Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemberdayaan Masyarakat CSS


1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya”
yangberarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut
maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya,
atau proses untuk memperoleh daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses
pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan dari pihak yang memiliki daya
kepada pihak yang kurang atau belum berdaya.
Pengertian “proses” menunjukan pada serangkaian tindakan atau
langkah-langkah yang dilakukan secara kronologis sitematis yang
mencerminkan pertahapan upaya mengubah masyarakat yang kurang atau
belum berdaya menuju keberdayaan. Proses akan merujuk pada suatu
tindakan nyata yang dilakukan secara bertahap untuk mengubah kondisi
masyarakat yang lemah, baik knowledge, attitude, maupun practice (KAP)
menuju pada penguasaan pengetahuan, sikap-perilaku sadar dan kecakapan-
keterampilan yang baik.
Makna “memperoleh” daya/ kekuatan/ kemampuan menunjuk pada
sumber inisiatif dalam rangka mendapatkan atau meningkatkan daya,
kekuatan atau kemampuan sehingga memiliki keberdayaan. Kata
“memperoleh” mengindikasikan bahwa yang menjadi sumber inisiatif untuk
berdaya berasal dari masyarakat itu sendiri. Dengan demikian masyarakat
yang mencari, mengusahakan, melakukan, menciptakan situasi atau
meminta pada pihak lainuntuk memberikan daya/kekuatan/kemampuan.
Iklim seperti ini hanya akan tercipta jika masyarakat tersebut menyadari
ketidakmampuan/ ketidakberdayaan/tidak adanya kekuatan, dan sekaligus
disertai dengan kesadaran akan perlunya memperoleh daya/
kemampuan/kekuatan.
Makna kata “pemberian” menunjukkan bahwa sumber inisiatif
bukandari masyarakat. Insisatif untuk mengalihkan daya/kemampuan/
kekuatan, adalah pihak-pihak lain yang memiliki kekuatan dan kemampuan,
misalnya pemerintah atau agen-agen lainnya. Senada dengan pengertian ini
Prijono & Pranarka (2012) menyatakan bahwa: pemberdayaan mengandung
dua arti. Pengertian yang pertama adalah to give power or authority,
pengertian kedua to give ability to orenable. Pemaknaan pengertian pertama
meliputi memberikan kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau
mendelegasikan otoritas kepada pihak yang kurang/belum berdaya. Di sisi
lain pemaknaan pengertian kedua adalah memberikan kemampuan atau
keberdayaan serta memberikan peluang kepada pihak lain untuk melakukan
sesuatu.
Pemberdayaan memiliki makna membangkitkan sumber daya,
kesempatan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk meningkatkan
kapasitas dalam menentukan masa depan mereka (Suparjan dan Hempri,
2013). Konsep utama yang terkandung dalam pemberdayaan adalah
bagaimana memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk
menentukan sendiri arah kehidupan dalam komunitasnya.
Pemberdayaan memberikan tekanan pada otonom pengambilan
keputusan dari suatu kelompok masyarakat. Penerapan aspek demokrasi
danpartisipasi dengan titik fokus pada lokalitas akan menjadi landasan bagi
upaya penguatan potensi lokal. Pada aras ini pemberdayaan masyarakat juga
difokuskan pada penguatan individu anggota masyarakat beserta pranata-
pranatanya. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan ini adalah
menempatkan masyarakat tidak sekedar sebagai obyek melainkan juga
sebagai subyek.
Konteks pemberdayaan, sebenarnya terkandung unsur partisipasi yaitu
bagaimana masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan, dan hak
untuk menikmati hasil pembangunan. Pemberdayaan mementingkan adanya
pengakuan subyek akan kemampuan atau daya (power) yang dimiliki
obyek. Secara garis besar, proses ini melihat pentingnya proses ini melihat
pentingnya mengalihfungsikan individu yang tadinya obyek menjadi subyek
(Suparjan dan Hempri, 2013).
2. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat CSS
Survey Mawas Diri (SMD) atau Community Self Survey (CSS) adalah
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah keshatan oleh
sekelompok masyarakat setempat di bawah bimbingan tenaga kesehatan di
desa. Kegiatan ini untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber
daya, serta peluang-peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk
diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat
digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-upaya
perbaikannya, sesuai batas kewenangannya. 

Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder,


pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan
membangun kesepakatan bersama masyarakat dan kepala desa/kelurahan,
untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan di masyarakat. SMD
juga merupakan pembelajaran oleh masyarakat, untuk masyarakat.
Puskesmas sebagai pendamping dan nara sumber. Kalau semua dilakukan
oleh Puskesmas maka masyarakat tidak belajar sesuatu.

3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat CSS


a. Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku.
b. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
yang paling menonjol di masyarakat.
c. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah kesehatan.
d. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat
dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa
Siaga.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam CSS adalah dapat
membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya.

4. Pentingnya Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat CSS


a. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka    
sendiri yang melakukan pengumpulan fakta & data.
b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri.
c. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa.
d. Hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi.

5. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat CSS


Adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau menetapkan sampel
rumah dilokasi tertentu (± 450 rumah) yang dapat menggambarkan kondisi
masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di desa atau
kelurahan.

6. Langkah-langkah Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat CSS


a. Persiapan
 Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas dan
Desa (data sekunder)
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat dan tidak bersifat
mempengaruhi responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung juga harapan masyarakat
 Menyusun lembar observasi (pengamatan)
Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya. 
1) Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah &
jumlah KK
b. Pelaksanaan
1) Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
2) Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
c. Tindak lanjut
1) Meninjau kembali pelaksanaan CSS
2) Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
3) Menyusun laporan CSS
d. Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1) Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2) Prioritas masalah
3) Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam
pemecahan masalah

7. Cara Penyajian Hasil Pemberdayaan Masyarakat CSS


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
1)  Secara Tekstular (mempergunakan kalimat)
Adalah Penyajian data hasil penelitian menggunakan kalimat.
2)  Secara Tabular (menggunakan tabel)
Merupakan Penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun
menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel,
disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka,
historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim.
3)  Secara Grafikal ( menggunakan grafik)
Adalah gambar–gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol–simbol yang biasanya dibuat berdasarkan dari data
tabel yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai