PROMOSI K3
25010115140198
ASTI HAYUNINGTYAS
25010115130259
25010115130200
25010115140220
DINDA NESTELITA
25010115130239
SARASYITA NADA RE
25010115130254
THERESIA CHRISTIARINI
25010115130221
KARIN GANDESWARI
25010115130235
NOVIA LARISCA
25010115130216
C-2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................1
BAB I PENDAHALUAN......................................................................................2
BAB II. DEFINISI DAN RUANG LUNGKUP....................................................4
BAB III. KONSEP DAN PELAKSANAAN PROMOSI K3..................................8
BAB IV. KESIMPULAN............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga kerja yang merupakan komponen terpenting dalam pelaksanaan
proyek merupakan aset yang menentukan bagi perusahaan. Oleh sebab itu dalam
menjalankan bisnis usaha yang aman maka penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) harus dilaksanakan secara konsisten.
Pelaksanaan K3 merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat
industri. Dengan demikian semua pihak terkait berkewajiban untuk berperan aktif
sesuai fungsi dan kewenangannya untuk membudayakan K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dalam lingkungan kerja
dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila hal-hal tersebut terjadi
di suatu tempat kerja
Kecelakaan kerja secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu perilaku
tidak aman (unsafe behavior/unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition). Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi
1,1 juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat
hubungan pekerjaan. Data terbaru dari PT. Jamsostek didapat sejak tahun 2007
hingga 2012 telah terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja dan tentu
kompensasi yang dikeluarkan juga meningkat. Data kecelakaan kerja pada tahun
2007 tercatat sebanyak 83.714 dengan pembayaran jaminan sebesar 219,7 miliar
dan data terakhir pada 2011 tercatat sebanyak 99.491 kasus kecelakaan kerja atau
rata-rata 414 kasus per hari, dengan pembayaran jaminan mencapai Rp 504 miliar.
Mempromosikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dikalangan tenaga
kerja, pengusaha, dan masyarakat merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Secara khusus Promosi K3 dengan sasaran utama yaitu tenaga kerja diupayakan
untuk membenahi perilaku aman saat bekerja. Sebuah studi di Tenneco
menemukan bahwa pekerja yang berpartisipasi dalam program promosi kesehatan
memiliki peluang yang lebih besar untuk terus dapat bekerja daripada yang tidak
1.3. Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
bukan sasaran, dan aktif berbuat bukan pasif menunggu. Upaya promosi
kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan
masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya,
serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya
sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat.
Promosi kesehatan di tempat kerja diselenggarakan berdasarkan suatu
kerangka konsep (framework), yang dibangun melalui beberapa kunci seperti;
pendekatan (approach), strategi (strategies), area prioritas (priority
areas), faktor yang mempengaruhi (influence factors), dan lain-lain.
(Depkes, 2008)
Secara implisit rumusan atau batasan ini bahwa hakekat kesehatan kerja
mencakup 2 hal yakni pertama sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan
tenaga kerja yang setinggi-tingginya. Tenaga kerja disini mencakup antara lain
buruh atau karyawan, petani, nelayan, pekerja-pekerja sektor non formal, pegawai
negeri dan sebagainya. Kedua sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang
berlandaskan kepada meningkatnya efisiensi dan produktivitas.Apabila kedua
prinsip tersebut dijabarkan kedalam bentuk operasional maka tujuan utama
kesehatan kerja adalah sebagai berikut [Notoatmojo, 2003] :
Tujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga
kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai, apabila didukung oleh
lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan kerja yang
mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain suhu
ruangan yang nyaman, penerangan / pencahayaan yang cukup, bebas dari debu,
sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau
anggotanya (ergonomic), dan sebagainya.
Ada dua hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan pekerja
dan lingkungannya adalah pencegahan dan peningkatan kesehatan. Secara
mendasar Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja adalah perlu melindungi individu
(pekerja), lingkungan didalam dan diluar tempat kerja dari bahan-bahan
berbahaya, stress atau lingkungan kerja yang jelek. Gaya kerja yang
memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada dapat
mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat kerja.
Secara umum keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja adalah
mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi dan sosial. Para pekerja yang sehat merupakan aset
nasional. Perusahaan yang sehat mendukung pekerja yang sehat, yang mana
merupakan dasar untuk kesejahteraan sosial ekonomi dari masyarakat. Perusahaan
yang tidak sehat menjadikan pekerja yang tidak sehat, meningkatnya angka
absensi dan angka kecelakaan, penyakit serta secara langsung ataupun tidak
langsung meningkatkan biaya kesehatan yang tinggi bagi keluarga dan
masyarakat. Apalagi sebagian besar dari waktu kehidupan pekerja banyak
dihabiskan setiap harinya di tempat kerja, sehingga tempat kerja merupakan
lingkungan yang yang tepat sekali untuk promosi kesehatan. Apabila hal ini
dilalaikan konsekwensinya adalah lingkungan tempat kerja dapat mempengaruhi
kesehatan pekerja seperti stress, kecelakaan, penyakit akibat kerja dan bukan
akibat kerja.
untuk
mempengaruhi
lingkungan
atau
pihak
lain
agar
BAB III
KONSEP DAN PELAKSANAAN PROMOSI K3
A. Konsep Promosi K3
Fokus program promosi kesehatan kerja di tempat kerja,
bermanfaat selain untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran
atau kapasitas kerja, juga dapat mencegah penyakit degeneratif kronik
seperti misalnya penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru
obstruksi kronik dan lain-lain. Bahkan penyakit degeneratif kronik itu,kini
telah menjadi penyebab kematian nomor satu pekerja usia prima melebihi
kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
maupun penyakit menular (WHO, 1996).
Promosi kesehatan di tempat kerja diselenggarakan berdasarkan
suatu kerangka konsep (framework), yang dibangun melalui beberapa
kunci seperti :
1. pendekatan (approach)
2. strategi (strategies)
3. area prioritas (priority areas)
4. faktor yang mempengaruhi (influence factors)
5. dan lain-lain.
Sasaran dari promosi kesehatan di tempat kerja adalah:
1. Primer : karyawan di tempat kerja
2. Sekunder : pengelola K3, serikat atau organisasi pekerja.
3. Tersier : pengusaha dan manajer/direktur.
Tempat kerja merupakan suatu tempat dimana tenaga kerja bekerja atau
sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha. Dalam suatu tempat
kerja terdapat mesin/peralatan, bahan baku, lingkungan kerja dan tenaga kerja
agar proses produksi berjalan dengan lancar sehingga menghasilkan suatu produk.
Semua hal tersebut mempunyai potensi dan faktor bahaya yang apabila terjadi
tindakan tidak aman (unsafe actions) dan lingkungan tidak aman (unsafe
conditions) dapat mengakibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda maupun
korban jiwa. Maka dari itu dilakukan upaya pencegahan, salah satunya melalui
promosi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kegiatan promosi K3 ini dapat
dilakukan dengan cara mengadakan pelatihan untuk tenaga kerja, Komunikasi
yang baik dan kegiatan kampanye K3 dalam rangka memperingati Bulan K3
Nasional (BK3N). Dengan diadakanya kegiatan promosi K3 secara rutin maka
kecelakaan kerja dapat dicegah.
B. Pelaksanaan Promosi K3
a. Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk membina sumber daya manusia
dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta melatih
kesiagaan karyawan dalam menghadapi keadaan darurat. Pelatihan
disini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan dalam BAB IV mengenai Pelatihan
Kerja yang tercantum dalam pasal
1) Pasal 9
Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan,
dan
mengembangkan
kompetensi
kerja
guna
(a)
dalam
menyelenggarakan
pelatihan
kerja
dapat
10
pihak
penerima
mengerti
maksud
informasi
yang
dalam
pelaksanaan
pekerjaan,
komunikasi
11
K3
mengembangkan
sikap
dan
tingkah
laku
yang
mendukung K3.
c) Tumbuh dan berkembangnya sikap mental positif dan
bertanggungjawab di lingkungan masyarakat pengusaha dan
tenaga kerja (Silalahi dan Silalahi, 1991 ).
2) Landasan Hukum Kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemerintah telah menunjukkan komitmennya terhadap
pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, terbukti dengan
menerbitkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia No. Kep. 268/MEN/XII/2008 tanggal 30
Desember 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2009. Disebutkan tujuan dan
sasaran kampanye K3 pada tahun 2009 adalah
a) Tujuan
12
peningkatan
pemasyarakatan
K3 sehingga
tercipta
13
masalah
yang
memengaruhi
kesehatan
dan
team
pendek
lengkap
dengan
goal
dan
tujuan,strateginya,
14
15
BAB IV
KESIMPULAN
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Barnet JW, Clark JM. Research in Health Promotion and Nursing. The Macmillan
Press Ltd. Honmills, 1993.
Badraningsih. Enny Zuhny K. Kecelakaan & penyakit akibat kerja. Bahan ajar K3
FT UNY. Yogyakarta, 2015.
Suharmanti, Anindya. 2010. Gambaran Pelaksanaan Promosi Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di P.T.
Pupuk Kujang Cikampek.
https://eprints.uns.ac.id/2153/1/155422208201004011.pdf .
18