0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
245 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai pemberdayaan masyarakat CSS (Community Self Survey). Pemberdayaan masyarakat CSS adalah kegiatan pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat setempat dengan bimbingan tenaga kesehatan. Tujuannya adalah mengidentifikasi masalah dan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkahnya meliputi persiapan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai pemberdayaan masyarakat CSS (Community Self Survey). Pemberdayaan masyarakat CSS adalah kegiatan pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat setempat dengan bimbingan tenaga kesehatan. Tujuannya adalah mengidentifikasi masalah dan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkahnya meliputi persiapan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai pemberdayaan masyarakat CSS (Community Self Survey). Pemberdayaan masyarakat CSS adalah kegiatan pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat setempat dengan bimbingan tenaga kesehatan. Tujuannya adalah mengidentifikasi masalah dan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkahnya meliputi persiapan, pelaksanaan,
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yangberarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. Pengertian “proses” menunjukan pada serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan secara kronologis sitematis yang mencerminkan pertahapan upaya mengubah masyarakat yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan. Proses akan merujuk pada suatu tindakan nyata yang dilakukan secara bertahap untuk mengubah kondisi masyarakat yang lemah, baik knowledge, attitude, maupun practice (KAP) menuju pada penguasaan pengetahuan, sikap-perilaku sadar dan kecakapan- keterampilan yang baik. Makna “memperoleh” daya/ kekuatan/ kemampuan menunjuk pada sumber inisiatif dalam rangka mendapatkan atau meningkatkan daya, kekuatan atau kemampuan sehingga memiliki keberdayaan. Kata “memperoleh” mengindikasikan bahwa yang menjadi sumber inisiatif untuk berdaya berasal dari masyarakat itu sendiri. Dengan demikian masyarakat yang mencari, mengusahakan, melakukan, menciptakan situasi atau meminta pada pihak lainuntuk memberikan daya/kekuatan/kemampuan. Iklim seperti ini hanya akan tercipta jika masyarakat tersebut menyadari ketidakmampuan/ ketidakberdayaan/tidak adanya kekuatan, dan sekaligus disertai dengan kesadaran akan perlunya memperoleh daya/ kemampuan/kekuatan. Makna kata “pemberian” menunjukkan bahwa sumber inisiatif bukandari masyarakat. Insisatif untuk mengalihkan daya/kemampuan/ kekuatan, adalah pihak-pihak lain yang memiliki kekuatan dan kemampuan, misalnya pemerintah atau agen-agen lainnya. Senada dengan pengertian ini Prijono & Pranarka (2012) menyatakan bahwa: pemberdayaan mengandung dua arti. Pengertian yang pertama adalah to give power or authority, pengertian kedua to give ability to orenable. Pemaknaan pengertian pertama meliputi memberikan kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas kepada pihak yang kurang/belum berdaya. Di sisi lain pemaknaan pengertian kedua adalah memberikan kemampuan atau keberdayaan serta memberikan peluang kepada pihak lain untuk melakukan sesuatu. Pemberdayaan memiliki makna membangkitkan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka (Suparjan dan Hempri, 2013). Konsep utama yang terkandung dalam pemberdayaan adalah bagaimana memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk menentukan sendiri arah kehidupan dalam komunitasnya. Pemberdayaan memberikan tekanan pada otonom pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat. Penerapan aspek demokrasi danpartisipasi dengan titik fokus pada lokalitas akan menjadi landasan bagi upaya penguatan potensi lokal. Pada aras ini pemberdayaan masyarakat juga difokuskan pada penguatan individu anggota masyarakat beserta pranata- pranatanya. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan ini adalah menempatkan masyarakat tidak sekedar sebagai obyek melainkan juga sebagai subyek. Konteks pemberdayaan, sebenarnya terkandung unsur partisipasi yaitu bagaimana masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan, dan hak untuk menikmati hasil pembangunan. Pemberdayaan mementingkan adanya pengakuan subyek akan kemampuan atau daya (power) yang dimiliki obyek. Secara garis besar, proses ini melihat pentingnya proses ini melihat pentingnya mengalihfungsikan individu yang tadinya obyek menjadi subyek (Suparjan dan Hempri, 2013). 2. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat CSS Survey Mawas Diri (SMD) atau Community Self Survey (CSS) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah keshatan oleh sekelompok masyarakat setempat di bawah bimbingan tenaga kesehatan di desa. Kegiatan ini untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder,
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan kepala desa/kelurahan, untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan di masyarakat. SMD juga merupakan pembelajaran oleh masyarakat, untuk masyarakat. Puskesmas sebagai pendamping dan nara sumber. Kalau semua dilakukan oleh Puskesmas maka masyarakat tidak belajar sesuatu.
3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat CSS
a. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku. b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat. c. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi masalah kesehatan. d. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga. Salah satu pembelajaran yang penting dalam CSS adalah dapat membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya.
4. Pentingnya Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat CSS
a. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka sendiri yang melakukan pengumpulan fakta & data. b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri. c. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa. d. Hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan masalah yang dihadapi.
5. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat CSS
Adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu (± 450 rumah) yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di desa atau kelurahan.
6. Langkah-langkah Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat CSS
a. Persiapan Menyusun daftar pertanyaan : 1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas dan Desa (data sekunder) 2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data 3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat dan tidak bersifat mempengaruhi responden 4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring 5) Menampung juga harapan masyarakat Menyusun lembar observasi (pengamatan) Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya. 1) Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah KK b. Pelaksanaan 1) Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden 2) Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan c. Tindak lanjut 1) Meninjau kembali pelaksanaan CSS 2) Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan 3) Menyusun laporan CSS d. Pengolahan data Setelah data diolah, sebaiknya disepakati: 1) Masalah yang dirasakan oleh masyarakat. 2) Prioritas masalah 3) Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah
7. Cara Penyajian Hasil Pemberdayaan Masyarakat CSS
Ada 3 cara penyajian data yaitu : 1) Secara Tekstular (mempergunakan kalimat) Adalah Penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat. 2) Secara Tabular (menggunakan tabel) Merupakan Penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim. 3) Secara Grafikal ( menggunakan grafik) Adalah gambar–gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol–simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel yang telah dibuat.