tahun 2016.
3.2 Saran
Menyadari bahwa makalah masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya makalah akan lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan
dan memaparkan isi makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan
tentu dapat dipertanggung jawabkan.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
15