Anda di halaman 1dari 86

Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama

Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

MATERI INTI 9
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
DI BIDANG PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT

I. Deskripsi Singkat
Penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan pada intinya adalah
melakukan kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada berbagai segmentasi
sasaran. Dalam proses komunikasi, langkah awal yang penting adalah sumber
atau komunikator melakukan decoding, yaitu merumuskan dan menyusun pesan.
Selanjutnya, pesan yang sudah disusun disebarluaskan atau disampaikan kepada
sasaran komunikasi melalui media. Perlu diketahui bahwa pesan tidak selalu dalam
bentuk kata-kata atau tulisan, melainkan dapat berupa gambar, ilustrasi, grafik, film,
lagu, dll.

Pengembangan pesan media dengan teknologi tepat guna yang berisi pesan-pesan
atau informasi kesehatan, media KIE atau promosi kesehatan dapat berupa media
cetak, media elektronik, media luar ruang, pameran, media partisipatori, media
tradisional, media model, media dari benda-benda alamiah, dll. Yang penting, semakin
banyak panca indera sasaran bisa diaktifkan atau dirangsang oleh berbagai jenis
media, maka semakin efektiflah proses komunikasi tersebut.

Teknologi yang sederhana dalam arti dapat dibuat oleh masyarakat tradisional,
memakai bahan yang banyak diperoleh di tempat masyarakat tersebut/sangat sedikit
memakai bahan bantuan luar dan murah. pada hakekatnya TEKNOLOGI TEPAT
GUNA bukan teknolgi tradisional, tetapi selangkah lebih maju dan teknolgi tersebut
terjangkau oleh kemampuan masyarakat (depkes RI 1996).

Usaha memperbaiki teknologi yang ada di suatu masyarakat dan perbaikan itu
ditunjukan untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat. Penerapan TEKNOLOGI TEPAT GUNA juga harus mempertimbangkan
keadaan alam sekitarnya, dalam hal ini dampak lingkugan yang disebabkanya harus
lebih kecil dbandingkan dengan teknolgi tradisional/maju (depkes RI 1988).

“Suatu cara / teknologi untuk memberdayakan potensi yang ada di suatu daerah
sehingga potensi tersebut menjadi komoditi dan dapat menaikan taraf hidup
masyarakat didaerah tersebut, dibuat dengan teknologi yang sederhana,dan
mudah dlakukan oleh semua lapisan masyarakat”

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


325
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Petugas pengelola penyuluhan atau promosi kesehatan, harus mampu merumuskan


pesan dan pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik sasaran. Perumusan
atau penyusunan pesan dan pengembangan media komunikasi kesehatan merupakan
kesatuan yang penting dalam mendukung proses komunikasi efektif.

Melalui pembahasan materi ini, diharapkan ada kesamaan pemahaman peserta latih
tentang kaidah perumusan pengembangan media teknologi tepat guna di bidang
PKM yang baik dan benar.

II. Tujuan Pembelajaran


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan teknologi tepat
guna di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentang teknologi tepat guna (pengertian, tujuan dan manfaat,
kriteria serta contoh-contoh teknologi tepat guna)
2. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan kesehatan
masyarakat
3. Menjelaskan dan Mengembangkan pesan dan media penyuluhan melalui
media cetak dan elektronik (pengertian, tujuan dan manfaat, kriteria, langkah-
langkah serta contoh media penyuluhan)

III. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai
berikut:(Sesuai GBPP)

Pokok Bahasan 1. Teknologi tepat guna


Sub Pokok Bahasan:
a. Menjelaskan pengertian teknologi tepat guna
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat teknologi tepat guna
c. Menjelaskan kriteria teknologi tepat guna
d. Menjelaskan contoh-contoh teknologi tepat guna

Pokok Bahasan 2. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan


kesehatan masyarakat
Sub Pokok Bahasan:
a. Langkah-langkah pengembangan teknologi tepat guna
b. Penerapan teknologi tepat guna

326 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Pokok Bahasan 3. Pengembangan teknologi melalui media cetak dan elektronik


di bidang penyuluhan kesehatan masyarakat
Sub Pokok Bahasan:
a. Pengertian media cetak dan elektronik
b. Tujuan dan manfaat media cetak dan elektronik
c. Jenis dan macam media cetak dan media elektronik
d. Langkah-langkah mengembangkan media cetak dan media elektronik
e. Contoh-contoh media cetak dan media elektronik

IV. METODE
1. Fasilitator menyampaikan materi dengan metode belajar yang digunakan dalam
pelatihan ini seperti :
• Pemanasan/pencairan/BLC: metode ini mempunyai tujuan untuk
menciptakan suasana kelas yang hangat dan gembira sehingga mereka
siap untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya. Teknik pamanasan
dan pencairan digunakan awal, selama dan akhir pelatihan sesuai dengan
kebutuhan. Fasilitator diharapkan menguasai sebanyak mungkin segala
bentuk permainan yang dapat digunakan sebagai pencairan.
• curah pendapat: Untuk membangkitkan keberanian peserta dalam
mengungkapkan pendapat dan perasaannya tanpa mendapat sanggahan
• ceramah dan tanya jawab : cara untuk menyampaikan informasi kepada
peserta guna menjelaskan sesuatu. Tanya jawab untuk mengetahui apakah
masih ada hal-hal yang belum jelas.
• Diskusi Kelompok : sebagai arena saling tukar pengalaman serta memecahkan
masalah
• Bermain Peran : sebagai penumbuh spontanitas dan ekspresi serta
mengembangkan daya analisis dan pengalaman peserta meningkatkan
penghayatan pserta terhadap topik yang sedang dibahas.
• Praktek Lapangan

V. MEDIA DAN ALAT BANTU


• Laptop
• Kamera Digital + Tripot
• LCD
• Flipchart
• White board
• Spidol
• Panduan diskusi
• Lembar kasus
• Lembar narasi/storyboard

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


327
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

VI. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan fasilitator
dan peserta dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung ( 6 jpl x 45 menit
= 270 menit), adalah sebagai berikut:

Langkah 1.
Pengkondisian (10 menit)

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri
dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan
disampaikan.
b. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan
disampaikan, sebaiknya dengan menggunakan bahan tayang.

Langkah 2.
Penyampaian Materi (90 menit)

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang:
1) Mengetahui dasar-dasar pergerakan dan komposisi gambar pada kamera
2) Mengetahui dasar-dasar pengambilan gambar dengan kamera foto/video
3) Mengetahui proses produksi produk Audio Visual ; Membuat naskah durasi
pendek 2 kolom, Mengedit program menggunakan software adobe Premiere
6.5
b. Fasilitator memberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan klarifikasi
untuk bertanya, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan.

Langkah 3.
Praktek Lapangan (180 menit)

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator menyampaikan tata cara praktek lapangan dan peserta dibagi kelompok
dan menentukan tema tiap kelompoknya
b. Mengetahui proses produk media cetak
1) Membuat naskah/skrip/storyboard durasi pendek 2 kolom sesuai tema yang
disepakati oleh kelompok
2) Membuat rancangan praktek lapangan ( produser,cameramen, talent/actor/
pelaku, peralatan, lokasi)

328 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

3) Mengambil gambar pada kamera foto atau video/handycam


4) Mengedit program menggunakan software adobe Premiere 6.5
5) Penyempurnaan produk media cetak
c. Mengetahui proses produk audio visual
1) Membuat naskah/skrip/storyboard durasi pendek 2 kolom sesuai tema yang
disepakati oleh kelompok
2) Membuat rancangan praktek lapangan ( produser,cameramen, talent/actor/
pelaku, peralatan, lokasi)
3) Mengambil gambar pada kamera foto atau video/handycam
4) Mengedit program menggunakan software adobe Premiere 6.5
5) Penyempurnaan produk audio visual
d. Fasilitator memberi kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan klarifikasi
untuk bertanya, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan

Langkah 4.
Rangkuman dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator melakukan evaluasi (pre-post test) untuk mengetahui penyerapan
peserta terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
c. Fasilitator membuat kesimpulan.

VII. Uraian Materi

Pokok Bahasan 1.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA

A. Pengertian Teknologi Tepat Guna

Definisi Teknologi :
• Ilmu tentang cara untuk melakukan sesuatu
• Penerapan teori-teori ilmiah dalam memecahkan masalah praktis, baik berupa
perangkat keras yang berupa sebuah alat tertentu, maupun perangkat lunak
yang berupa suatu metode atau teknik pemecahan masalah
• Ilmu tentang cara-cara melakukan sesuatu atau memecahkan masalah
tertentu melalui penerapan kaidah-kaidah ilmiah, teori-teori ilmiah dan hasil
penelitian ilmiah ke dalam bentuk praktis berupa perangkat keras seperti
benda, alat, pesawat, atau mesin maupun perangkat lunak seperti metode,
sistematika atau prosedur kerja tertentu

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


329
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Definisi Tepat Guna


• Tepat sasaran penggunaannya, atau diterapkan sesuai bidangnya sehingga
bermanfaat bagi bidang tersebut.

Definisi Teknologi Tepat Guna


• Teknologi yang diterapkan pada bidang tertentu (misal bidang kesehatan,
rumah tangga, pendidikan dsb.) sehingga menghasilkan manfaat pada bidang
tersebut
• Teknologi yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan
menggunakan sumber daya yang sesuai atau tersedia di lingkungannya.
Umumnya berupa peralatan yang relatif sederhana, mudah dibuat dan
dioperasikan.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan teknologi tepat guna adalah menggunakan sumber daya yang ada untuk
memecahkan masalah yang dihadapi / yang ada secara berdayaguna dan
berhasilguna. Atau untuk pelaksanaan tugas sehari-hari menjadi lebih mudah,
murah, dan sederhana.

Manfaatnya adalah membantu meringankan atau memudahkan seseorang untuk


melakukan suatu tindakan atau pekerjaan sehingga mendapatkan hasil sesuai
yang diharapkan

Selain itu kita juga harus mengetahui apa syarat-syarat teknologi tepat guna :

Biaya murah,mudah dibangun, mudah dirawat,berdaya guna dan berhasil guna,


tidak menimbulkan kecelakaan bagi pengguna, tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan hidup dipemukiman sekitar, dapat mencapai tujuan (contoh :
pemeliharaan kesehatan lingkungan khususnya mencegah penyakit menular
dimasyarakat).

C. Kriteria
Teknologi tepat guna bersifat lebih memudahkan pelaksanaannya contoh di bidang
pendidikan adalah berupa teknologi tepat guna dalam proses belajar mengajar
atau bimbingan dan konseling. Biasanya dilengkapi dengan uraian tertulis tentang
cara pembuatan dan penggunaan yang dilengkapi dengan gambar dan lain-lain
yang dianggap perlu.

330 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Pokok Bahasan 2.
PENGEMBANGKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI BIDANG PENYULUHAN
KESEHATAN MASYARAKAT

A. Langkah-langkah Teknologi Tepat Guna berupa Program Aplikasi Komputer


1. Bahan ajar lengkap satu semester dengan menggunakan Flash Macro Media,
Visual Basic atau program lain
2. Sistem informasi pendidikan untuk sekolah yang berhubungan dengan proses
pembelajaran, dengan menggunakan program/bahasa komputer tertentu
3. Memiliki inovasi yang belum ada sebelumnya (web-site, media sosial)

B. Penerapan teknologi tepat guna


1. Alat Bantu Mengajar
a. LCD
b. Laptop/computer (PC)
c. Lembar balik /flichard
d. Ular tangga
e. Papan tulis mekanis (lipat, gulung dsb)
f. OHP dengan kotak sederhana
g. Proyektor slide
2. Alat berlatih bentuk permainan
a. Alat permainan untuk melatih kecerdasan
b. Alat permainan untuk melatih keterampilan
3. Teknologi Tepat Guna lainnya
a. Program aplikasi computer
b. Sumber belajar berbasis komputer
c. Software aplikasi computer seperti media Sosial; web-site promkes,
twitter, youtube

Pokok Bahasan 3.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK
DI BIDANG PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. Pengertian media cetak dan elektronik


Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual
yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana
penyampaian pesannya menggunakan kertas. Media cetak adalah suatu dokumen
atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar
foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet,
poster).

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


331
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

B. Tujuan dan manfaat media cetak dan media elektronik


Manfaat media cetak dalam upaya promosi kesehatan berperan sebagai alat
bantu atau alat peraga untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar,
diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi kesehatan. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan
dalam promosi kesehatan salah satunya adalah media cetak.

Tujuan media cetak menurut Eric Barnow disebut “ printed page “ adalah meliputi
segala barang yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik
tertentu yang meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan
yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasi. Umumnya
media cetak lini atas yang digunakan sebagai media periklanan adalah surat
kabar dan majalah, sedangkan media cetak lini bawah yang digunakan berupa
leaflet, brosur, poster dan sebagainya.

Media cetak bila digunakan sebagai media penyampai pesan – pesan iklan ,
mengingat bahwa pesan – pesan iklan pada umumnya adalah merupakan pesan –
pesan yang bersifat persuasive, maka akan nampak jelas kelemahan- kelemahan
yang melekat pada setiap jenis media cetak.

Menurut Eric Barnow, Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak


Kelebihan :
1. Media cetak terdokumentasi,bisa disimpan atau dicollect isi informasinya dan
dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.
2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita
dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.
3. Media cetak lebih terjangkau dari segi harga maupun distribusinya.
4. Visual (penglihatan) lebih mudah diingat dibanding dengan indera yang
lainnya.
5. Visual (penglihatan) lebih komunikatif.
6. Visual (penglihatan) lebih dapat mencapai sasaran.

Kekurangan :
1. Tidak memiliki unsur bunyi suara manusia (human voice) sebagaimana yang
terdapat pada radio maupun televisi, yang dapat menimbulkan rasa hangat
dan keakraban yang berpengaruh terhadap tingkat persuasi
2. Yang bisa dicapai oleh media cetak hanyalah mereka yang bisa membaca,
bahkan dalam printed tertentu pembacanya adalah orang – orang yang
berpendidikan

332 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

3. Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak
tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan
harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita
yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
4. Jika radio, TV dan sebagainya bisa dinikmati oleh dua orang atau lebih secara
bersama – sama, maka pada media cetak, hal ini kurang leluasa untuk dilakukan.
5. Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual
6. berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
7. Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus
8. mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
9. Media cetak hanya menekankan persepsi indera penglihatan.
10. Media cetak tidak mampu memperagakan suara, bau atau kesan indera yang
lain.
11. Media cetak ukuran kecil sukar diamati bila pesertanya lebih dari 30 orang.
12. Biaya penggandaannya relatif tinggi.

Mengingat beberapa kelemahan media cetak seperti diatas, maka para pemasang
iklan yang menggunakan media cetak sebagai media penyampai pesan – pesan
iklannya harus meramu kata dan kalimat, juga punya kemampuan lebih dalam
memvisualisasikan produk. Gambar (visual) dan kata inilah yang diharapkan
mampu mempengaruhi target audience/sasaran sehingga berbuat sebagaimana
yang disarankan oleh pemasang iklan.

Pertimbangan pembuatan media cetak


1. Sasarannya
Dapat dilihat dari tingkat usianya, selera masyarakatnya, atau tingkat
pendidikannya, misalnya:
a. Untuk anak-anak, misalnya warnanya banyak, lucu / tidak menyeramkan,
sedikit kata-kata, tidak terlalu rumit / mudah dimengerti oleh anak.
b. Untuk remaja, misalnya mengenai cinta, hal-hal yang manis, berbau
impian / angan-angan dan sebagainya.
c. Mahasiswa, misalnya menjurus ke idealisme, politik, ilmu pengetahuan,
seni dan sebagainya.
d. Bapak-bapak, misalnya: politik, ekonomi, hobi dan sebagainya.
e. Selera masyarakat, misalnya daerah tertentu menyukai warna tertentu,
maka harus kita sesuaikan

2. Waktunya.
Perancang harus mempertimbangkan waktu dalam proses pembuatannya,
karena apabila waktunya mundur maka akan mempengaruhi kegiatan lainnya,
misalnya keterkaitan antara pemesan dan bagian produksi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


333
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

3. Biaya produksi
Dalam membuat desain media cetak sebaiknya disesuaikan dengan biaya
yang tersedia, sehingga rencana yang disiapkan dapat mencapai target.

Prinsip-prinsip media cetak


Perancang media selain harus kreatif, inovatif juga mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang teori desain grafis, prinsip desain dan unsur desain. Sehingga
dapat mengetahui baik buruknya suatu karya serta mampu membuat desain
grafis yang tepat baik dari segi visual maupun materinya.

Ada beberapa prinsip desain grafis yaitu:

a. Pusat perhatian / penonjolan (emphasis)


Sebuah simbol/ tanda/ bentuk menjadi pusat perhatian ketika simbol/ tanda/
bentuk tersebut berbeda dari yang lain. Perbedaan dan menjadi pusat
perhatian dapat dibangun dengan unsur-unsur berikut:
1) Warna
2) Bentuk
3) Penempatan
4) Ukuran

2) Bentuk
1) Warna

3) Penempatan
4) Bentuk

b. Unsur-unsur media cetak


1) Warna (colour)
Warna merupakan unsur yang penting dalam penyampaian komunikasi
melalui penglihatan. Pengetahuan tentang psikologi warna dan
peranannya sebagai alat promosi, sangat diperlukan sebagai bagian
integral dalam proses promosi.

334 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Peran warna adalah mempengaruhi dan merangsang mata manusia


sehingga menimbulkan getaran elektromagnetik yang dapat
membangkitkan emosi pembacanya.

Adapun warna yang digunakan adalah:


1) Deep Azure

C=60 M=80 Y=0 K=0

Deep Azure melambangkan simbol keistimewaan


2) Turquoise

C=52 M=1 Y=30 K=0

Turquoise melambangkan kesegaran atau kebersihan dan juga


kepercayaan.
3) Yellow

C=0 M=0 Y=100 K=0

Yellow memiliki kesan kehangatan


4) Easter Purple

C=12 M=22 Y=6 K=0

Warna ini memiliki kesan kelembutan


5) Black

C=0 M=0 Y=0 K=100

Warna ini melambangkan kekuatan

Warna dalam hal ini adalah pigment (cat), bukan warna untuk cahaya
(merah, hijau dan biru). Warna dapat mewakili arti simbolik atau rasa
kejiwaan.

1) Warna dasar
• Kuning mempunyai arti ceria, benci, terang dan sebagainya.
• Merah mempunyai arti berani, marah, panas, manis, stop dan
sebagainya.
• Biru mempunyai arti segar, dalam, tenang, damai dan sebagainya.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


335
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

2) Warna pelengkap (komplemen)


• Putih mempunyai arti bersih, suci dan sebagainya.
• Hitam mempunyai arti berwibawa, sedih, seram, anggun dan
sebagainya.
3) Warna campuran
• Warna kedua (sekunder): jingga, ungu dan hijau
• Warna ketiga (tertier)
• Warna keempat (kwarter) dan seterusnya

c. Huruf (text)
Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan
elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf
dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna
yang mengacu kepada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga memiliki
kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual.
Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik. Pengetahuan
mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin yang disebut tipografi
(typography). (Danton Sihombing h.2)

1) Roman mempunya kait berbentuk segitiga – segitiga. Contoh: Times


New Roman.
2) Bodoni mempunyai kait berbentuk garis tipis. Contoh: Bodoni
3) Egyption mempunyai kait berbentuk batang. Contoh: Play Bill
4) San Serif tidak mempunyai kait. Contoh: Arial, Hevetica, Univers dan
sebagainya.
5) Fantasi atau dekorasi merupakan huruf hiasan. Contoh: Old English.

Keempat kelompok huruf (Roman, Bodoni, Egyption dan San Serif) sifatnya
normal, jadi cocok untuk dipergunakan menyusun kata / kalimat maupun
untk keperluan display / huruf pameran. Sedangkan fantasi hanya cocok
untuk display.

C. Jenis dan macam media cetak dan media elektronik


Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual
yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana
penyampaian pesannya menggunakan kertas. Media cetak adalah suatu dokumen
atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar
foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet,
poster).

336 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

1. Media cetak
Jenis media cetak dengan kemajuan teknologi makin banyak ragamnya dan
juga dengan bantuan media elektronik makin memudahkan dalam proses
produksinya, sehingga batasan dengan media elektronika makin ke depan
makin tipis.

Beberapa contoh jenis media cetak/media elektronik :


a. Desain sampul (buku, majalah, CD ROM, Kaset, Kaset
a. Video, Kemasan dan sebagainya).
b. Poster
c. Stiker
d. Brosur/Leaflet
e. Booklet
f. Karikatur
g. Cartoon / Animasi
h. Iklan / reklame
i. Flipcharts (lembar balik)
j. Fact Sheet/Lembar Fakta
k. Billboard / Baliho
l. Ilustrasi
m. Diagam / grafik/Bagan
n. Storyboard
o. Spanduk dan umbul - umbul
p. Backdrop
q. Pameran
r. Radio
s. TV

a. Desain sampul / cover


Merupakan karya yang gunanya untuk membuat menarik dan
melindungi materinya. Tentunya karya tersebut sesuai dengan materinya
atau gambaran sekilas tentang apa isi di dalamnya. Ilustrasi sampul
merupakan penerapan cuplikan penting dari materi tersebut, atau dapat
juga menyimbolkan bentuk dan warna yang memiliki materi.

Komponen sampul:
1) Judul
2) Pengarang
3) Logo / lambang
4) Penerbit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


337
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Desain Sampul

b. Poster
Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang
digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster adalah
sehelai kertas yang berisikan gambar- gambar dengan sedikit kata-kata.

Poster biasanya digunakan sebagai alat untuk mengiklankan sesuatu,


sebagai alat propaganda, dan protes, serta maksud-maksud lain untuk
menyampaikan berbagai pesan promosi.

Poster banyak digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar tertarik


pada sesuatu atau mempengaruhi agar seseorang bertindak. Selain itu,
poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi
yang murah meriah.

Poster dapat dilihat dalam jarak 5 – 6 meter. Poster karena ditempel


di tempat umum, maka poster dibuat sekomunikatif mungkin dan
seinformatif mungkin sehingga masyarakat umum sambil lalu sudah
mengerti maksudnya.

Tipikal poster yang ‘baik’:


1) Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
2) Ide dan isi yang menarik perhatian
3) Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan
4) Menggunakan warna-warna mencolok
5) Menerapkan prinsip ‘kesederhanaan’

338 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

30

Bagian dari poster :


1) Judul - Judul menempati urutan paling atas dari tata letak poster.
Area untuk judul biasanya menempati 1/4 atau 1/5 bagian atas dari
tata letak poster. Judul biasanya berupa teks yang jumlahnya tidak
lebih dari 3-5 kata. Agar teks terbaca dengan jelas, jenis huruf yang
digunakan biasanya bertipe sans sherif atau sherif.
2) Sub judul-Sub judul bisa hadir atau tidak ditampilkan dalam desain,
tergantung dari pesan yang disampaikan. Biasanya memenuhi 1/10
bagian dari tata letak poster. Kata-katanya berupa 1 kalimat tegas,
pendek, menyarankan suatu perintah atau hal dengan bahasa yang
sederhana. Jenis hurufnya harus tegas dan jelas terbaca.
3) Foto/ Ilustrasi-Foto/ ilustrasi menempati urutan kedua setelah judul.
Memenuhi 2/3 dari seluruh tata letak poster. Jika menggunakan
foto, gunakan foto yang bermakna, fokus, human interset, bersih,
sopan dan menyentuh perasaan. Jika menggukan ilustrasi, gunakan
jenis ilustrasi yang menarik, berwarna, menarik perhatian, fokus dan
sopan.
4) Teks-Teks menjadi bagian tambahan dari tata letak poster. Memenuhi
1/3 hingga 1/8 dari luas poster dan menjelaskan lebih detail isi dari
poster tersebut. Jenis hurufnya harus yang dapat terbaca, seperti
tipe sans sherif.
5) Logo-Logo dari instansi yang mengeluarkan poster tampil di pojok
kiri -kanan atasatau bawah tergantung selera. Memenuhi 1/50 dari
bagian poster.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


339
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

6) Desain-Warna yang senada antara foto/ ilustrasi, warna teks hingga


warna dalam latar belakang.
7) Ukuran.-ukuran poster bervariasi dari ukuran 50x70cm, 60x42cm
hingga 60 x 80 cm

c. Stiker
Stiker adalah gambar tempel. Pada umumnya stiker berukuran kecil dan
berfungsi sebagai himbauan atau ajakan dapat juga sebagai hiasan.

Karena ukurannya yang kecil untuk besarnya sekitar 10 cm x 20 cm,


maka gambar stiker sesederhana mungkin hanya berisi teks saja.

Komponen stiker:
1) Huruf
2) Ilustrasi


45

d. Brosur/Leaflet
Brosur/Leaflet karena mengalami perluasan arti, banyak perbedaan
pendapat mengenai definisi flier, brosur, leaflet dan pamplet. Untuk
mempermudahya dapat dibagi menjadi 2 yatu :
1) Flier: dari kata fly, sejarahnya flier adalah selebaran kecil yang
dicetak murah (kadang malah sablon hitam putih) yang disebarkan
dari pesawat terbang.
2) Brosur, leaflet, pamplet berukuran lebih besar dari flier, tanpa atau
dengan lipatan. Umumnya kedua sisinya di desain, berwarna
sehingga biaya produksinya menjadi lebih mahal. Tidak hanya
mengalami perluasan arti, kelompok brosur pun mengalami
eksplorasi sedemikian sehingga kadang tidak terdefinisi sebagai
apa. Contohnya: kartu nama yang bisa dibuka lipatannya dan berisi

340 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

informasi yang mirip brosur. Apapun istilahnya, yang penting brosur


dipahami sebagai lembar informasi yang lebih detail dengan jumlah
halaman yang lebih banyak dan mudah dieksplorasi. Karena biaya
produksinya yang cukup tinggi, biasanya brosur tidak dibagikan di
tempat umum tapi dapat dibagikan di acara-acara, pameran atau
event dimana target sasaran banyak berkunjung.

Peserta perlu mengetahui bagaimana target sasaran membaca


brosur terutama yang memiliki banyak lipatan, karena hal itu berguna
dalam rangka mendesain tata letak yang berkesinambungan dan
enak dibaca.

Bagian dari brosur:


1) JUDUL: Judul menempati urutan awal di atas lembaran brosur
ketika tertutup. Prinsip mendesain cover brosur sama halnya
dengan prinsip mendesain poster.
2) TEKS/PARAGRAF : Paragraf mengisi sebagian besar brosur/
leaflet dengan memperhatikan kaidah penulisan yang baik,
sederhana dan benar. Jika perlu, sederhanakan paragraf dengan
point-point kalimat, sub judul paragraf, caption (kutipan) hingga
fakta dan data. (materi, latar belakang, visi, misi, kebijakan,
program kerja, institusi dan sebagainya)
3) ILUSTRASI/FOTO :Ilustrasi atau fotografi memenuhi 1/2 hingga
1/3 bagian untuk mendukung informasi paragraf.
4) DESAIN : Menerapkan prinsip kesimbangan atara paragraf, foto/
ilustrasi, judul dan elemen-elemen desain yang lain. Gunakan
jenis huruf yang terbaca jelas dan tidak lebih dari 2 tipe jenis
huruf untuk mempertahankan konsistensi brosur. Perhatikan
jumlah kolom dan keseimbangannya dengan elemen-elemen
lain di dalam lembar brosur tersebut
5) UKURAN : ukuran brosur bervariasi dari ukuran 21 x 30 cm yang
dilipat 2,3 dan 4 hingga 30 x 42 cm berlipat.

Leaflet / pamflet
Sebaran tanpa dilipat yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
Komponen leaflet / pamflet adalah judul, teks (materi), foto, ilustrasi.
Masing–masing komponen dapat berdiri sendiri atau gabungan.
Ukurannya terkecil sekitar setengah folio dan terbesar satu folio.
Dapat digunakan sebagai promosi, pengumuman atau sebagai alat
informasi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


341
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Depan Belakang
Leaflet


34 23

e. Booklet
Istilah booklet telah mengalami perluasan arti. Beberapa sumber
mengartikan booklet sebagai buku kecil, yang lain menyamakannya
dengan fungsi leaflet, brosur dan flier. Pada dasarnya booklet adalah
sebuah media publikasi yang terdiri dari beberapa lembar halaman,
namun tidak setebal sebuah buku.

Desain booklet
1) Fungsi booklet sebagai media publikasi yang dapat menampung
cukup banyak informasi karena memiliki halaman yang dapat
disesuaikan.
2) Ukuran booklet bervariasi, kebanyakan sekitar 15x21cm, 12x18cm
dengan jumlah hamalam 32, 36 dan 42 agar ringan mudah dibawa-
bawa dan dikantungi.
3) Sebagian besar teknik tata letak digunakan di dalam booklet.
4) Urutan-urutan booklet pada umumnya adalah : Cover depan (berisi
judul dan foto/ilustrasi pendukung), pendahuluan, paragraf isi, fakta
dan data, foto, ilustrasi dan penutup.

f. Karikatur
Karikatur adalah menstilir objeknya tetapi masih sesuai karakternya.
Gunanya sebagai sindiran atau kritikan. Dibuat pada koran, tabloid atau
majalah dan dapat berdiri sendiri dan sifatnya aktual.


32

342 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

g. Cartoon / Kartun
Cartoon / Kartun adalah gambar yang dibuat lucu. Lucu, pada mulanya
sasarannya adalah anak – anak.

Film cartoon / animasi adalah rangkaian gambar yang direkam satu


persatu gerakan sehingga terkesan bergerak atau seolah – olah hidup.
Film animasi ada yang dua dimensi dan ada pula dalam bentuk tiga
dimensi yang dibuat dengan bantuan komputer.

h. Iklan
Iklan adalah sarana promosi barang atau jasa yang biasanya dimuat
pada koran, tabloid, majalah, film atau televisi. Gunanya untuk membujuk
khalayak agar termotivasi membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

i. Flipchart (lembar balik)


Flipchart (lembar balik) adalah rangkaian gambar yang disusun secara
berurutan dengan ukuran yang sama dan ikat pada bagian atasnya.
Cara menggunakannya setelah lembar pertama selesai disibakkan ke
belakang.

Lembar balik adalah beberapa lembar informasi yang lebar dijilid menjadi
satu, untuk kemudian menjadi sebuah alat peraga untuk menjelaskan
tentang suatu issu, biasanya setiap penjelasan dilengkapi dengan
gambar-gambar.

Desain lembar balik


1) Fungsi lembar balik sebagai media informasi yang dapat menampung
cukup banyak informasi karena memiliki halaman yang dapat
disesuaikan.
2) Ukuran lembar balik bervariasi, kebanyakan di sekitar 30 x 42 cm jika
tertutup dengan jumlah variasi halaman yang dapat dibalik dengan
cepat.
3) Gambar dan penjelasan dibuat dengan jelas, singkat, informative.
4) Setiap lembar dari factsheet diurutkan berdasarkan judul besar,
pecahan bab serta penutup
5) Dibutuhkan suatu dudukan agar lembar balik tersebut dapat berdiri
di atas meja.

Keunggulan:
1) Isi pokok pembicaraan dapat disiapkan sebelumnya.
2) Urutan penyajian dapat disiapkan sebelumnya

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


343
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

3) Fleksibel – pembicara dapat mengatur waktu.


4) Pembicara dapat kembali ke halaman sebelumnya.
5) Chart dapat ditukar tempatkan, sesuai dengan kebutuhan.
6) Dapat diletakan di mana saja.

j. Fact sheet/lembar fakta


Lembar fakta adalah beberapa lembar halaman dalam satu map yang
menyediakan fakta-fakta cepat tentang suatu issu/ permasalahan.
Hal ini dapat mencakup latar belakang, manfaat, kapan, dimana dan
bagaimana informasi tentang issu tersebut .

Desain Fact Sheet/ Lembar Fakta


1) Fungsi factsheet sebagai media publikasi yang dapat menampung
cukup banyak informasi karena memiliki halaman yang dapat
disesuaikan.
2) Ukuran factsheet bervariasi, kebanyakan di sekitar 21x30 cm jika
tertutup dengan jumlah variasi lipatan 2 atau 3
3) Sebagian besar teknik desain tata letak digunakan di dalam booklet.
4) Setiap lembar dari factsheet diurutkan berdasarkan artikel bab,
mulai dari latar belakang, penjabaran isi, dan penutup.
5) Dibuatkan suatu wadah untuk menampung lembaran-lembaran
fakta tersebut, misalnya sebuah map yang didesain sesuai dengan
isi lembaran fakta tersebut.

344 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

k. Billboard / Baliho
Media luar ruang yang ditempatkan pada posisi yang strategis dan
mempunyai ukuran yang besar bervariasi sekitar 2 x 1 m sampai dengan
6 x 6 m. Dengan maksud supaya mudah dilihat dan menarik perhatian.
Digunakan sebagai alat promosi dan informasi.

Bahan yang digunakan dapat berupa tripleks atau plat logam dengan
kerangka besi. Cara membuatnya jalau jumlah sedikit biasanya
menggunakan air brush atau di kuas langsung ada tripleks atau pada
plat logam. Kalu jumlahnya banyak bisa dicetak perbagian dan juga
waktu menempelkannya perbagian juga dan biasanya dicetak pada
stiker.

Billboard

41

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


345
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

l. Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan, diagram, bagan) untuk membantu
memperjelas isi buku, karangan. Keterangan tambahan berupa contoh
bandingan dan sebagainya untuk lebih memperjelas paparan (tulisan).

Gunanya:
1) Dapat merangkum kata – kata yang panjang dengan satu gambar.
2) Memperindah tampilan.
3) Memperjelas isi buku atau karangan.
4) Mendukung teks.
5) Menyeimbang dengan teks.
6) Daya tarik
7) Mengisi ruang kosong.

m. Diagram/Grafik/Bagan
Diagram/Grafik/Bagan adalah gambaran untuk memperlihatkan atau
menerangkan sesuatu atau menggambarkan pasang surut suatu
keadaan.

Macam diagram:
1) Arus: memperlihatan jalannya pelaksanaan.
2) Balik: memperlihatkan perbandingan atau perkembangan.
3) Gambar: memperlihatkan suat peristiwa.
4) Garis: memperlihatkan suatu perkembangan.
5) Lingkaran: memperlihatkan prosentase.
6) Pohon: memperlihatkan suatu penjabaran secara hirarkis atau
proses yang memusat.
7) Bagan arus: bagan yang terdiri atas garis dan panah yang
menggambarkan suatu proses.
8) Bagan organisasi: gambar yang menunjukkan tata hubungan
berbagai posisi di persahaan, biasanya memperlihatkan pembagian
tanggung jawab.
9) Bagan peta: bagan peta yang mengandung tanda – tanda yang
menerangkan terjadinya suatu proses atau yang menggambarkan
proporsi penduduk, produksi, distribusi dan sebagainya di daerah –
daerah yang tercantum di peta itu.

Keunggulannya:
1) Lebih mudah dimengerti daripada membaca data.
2) Lebih menarik, karena dapat menggunakan warna.
3) Dapat meringkas data yang panjang dengan satu tampilan.

346 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Kegunaannya:
1) Sebagai suatu tampilan presentasi.
2) Diperbesar sebagai poster untuk pameran

n. Storyboard:
Rangkaian gambar sebagai pedoman untuk shooting mulai dari awal
sampai akhir cerita.

Kegunaannya:
1) Untuk mempermudah pengambilan gambar.
2) Pedoman pengambilan gambar.

STORYBOARDPSA VERSI : TB
JUDUL : TB-KU SEMBUH

JUDUL : TB-KU SEMBUH

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


347
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

348 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

o. Spanduk dan umbul – umbul:


Kain rentang yang berisi informasi singkat dan jelas. Posisi spanduk
melintang (horizontal) sedangkan umbul – umbul berdiri (vertikal).

Ukuran spanduk berbagai macam : 90 x 600 cm, 90 x 500 cm, 115 x


500 cm. 100 x 700 cm.

p. Backdrop:
Papan iklan / reklame yang diletakkan sebagai latar belakang misal
pertunjukkan musik atau digunakan sebagai penyampaian informasi
dalam acara pameran.

Ukuran backdrop sesuai kebutuhan ( 700 cm x 250 cm, 600 cm x 250


cm,dll)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


349
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

q. Pameran Promosi Kesehatan


Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa
untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat
luar.

Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang


mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian
pameran lebih jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh
suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam
bentuk menampilkan display produk/jasa kepada calon relasi atau
pembeli/sasaran. Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition,
expo, pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.

Bentuk-bentuk Pameran berdasarkan tempat dan waktu :


1) Pameran permanen atau tetap
adalah bentuk pameran yang tidak terikat oleh lamanya waktu.
permanen artinya tidak pernah tutup dan tidak terikat oleh waktu.
Contohnya, museum dan art gallery. Waktu penyelenggaraan
Pameran Tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun
2) Pameran rutin
adalah pameran yang selalu diadakan dalam waktu-waktu tertentu.
Waktu penyelenggaraan Pameran ruitin berlangsung minimal selama
10 hari, maksimal berlangsung selama 30 hari
3) Pameran Insidental
adalah pameran yang diadakan dengan maksud dan tujuan tertentu
yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaannya. Misalnya pameran
penyerta seminar, atau pameran menyambut kunjungan tamu.
Waktu penyelenggaraan Pameran Insidental minimal berlangsung
selama 10 hari.

Peralatan/fasilitas Pameran
Ruang untuk setiap peserta pameran disebut stand atau booth yang
dibagikan dan diatur oleh panitia penyelenggara.

Fasilitas Stand/booth standard :


1) Partisi / dinding stand
(ukuran bervariasi ; 2 x 2 m, 2 x 3 m, 3 x 3 m, dll)
2) meja resepsionis ( 1 unit )
ukuran meja : 100 cm x 50 cm x 75 xm
3) Kursi Lipat ( 2 unit)
4) Nama Perusahaan (1 unit)

350 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

5) Lampu TL 40 watt
6) Tempat sampah
7) Karpet

contoh stand standar

ukuran 2 x 2 m

contoh stand kerucut (outdoor)

ukuran 3 x 3 m

Pelaksana pameran (event organizer/panitia pameran) diharuskan


melakukan koordinasi dengan pihak terkait , khususnya hal-hal yang
bersifat teknis antara lain:
1) Penyimpanan karya
2) Desain/layout pameran
3) Penataan ruangan dan pemasangan karya (display)
4) Sarana dan perlengkapan yang akan dipergunakan
5) Pemasangan sarana publikasi di area pameran
6) Acara kegiatan lain sebagai penunjang pameran

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


351
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Langkah – langkah Pembuatan Media Cetak


1. Tentukan tema dan pesan pokok
2. Rancang media yang akan di gunakan, buat draft rancangan dan naskahnya
3. Siapkan alat dan bahannya
4. Buatlah sketsa beberapa alternatif untuk dikonsultasikan ke konseptor
5. Setelah setuju buat desain
6. Ingat segi estetikanya (prinsip dan unsur media grafis)
7. Uji coba media
8. Konsultasi lagi ke konseptor dan apabila tidak ada perubahan akan menjadi
master untuk digandakan

Dalam pembuatan media cetak antara konseptor dan desainer saling bekerjasama
dengan baik. Konseptor menentukan kebutuhannya, media jenis apa yang dipilih,
menentukan temanya dan strategi promosinya. Desainer grafis menangkap ide
dari konseptor kemudian divisualisasikan dan dikembangkan secara estetika/
kreatifnya dengan beberapa alternatif.

Eksekusi media poster

Sebuah pesan komunikasi dituangkan dalam bentuk poster jika :


1. Pesan tersebut ingin dilihat di tempat-tempat strategis di mana orang-orang
berkumpul dan berjalan.
2. Poster di tempelkan di tempat yang strategis, berulang-ulang 3-5 kali dijejerkan
agar orang yang berjalan dapat melihat JUDUL POSTER secara utuh. Terlebih
lagi jika mereka berhenti untuk membaca keseluruhan isi poster.
3. Poster ditempatkan di ruang tunggu, dimana tiap orang memiliki cukup waktu
untuk melihat isi poster tersebut.
4. Ketahanan poster yang tidak lama, seminggu jika ditempel di luar ruangan
dengan intensitas panas dan hujan yang merata, sebulan jika ditempatkan di
dalam ruangan karena tertutup lembar informasi yang lain.

Tahapan cara membuat media cetak sederhana (poster) :

Membuat Poster dengan adobe photoshop cs3,

352 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Tahap pertama
kita buka adobe photoshop cs3 kemudian buka File pada menu yang
berada di bagian atas sebelah kiri , seperti contoh gambar dibawah ini,
kemudian pilih New untuk memulainya setelah itu akan mucul tampilan
berikut

Selanjutnya kita setting area yang akan kita buat yaitu untuk lebar area
( width ) kita buat kira kira 12 cm lalu untuk tingginya ( height ) kira kira
8 cm kemudian resolusinya (resolution ) 120 pixel/inch, color Mode
RGB Color 8 bit , Background Contents Transparent, seperti gambar di
bawah ini, kemudian klik “OK”

Muncul tampilan seperti ini

Tahap ke 2
Mengkroping gambar foto, pertama kita buka dahulu gambar yang kita
inginkan , klik File pada menu lalu pilih open

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


353
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Setelah mucul jendela seperti dibawah ini , lalu cari file yang kita
butuhkan setelah kita dapatkan gambar yang sesuai dengan keinginan
kita, lalu klik open

Gambar yang kita inginkan muncul ditampilan langkah selanjutnya


mengkroping gambar yang kita butuhkan dari foto yang ada dengan
cara :

Pilih Polygonal Lasso tool pada tool yang berada di sebelah kiri , seperti
gambar di bawah sebelah kiri ini, kemudian mengklik sambil menuturi
area gambar yang akan kita kroping seperti contoh gambar sebelah
kanan bawah ini

354 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Kemudian gambar kita pindahkan ke area yang sudah kita setting tadi
dengan cara memilih dahulu move tool ( ) pada tools kemudian
klik and drag dari gambar foto yang sudah dilingkari dengan Lasso ke
area yang sudah kita setting

Hasilnya seperti contoh di bawah ini, untuk memperbesar gambar foto


kroping kita pilih menu edit kemudian pilih Transform lalu pilih Scale,
klik Scale

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


355
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Muncul gambar seperti di bawah ini , kemudian tarik salah satu titik
sudutnya pada kotak gambar sambil menekan Shift agar gambar
tersebut tidak distorsi, separti contoh gambar di bawah ini, jika ukuran
sudah sesuai dengan yang diinginkan klik Enter

Klik nad drag titik

Tahap ke 3
Membuat background poster, pertama kita menambah Layer dengan
cara, klik Layer pada menu kemudian pilih New, muncul kotak new
layer beri nama pada kolom nama seperti gambar sebelah kanan
bawah, kemudian klik OK

356 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Kita lihat pada kotak layer, layer ada dua , 1 layer gambar foto kroping,
2 laler background yang masih kosong, layer background harus kita
pindahkan ke paling bawah dengan cara mengklik and drag kebawah,
seperti contoh gambar dibawah ini

Layer background kita aktifkan seperti gambar diatas, selanjutnya kita


mulai menghias background, kemudian kita membuat warna gradasi
untuk background, pertama kita setting dahulu gradasinya,caranya pilih
gradient tool ( ) kemudian klik gradient edit

klik disini

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


357
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Muncul kotak gradient edit lalu setting warna gradasi yang kita inginkan,
setelah itu beri nama untuk identitas warna kemudian klik New, barulah
tuangkan warna gradasi tersebut dengan cara meng klik and drag dari
atas ke bawah di area yang suda kita siapkan, seperti contoh gambar
dibawah ini

Nah sebelum kita beranjak ke tahap berikutnya, kita harus benahi dulu
gambar yang ada, seabagai berikut, foto keluarga kita buat agak
tranparan bagian bawahnya dengan cara kita mengaktifkan dulu Layer
foto yang ada pada kotak layer

Kemudian hapus secara horizotal menggunakan Eraser tool ( )


perlahan lahan dengan opasity 25%, seperti contoh gambar dibawah

358 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Tahap ke 4
Membuah judul utama poster, pertama kali pilih horizontal text tool (
) pada tools kemudian type huruf ( Font )yang sesuai dengan
themanya misalnya seperti gambar dibawah ini

Lalu kita ketik di area poster kita, kemudian kita buat effek agar kalimat
itu lebih menarik, pertama memperbesar huruf dengan memilih edit
pada menu lalu pilih transform kemudian pilih Scale ,kemudian tarik
salasatu titik sudut pada kotak kalimat yang ada pada tampilan

Kemudian kita setting Warp Text nya dengan posisi seperti gambar
dibawah, lalu klik “OK”

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


359
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Text yang ada, kita jadikan dahulu sebagai image untuk dibuat warna
gradasi dengan cara meng klik Layer pada menu lalu pilih Rasterize
kemudian pilih Type, lihat gambar di bawah ini

Lalu aktifkan kalimat tadi dengan cara mengklik layer text sambil
menekan tombol “Ctrl” sebelum mewarnai delete dulu warna yang ada
pada text, kemudian rubah kalimat tadi dengan warna gradasi dengan
cara meng klik and drag pada bidang text nya, hasilnya seperti gambar
dibawah ini

Kemudian kita beri effek pada huruf, kita buka dulu jendela effek pada
kotak layer kemudian klik tanda symbol effek lalu pilih Bevel and
Emboss, lihat contoh gambar dibawah ini

360 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Setelah di klik muncul gambar kotak layer style , anda ikuti ketentuan
(rancangan setting) Bavel yang ada pada gambar di bawah ini

Selanjutnya drop shadow, doble klik drop shadow kemudian ikuti


settingnya yang ada pada gambar dibawah ini

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


361
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Hasilnya seperti gambar ini

Untuk penulisan text selanjutnya sama persis caranya dengan diatas ,


bila anda ingin mengganti warna gradasi dengan warna awan tinggal
klik text pada layer sambil menekan shift, setelah itu delete warna yang
ada pada text, kemudian klik Filter pada menu lalu pilh Render
kemudian pilh Clouds, seperti gambar dibawah ini

Setelah itu beri effek Bavel caranya sama dengan diatas, kemudia ikut
setting yang ada pada gambar dibawah ini

Kemudian dihapus bagian atasnya dengan opasity 25% secara


horizontal per lahan -lahan

362 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Selanjutnya beri out line warna putih sebagai pemanis, dengan cara klik
edit pada menu kemudian pilih stroke, kotak stroke seperti gambar
sebelah kanan bawah ikuti ketentuan pada gambar kemudian klik “OK”

Hasilnya seperti gambar dibawah ini

Kemudian membuat bayangan pada tulisan “KELUARGA BAHAGIA” klik


kanan tulisan tersebut kemudian pilih duplicate layer

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


363
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Kemudian muncul kotak seperti dibawah ini lalu klik OK

Kemudian atur bentuknya menggunakan transform distort yang ada


pada menu edit seperti conth gambar dibawah ini

Hasilnya seperti gambar dibawah ini

Contoh-contoh media cetak dan media elektronik

364 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

2. Media Elektronik
Kelebihan :
a. Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam
menyebarkan berita ke masyarakat luas.
b. Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang
c. memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi
d. Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

Kekurangan :
Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang
sudah ditayangkan.

3. Media Online
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa
media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan
media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial


sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun
di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat


web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman
untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar
antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu
yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media
sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook
atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


365
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang


bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena
besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi
juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan
berita-berita.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang


seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan
tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa
biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.
Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model content lainnya.

Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :


• Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun
bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS
ataupun internet
• Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu
Gatekeeper
• Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media
lainnya
• Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

b. Peran dan Fungsi Media Sosial


1) Peran Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena
dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih
luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh
pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara
terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti
blog, facebook, twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi
perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media
cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.

Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media


konvensional, antara lain :

366 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

• Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan
tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan
media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa
dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah
komputer dan koneksi internet.
• Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan.
Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide,
pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak
dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut,
media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
• Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja
dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media
sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap,
terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan
untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan
memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih
banyak pengguna.
• Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat
terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas
promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang
membutuhkan waktu yang lama.

c. Jenis Media Sosial


1) Collaborative Projects (Wikipedia)
Pada proyek kolaborasi ini, website mengijinkan usernya untuk dapat
mengubah, menambah, ataupun me-remove konten-konten yang
ada di website ini. Contohnya wikipedia. Pada tahun 2001 lahirnya
wikipedia. Wikipedia pada zamannya merupakan salah satu media
pesaing mesin pencari terbesar yaitu Google, karena sama-sama
menawarkan kebutuhan akses cepat dan efisien bagi penggunanya.
Wikipedia merupakan ensiklopedia online yang dimulai pada tahun
2001 dan versi bahasa indonesia dimulai pada tahun 2003.

Proyek kolaborasi di jaringan internet ini dapat dimanfaatkan oleh


seorang Public Relations Officer dalam perusahaan adalah untuk
menciptakan wadah berita sehingga 1 sampai 3 pengguna jaringan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


367
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

dapat mengakses cepat mesin pencari untuk menemukan portal


berita/informasi setiap menitnya. Tetapi wikipedia pun memiliki
kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya adalah kecenderungan
menghasilkan informasi yang tidak akurat, sedangkan kelebihannya
adalah dapat menghubungkan pengguna dengan sumber secara
cepat.

2) Blogs and Microblogs (Twitter)


Pada blog dan microblog ini, user lebih bebas dalam mengekspresikan
sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan
pemerintah. Contohnya twitter. Pada tahun 2006 lahirnya twitter, situs
jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna
dari twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama tweet
ini yang hanya dibatasi 140 karakter. Terinspirasi dari sebuah analog
dalam sebuah handphone, Jack Dorsey pencipta Twitter ingin
mengembangkan sekaligus perpaduan antara penggunaan SMS
yang ditinjau dari jumlah karakter yang terbatas melalui jaringan
internet dan penggunaannya yang mudah.

Blog dan microblog di jaringan internet ini dapat dimanfaatkan


oleh seorang Public Relations Officer dalam perusahaan adalah
untuk membina hubungan pertemanan misalnya saja dengan relasi
perusahaan, serta sangat efisien untuk menyampaikan informasi
mengenai perusahaan. Selain itu juga sebagai sarana hiburan
dengan konsep extrovert diri melalui teks.

3) Contents Communities (Youtube)


Pada konten ini, para user dari pengguna website ini saling meng-
share konten-konten media, baik seperti video, facebook, gambar,
dan lain-lain. Contohnya youtube. Pada tahun 2007 lahirnya Youtube
dengan mengembangkan konten komunitas yang berbasiskan
audio visual. Seiring berjalannya konten komunitas ini jika dilihat dari
perkembangan teknologi, bahwa keberadaan teknologi yang satu
akan dibarengi oleh teknologi lainnya. Dalam hal ini Youtube tidak
melakukan hubungan komunikasi linier dan transaksional dengan
teks, tetapi penambahan vitur visual sebagai pelengkap.

Konten di jaringan internet ini dapat dimanfaatkan oleh seorang


Public Relations Officer dalam perusahaan adalah untuk mendukung
jalannya bisnis perusahaan dengan menggunakan youtube sebagai
media promosi bagi khalayak dan komunikasi dengan pengguna

368 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

internet lainnya, karena dengan melakukan penayangan audiovisual


itu akan lebih terjaga kredibilitasnya. Selain itu juga sebagai media
hiburan bagi penggunanya.

4) Social Networking Sites (Facebook)


Pada situs jejaring ini, aplikasi yang mengijinkan user untuk dapat
terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat
terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-
foto. Contohnya facebook. Pada tahun 2004 lahirnya Facebook, situs
jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah
satu situs jejaring sosial yang terkenal hingga saat ini, merupakan
salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
Facebook telah menambahkan sejumlah fitur selama beberapa
tahun terakhir, termasuk instant messaging/chat dan aplikasi.

Facebook di jaringan internet ini dapat dimanfaatkan oleh seorang


Public Relations Officer dalam perusahaan adalah untuk media
komunikasi dengan para relasi di dunia maya. Selain itu juga
dapat memberikan informasi mengenai profil perusahaan secara
jelas dengan hanya melihat di profil perusahaan. Kemudian dapat
memberikan informasi mengenai perusahaan misalnya saja kegiatan
perusahaan hanya dengan memposting catatan yang terlihat oleh
semua relasi yang telah menjadi teman Facebooknya. Serta dapat
menjalin relasi baik dengan cara saling berkomentar di tulisan-tulisan
yang ada atau dengan percakapan dengan beberapa orang.

5) Virtual Game Worlds (World of Warcraft)


Pada dunia virtual ini, dimana mengrepleksikan lingkungan 3D,
dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar diinginkan serta
berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya
game online. Virtual reality mungkin telah muncul di berita utama hanya
dalam beberapa tahun terakhir, tetapi akarnya mencapai kembali
empat dekade. Saat itu di akhir 1950-an. Kemudian pada tahun
1970-an dihubungkanlah komputer ke layar dan menggunakannya
untuk memecahkan masalah. Kemudian dengan adanya adegan
pertempuran di film fiksi ilmiah wars blockbuster Star yang dirilis
tahun 1976. Kemudian datang film seperti terminator dan jurassic
Park pada awal 1980-an bisnis video game meledak.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


369
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Dunia virtual di jaringan internet ini dapat dimanfaatkan oleh seorang


Public Relations Officer dalam perusahaan adalah untuk media
hiburan, serta untuk berinteraksi dengan Public Relations lainnya
maupun para pengguna internet lainnya sambil bermain games.
Dan untuk bertukar informasi.

6) Virtual Social Worlds (Second Live)


Pada dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia
virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang
lain. Namun, Virtual Social Worlds lebih bebas, dan lebih ke arah
kehidupan. Contohnya second life. Dunia virtual di jaringan internet
ini dapat dimanfaatkan oleh seorang Public Relations Officer dalam
perusahaan adalah untuk media hiburan, serta untuk berinteraksi
dengan Public Relations lainnya maupun para pengguna internet
lainnya sambil bermain games. Dan untuk bertukar informasi.

d. Promosi melalui Media Sosial


Pemanfaatan media sosial seperti facebook, twitter, Linkedin, friendster,
kaskus, multiply, sampai google plus memang sangat membantu
para pelaku usaha untuk memasarkan berbagai informasi/jasa atau
produknya melalui dunia maya. Melalui media sosial, para pelaku
usaha dapat berkomunikasi langsung dengan calon konsumennya
atau sasarannya, dan mempublish berbagai macam informasi kegiatan
maupun promosi kesehatan yang ditawarkannya kepada masyarakat.

Tahap-tahapan Upload berita liputan/informasi kegiatan ke dalam


Website Promosi kesehatan sebagai berikut :
1) Setelah liputan atau mendokumentasikan kegiatan dibuat laporan
singkat yaitu berupa berita atau narasi
2) Laporan singkat atau materi bisa juga berupa artikel kesehatan
3) Foto hasil peliputan yang akan di masukan kedalam materi berita
di pilih dan di ubah menjadi file ukurannya lebih kecil (JPEG –GIFF)
4) Materi berita, artikel atau foto di kirimkan ke pengelola website
yang memiliki akses untuk meng-upload ke website
5) Pengelola website akan mengupload materi-materi yang dipilih
6) Contoh tampilan materi yang sudah di pilih

370 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Kelebihan :
• Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam
• menyampaikan beritanya.
• Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan
melakukan streaming.
• Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja
dan kapan saja yang kita mau.

Kekurangan :
• Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang
dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.

4. Media Audio
a. Pengertian Program Audio
Program audio yang akan dibicarakan meliputi program audio dan
program kaset suara. Kedua jenis program tersebut pada dasarnya
sama. Bedanya adalah bahwa program radio itu dipancarkan melalui
stasiun pemancar radio, karena itu dapat didengarkan oleh orang
banyak yang memiliki atau yang dapat mendengarkan siaran radio.

Program suara tidak disiarkan melalui stasiun pemancar radio. Program


ini didengarkan melalui alat pemutar kaset dan didengarkan secara
perorangan atau bersama-sama dalam kelompok kecil. Dengan
perkataan lain dapat dikatakan bahwa program kaset ini penggunaanya
lebih luwes.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


371
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Keluwesan dalam memanfaatkan program kaset seperti yang


disebutkan di atas tidak dijumpai dalam program radio. Radio adalah
media searah. Artinya pendengar radio hanya dapat mendengarkan
keterangan-keterangan dari program radio itu. Ia tidak akan bertanya,
meminta penjelasan, ataupun minta supaya disiarkan ulang. Andaikan
keterangan yang sudah diberikan belum dapat dipahami dengan jelas.
Media kaset juga merupakan media searah. Tetapi media kaset memiliki
keluwesan dalam mendengarkan seperti yang telah diuraikan di atas,
program kaset dapat dibuat begitu rupa sehingga terjadi interaksi antara
pendengar dan program tersebut.

Program kaset suara isinya dapat lebih terinci dari pada program radio.
Masa putar program kaset suara dapat lebih panjang dari program
radio. Program pembelajaran melalui radio biasanya masa putarnya
sekitar 15 sampai 20 menit. Apabila program radio penyuluhan dibuat
lebih panjang dari 20 menit, dikhawatirkan pendengar atau peserta
penyuluhan tidak dapat berkonsentrasi lagi untuk mendengarkannya.

Program kaset yang bentuknya interaktif dapat mencapai 30 menit


masa putarnya. Dalam hal ini peran pendengar atau sasaran bukan
hanya mendengarkan saja, melainkan juga aktif melakukan sesuatu
seperti misalnya, menjawab pertanyaan, menyampaikan tanggapan,
menyimpulkan, dll. Oleh sebab itu pendengar diharapkan dapat
berkonsentrasi penuh selama 30 menit pada saat mendengarkan
program interaktif tersebut.

Ada perbedaan dalam penulisan naskah program kaset penyuluhan


biasa dengan program penyuluhan interaktif.

b. Kebaikan dan Kekurangan Media Audio dan Radio


Pada dasarnya media yang hanya menyampaikan pesan melalui suara
dapat disebut sebagai media audio. Dengan demikian, radio termasuk
media audio. Namun karena radio mempunyai sifat khas maka sebaiknya
dibedakan antara program radio dan program audio lainnya. Persamaan
antara program radio dan program audio lainnya adalah kedua media
tersebut menyampaikan pesan hanya melalui suara.

Perbedaannya adalah program radio dipancarkan oleh stasiun radio


melalui pemancar dan diterima oleh pesawat penerima radio. Proses
pengiriman pesan melalui pemancar dan diterima dengan pesawat
penerima itulah yang menjadi ciri khas yang membedakan radio dari

372 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

media lainnya. Perbedaan ini mengandung implikasi yang luas dalam ilmu
komunikasi. Karena dipancarluaskan maka radio sering disebut media
massa. Sedangkan program audio bisa diputar melalui alat putar pada
pertemuan kelompok, dll.

1) Karakteristik Program Radio


Pada tahun lima puluhan sewaktu media televisi menyebar begitu
pesat, banyak orang yang berpendapat bahwa usia radio hanya tinggal
menghitung hari. Ternyata sampai saat ini walaupun teknologi televisi
telah semakin modern, radio tetap digemari. Karena radio mempunyai
kelebihan-kelebihan tertentu yang khas yang tidak tergantikan oleh
televisi. Radio mempunyai karakteristik yang dapat memberikan
sentuhan dan membangun interaktif dengan pendengarnya.

Kelemahan Radio

Komunikasi melalui radio diucapkan hanya selintas. Hal ini berbeda


dengan surat kabar atau mendengarkan kaset audio. Misalnya,
ketika kita membaca surat kabar, maka kita dapat membaca bagian-
bagian surat kabar itu yang kita sukai. Selain itu, kita dapat membaca
berulang-ulang bagian atau kalimat yang kurang jelas. Waktu
membaca tergantung kepada kecepatan kita sendiri. Radio tidak
demikian, apabila kita ketinggalan mendengar satu kalimat saja, maka
kalimat itu tidak akan terulang (kecuali apabila ada siaran ulangan).

Komunikasi radio pada umumnya bersifat satu arah sehingga


pendengar tidak bisa memberi balikan secara langsung terhadap
pesan yang disampaikan melalui radio. Pendengar juga tidak dapat
mengajukan pertanyaan bila ada hal yang kurang jelas atau kurang
dapat dimengerti. Saat ini tengah dikembangkan radio kemunikasi
dua arah atau interaktif, sehingga kelemahan yang sering dikeluhkan
ini akan teratasi.

Siaran radio, berbeda dengan media televisi yang dapat dilihat dan
didengar, sedangkan radio hanya bisa didengar saja. Sifat radio yang
hanya bisa didengar saja merupakan kelemahan. Kelemahan ini justru
menjadikan radio suatu media yang khas, dan pada kekhasannya
inilah radio menjadi kuat. Dalam program pendidikan, program radio
cocok untuk pembelajaran bahasa, musik, atau apresiasi seni, dll
yang tidak menuntut adanya visualisasi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


373
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Kekuatan Radio

Kekuatan atau kelebihan-kelebihan radio antara lain; penyampaian pesan


radio relatif cepat, bersifat personal, mampu menciptakan daya imajinasi,
sederhana, mudah dan murah, serta jangkauannya luas.

Pesan yang dikirimkan dari stasiun pemancar radio dapat diterima


langsung oleh para pendengarnya dengan cepat pada waktu bersamaan.
Radio dapat menyiarkan pesan secara “lisan” langsung dari lokasi sebuah
peristiwa kepada pendengarnya. Radio tidak memerlukan proses yang
panjang, tetapi dapat diterima oleh pendengarnya baik di rumah, di
kantor, di kendaraan atau di mana saja.

Kelebihan radio dibanding media lain adalah sifatnya yang personal.


Pesan yang disampaikan melalui ucapan suara penyiar memberikan
nuansa yang sangat alami dan akrab bagi pendengarnya. Dengan suara
sang penyiar itu, maka pendengar dapat menikmari kehangatan sapaan,
keakraban, kesedihan, kemarahan, atau keceriaan, dan lain-lainnya.
Radio juga praktis dan mudah dipindah-pindah atau dibawa kemana-
mana, sehingga radio sering menjadi teman dalam berpergian.

Kelebihan radio lainnya adalah mempunyai kekuatan untuk menciptakan


daya imajinasi pendengarnya. Seorang yang mendengarkan siaran radio
akan menciptakan gambar imajinasinya sendiri yang tidak dibatasi hanya
oleh sebuah kotak kaca. Gambar imajinasi akan melayang kemana-
mana sesuai dengan daya imajinatif dan pengalaman orang itu sendiri.

Radio juga bersifat sederhana. Dibanding media lain, proses produksi


program radio relatif sederhana. Saat siaran atau rekaman program siaran
radio tidak memerlukan peralatan yang banyak seperti halnya televisi
dan film. Pada kondisi minimal cukup dengan sebuah tape recorder dan
sebuah pita kaset, dapat merekam suara. Rekamanpun dapat dilakukan
oleh satu orang saja.

Radio juga merupakan media yang murah dan mudah. Sebagaimana


telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa produksi rekaman radio
dapat dikatakan relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan
sebanyak rekaman televisi atau film. Dengan demikian, kerabat kerja
(crew) yang terlibat dalam proses rekaman radio juga tidak sebanyak
crew televisi ataupun film. Disamping itu, pesawat penerima radio juga
relatif murah.

374 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Radio mempunyai jangkauan yang luas. Radio dapat mengatasi


kendala geografis yang sulit sekalipun, jangkauan radio sangat luas.
Gelombang elektromagnetik yang dikirim lewat pemancar radio bisa
melintasi lautan, pulau-pulau, dan hutan rimba kemudian diterima oleh
antena pesawat penerima radio sampai di daerah-daerah terpencil.

2) Karakteristik Program Audio


Program audio adalah program yang dirancang untuk diperdengarkan
kepada pendengar (audience). Berbeda dengan mendengarkan radio,
ketika kita mendengarkan program ini, kontrol sepenuhnya berada
di tangan kita sebagai user. Kita bisa mematikan untuk sementara,
mengulangi kalimat yang belum jelas, ataupun mempercepatnya.
Dengan demikian kita dapat mengatur waktu sendiri untuk
mendengarkan program audio.

Kekuatan Program Audio


Dibanding program radio, program audio mempunyai kelebihan-
kelebihan. Kelebihan-kelebihan tersebut diakibatkan oleh sifat program
audio, yaitu pemanfaatan program audio dapat dikontrol sepenuhnya
oleh pemakai (user).

Dapat diulang-ulang
Program audio dapat diulang-ulang sehingga apabila pengguna
merasa belum memahami suatu kalimat, maka ia dapat memutar
kembali bagian yang belum jelas tersebut. Pengulangan bisa dilakukan
dari awal secara keseluruhan atau pada bagian-bagian tertentu saja
sesuai dengan kebutuhan.

Pemakai dapat menyesuaikan waktu


Tidak seperti program radio yang hanya dapat didengar pada waktu
tertentu saja sesuai jadwal siaran yang diatur oleh stasiun pemancar
radio, pada program audio pemakai dapat mengatur sendiri kapan
mau mendengarkan program tersebut dan seberapa lama program
akan didengarkan.

Pemakai dapat menyesuaikan dengan kebutuhan


Karena kontrol berada pada Anda sebagai pemakai, maka Anda dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan Anda, misalnya menghentikan
kaset dan kemudian mencatat bagian-bagian yang Anda anggap
penting atau menjawab pertanyaan yang diajukan dalam program
kebutuhan Anda.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


375
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Karakteristik program audio di atas memberikan kesempatan kepada


para penulis naskah program untuk melakukan kreativitas dengan
memanfaatkan kelebihan-kelebihan program audio tersebut. Itulah
sebabnya maka dalam menulis naskah sebuah program, harus
mengetahui secara pasti apakah naskah itu untuk program audio
atau radio.

c. Istilah-istilah dalam naskah Program Audio


Dalam naskah program audio ada beberapa istilah yang sering digunakan
yaitu:
1) Penyiar atau Announcer
Adalah orang yang menyampaikan pemberitahuan kepada pendengar
tentang program yang akan disiarkan. Ia biasanya yang memberi
sapaan seperti “selamat pagi” dst. Ia juga memberitahukan tentang
judul program yang akan disiarkan. Penyiar juga bertugas menutup
atau memberikan uraian penutup program bersangkutan.
2) Presenter atau narator
Adalah orang yang menyampaikan materi program dalam bentuk uraian.
Seringkali ia memberikan uraian pendahuluan, atau menghubungkan
bagian satu lain dari program itu, atau menyampaikan kesimpulan
dari isi program.
3) Musik
Program audio selalu disertai musik.
4) FX : petunjuk bagi sutradara dan juru teknik yang menyatakan bahwa
pada bagian itu harus diberi sound effect.
5) Croiss Fade
Petunjuk bagi sutradara dan juru teknik bahwa ada dua buah
musik yang berpapasan. Musik pertama makin lama makin lemah,
sedangkan musik kedua makin lama makin keras bunyinya. Pada
suatu saat kedua musik tadi terdengar bersama-sama. Setelah musik
pertama tidak terdengar, musik kedua terdengar makin mengeras
untuk beberapa detik, kemudian melemah dan hilang.
6) In - petunjuk bahwa musik masuk dengan halus
Up - petunjuk bunyi musik harus dikeraskan
Down - petunjuk bahwa bunyi musik harus diperlemah
Out - petunjuk bahwa musik harus keluar dengan halus
Under - petunjuk bahwa bunyi musik harus diperdengarkan dengan
lembut untuk melatarbelakangi pembacaan naskah
7) Off Mike : merupakan petunjuk bahwa pemain harus membaca
dengan arah mulut tidak menghadap ke mike.

376 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

8) On Mike : merupakan petunjuk bahwa pemain harus membaca


naskah dengan arah mulut menghadap ke mike.
9) Fade In : merupakan petunjuk bagi pemain bahwa ia harus membaca
naskah dengan posisi mulut mula-mula tidak menghadap ke mike
tetapi kemudian secara perlahan-lahan mulutnya diarahkan ke mike.
10) Fade Out : merupakan petunjuk bagi pemain bahwa ia harus
membaca naskah dengan posisi mulut mula-mula menghadap ke
mike, tetapi kemudian secara perlahan-lahan mulutnya diarahkan
menjauhi mike.

d. Musik dan sound effect


1) Musik
Musik adalah unsur yang sangat penting dalam program audio.
Musik dapat membuat program menjadi lebih menarik. Tanpa musik,
program audio terasa kering dan tidak hidup. Musik juga digunakan
untuk menciptakan suasana. Suasana sedih akan terasa benar-
benar mengharukan jika disertai dengan musik sedih. Suasana
gembira perlu juga didukung oleh musik gembira.

Musik juga digunakan sebagai tanda pengenal siaran. Setiap


kali program audio pendidikan diputar, sebaiknya diawali dengan
musik yang tetap. Dengan demikian pendengar akan dapat
mengenali program itu dari musiknya. Contohnya, setiap kali RRI
akan menyiarkan siaran pedesaan, ada musik yang khas sebagai
pembuka siaran pedesaan tersebut. Dengan demikian apabila
seseorang mendengar musik pembuka siaran pedesaan, ia akan
teringat pesan siaran pedesaan itu, sekaligus dapat membangun
minat seseorang untuk mengikuti siaran pedesaan tersebut. Dalam
hal ini musik pembukaan itu berfungsi juga sebagai musik pengenal.
Musik diperlukan juga sebagai selingan. Sehabis mendengarkan
uraian yang penting, pendengar mungkin akan merasa lelah dalam
memusatkan perhatian pada isi siaran itu.

Sebuah lagu yang lembut akan disukai oleh pendengar mungkin


dapat diperdengarkan untuk sekedar melepaskan lelah atau
mengendorkan syaraf. Musik juga dapat diperdengarkan saat kita
menunggu sesuatu. Contohnya, jika penyiar minta pendengar
untuk melakukan sesuatu, misalnya saja menuliskan sesuatu yang
diperkirakan akan dapat dilakukan oleh pendengar dalam waktu 30
detik, pada saat pendengar melakukan perintah itu, siaran dapat
diisi dengan musik penunggu. Musik juga diperlukan sebagai

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


377
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

pemisah adegan. Bila kita mendengarkan sebuah drama radio, kita


akan dapat mengenali peribahan adegan satu dengan adegan yang
lain dari musik yang digunakan.

2) Sound Effect
Sound effect adalah bunyi tiruan atau bunyi sebenarnya yang
berasal dari binatang atau benda lainnya yang kita pergunakan dari
program audio. Bunyi burung berkicau, bunyi ayam berkokok, bunyi
kereta api, bunyi ketukan pintu, dan sebagainya dapat kita gunakan
untuk menciptakan situasi atau suasana. Malam hari di desa dapat
diciptakan dengan bunyi jangkrik. Suasana perang dapat diciptakan
dengan bunyi kapal terbang, dentiman bom, dan rentetan senjata
perang.

Bunyi-bunyi atau sound effect tadi dapat kita peroleh dari piringan
hitam, kita rekam sendiri, atau kita buat pada saat kita membuat
rekaman di studio. Yang berkewajiban menciptakan sound effect
itu adalah sutradara dan juru teknik. Penulkis naskah hanya
menyebutkan saja jenis suara yang dikehendaki dan mencantumkan
dalam naskah sesuai dengan wajktu dan suasana yang dikehendaki.

e. Langkah penulisan naskah Audio


Kita membuat program audio dengan maksud untuk menyampaikan
pesan tertentu kepada pendengar kita. Untuk maksud tersebut, kita
berusaha supaya program kita itu mudah dipahami oleh pendengar
kita. Selanjutnya tentulah kita berharap agar pendengar dapat belajar
atau memetik manfaat dari program tersebut. Supaya program kita
berhasil seperti yang kita harapkan, naskah program audio kita harus
kita persiapkan dengan baik. Dalam menulis naskah itu ada beberapa
langkah yang harus diikuti.

1) Tentukan topik program dengan cermat


Topik program ini perlu kita pilih dengan hati-hati supaya sesuai
dengan kebutuhan pendengar kita. Kita harus mengkajinya apakah
topik yang akan kita pilih itu mengandung informasi yang bermanfaat
bagi pendengar. Bila topik itu dapat memberikan pengetahuan
atau keterampilan yang diperlukan oleh pendengar, maka dapat
dipastikan bahwa topik itu memang bermanfaat bagi pendengar kita.
Namun sebelum melangkah lebih lanjut, masih perlu kita kaji apakah
pengetahuan atau keterampilan itu belum dimiliki oleh pendengar
kita. Bila belum, topik itu memang diperlukan oleh pendengar kita.

378 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

2) Perhatikan sifat-sifat pendengar kita


Dalam menulis naskah ada beberapa sifat pendengar kita yang perlu
mendapatkan perhatian seperlunya, meliputi:
a) Umur pendengar
Program untuk anak harus sederhana, dan harus dibuat begitu
rupa sehingga sesuai dengan jalan pikiran dan fantasi anak-anak,
program untuk orang dewasa dapat memuat informasi lebih
banyak dan berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan
yang lebih rumit. Perhatian anak biasanya berpindah-pindah,
karena itu program untuk anak haruslah pendek dan bervariasi.
Begitu juga program untuk kaum remajapun perlu dibedakan
dari program untuk orang dewasa.

b) Latar belakang pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki oleh


pendengar.
Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki kelompok
sasaran saling berkaitan. Mempelajari pengetahuan atau
keterampilan yang sudah ada lebih mudah bila dibandingkan
dengan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang baru.
Demikian pula mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang
sederhana lebih mudah dibanding dengan yang kompleks. Oleh
sebab itu mulailah dari yang sederhana dan mudah, kemudian
secara bertahap yang lebih sulit dan kompleks.

c) Tingkat kemampuan bahasa pendengar


Di bagian terdahulu telah dijelaskan bahwa bahasa memegang
peranan penting dalam program audio. Program audio hanya
akan bermanfaat kalau isinya dapat dipahami oleh pendengar.
Isi program itu hanya akan dipahami bila disampaikan dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan
bahasa pendengar.

d) Sifat-sifat lain
Sifat-sifat pendengar lainnya yang perlu mendapatkan perhatian
ialah, latar belakang kebudayaan, sosial, ekonomi, dan adat
itiadat kehidupan pendengar. Program ini akan mudah dipahami
oleh pendengar bila dalam memberikan penjelasan selalu
diberikan contoh yang sesuai dengan keadaan lingkungan dan
kehidupan mereka sehari-hari.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


379
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

3) Menulis naskah
Setelah pokok-pokok materi program selesai dijabarkan, penulis
naskah dapat mulai menuangkan pokok-pokok materi itu ke dalam
naskah program audio. Penulis dapat memilih bentuk program
(program format) sesuai dengan keinginannya.

Menulis naskah program audio berarti membuat rencana tentang


informasi atau pesan beserta ilustrasi dalam bentuk suara yang
akan dimasukkan kedalam rekaman. Ini berarti bahwa pesan dan
ilustrasi yang direkam harus dapat memanipulasikan suara untuk
menciptakan adegan tertentu. Suara dan bunyi itu terdiri dari suara
orang, bunyi musik, dan bunyi benda-benda lain. Semua suara
dan bunyi yang akan dimasukkan ke dalam rekaman itu harus
direncanakan dengan jelas dan cermat dan dituangkan ke dalam
naskah.

Naskah dituliskan dalam lembaran kertas yang dibagi menjadi tiga


kolom. Kolom pertama diisi dengan nama pelaku atau jenis suara
yang akan direkam yaitu musik atau sound effect (FX). Kolom kedua
berisi dialog. Kolom ketiga diisi dengan kata musik atau FX yang
akan direkam (misalnya, musik instrumentalia : Halo-Halo Bandung;
atau suara ketukan pintu)

Naskah ini akan menjadi pedoman bagi sutradara yang akan


memimpin rekaman, pemain yang akan membaca naskahnya, dan
juru teknis yang akan merekamnya. Karena itu naskah harus ditulis
dengan jelas supaya mudah dipahami, mudah diikuti, dan mudah
dilaksanakan dalam memproduksi naskah itu menjadi rekaman
kaset audio.

Menulis naskah audio berarti membuat petunjuk mengenai


bagaimana cara memanipulasi bunyi dan suara supaya dapat
menciptakan adegan dengan suasana dan situasi yang mirip atau
sesuai dengan kehidupan sebenarnya.

Contoh naskah drama di halaman itu dapat diartikan :


a) Petunjuk No. 1 menunjukkan bahwa yang akan direkam pertama
ialah musik. Kata-kata “IN-UP-DOWN-UNDER” pada baris tersebut
harus diartikan : musik tersebut dikeraskan ke dalam rekaman dengan
halus, kemudian dikeraskan sebentar, setelah itu lalu dilemahkan
lagi. Suara yang lemah ini ditahan terus sementara penyiar (No.2)

380 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

mulai membaca naskahnya. Musik tadi melatar-belakangi suara


penyiar.
b) Setelah penyiar selesai membaca naskah pada baris ke-2, musik
dikeraskan lagi (NO.3), kemudian dilemahkan lagi setelah itu musik
menghilang dengan halus.
c) Pada saat musik pada No.3 mulai menghilang, narator membaca
naskah pada No. ke 4.
d) Begitu seterusnya.
1. MUSIK : MUSIK PENGENAL : IN – UP –
DOWN – UNDER
2. PENYIAR : Saudara-saudara, selamat jumpa
kembali dalam siaran radio
penyuluhan untuk Anda. Hari ini kami
hadir membawakan program tentang
pupuk. Selamat mengikuti.
3. MUSIK : MUSIK PENGENAL : UP – DOWN –
OUT
4. NARATOR : Saudara dalam program ini Anda
akan mendengar sebuah drama yang
menggambarkan kehidupan Pak Poyo
yang mula-mula sangat miskin, tetapi
kemudian menjadi kaya karena hasil
panennya. Apakah Pak Poyo
meningkat? Jawaban atas pertanyaan
tersebut apabila Anda mengikuti
adegan berikut ini.

5. MUSIK : IN – UP – DOWN – UP
6. POYO : Hem, panas benar hari ini. Sebaiknya
kubuka saja bajuku. Bubu
7. SURTI : OFF MIKE. Apasih? Datang-datang
berteriak-teriak seperti memanggil
orang tuli saja. LANGKAH
MENDEKAT.
8. POYO : Mana minuman saya? BERHENTI
SESAAT. Wah panasnya bukan main.
9. SURTI : Lho, tadi sudah saya siapkan Nah
ini cangkirnya Wah, sudah kosong.
Diminum anak-anak barangkali.
Tunggu sebentar saya buatkan lagi.
FADE OUT
10. FX : SUARA GELAS BERADU DENGAN
SENDOK. SUARA ORANG
MEMBUAT MINUMAN
11. Dan selanjutnya

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


381
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

e) Kata “OFF MIKE” pada No. ke 7 memberi petunjuk bahwa saat


membaca “Apa sih?” pemain tidak mengarahkan mulutnya ke mike.
Hal ini dilakukan untuk menciptakan kesan seolah-olah orang yang
berbicara tadi ada diruang lain atau tempatnya berjauhan. Kata-
kata berbicara tadi ada di ruang lain atau tempatnya berjauhan.
Kata-kata “LANGKAH MENDEKAT” dimaksudkan untuk memberi
petunjuk kepada pemain dan sutradara supaya diciptakan “sound
effect” langkah yang sedang mendekat. Untuk memberikan kesan
bahwa orang yang tadi ada di tempat yang jauh sekarang berjalan
mendekat.
f) Nomor ke 10 memberi petunjuk bahwa sound effect “gelas beradu
dengan sendok” diperlukan untuk memberi kesan seolah-olah ada
orang yang sedang membuat minuman.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kata atau kalimat yang
ditulis dengan haruf besar itu adalah “petunjuk”. Bukan bagian naskah
yang harus dibaca pemain untuk direkam. Bagian yang harus dibaca
oleh pemain adalah kata dan kalimat yang ditulis dengan huruf kecil.

f. Jenis dan Bentuk Program Audio


1) Jenis Program Audio
Ada berbagai jenis program audio, misalnya program musik, program
non musik, program hiburan dan program non hiburan.
a) Program musik adalah program yang menyajikan musik. Dalam
program ini mungkin terdapat juga uraian atau penjelasan, namun
yang dominan ialah musiknya. Sebaliknya saja, warta berita atau
laporan. Kedua program itu biasanya berbentuk uraian. Namun
program itu juga seringkali diselingi dengan musik supaya
siaran tidak menjadi kering atau membosankan. Namun dalam
siaran non musik ini yang dominan bukan musiknya, melainkan
uraiannya.
b) Program hiburan adalah program yang dibuat atau disajikan
dengan maksud untuk memberikan hiburan kepada para
pendengarnya. Program hiburan ini dapat berupa program
musik, lawak, sandiwara dongeng dan sebagainya. Program
ini tidak mengandung pesan informasi penting yang akan
disampaikannya kepada pendengarnya. Yang terpenting asal
para pendengar telah merasa terhibur, merasa senang, atau
terlena pada waktu mendengarkan program itu, program itu
dapat dikatakan berhasil.

382 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

c) Program non hiburan biasanya mempunyai tujuan untuk


menyampaikan pesan informasi tertentu kepada para
pendengarnya. Misalnya warta berita, laporan, atau program
pendidikan, masing-masing mempunyai pesan tertentu yang
akan disampaikannya kepada para pendengarnya.
d) Program instruksional termasuk dalam kategori program non
hiburan. Program ini bukan saja mengandung pesan yang akan
disampaikan kepada para pendengarnya, melainkan disusun
berdasarkan tujuan instruksional tertentu yang dilaksanakan
dengan menggunakan program bersangkutan, pendengar
diharapkan dapat melakukan sesuatu, memiliki pengetahuan
atau keterampilan tertentu atau bersikap tertentu sebagai akibar
proses instruksional bersangkutan.

Program instruksional agar menarik, dapat juga disisipi hiburan


di dalamnya. Yang harus dijaga ialah unsur hiburan itu jangan
sampai mendominasi programnya sehingga tujuan instruksional
yang telah ditentukan tidak tercapai. Biasanya unsur hiburan yang
disisipkan dalam program intsruksional ialah musik. Musik disini
hanya dipakai sebagai selingan, serta pembuka adegan atau
pemisah penggalan materi sajian, serta pembuka dan penutup
program. Musik yang digunakan disini biasanya instrumental
dan diberikan secara singkat saja. Sekitar 10 sampai 30 detik.
Musik harus dipilih yang tidak menyebabkan beralihnya atau
tergantungnya konsentrasi pendengar.

2) Bentuk Program Audio


Ada beberapa bentuk program audio yaitu:
a) Program audio non musik, dapat disajikan dalam bentuk, misalnya
uraian, dialog, diskusi, wawancara, feature, majalah dan drama.
Sukar untuk dikatakan bentuk yang mana yang paling baik. Tiap-
tiap bentuk sajian itu mempunyai kelemahan dan kelebihannya
masing-masing. Bentuk yang satu lebih tepat dari pada yang lain
untuk menyampaikan maksud tertentu. Tetapi untuk maksud yang
lain bentuk tadi belum tentu baik.

b) Program Audio yang berbentuk uraian


Hampir semua program audio menggunakan uraian dalam
penyajiannya. Uraian memang dasar dari semua bentuk program
audio. Program yang berbentuk uraian misalnya pokok-pokok
berita, laporan, komentar, ceramah, khotbah, ulasan dan program
lain yang sejenis itu.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


383
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Uraian dapat merupakan program yang berdiri sendiri atau menjadi


bagian dari program yang disajikan dalam bentuk lain. Suatu drama
radio, misalnya, sering kali menggunakan narator yang tugasnya
merangkaikan atau mengantarkan adegan yang satu ke adegan
yang lain. Apa yang dibawakan oleh narator ini adalah bentuk uraian
yang menjadi bagian dari program drama itu.

Uraian adalah pembicaraan yang bermaksud memberi penjelasan


atau penerangan. Pembicaraan yang memberikan uraian itu biasanya
menjelaskan tentang fakta, keterangan, atau analisis, tanggapan,
sanggahan, atau teori tentang sesuatu konsepsi tertentu. Pembicara
berusaha menguraikan topik permasalahan yang dibawakannya
dengan sederhana supaya mudah dimengerti oleh pendengar.

Uraian merupakan pengutaraan informasi yang diberikan secara


langsung. Karena itu uraian tidak memerlukan persiapan yang
lama dan rumit seperti program yang berbentuk drama, musik dan
sound effect dalam program berbentuk uraian juga tidak terlalu
penting. Uraian biasanya dibawakan oleh seorang pembawa acara
saja. Seringkali yang membawakan acara itu adalah orang yang
menguasai masalah yang sedang disajikan itu.

Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam membuat program


berbentuk uraian :
• Program audio berbentuk uraian harus singkat
• Program audio berbentuk uraian harus sederhana
• Program audio berbentuk uraian harus bersikap akrab

c) Program audio dalam bentuk dialog


Dialog merupakan suatu bentuk penyajian yang menampilkan dua
orang atau lebih yang membicarakan sesuatu masalah, ditinjau
dari pengalamannya, pengetahuannya, atau keahliannya. Kedua
pembicara itu mempunyai kedudukan yang sama. Karena itu dialog
ini bukan berbentuk pembicaraan dalam arti yang satu menggurui
yang lain, atau yang satu bertanya dan yang lain menjelaskannya,
melainkan merupakan pembicaraan yang lebih bersifat tukar
pendapat atau tukar pandangan.

Di dalam menyusun naskah dialog perlu dijaga supaya ada


keseimbangan antara pandangan yang diberikan oleh kedua pelaku
itu. Bobot pandangan antara keduanya jangan sampai jauh berbeda.

384 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Jalan pikiran atau logika yang mereka gunakan pun sedapat mungkin
seimbang.

d) Program audio dalam bentuk Wawancara


Program audio berbentuk wawancara menampilkan dua pihak yang
mengadakan pembicaraan. Berbeda dengan dialog, pihak-pihak
yang mengadakan pembicaraan itu mempunyau kedudukan yang
berbeda. Yang satu lebih penting daripada yang lain.

Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan-


pertanyaan yang terarah. Orang yang diwawancarai mempunyai
kedudukan yang lebih penting dari Si pewawancara sebab ia yang
mempunyai informasi yang diperlukan. Maksud wawancara untuk
program audio ialah menyampaikan informasi dari orang yang
berwenang tentu akan lebih dipercaya daripada diberikan oleh
pembawa acara sendiri.

Orang yang diwawancarai


Kalau kita akan mengadakan wawancara, sebaiknya kita harus
memilih narasumber atau orang yang mempunyai pengalaman,
pengetahuan serta kewenangan untuk memberikan jawaban
mengenai topik yang akan dibahas dalam siaran audio.

Pewawancara
Pewawancara tugasnya adalah mengajukan pertanyaan, pendapat
atau gagasannya dalam pembicaraan itu. Pewawancara harus
dapat membuat pertanyaan yang spesifik dan jelas. Dan dapat
mengarahkan narasumber agar dapat memberikan jawaban tentang
informasi penting yang harus diketahui oleh masyarakat umum.

Pewawancara harus menguasai atau mempunyai pandangan dan


pengetahuan yang luas tentang masalah atau topik yang akan
dibahas dalam wawancara itu. Pewawancara bukan mengajukan
pertanyaan dengan maksud untuk menambah pengetahuannya
sendiri. Melainkan mengajukan pertanyaan supaya menguraikan
hal-hal yang sedang difikirkan, atau dirasakannya, atau hal-hal yang
sedang direncanakan untuk dilakukan.

Pewawancara harus berusaha untuk membuat pertanyaan yang


singkat, tetapi memancing jawaban berupa uraian yang terperinci.
Jangan sampai terjadi sebaliknya, pertanyaan panjang lebar tetapi
jawabannya singkat.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


385
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

e) Program audio dalam bentuk Diskusi


Program audio yang berbentuk diskusi menampilkan pembicaraan
antara orang-orang yang mempunyai gagasan atau pandangan
yang berbeda tentang sesuatu masalah. Dalam diskusi ini ada
pertentangan pendapat atau gagasan yang diutarakan secara
rasional, bukan emosional. Karena dalam diskusi ini masing-masing
mengeluarkan pandangannya dengan alasan rasional dan kuat, yang
biasanya dilandasi teori atau pengalaman, diskusi ini merupakan
tempat untuk bertukar pikiran dan menguji pendapat.

Tujuan program ini untuk mengajak pendengar berpikir secara


kritis terhadap sesuatu masalah. Dengan mendengarkan diskusi di
harapkan pendengar akan mempunyai pengetahuan yang luas dan
mendalam tentang masalah tersebut.

Diskusi yang terarah biasanya dipimpin oleh seorang moderator.


Moderator inilah yang mengatur giliran berbicara. Namun tugas
moderator bukan hanya mengatur lalu lintas pembicara, dia
sendiri dapat juga melontarkan pendapat atau pertanyaan untuk
memancing pendapat peserta diskusi. Moderator juga bertugas
untuk menjaga supaya pembicaraan tidak menyimpang dari topik
yang telah ditentukan. Moderator juga mengontrol supaya diskusi
dapat diselenggarakan sesuai dengan waktu yang tersedia. Pada
akhirnya moderator harus dapat menyimpulkan hasil diskusi.

f) Program audio dalam bentuk Feature


Program audio berbentuk feature menyajikan suatu masalah yang
sedang hangat di masyarakat dengan menggunakan berbagai
bentuk sajian menjadi satu program. Program feature dibagi
dalam beberapa penggalan yang masing-masing disajikan dengan
menggunakan bentuk sajian dalam bentuk uraian, dialog, wawancara,
diskusi. Masing-masing bentuk sajian tersebut mengupas masalah
dari sudut pandangan yang berbeda. Penggalan-penggalan tadi
dirangkai dengan uraian yang baik sehingga menjadi suatu kesatuan
cerita nyata.

Penggalan-penggalan program itu, tidak menyimpang dari pokok


masalah. Uraian perangkai dalam program feature itu, fungsinya
bukan hanya sekedar merangkaikan, melainkan menyatukan
keseluruhan isi program sehingga menjadi satu program bulat,
terpadu, lengkap dan mendalam.

386 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Penggalan-penggalan dalam program feature ini dapat berupa


rekaman dokumentasi, pandangan dan pendapat dari berbagai
pihak, laporan pandangan mata, laporan survei dan sebagainya
yang kesemuanya disajikan untuk mendukung dan memperkuat
informasi tentang masalah pokok yang ingin disampaikan kepada
pendengar.

Uraian perangkai yang panjangnya 20 menit, waktu yang dialokasikan


untuk keseluruhan uraian perangkain masih diperlukan musik dan
sound effect. Musik yang dipilih dengan tepat dapat menghidupkan
suasana, menciptakan ungkapan rasa sedih, gembira, khidmat dan
sebagainya.

Sound effect dalam program feature juga harus dipilih yang sesuai
benar dengan kebutuhannya. Kalau memang tidak diperlukan jangan
dipaksakan adanya sound effect. Pemilihan sound effect yang tepat
dapat memberikan gambaran situasi yang nyata sebab sound effect
dapat memberikan gambaran tempat, keadaan lingkungan, waktu,
peralatan yang dipakai, dan sebagainya.

Ada bentuk lain yang mirip dengan program yang berbentuk feature,
yaitu majalah udara. Persamaan majalah udara dengan feature ialah
bahwa keduanya disajikan dalam berbagai variasi bentuk program.
Tetapi kedua program tersebut memang tidak sama, sebab majalah
udara ini biasanya menyampaikan berbagai masalah dalam satu
program.

Contoh – contoh Naskah

Bahasa Tulis
Penularan HIV / AIDS bisa terjadi karena aktivitas seksual yang tidak
aman. Upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin, dengan
beberapa cara, pertama tidak melakukan aktivitas seksual, kedua, setia
kepada pasangan saja dan ketiga melakukan hubungan seksual dengan
menggunakan kondom.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


387
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Bahasa Audio
Pak Tony : Pak Bowo, tadi Bapak mengatakan penularan HIV /
AIDS dapat terjadi karena aktivitas seksual yang tidak
aman.

Pak Bowo : Pak Tony, Bapak tentunya sudah tahu bahwa HIV /
AIDS dapat menular melalui hubungan seks.

Pak Tony : Ya Pak, karena virus HIV/AIDS ada di dalam sperma


dan cairan vagina.

Pak Bowo : Bagus, jadi kalau melakukan hubungan seks yang


tidak aman artinya tidak menggunakan kondom dapat
tertulah HIV / AIDS bila pasangannya mengidap HIV /
AIDS.

Pak Tony : Kalau begitu bagaimana cara mencegahnya?

Pak Bowo : Ya, harus dicegah sedini mungkin, dengan beberapa


cara. Pertama tidak melakukan hubungan sexual
sebelum menikah. Kedua, saling setia kepada
pasangannya, ketiga bila melakukan hubungan seks
yang beresiko selalu menggunakan kondom.

Pak Tony : Terima kasih Pak Bowo, sekarang saya menjadi


mengerti.

388 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

SPOT RADIO AIDS


PELAKU/JENIS KALIMAT / BUNYI YANG DIREKAM
MUSIK DAN FX
1. MUSIK MUSIK PENGENAL : IN – UP – DOWN UNDER

2. PENYIAR Saudara-saudara, selamat jumpa kembali dalam


siaran radio Mustang peduli AIDS untuk Anda
1 Hari ini kami hadir membawakan program
penanggulangan HIV/AIDS
2 Selamat mengikuti

3. MUSIK MUSIK PENGENAL : UP – DOWN – OUT

4. NARATOR Kawula muda di mana pun Anda berada, sebentar lagi


Anda akan mendengarkan pendapat dari kawan
kawula muda di Jakarta tentang HIV/AIDS

Apa itu HIV/AIDS, jawaban atas pertanyaan tersebut


akan Anda temukan bila Anda mengikuti adegan
berikut ini

5. MUSIK IN – UP – DOWN – OUT


6. ARYO Selamat siang Andi, ngomong-ngomong apa yang
Anda ketahui tentang AIDS?
7. FX SUARA HALILINTAR
8. FX AIDS (JELAS DAN KAGET)
OFF MIKE : Idiih
Itukan penyakit kutukan yang tidak dapat
disembuhkan. Orang yang terkena AIDS harus
dikucilkan supaya tidak dapat menularkan kepada
orang lain. (Langkah menjauh).
9. ARYO Kawula muda di mana pun berada, AIDS bukan
penyakit kutukan. AIDS adalah kumpulan gejala
penyakit yang didapat karena penurunan sistem
kekebalan tubuh akibat virus yang disebut HIV.
Penderita tidak perlu dikucilkan.
1 FX Jinggle drops In
10.
0.
1 Dan seterusnya
11.
1.

5. Media Audio Visual


a. Karakteristik Audio Visual
Melalui tayangan televisi kita dapat melihat kejadian-kejadian dari jauh. Melalui
video recording memungkinkan kita melihat kejadian yang sudah lalu secara
berulang-ulang, melalui teknik “slowmotion” kita dapat mengidentifikasi
gerakan-gerakan yang cepat, dan melalui teknik “time lapse” kita dapat
mengamati proses perubahan ujud suatu benda. Kelebihan inilah yang
mendorong orang untuk memanfaatkan televisi baik sebagai media informasi
maupun sebagai media pembelajaran.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


389
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Media televisi pada dasarnya adalah perangkat elektronik yang memanfaatkan


kreatifitas manusia untuk menggabungkan unsur gambar dan suara dalam
menyampaikan pesan, menjadikan media televisi sebagai sarana yang tepat untuk
digunakan dalam dunia pendidikan dan hiburan. Persoalan yang akan timbul
adalah bagaimana cara mengolah atau mengembangkan gambar dan suara agar
menjadi gabungan yang serasi sehingga pesan menjadi efektif.

Berbeda dengan penonton film, penonton televisi mempunyai karakteristik yang


unik karena masing-masing mempunyai kebutuhan yang berbeda satu sama lain.
Selain itu penonton televisi tersebar dimana-mana, walaupun waktu menontonnya
bersamaan, tetapi mereka tidak dapat saling berkomunikasi satu sama lainnya.
Penonton televisi bisa dikatakan bebas, artinya ia menonton televisi bukan karena
paksaan, tetapi karena tertarik. Mungkin karena program yang ditayangkan sesuai
dengan kebutuhannya. Mungkin karena tidak ada hiburan lainnya. Sebagai seorang
(calon) penulis program televisi, harus menyadari sepenuhnya keanekaragaman
jenis sifat penonton.

Karena tidak mungkin kita membuat sebuah program yang sesuai kebutuhan
khalayak. Untuk mengatasi keanekaragaman sifat penonton tersebut, maka
sebaiknya tentukanlah hanya satu kelompok sasaran yang memiliki sifat, karakter,
dan latar belakang yang sama.

Bila telah memiliki sasaran yang jelas, usahakanlah meraih perhatian penonton
semaksimal mungkin melalui setiap gambar yang terlihat dan setiap suara yang
terdengar pada program itu nantinya.

Tiap gambar, tiap kata dan tiap bunyi harus ada artinya serta harus dapat menarik
perhatian penonton.

Dalam mengembangkan program televisi baik penulis naskah, maupun pelaksana


produksi, tidak cukup hanya mengetahui ide yang bagus dan bagaimana cara
mengevaluasinya. Jika ingin menjadi seorang penulis, sebaiknya mengetahui
kelebihan dan kelerbatasan teknik, yang dimiliki pesawat televisi, agar naskah
yang ditulis dapat divisualisasikan dengan baik.

1) Televisi
Media televisi untuk tujuan pembelajaran?.
• Media televisi mampu menghadirkan berbagai peristiwa alam ke dalam kelas.
• Media televisi mampu mengatulisasikan pesan.
• Media televisi mampu menarik perhatian siswa dan mendorong terciptanya
diskusi yang mendalam.

390 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

• Media televisi mampu mendorong perubahan sikap yang positip

Adapun karakterik televisi tersebut adalah:


a) Fine Detail
Media televisi kurang mampu menampilkan detail dengan sempurna.
Karena itu jangan mengembangkan program televisi yang menuntut
pengambilan obyek secara detail. Hal ini perlu disadari oleh penulis saat
menulis naskah, karena hasil suatu program televisi ditentukan oleh
naskah yang ada.

b) Area Lost
Gambar yang terlihat pada layar adalah kira-kira 80% dari gambar yang
diambil kamera, karena kurang lebih 20% dari area (daerah yang terlihat
kamera hilang oleh proses elektronik televisi)


Gambar

Area (daerah) yang hilang ini harus dipertimbangkan sewaktu


pengambilan gambar oleh juru kamera atau pengarah acara, juga harus
dimaklumi oleh penulis naskah

c) Size Information

Cara membandingkan obyek yang belum dikenal

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


391
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Media televisi tidak bisa menampilkan gambar suatu obyek dengan ukuran
yang sebenarnya. Jadi jika hendak memperlihatkan sesuatu (khususnya
yang belum dikenal) selalulah perlihatkan obyek pembandingnya dengan
obyek lainnya (obyek yang dikenal). Tangan sebagai obyek pembanding
dengan obyek yang dibandingkan.

d) Third Dimention
Televisi mempunyai layar dua dimensi. Kesan dua dimensi tersebut
harus diatasi dengan cara pengambilan gambar, penyusunan properties,
pengaturan tata cahaya yang digunakan. Dengan demikian kesan yang
terlihat tiga doimensi.

e) Distruction
Karena sebab-sebab elektronik, gambar dilayar televisi kadang-kandang
rusak bentuknya. Misalnya lingkaran yang seharusnya 360º menjadi
bentuk elipes. Sebagai penulis naskah harus hati-hati menulis konsep
tentang bentuk yang akan disajikan.

f) Opposition
Jika pengambilan gambar tidak teliti, penonton bisa ragu dalam
menafsirkan gambar yang dilihatnya, untuk naskah yang dikembangkan
harus mencantumkan dengan jelas apa sebenarnya yang diperlihatkan
kepada penonton.

g) Tints
Warna pada televisi dapat berubah-ubah, sehingga sulit untuk
menentukan warna aslinya. Kadang-kadang hal ini dapat mengarahkan
penonton kepada konsepsi warna yang salah. Jika televisi anda hitam
putih maka harus lebih hati-hati lagi. Jadi bila hendak menampilkan warna
perlu diperhatikan cara-cara mengatasi kemungkinan penyimpangan
informasi. Misalnya: akan memperlihatkan perbedaan asam dengan

392 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

basa menggunakan kertas lakmus, warna yang timbul adalah merah


biru. Akan tetapi pada televisi hitam putih warna tersebut tidak terlihat
karena intensitasnya sama. Jadi untuk mengatasi hal itu perlu dibantu
dengan audio atau dengan tulisan.

h) Setting
Dalam naskah televisi harus jelas tergambar dimana suatu obyek
berada. Tanpa menampakan setting penonton bisa bingung menerka-
nerka. Suatu hal yang perlu diingat untuk membangun suatu adegan
yang utuh harus ada tiga unsur yang tidak bisa dilupakan yaitu: setting,
pelaku dan aktivitas.

Untuk mengingatkan kriteria diatas dapat digunakan jembatan keledai


FASTDOTS dibawah ini:
F : fine detail
A : arealost
S : size information
T : third dimention
D : distruction
O : oposition
T : tints
S : setting

i) Format layar televisi


Layar televisi memiliki perbandingan 3:4. Jadi dalam menulis naskah
hendaknya memikirkan visualisasi yang bagaimana sebaiknya harus
ditampilkan dengan informasi tersebut.

j) Layar televisi bukan pentas drama


Berbeda dengan mempergelarkan acara dipentas, suasana yang
diberikan/digambarkan dilayar televisi harus mencerminkan suasana
yang sewajarnya. Ini berarti naskah yang dikembangkan harus
membantu kearah itu.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


393
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

k) Bahasa televisi
Media televisi adalah media yang menonjolkan aspek visual yang
dominan. Oleh karena itu naskah yang dikembangkan hendaklah
menjelaskan visualisasi kejadian sejelas mungkin. Pola berpikir ini harus
dijadikan prinsip dalam penulisan naskah televisi.

Apabila harus menghadirkan narasi, perlu diperhitungkan agar


narasi tersebut benar-benar mendukung visualisasi yang ada, bukan
sebaliknya. Misalnya akan mevisualkan sebuah mangga maka secara
fisik akan terlihat bentuknya, besarnya, warnanya, mungkin dengan
ciri-ciri lainnya. Akan tetapi dari tayangan itu tidak diketahui bagaimana
rasanya. Untuk kekurangan itulah perlu dimasukan unsur narasi dengan
tujuan lebih memperjelas atau melengkapi materi yang akan disajikan.

b. Prinsip-prinsip penulisan naskah video/televisi


Pembuatan karya televisi selalu didahului oleh kegiatan berupa penulisan
naskah. Menulis karya televisi tidak sama dengan cerita biasa karena naskah
televisi merupakan perpaduan antara pemaparan teknis (bagaimana adegan
disajikan) dengan pemaparan imaginatif (bagaimana cerita disusun dalam
khayalan penulis).

Penyusunan naskah video/tv tidak sama prosesnya dengan penulisan buku


atau novel karena itu penulis naskah video/tv dituntut bisa berimajinasi
secara kreatif dengan menggunakan pemilihan visual yang didukung oleh
kemampuan visualisasi dari media televisi sebagai media yang dipilih.

1) Persiapan penulisan naskah video/televisi


Pembuatan program televisi atau video selalu dimulai dengan
penetapan kebutuhan atau masalah. Langkah yang pertama dilakukan
oleh seorang penulis adalah menanyakan apa-apa yang diinginkan oleh
pihak pemesan. Dengan kata lain yang mengolah kehendak atau ide dari
pemesan kedalam bentuk sebagai yang dimaksudkan adalah penulis
naskah. Apabila langkah tersebut sudah dilakukan kemudian penulis
naskah memikirkan faktor-faktor seperti: lama program, pembiayaan,
batas waktu penyelesai, dan hal-hal teknis lainnya.

Secara keseluruhan dapat dihimpun beberapa pertanyaan sebagai


berikut, seperti:
- Siapa sasaran program yang akan dibuat?
- Pesan apa yang akan ditampilkan?
- Bagaimana menyajikan pesan? Pesan tersebut dalam bentuk visual?

394 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Itulah permulaan mata rantai komunikasi yang harus dimengerti secara


jelas sebelum langkah berikutnya dilaksanakan

2) Penelitian
Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Penelitian adalah
pengumpulan informasi yang diperlukan guna menunjang keabsahan
atau keakuratan naskah yang akan ditulis. Kegiatan penelitian
mempunyai empat langkah utama yaitu:
• Mencari sumber informasi yang paling handal.
• Mencari informasi yang berguna
• Memilih informasi yang paling relevan yang dapat digunakan untuk
menulis naskah.
• Mengecek bahwa informasi itu benar dan authentic

Penilitian ini dapat dilakukan di perpustakaan, ke lokasi yang dapat


memberikan informasi yang lengkap dan akurat, atau mengadakan
wawancara dengan narasumber yang dapat memberikan informasi
yang diperlukan. Kecuali hal tersebut, penulis naskah dapat pula
melengkapi sumber informasinya dari berbagai buku dan surat kabar
atau majalah agar apa yang dituilsnya nanti selalu up todate dan
mengikuti perkembangan yang ada.

3) Konsep
Konsep yang tertuang didalam pikiran penulis naskah memegang
peran yang sangat penting di dalam penuangan isi pesan dalam bentuk
program yang akan dikembangkan.

Oleh sebab itu sebelum menulis sinopsis dan treatment serta skenario,
hendaknya seorang penulis naskah video harus memahami dahulu
beberapa patokan berikut ini:
a) Struktur program: yaitu semua pikiran yang disusun sedemikian rupa
sehingga konsep mempunyai arti, karena disusun secara teratur dan
mudah diikuti penalarannya.
b) Kerangka program: apapun program yang akan disajikan (baik itu
merupakan program dokumenter, intruksional, ataupun drama) selalu
mempunyai alur cerita, selalu mengandung bagian pendahuluan, isi
serta bagian akhir.
c) Style : penampilan atau gaya penyajian program sangat bergantung
pada gaya dari penulis naskah. Biasanya suatu program seringkali
diwarnai oleh gaya si penulis naskah di dalam menuangkan
pikirannya.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


395
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

d) Karakteristik media televisi: Televisi adalah media audio visual yang


menggunakan kata-kata atau gambar-gambar untuk menyampaikan
pesannya.
e) Memanfaatkan kemampuan media televisi : hendaknya dikenal betul
di dalam “bahasa” televisi serta kemampuannya dalam menampilkan
visual yang disajikan, sehingga dapat ditampilkan sesuai keinginan
penulis.

Pemikiran penulis naskah tentang kapan gambar itu ditampilkan sebagai


pengganti kata-kata atau sebaliknya atau kapan kata-kata muncul
bersama-sama dengan gambar merupakan faktor yang penting. Kata-
kata hendaknya singkat, jelas dan mudah dimengerti. Sedangkan gambar
berfungsi menggantikan kata-kata yang tidak dapat diucapkan. Dengan
memahami hal-hal tersebut diatas, maka penulis naskah video akan
dapat menuangkan pikirannya secara berhasil guna dalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai, pada waktu program tersebut masih dalam
keadaan dirancang. Langkah selanjutnya adalah menulis synopsis dan
treatment.

c. Istilah dalam naskah video/televisi


Menyusun sebuah program video dapat dikatakan tidak berbeda dengan
menyusun sebuah buku. Seorang penulis buku membangun ceritanya dari
kumpulan kata-kata menjadi kalimat. Kalimat dihimpun menjadi bab. Kemudian
bab disusun menjadi satu kesatuan yang menghasilkan suatu cerita.

Demikian pula halnya dengan program televisi. Kita melihat sebuah program
televisi sebenarnya kita melihat suatu kesatuan gambar-gambar yang
menceritakan sesuatu kepada kita. Bila dalam buku kita menemukan kata,
kalimat, bab, cerita, maka pada program televisi kita menemukan shot, scene,
segment, dan totalitas yaitu sebuah cerita yang utuh.

Untuk dapat menulis naskah program vodeo/tv dengan baik, diperlukan


pengetahuan tentang istilah-istilah buku yang dipakai sebagai bahasa teknis
produksi video/tv.

Berikut ini merupakan tata peristilahan (terminologi) produksi video/tv yang


umum dipakai sehingga dapat digunakan sebagai naskah program video/tv
1) Shot
Shot adalah suatu peristiwa yang direkam oleh kamera tanpa interupsi,
dimulai dari saat tombol kamera dilepas kembali
Panjang satu shot tergantung pada lamanya tombol kamera ditekan.

396 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

2) Scene
Scene terbentuk dari berbagai shot yang menimbulkan satu pengertian
yang utuh. Pengertian yang ditimbulkan oleh sebuah scene bisan
sempit, bisa luas dan biasanya tergantung dari banyaknya shot dalam
scene tersebut.

Scene ini merupakan bagian terkecil dalam sebuah cerita/ suatu fil yang
lengkap. Karena sifatnya harus utuh dan mengansuatu pengertian,
maka suatu scene harus terdiri dari awal, pengembangan dan akhir.
Selain itu sati scene dapat berlangsung pada lebih dari satu lokasi.

3) Sekwens
Sekwens dibangun dari beberapa scene secara logis dan memiliki
arti sesuai dengan tuntutan cerita. Seperti pada scene, sekwns juga
terdiri dari awal, pengembangan dan akhir. Kalau pada scene arti
suatu cerita dibangun dari shot, maka sekwens dibangun dari scene.
Oleh karena itu ada yang membedakan kedua cerita tersebut dalam
bentuk premis, yang antara lain dikatakan cerita yang dibangun dari
shot dan menghasilkan scene disbut “premis minor”, sedangkan cerita
yang dibangun dari scene dan menghasilkan sekwens disebut “premis
mayor” (perhatikan gambar dibawah ini).

4) Cut
Apabila anda melakukan perpindahan ke gambar yang lain tanpa
instruksi berarti anda melakukan cut. Cut dalam rangkaian shot
akan menghasilkan suatu kesan dinamis dan cepat. Secara teknis
perpindahan teknik cut to cut dapat digambarkan sebagai berikut:

5) Dissolve
Dissolve biasanya dipergunakan untuk menyatakan suatu perbedaan
waktu. Untuk itu anda harus berhati-hati sekali agar tidak terlalu sering
menggunakannya. Dissolve dalam rangkaian shot akan memberikan
kesan lambat, oleh karena itu dissolve sering digunakan untuk
menjembatani suatu adegan atau dari satu scene ke scene lain atau
dari satu sekwens yang lain. Secara teknis perpindahan gambar dengan
menggunakan teknis dessolve dapat digambarkan sebagai berikut:

6) Fade in – Fade out


Fade in biasanya digunakan pada awal shot atau mengawali sebuah
program. Sedangkan fade out mengakhiri sebuah shot atau adegan.
Perbedaannya dengan dissolve adalah perpindahan dari fade out ke

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


397
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

fade in berikutnya memiliki interval lebih panjang dan terlihat seperti


kosong (blank).

Secara teknis fade in dan fade out ini dapat digunakan sebagai berikut:

Gambar
Ukuran shot:
- One shot : pengambilan gambar oleh kamera hanya
menampilkan satu obyek saja. Dapat juga ditulis
1-S.
- Two shot : biasanya ditulis 2-S yang diambil merupakan 2
benda atau manusia.
- Three shot : pengambilan 3 orang atau benda oleh sebuah
kamera
- Group shot : pengambilan gambar secara berkelompok baik
benda atau manusia.

Secara keseluruhan shot-shot yang sering dipergunakan adalah (disusun


berdasarkan urutan ukuran)
- Extrim close up : ECU
- Big close up : BCU
- Medium close up : MCU
- Medium shot : MS
- Medium long shot : MLS
- Long shot : LS
- Very long shot : VLS

398 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Close Up (CU)
Bila menginginkan sebuah shot yang memperlihatkan wajah
seseorang dalam ukuran penuh, maka anda harus dapat
menggunakan close up (CU). Namun, memerlukan
ketenangan untuk menghindarkan CU untuk menghindarkan
kesan gerak yang berlebihan pada layar televisi.

Medium close up (MCU)


Ada kalanya anda menginginkan suatu tayangan yang
memperlihatkan seseorang dengan ukuran sebatas dada.

Untuk pengambilan yang demikian anda dapat melakukan


dengan MCU.

Medium shot (MS)


Apabila anda mempunyai seorang aktor, kemudian anda
menginginkan kameramen membuat sebuah shot dari batas
pinggang ke atas, maka anda akan minta mid shot atau
medium shot kepada kameramen. Cara ini biasanya banyak
digunakan untuk pre-wedd karena umumnya foto pre-wedd
menggunakan bahasa tubuh objek.

Medium long shot (MLS)


Pada era permulaan film-film produksi Hollywood, kebanyakan
shot-shot dibangun dengan ukuran diatas lutut, atau sedikit
dibawah lutut. Bila ini yang anda inginkan, mintalah pada
kameramen anda melakukan MLS.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


399
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Long shot (LS)


Penampakan seseorang secara keseluruhan mulai dari kepala
hingga kaki dapat anda lakukan teknik LS.

Big Close Up (BCU)

Extrim Close UP (ECU)

Very Long Shot (VLS)

400 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Extrim long shot

d. Menulis sinopsis dan treatment


Kemampuan bercerita dengan runtut dan jelas sangat diperlukan dalam
pembuatan program audio visual yang akan ditayangkan, seharusnya
direncanakan sejak awal pada waktu penulis naskah memulai pekerjaannya.
Sebelum menulis tretment, penulis naskah membuat sinopsis terlebih dahulu.

Sinopsis adalah uraian ringkas mengenai isi program. Sinopsis ini kemudian
dikembangkan menjadi bentuk yang lebih lengkap dan terinci, disusun menurut
sekwen yang berurutan. Bentuk ini merupakan treatment dari program. Jadi
treatment adalah bentuk (kerangka) dari program sebagai apa yang yang
akan nampak pada layar nantinya.

Membuat treatment adalah langkah penting dalam menterjemahkan konsep


menjadi sebuah naskah. Pada langkah ini penulis naskah menuangkan segala
kreatifitasnya untuk membuat bentuk program dari hal yang bersifat abstrak
yang masih ada diangan-angan penulis menjadi konkrit sebagai apa yang
akan nampak dilayar nanti.

Pada langkah ini pula sumber serta pihak-pihak yang berhubungan dengan
naskah tersebut seperti sutradara, juru kamera dll. Treatment ini juga
digunakan untuk mendiskusikan biaya yang diperlukan, serta mendapatkan
approval atau persetujuan dari pihak pemesan.

Setelah treatment disepakati, maka selanjutnya adalah menulis naskahnya.


Naskah barulah merupakan langkah awal dari kegiatan produksi. Naskah itu
sendiri belum berkomunikasi secara langsung dengan sasarannya. Naskah
baru menjadi program setelah naskah itu diproduksi. Setelah menjadi
program barulah naskah dapat berkomunikasi dengan sasaran sesuai yang
direncanakan.

Mungkin di dalam produksi nantinya akan ada perbaikan disana-sini, berupa


pengurangan atau penambahan. Namun pada prinsipnya penambahan atau
pengurangan tersebut tidak merombak tema ataupun konsepnya.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


401
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Contoh sinopsis

PSA Kemenkes Radio Spot 60” -Versi : DBD -Judul : PNS Seminggu Sekali
Sfx : Suasana jalanan. Suara lonceng gardu siskamling & teriakan2 warga A
garang, siap nyerang.
Ketua A : Hmmmmm…
Anak Buah A : Berantas sampe tuntas, Pak!
Sfx : Suasna jalanan. Derum motor & teriakan2 warga B
garang, siap nyerang.
Anak Buah B : Buktiin kita mampu ngatasinnya, Bang!
Ketua B : Yeaaahh!
Warga A : Serreaaaaaang!!!
Warga B : Serreaaaaaang!!!
Anak Buah A : Tunjukin semangat kitaaa!
Ketua A : Jangan ada korban lagi!
Ketua B : Buktikan kita peduli!

Warga A & B : Serreaaaaaaaaaaang!!!


Anak Kecil : Gawaat, perang antar kampung….

Pak RT : Stop-stop-stooop!!! Aduh Ada apa ini?? Sesama warga


koq saling seraaang?!!!
Ketua A : Serang sarang nyamuk, Pak RT….
Pak RT : Oooo, serang sarang nyamuk, toh?? baguuus….
Ketua B : Cegah Demam Berdarah sekarang juga!
Ketua A : Pemberantasan Sarang Nyamuk…
Ketua B : …seminggu sekali!
Semua : Kompak dan serentak!
Semua : Sekarang jugaaa!

Pak RT : Pemberantasan Sarang Nyamuk memang harus dijadikan


gerakan serentak, agar Demam Berdarah bisa kita atasi!
Ibu2 : Setuju! Jangan ada korban lagi!

Ketua A & B : PSN serentak…


Semua : … Demam Berdarah tamat!

MVO : Pesan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

402 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

e. Peranan naskah dalam produksi


Naskah atau dikenal pula dengan istilah umumnya skenario merupakan
gambaran tertulis dari sebuah program video yang diproduksi. Ia merupakan
petunjuk teknis untuk memindahkan sebuah cerita atau gagasan dalam
bentuk visual sebagai yang akan ditayangkan di layar televisi nantinya.

Skenario televisi atau video bukanlah merupakan karya sastra sebagaimana


sudah disinggung melainkan petunjuk praktis yang memuat data-data teknis
bagaimana sebuah program di produksi secara visual.

Sebuah naskah sangat penting artinya dalam sebuah program. Ia merupakan


sebuah pedoman bagi semua orang yang terlibat sebuah produksi seperti:
staf manajemen, kerabat produksi, pameran, juru suara, juru lampu, juru set
dan petugas lainnya. Ia merupakan pegangan sutradara untuk membuat
visualisasi dari program yang diproduksi. Sutradara adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap penuangan apa yang ditulis menjadi bentuk
visual, sehingga program dapat dinikmati orang banyak.

Bagi staf manajemen seperti unit manager dan pimpinan produksi, naskah
merupakan pedoman dalam menjabarkan kebutuhan pembiayaan yang
diperlukan pada waktu program tersebut diproduksi. Bagi sutradara dan
kerabat kerja naskah merupakan pedoman didalam proses visualisasinya:
penataan kamera, penataan cahaya, penataan artistik, penataan suara,
penataan sound effect dan penyuntingan gambar pada langkah purna
produksi.

Disamping itu naskah juga merupakan uraian cerita yang terinci, singkat,
padat dan tidak ber-tele-tele. Hal-hal yang dapat divisualisasikan tidak perlu
dibuat dialog atau narasinya, sehingga duplikasi informasi dapat dihindarkan.

f. Format Penulisan naskah Video/ Televisi


Sebuah program televisi dikatakan menarik bila penonton merasa apa
yang disaksikan dapat memuaskan kebutuhannya (menghibur, menambah
informasi, memberi kejelasan, memancing emosi, dll). Namun adakalanya
ia segera mematikan pesawat televisinya tatkala suatu pogram baru saja
ditayangkan (tayangan ulang). Penonton dalam hal ini tidak dapat disalahnya
mengapa ia mematikan televisinya. Namun yang pasti program yang
ditayangkan tidak menarik baginya.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


403
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Banyak faktor yang harus dikaji bila hal ini sampai terjadi dan mungkin salah
satunya adalah “ketidak sesuain format program dengan materi sajian” Setiap
format program pada dasarnya memiliki spesifikasi tersendiri terhadap materi
jenis sajian.

Berikut format program pada dasarnya memiliki spesifikasi tersendiri terhadap


jenis materi yang ditayangkannya. Ini berarti di dalam pemilihan format program
perlu disesuaikan dengan jenis materi / informasi yang akan ditayangkan.
Berikut ini ada beberapa format program televisi yang perlu dipertimbangkan
penggunaannya dalam program televisi instuksional.

1) Format talk (ceramah)


Ciri format ini ini adalah menggunakan seorang penyaji dalam
membawakan materi yang akan ditayangkan. Penyaji ini biasanya tampil
pada layar televisi mungkin pada awal program, mungkin pada wal dan
akhir program saja, mungkin pada awal pertemgahan dan akhir, dan
mungkin pada sepanjang program, maka program ini akan divariasikan
dengan penampilan unsur-unsur penunjang program antara lain:
a) Penyaji dibantu caption atau visualisasi lain yang mendukung/
menunjang materi yang sedang disampaikannya.
b) penyaji dibantu dengan peragaan, misalnya mendmonstrasikan
suatu penemuan atau peralatan.
c) Penyaji dengan obyeknya, misalnya pramuwisata dengan obyek
pariwisata, pawang ular dengan ularnya, pembalab dengan sepeda
motornya, penembak dengan senapannya. Atau dengan kata lain
butir ketiga ini lebih dekat dengan profesi dengan si penyaji.

Format talk ini mungkin salah satu bentuk program televisi yang
paling sederhana. Oleh karena itu penggunaannya pun biasanya
untuk menyampaikan materi/ informasi yang sifatnya searah seperti
pemberitahuan dan pidato.

2) Format diskusi
Format ini lebih bervariasi dibandingkan dengan format sebelumnya.
Pada format ini penyaji akan lebih dinamis, karena selain yang tampil
lebih dari seorang, juga karakteristik masing-masing penyaji (dalam
hal ini peserta diskusi) relatif sama. Sedangkan bagaimana lazimnya
kegiatan diskusi, tujuannya adalah memecahkan masalah tersebut dapat
dibangun pendapat pro dan kontra atau klarifikasi atau menjernihkan
suatu hal.

404 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

Suatu hal yang menarik dari format ini adalah pokok bahasan yang
ditayangkan sesuai dengan kebutuhan penonton (masyarakat),
penonton merasa turut berdialog dengan masing-masing penyaji. Oleh
karena itu diskusi didalam memilih materi untuk format program diskusi
disesuaikan dengan masalah-masalah yang lagi hangat di masyarakat.

3) Format wawancara
Wawancara televisi lebih menarik daripada wawancara radio dan
tentunya tidak dapat disamakan dengan wawancara di surat kabar.

Pada wawancara televisi dapat dilihat dengan jelas orang sedang


diwawancarai, bagaimana ia berpikir sejenak untuk mencari jawaban
dari sebuah pertanyaan, juga dapat dilihat bagaimana reksi atau
ekspresinya bila pertanyaan yang diberikan memojokkan orang yang
diwawancarai, ataupun senyum yang tiba-tiba tersimpul dari bibirnya.

Wawancara yang dipersiapkan dengan matang dan diarahkan dengan


baik, akan menghasilkan suatu tontonan yang sangat menarik. Akan
tetapi sering kali tidak mendapatkan hasil yang baik disebabkan tidak
mampu mengelola wawancara, sehingga terdapat kekurangan disana-
sini.

Agar wawancara dapat berlangsung dengan baik ada beberapa hal


yang harus diperhatikan yaitu:
a) Bahan wawancara yang baik
b) Wawancara dimulai dengan penyelidikan yang baik
c) Wawancara dilakukan dengan suatu percakapan yang baik
d) Wawancara perlu pengarahan yang baik.

4) Format Feature
Format ini biasanya digunakan bila materi programnya suatu topik yang
mendalam dan penting. Penyajiannya dengan format ini lebih menarik,
karena selain menyampaikan materi juga mempunyai unsur hiburan.
Materi yang disajikan biasanya hanya satu topik yang disoroti dari
berbagai segi.

PROGRAM : Info Kesehatan


KAMERAMEN : Satrio
TOPIC : Wabah Demam Berdarah
EDITOR : Sugiyono
JUDUL : Si Kecil Mematikan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


405
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

PRODUCTION : 20 Mei 2013


DURASI : 5 menit
LOKASI : Cisarua Jawa Barat
REPORTER :
ON AIR : 22 Mei 2012

CONTOH

NO VIDEO AUDIO DURATI REMA


ON RKS
OPENING BUMPER SOUND FX
1 30”
PROGRAM
MONTAGE : narration :
a. Warga bantar kali musim hujan telah tiba / masyarakat
b. Kebersihan harus lebih meningkatkan
lingkungan kewaspadaan// terutama waspada
c. Banjir di lingkungan terhadap datangnya wabah demam
d. Warga di rawat RS berdarah// penyebab penyakit ini
e. Selokan adalah virus dengue famili
f. Virus Dengue flaviviridae // hidup virus ini pada
(youtube) dua mekanisme yakni virus pada
g. Nyamuk Aedes nyamuk dan virus dari nyamuk ke
2 Aegypti manusia // virus ini dibawa oleh
nyamuk aedes aegypti yang
menghisap darah pada pagi sampai
sore terutama jam 08.00-12.00 dan
jam 15.00-17.00//

testimoni gejala dbd :


S/I dr. Amar Nugraha dr. amar nugraha
GRAFIS + VT:
(gejala yang timbul bila terjangkit
penyakit ini yaitu panas tinggi
mendadak 2 – 7 hari / bintik merah
pada kulit/ruam/ perdarahan,
terutama hidung / mimisan/
muntah darah, bab berdarah/
nyeri pada ulu hati (perdarahan
lambung)/ perdarahan di seluruh
tubuh bisa tampak atau tidak /
syok : gelisah, ujung tangan dan
kaki berkeringat// )

3M penyebaran penyakit ini dapat


– MENGURAS dicegah dengan mencegah jentik
– MENUTUP nyamuk agar tidak menjadi
– MENGUBUR nyamuk dewasa yakni dengan
cara 3 m/ menguras tempat
penampungan air secara berkala /
menutup rapat-rapat tempat
penampungan air dan mengubur
atau menyingkirkan barang bekas

permirsa bila keluarga terindikasi


terkena demam berdarah/
pertolongan pertama yang anda
CU REPORTER dapat lakukan adalah/ beri minum
S/I ARJUNA sebanyak-banyaknya/ kompres air
dingin atau es/ beri obat penurun
panas/ segera dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit//
hidup sehat tanpa dbd//
demikian laporan kami/ arjuna dan
kameraman rudi melaporkan///
3 CLOSING BUMPER sound fx 30”
4 CREDIT TITLE sound fx 30”

406 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

5) Format Magazine
Format ini hampir sama dengan format feature. Bedanya terletak pada
topik yang dibahas. Kalau pada feature yang dibahas hanya satu topik,
maka pada magazine terdiri dari berbagai topik.

6) Format Drama
Format drama boleh dikatakan sebagai format yang dapat dikatakan
sebagai format yang punya daya tarik kuat. Sebab selain mampu
mendramatisir keadaan juga mampu memotivasi penonton pada suatu
tujuan tertentu.

Untuk program instruksional, format ini akan cocok apabila dipergunakan


untuk menyajikan materi-materi yang berupa fakta atau sejarah. Hanya
apabila kita menggunakan format ini perlu pertimbangan-pertimbangan
yang lebih matang dibandingkan dengan menggunakan format lainnya.
Misalnya, pertimbangan pemain, karena para pemain maupun unsur
yang menentukan baik atau tidaknya drama yang dihasilkan sebuah
drama hasilnya akan baik apabila pemainnya profesional dalam
bidangnya masing – masing.

Pertimbangan lainnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan


program drama relatif cukup besar dibandingkan dengan program
lainnya apabila jumlah pemainnya cukup besar. Waktu penyelesaian satu
program drama pun jauh lebih banyak dibandingkan program lainnya.
Karena setiap pemain, sebelumnya harus memerlukan latihan yang
intensif, kalau tidak pengambilan gambar di lapangan bisa berlarut–
larut penyelesaiannya. Apabila ini terjadi, maka “cost” produksi bisa
membengkak.

g. Evaluasi Program Video / Televisi


Langkah yang pertama adalah mengembangkan instrumen yang valid
kemudian melakukan standardisasi petugas pelaksana evaluasi. Kegiatan
evaluasi meliputi evaluasi tahap awal yang sering disebut dengan preview
program dan evaluasi lanjutan melalui uji coba lapangan. Evaluasi uji coba
lapangan ini ditempuh dengan cara melakukan uji coba program dengan
melibatkan peserta dalam jumlah yang terbatas tetapi mewakili karakteristik
sasaran program.

1) Evaluasi tahap awal (Preview)


Setelah program televisi / video selesai diproduksi sebelum diuji coba ke
lapangan kepada sasaran dalam jumlah terbatas terlebih dahulu program

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


407
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

tersebut perlu dievaluasi secara intern. Evaluasi tahap ini kita libatkan
sejumlah orang dimintai pendapat dan komentar untuk memberikan
saran dan penilaian tentang program- program teleivisi / video yang
akan ditayangkan. Komentar, saran, pendapat meliputi aspek program
televisi / video, materi, kurikulum, dan aspek pembelajaran.

Langkah – langkah pelaksanaan


a) Responden dikumpulkan di suatu tempat kemudian evaluator
menjelaskan kepada responden tentang maksud dan tujuan mereka
diundang.
b) Program diputar, responden diminta memperhatikan dengan
seksama bila perlu membuat catatan – catatan kecil.
c) Responden diminta untuk memberikan saran, komentar maupun
pendapat tentang program yang baru saja mereka saksikan dengan
mengisi instrumen yang telah disediakan.
d) Analisis hasil evaluasi dibuat berdasarkan masukan dari responden.
e) Penyempurnaan program oleh, tim produksi / tim kreatif berdasarkan
hasil analisis yang disampaikan oleh evaluator.
f) Selanjutnya meminta responden untuk melihat kembali hasil preview
program televisi / video yang telah diperbaiki.
g) Bila hasilnya telah dinyatakan bagus maka program siap diuji coba
di lapangan.

Tetapi apabila program masih ada lagi yang perlu diperbaiki atau
disempurnakan, maka tim kreatif masih mempunyai tugas untuk
memperbaikinya.

2) Evaluasi lanjutan (uji coba lapangan)


Evaluasi ini merupakan kegiatan lanjutan setelah program telvisi atau
video dinilai bagus atau layak untuk ditayangkan oleh tim penilai yang
melakukan preview program. Secara umum kegiatan evaluasi pada
tahap ini bertujuan untuk mengetahui:
a) Reaksi sasaran selama menyaksikan program televisi atau video.
b) Memperoleh pendapat dan saran dari sasaran terhadap program/
video yang telah mereka saksikan khususnya yang berhubungan
dengan penambahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Pengumpulan data
Dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan tim evaluator
melakukan pengumpulan data. Langkah – langkah pengumpulan data
meliputi:

408 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

1) Responden dikumpulkan kemudian evaluator menjelaskan tujuan


pengumpulan data.
2) Program video / televisi diputar kemudian responden diminta
memperhatikan dengan seksama, kalau perlu membuat catatan kecil.
3) Setelah program selesai diputar, responden diminta mendiskusikan
isi program yang baru saja mereka saksikan. Diskusi dipandu oleh
evaluator.
4) Selama responden berdiskusi, evaluator melakukan observasi aktivitas
mereka dengan menggunakan instrumen observasi.
5) Setelah kegiatan pembelajaran selesai responden diminta untuk
memberi saran, komentar maupun pendapat tentang program yang
baru mereka saksikan dengan mengisi instrumen (kuesioner yang
telah disediakan).
6) Analisis hasil evaluasi dilakukan oleh evaluator berdasarkan masukan
– masukan dari responden.
7) Selanjutnya tim kreatif mengundang responden yang terlibat dalam
kegiatan preview untum memberikan masukan - masukan terhadap
porgram televisi / video yang telah diperbaiki berdasarkan hasil analisis
evaluator.
8) Penyempurnaan program oleh tim kreatif dan tim produksi selanjutnya
dilakukan.
9) Preview tahap 2 dilakukan sampai program benar – benar dinyatakan
bagus, sehingga program siap untuk diproduksi dan disebarluaskan
secara masal. Tetapi bila program ternyata masih belum bagusmaka
tim kreatif perlu memperbaikinya.

Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif yaitu dengan
mendeskripsikan segala saran – saran, kritik, keluhan dan pendapat
tentang program televisi atau video yang mereka saksikan. Pengetahuan
dan keterampilan yang mereka peroleh atau reaksi responden setiap kali
menyaksikan tayangan program dikelompokkan sesuai aspek – aspek
yang menjadi tujuan. Analisis data bisa dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif. Hasil analisis ini dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki
dan menyempurnakan program.

3) Laporan Evaluasi
Laporan evaluasi dibuat oleh evaluator. Ruang lingkup isi laporan evaluasi
meliputi saran, kritikan, pendapat dan masukkan responden terhadap
program video / televisi. Pendapat tersebut meliputi hal – hal yang
berkaitan dengan kelemahan, yang disukai dan yang tidak disukai oleh
responden.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR


409
Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama
Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli

VIII. Referensi
1. Departemen Kesehatan RI, 1998, Pedoman eknis Teknologi Tepat Guna Bagi
Generasi Muda
2. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-
studies/2186714-pengertian-radio/#ixzz1fIjKZWLn
3. Effendy, Onong Uchjana. 1986. (a). Dinamika Komunikasi Bandung: Penerbit
Remadja Karya CV.
4. Effendy, Onong Uchjana. 1992. Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung
5. Komunikasi Massa (Dedy Mulyana), Perkembangan Teknologi Informasi : New
Media , Jurnal Umum Unpas : Terbitan Mei 2011 4
6. Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) “Users of the world, opportunities
of Social Media”. Bussines Horizons 53 (1) : 59-68.

410 KEMENTERIAN KESEHATAN RI - PUSAT PROMOSI KESEHATAN - PUSDIKLAT APARATUR

Anda mungkin juga menyukai