Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Clarita De Santalica Ximenes (2007010022)
2. Irma Ivalda Kale (2007010024)
3. Maria Dominika Wona Lewa (2007010019)
4. Maria Teresia Eliani Pora Abo (2007010101)
5. Maria Regina Chrysant Tanggal (2007010099)
6. Maria Rosa Mistika Sovya Liukoto (2007010100)
7. Nimvana Priskila Mahalisna Loni (2007010015)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan berkatnya-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Promosi Kesehatan tentang “Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja” dengan
baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan.
Makalah ini dapat terselesaikan bukan karena hasil kerja penulis saja,
namun juga disebabkan bantuan dari pihak lain. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberi
arahan dan masukan guna terciptanya makalah ini.
Makalah ini belumlah dapat dikatakan sempurna. Untuk itu, penulis selaku
penyusun meminta kritik dan saran yang membangun agar makalah ini bisa lebih
baik lagi kedepannya.

Kupang, April 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Definisi......................................................................................................3

2.2 Tujuan & Manfaat.....................................................................................3

2.3 Sasaran.......................................................................................................5

2.4 Strategi & Metode.....................................................................................6

2.5 Karakteristik..............................................................................................7

2.6 Lingkup Kerja............................................................................................8

2.7 Tahapan & Pengembangan........................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12

3.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat berarti tidak hanya ketiadaan suatu penyakit tapi optimalnya


kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial. Promosi kesehatan kerja
didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk
meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks
yang lebih luas, promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian
kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan penyakit
baik penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal.
Fokus program promosi kesehatan kerja di tempat kerja, bermanfaat
selain untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran atau kapasitas
kerja, juga dapat mencegah penyakit degeneratif kronik seperti misalnya
penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru obstruksi kronik dan
lain-lain. Bahkan penyakit degeneratif kronik itu,kini telah menjadi
penyebab kematian nomor satu pekerja usia prima melebihi kematian yang
disebabkan oleh kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja maupun penyakit
menular (WHO, 1996).
Oleh karena itu pelayanan kesehatan kerja tidak cukup hanya
melindungi kesehatan pekerja dari pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh
pemajanan dengan bahaya kesehatan yang berasal dari lingkungan kerja dan
pekerjaan. Akan tetapi kesehatan kerja masa kini harus memprioritaskan
program promosi kesehatan pekerja di tempat kerja yang merupakan bagian
dari pelayanan kesehatan kerja yang melaksanakan upaya perbaikan derajat
kesehatan fisik, mental dan sosial pekerja serta dalam rangka pencegahan
penyakit yang jelas tinggi prevalensinya diantara pekerja, selain mendukung
sumber daya manusia dalam mencapai kinerja, jenjang karir dan
produktivitas organisasi atau tempat kerja yang setinggi-tingginya.

1
2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan di tempat kerja?


2. Apa tujuan dan manfaat promsi kesehatn di tempat kerja?
3. Siapa saja sasaran promosi kesehatan di tempat kerja?
4. Bagaimana strategi dan metode promosi kesehatan di tempat kerja?
5. Bagaimana karakteristik promosi kesehatan di tempat kerja?
6. Apa saja lingkup kerja dari promosi kesehatan di tempat kerja?
7. Bagaimana tahapan dan pengembangan promosi kesehatan di tempat
kerja?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi promosi kesehatan di tempat kerja.


2. Mengetahui tujuan dan manfaat promsi kesehatn di tempat kerja.
3. Mengetahui sasaran promosi kesehatan di tempat kerja.
4. Mengetahui strategi dan metode promosi kesehatan di tempat kerja.
5. Mengetahui karakteristik promosi kesehatan di tempat kerja.
6. Mengetahui lingkup kerja dari promosi kesehatan di tempat kerja.
7. Mengetahui tahapan dan pengembangan promosi kesehatan di tempat
kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) merupakan suatu


kegiatan yang dilakukan di tempat kerja yang bertujuan untuk membuat
suatu program dalam membantu tingkat pekerjaan di semua level,
meningkatkan dan memperbaiki kesehatan pekerja dengan partisipasi
pekerja, manajemen dan stake holder lainnya. Menurut WHO promosi
kesehatan di tempat kerja adalah berbagai aktivitas di tempat kerja yang di
rancang untuk membantu tingkat pekerjaan dan perusahan di semua level,
dan memperbaiki dan meningkatkan kesehatan dengan partisipasi pekerja,
manajemen dan stake holder lainnya. Promosi kesehatan di tempat kerja
adalah upaya untuk melindungi pekerja, lingkungan tempat kerja dari
bahaya terkait pekerjaan maupun resiko akibat pekerjaan.
Upaya promosi kesehatan yang dilaksanakan di tempat kerja, agar bisa
mengatasi,memelihara, meningkatkan serta melindungi kesehatan pekerja
dan bisa meningkatkan produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan
kerja yang sehat. Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen
kegiatan pelayanan pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu
pelayanan kesehatan kerja.

2.2 Tujuan & Manfaat

Program promosi kesehatan di tempat kerja memiliki tujuan untuk


memaksimalkan tujuan berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman, dan
nyaman sehingga terjadi perubahan perilaku idividu dan kelompok agar
dapat menjaga lingkungan tetap sehat, serta dapat merubah gaya hidup dan
mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap
penyakit. Yang diperlukan di tempat kerja terutama adalah adanya kebijakan
penyelenggaran program kesehatan didasarkan atas manfaat bagi pekerja
atau pelayanan sukarela yang bertujuan untuk menurunkan absenteeism,

3
4

kecelakaan kerja, hari sakit, biaya pelatihan, turn over, kompensasi pekerja.
Selain itu dapat meningkatkan reputasi perusahaan, kepuasan pekerja,
penggunaan yankes, dan nilai sosial masyarakat, Dengan Adanya program
promosi kesehatan dapat meningkatkan kemampuan pekerja untuk
mengenali masalah kesehatan yang potensial terjadi di dalam maupun di
luar tempat kerja.
a. Tujuan
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tujuan dari
promosi kesehtana di tempat kerja ada 4, yaitu:
1. Mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat
kerja
2. Bisa menurunkan angka absensi tenaga kerja
3. Mengurangi angka penyakit baik dalam lingkungan kerja atau
diluar lingkungan kerja
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Tujuan PKDTK bagi pekerja :
1. Meningkatnya kesadaran pekerja akan pentingnya alat pelindung
diri.
2. Meningkatnya kesehatan kerja atau mengurangi sakit akibat kerja.
3. Meningkatnya pengetahuan pekerja akan bahaya di tempat kerja
dan alat-alat pelindung diri.
4. Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pihak
manejemen akan pentingnya alat pelindung diri bagi pekerja.
Tujuan PKDTK bagi perusahaan :
1. Mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.
2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi akibat
kecelakaan kerja.
3. Mengurangi cacat produksi akibat kecelakaan kerja.
4. Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada pihak
manejemen akan pentingka alat pelindung diri bagi perusahaan.
5

Itulah beberapa tujuan dari kegiatan PKDTK baik bagi pekerja


maupun perusahan. Dari tujuan-tujuan tersebut tentu saja menghasilkan
manfaat bagi perusahaan dan pekerja.
Manfaat PKDTK bagi pekerja :
1. Lingkungan tempat kerja menjadi lebih sehat.
2. Meningkanya kepercayaan diri.
3. Menurunnya tingkat stress.
4. Meningkatnya keterampilan.
5. Meningkatnya semangat kerja.
6. Meningkatnya kesehatan keluarga.
Manfaat PKDTK bagi perusahaan :
1. Meningkatnya lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman serta
nyaman.
2. Citra perusahaan positif.
3. Meningkatnya moral staf.
4. Menurunnya angka absensi.
5. Meningkatnya produktifitas.
6. Menurunnya biaya kesehatan atau biaya asuransi.
7. Pencegahan terhadap penyakit.

2.3 Sasaran

Sasaran PKDTK terbagi menjadi :


1. Primer
Individu (dalam hal ini adalah pekerja) yang mempunyai masalah
kesehatan, yang diharapkan mampu dan mau berperilaku seperti yang
diharapkan dan memperoleh manfaat paling besar dari perubahan
perilaku tersebut.
2. Sekunder
Individu/kelompok yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran
primer yang diharapkan mampu mendukung pesan yang disampaikan ke
6

sasaran primer. Dalam konteks PKDTK sasaran sekunder yaitu keluarga


pekerja, tenaga kesehatan, kelompok/serikat pekerja, dan lain-lain.
3. Tersier
Para pengambil keputusan, pembuat kebijakan, para penyandang dana
atau pihak-pihak yang berpengaruh di berbagai tingakatan.

2.4 Strategi & Metode

Strategi terbaik untuk promosi kesehatan di tempat kerja :


1. Implementasi program perubahan gaya hidup karyawan (berhenti
merokok,program fitnes,meningkatkan nutrisi,pengurangan strees,dll)
2. Program konsultasi dan penilaian resiko kesehatan di perusahaan
3. Menunjukan dukungan manajemen terhdap program promosi kesehatan
khususnya membangun pernyataan misi promosi kesehatan perusahaan.
4. Membangun budaya organisasi yang fleksibel,dukungan
masyarakat ,responsif terhdap kebutuhan karyawan.
5. Membangun kebijakan perusahaan untuk emmelihara area bebas rokok
dan minuman keras dan narkoba di tempat kerja.
6. Membentuk komite kesehatan dan keselamatan kerja dan melakukan
pertemuan secara reguler.
7. Mengawasi efektivitas ,biaya,keuntungan dan partisipasi dalam
program promosi kesehatan.
8. Promosikan kepedulian perusahaan dengan OSHA dan pangil
reghulation OSHA.
9. Tawarkan program pengobatan dan pencegahan penyakit termasuk
pelayanan klinik untuk karyawan dan keluarganya.
10. Tawarkan program pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dengan
target sebagai persyaratan untuk bekerja di swasta dan industri
11. Membuat dan memelihara fasilitas promosi kesehatan dengan
menghubungkan audit kualitas lingkungan kerja pada interval reguler
dan ambil langkah untuk identifikasi alamat area yang bermasalah.
7

12. Komunikasi secara reguler dengan karyawan untuk menghormati


promosi kesehatan.
Metode dan strategi PKDTK harus disesuaikan dengan tingkat sasaran
intervensi (primer, sekunder dan tersier) agar target dan tujuannya dapat
tercapai.
Berdasarkan sasarannya berikut metode dan strategi PKDTK :
1. Sasaran Primer
Strategi dapat digunakan adalah gerakan pemberdayaan masyarakat.
Yaitu proses pemberian informasi secara bertahap untuk mengawal
proses perubahan pada diri sasaran, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tahu menjadi mau, dan dari mau menjadi mampu mempraktikkan
perilaku yang diharapkan. Metode yang dapat dilakukan bisa berupa
edukasi perorangan (konseling, dan lainnya) dan edukasi berkelompok
(pelatihan, ceramah, penyuluhan, dan lainnya).
2. Sasaran Sekunder
Strategi yang dapat dilakukan pada sasaran ini adalah bina suasana
atau dukungan sosial. Tujuan dari bina suasana adalah untuk
menciptakan lingkungan sosial yang mendorong perubahan perilaku
sasaran primer. tujuan yang diharapkan dari intervensi kepada sasaran
sekunder adalah membantu mengubah perilaku pekerja dan adanya
pendampingan kepada pekerja dalam melakukan pengelolaan
penyakitBerdasarkan strategi tersebut, metode yang dapat dilakukan
dalam bentuk diskusi dan sharing informasi, konseling, collaborative
learning, dan lain-lain.
3. Sasaran Tersier
Strategi yang dapat diterapkan level sasaran ini adalah advokasi.

2.5 Karakteristik

Karakteristik promosi kesehatan di tempat kerja meliputi :


1. Dukungan terus menerus dari pimpinan organisasi, termasuk identifikasi
kesehatan karyawan sebagai prioritas dan adanya alokasi dana, ruang,
8

dan sumber daya lainnya untuk menjalankan program promosi kesehatan


yang efektif.
2. Penciptaan budaya kesehatan yang mempromosikan kesehatan yang
dapat meminimalkan risiko kesehatan di tempat kerja (pencegahan
kecelakaan industrial, perlindungan terhadap paparan lingkungan kerja
dan materi yang tidak sehat, peluang untuk istirahat, dan sebagainya).
3. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam program dan kegiatan yang
efektif seperti olahraga, konseling gizi, penghentian merokok,
manajemen stres, dan pencegahan cedera punggung bawah.
4. Sistem penilaian kesehatan termasuk panduan kesehatan oleh pelatih
kesehatan untuk memastikan program yang ditargetkan hasilnya dapat
diukur untuk mengecek status kesehatan.

2.6 Lingkup Kerja

Lingkup kegiatan program promosi kesehatan di tempat kerja secara


umum, yaitu :
1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan ( health education)
yang penekanannya ada perubahan atau perbaikan perilaku melalui
peningkatan kesadaran ,kemauan, dan kemampuan
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial ( sosial marketing),yang
penekanannya pada pengenalan produk atau jasa melalui kampanye .
3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan ( upaya komunikasi dan
informasi) yang tekannaya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehtan merupakan upaya peningkatan ( promotif)yang
penekanannya pada upaya pemeliharan dan peningkatan kesehatan .
5. Promosi kesehatan mecakup upaya advokasi dalam bidang
kesehatan,yaitu upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau pihak lain
agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan(melalui
upaya legislasi atau pembuatan peraturan,dukungan suasana dan lain-lain
di berbagai bidang atau sektor,sesuai keadaan).
9

6. Promosi kesehatan adalah pengorganisasian masyarakat (community


organization),pengembangan masyarakat (community
development),pergerakan masyarakat (social mobilization),
pemberdayaan masyarakat (community empowerment).

2.7 Tahapan & Pengembangan

a. Tahapan PKDTK ada 8, yaitu :


1. Rekognisi
Mengenal total risiko kesehatan dan kapasitas kerja seluruh pekerja
data awal status kesehatan.melihat faktor bahaya apa yang terdapat di
lingkungan kerja serta mengenal perilaku pekerja.
2. Analisis
Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pekerja.
Memfasilitasi kegiatan saling menukar pengalaman dan ide antar
pekerja kemudian dilakukan negosiasi tentang kebutuhan PKDTK.
Menganalisis program yang cocok digunakan dalam permasalahan
yang ada sesuai kebutuhan yang ada di lingkungan kerja.
3. Perencanaan
Kegiatan merencanakan program PKDTK dengan capaian program
yang ada dan menilai capaian program tersebut.
4. Komunikasi
Tahapan dalam mengkomunikasikan apa yang sudah di
rencanakan. Tujuannya untuk mencapai konsensus dalam
penyusunan prioritas program dan mendapatkan dukungan dari
manajemen tingkat tertinggi serta melibatkan seluruh jajaran
organisasi.
5. Persiapan
Kegiatan untuk menentukan tujuan, target dan sasaran program.
6. Implementasi
Tahapan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan dan target
yang sudah direncanakan dan di tentukan.
10

7. Evaluasi
Mengevaluasi pelaksanaan program. Tujuannya untuk, Dana
PKDTK efisien dan efektif (aspek bisnis), Tujuan PKDTK tercapai
(aspek accountibility), serta dapat menyediakan informasi bagi
manajemen dan pekerja dalam menetukan kebijakan selanjutnya
(aspek ilmu dan aplikasi).
8. Kontinuitas
Program yang bekesinambungan dikembangkan berdasarkan
apresiasi termasuk penghargaaan bagi pekerja yang berhasil
mencapai target. Apabila belum berhasil, dikembalikan lagi
untuk melakukan dari siklus semula. Dengan demikian program
PKDTK dapat berkembang dan mencapai sasaran.
b. Langkah mengembangkan PKDTK :
1. Penggalang dukungan manajemen.
Untuk mengembangkan Promosi kesehatan di tempat kerja,
dukungan dan komitmen dari para pengambil keputusan dari semua
pihak sangat penting sekali. Ini termasuk bukan saja sebagai sponsor,
tetapi komitmen untuk pelaksanaan Promosi kesehatan tersebut. para
manager hendaknya membuat program dan informasi umum tentang
pelaksanaan promosi kesehatan yang diedarkan keseluruh staf untuk
kesehatan yang diedarkan keseluruh staf untuk di diskusikan.
2. Pelaksanakan koordinasi.
Untuk melancarkan proses jalannya pelaksanaan, para pengambil
keputusan membentuk kelompok kerja (team) yang baik, contohnya
panitia dari bagian kesehatan, bagian keselamatan, lingkungan dan
ketenagaan. Kelompok kerja tersebut hendaknya mengikuti semua
komponen yang terkait di semua tingkatan di tempat kerja maupun di
sektor terkait.
3. Penjajakan Kebutuhan
Team hendaknya melakukan need assessmen Hal ini untuk
mengumpulkan segala informasi yang berhubungan dengan kesehatan
11

dan keselamatan kerja. Tujuan dari need assessmen ini adalah


mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi kesehatan dan
menjadikan nya program.
4. Memprioritaskan Kebutuhan .
Team memproiritaskan masalah berdasarkan keinginan dan
kebutuhan masalah -masalah yang mempengaruhi keschatan.
5. Menyusun perencanaan.
Berdasarkan prioritas masalah dan kebutuhan, team
mengembangkan perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek lengkap dengan goal dan tujuan, strateginya,
aktifitasnya, biaya dan jadwal pelaksanaan. Biaya perencanaan
hendaknya diajukan setiap tahun anggaran
6. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring dan Evaluasi merupakan hal yang sangat penting untuk
melihat seberapa baiknya program tersebut terlaksana, untuk
mengidentifikasi kesuksesan dan masalah-masalah yang ditemui dan
umpan balik (feedback) untuk perbaikan.
7. Revisi dan perbaikan program.
Setelah mendapatkan hasil dari evaluasi tentunya ada kekurangan
dan masukan yang perlu untuk pertimbangan dalam melakukan
perbaikan program, sekaligus merevisi hal yang sudah ada
8. Menentukan tujuan promosi / penyuluhan kesehatan
Merumuskan tujuan penyuluhan kesehatan merupakan salah satu
langkah yang paling penting dalam perencanaan penyuluhan karena
seringkali dijumpai bahwa kita dengan mudah dapat menjelaskan
kegiatan-kegiatan yang sedang kita lakukan, tetapi apabila kita
diminta menyebutkan secara spesifik apa sebenarnya yang ingin kita
capai atau wujudkan melalui kegiatan tersebut, kadangkala menjadi
bingung.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) merupakan suatu


kegiatan yang dilakukan di tempat kerja yang bertujuan untuk membuat
suatu program dalam membantu tingkat pekerjaan di semua level,
meningkatkan dan memperbaiki kesehatan pekerja dengan partisipasi
pekerja, manajemen dan stake holder lainnya. Program promosi kesehatan
di tempat kerja memiliki tujuan untuk memaksimalkan tujuan
berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman, dan nyaman sehingga
terjadi perubahan perilaku idividu dan kelompok agar dapat menjaga
lingkungan tetap sehat, serta dapat merubah gaya hidup dan
mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap
penyakit.

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita


sebagai calon penyuluh kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi
kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dengan promosi kesehatan
yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan kita sebagai
calon penyuluh kesehatan dapat menjadi bagian dari pembangunan
kesehatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nurmala, I. et al. (2018) Promosi Kesehatan. ‘PROMOSI KESEHATAN DI


TEMPAT KERJA BAB’ (no date).
Purwantu, A., Yuliana, D. N. and Sari, N. P. (2019) ‘ANALISIS
PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN TEMPAT KERJA DI PT
SURI TANI PEMUKA BANYUWANGI’, Majalah Kesehatan
Masyarakat Aceh (MaKMA), 2(1), pp. 1–15.
Rochmah, W. et al. (2015) ‘Model Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Multilevel : Bagaimana Implementasinya dalam Mengubah Perilaku
Pekerja ? ( Suatu Kajian Kepustakaan ) Multilevel Workplace Health
Promotion Model : How to Change Behavior Workers ? ( A literature
Review )’, 2(1), pp. 245–253.
Rochmah, W., Prabandari, Y. S. and Setyawati, L. K. (no date) ‘Pengaruh
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja Secara Multilevel terhadap Perilaku
Pekerja dengan Sindroma Metabolik’.
Staf, B. and Tahun, U. I. (2010) ‘UPAYA PROMOSI KESEHATAN DI
TEMPAT KERJA TERKAIT PENGETAHUAN , SIKAP , DAN
PERILAKU’.
Susilowati, D. (2016) ‘Promosi Kesehatan’, modul bahan ajar cetak keperawatan,
p. 201.

13

Anda mungkin juga menyukai