Anda di halaman 1dari 3

Kesehatan Kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat didalam suatu

tempat kerja dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja adalah masyarakat pekerja
dan masyarakat sekitar tempat kerja.

Pedoman kesehatan kerja adalah penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah,
maka upaya pokok kesehatan kerja adalah pencegahan kecelakaan akibat kerja. Selain
itu tempat kerja (misalnya perusahaan) juga mengupayakan untuk mencegah timbulnya
penyakit yang diakibatkan oleh limbah yang dihasilkan.

Fokus kesehatan kerja tidak hanya upaya promotif (contohnya penyuluhan kesehatan)
dan preventif (contohnya menggunakan helm pelindung , sarung tangan pada pekerja
konstruksi) saja tetapi juga upaya kuratif namun dalam batas pelayanan dasar (primary
care).

Dari uraian singkat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja adalah
merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat
didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya.

Kesehatan kerja adalah terjemahan dari "Occupational Health" yang berarti lapangan
kesehatan yang mengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi
masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti usaha-usaha preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif, higiene, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya dan
sebagainya.

Tujuan kesehatan kerja adalah memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,


baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan
tempat kerja, melalui usaha-usaha promotif, preventif dan kuratif terhadap penyakit-
penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja.

Menurut permen tenaga kerja dan transmigrasi RI No. 03/MEN/1982 tentang pelayanan
di perusahaan adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan :

a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik
maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan tenaga kerja.
b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja.
c. Meningkatkan kesehatan tenaga kerja
d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit.

Jadi tujuan utama kesehatan kerja (Soekidjo N. 1997) adalah :

 Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja


 Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi kerja.
 Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja
 Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan
kerja.
 Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari
bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.
 Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan
oleh produk-produk perusahaan.

Dalam GBHN Tap. No. II/MPR/1983 digariskan mengenai tujuan Higiene perusahaan
dan kesehatan kerja adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
melalui :

1. Pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja


2. Penyerasian tenaga kerja terhadap teknologi dan pekerjaannya.
3. Bimbingan terapan teknologi pengendalian dalam hal pengaruh faktor-faktor fisik
dan kimia kepada tenaga kerja kepada tenaga kerja di tempat kerja.
4. Penggunaan pemonitoring biomedis
5. Penerapan tata dan sistem kerja

Kesehatan kerja sangat penting untuk diterapkan dalam suatu perusahaan. Dengan
adanya kondisi kesehatan kerja yang diuntungkan bukan hanya karyawan, namun
perusahaan juga akan merasakan manfaatnya.
Manfaat kesehatan kerja bagi karyawan adalah karyawan dapat merasa kesehatan
mereka selama bekerja terjamin, terhindar dari ancaman kesehatan yang berasal dari
pekerjaan serta lingkungan kerja dan karyawan merasa aman selama bekerja.

Kemudian dari sisi perusahaan juga mendapat keuntngan dari adanya kesehatan kerja.
Keuntungan tersebut didapat perusahaan dari proses pekerjaan yang lebih efektif dan
efisien, mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan karyawan yang terkena
penyakit akibat kerja, meningkatkan motivasi kerja karyawan dan meningkatkan
efektifitas dalam bekerja sehingga produktifitas otomatis akan meningkat juga.

Sumber Tulisan :

Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar),


Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai