Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL

“PENGOBATAN ALTERNATIF PENYAKIT


TULANG STUDI KASUS KEARIFAN LOKAL
PARA TERAPIS PENYAKIT TULANG DI
WILAYAH JAWA BARAT”
DENGAN PENDEKATAN SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN

FENDICKA ERLIANI
PERMASALAHAN
Pada umumnya, masyarakat adat di wilayah Jawa Barat masih memegang teguh ajaran-ajaran leluhur untuk
mencintai alam sekitar. Mereka diajarkan untuk memanfaatkan apa yang disediakan oleh alam
untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Namun demikian, ternyata tidak hanya
masyarakat adat saja yang sampai saat ini masih mempertahankan ajaran leluhur untuk memanfaatkan alam,
melainkan juga masyarakat umum yang tinggal di wilayah perkotaan. Mereka adalah para terapis yang
melakukan praktik untuk mengobati penyakit tulang. Dalam jurnal, mereka berasal dari Bandung dan
Sukabumi.
Pemanfaatan alam yang mereka lakukan berupa pemanfaatan tanaman-tanaman obat yang mereka temukan di
hutan-hutan yang ada di Jawa Barat seperti Hutan di Gunung Sancang dan Gunung Manglayang. Mereka
menggunakan tanaman-tanaman tersebut untuk mengobati beragam penyakit tulang yang diderita oleh
pasien sebagai akibat dari kecelakaan, virus, bakteri, atau karena adanya riwayat penyakit seperti diabetes.
Pengetahuan yang diperoleh tentang tumbuhan-tumbuhan tersebut dari pengalaman yang dialami oleh mereka
sendiri dan dari ajaran orang tua.
Pada kenyataannya yang menderita penyakit semacam itu bukan hanya akibat dari perkelahian atau pertarungan
tetapi bisa menimpa siapa pun akibat dari kecelakaan. Oleh karena itu, praktik pengobatannya pun meluas.
Di Bandung, baik Mande maupun Cimande, kedua nama tersebut digunanakan sebagai label praktik
pengobatan. Info awal tentang pengobatan alternatif penyakit tulang yang dilakukan oleh kedua
praktisi ini bisa didapatkan secara mudah melalui media online. Selain kedua terapis tersebut, di Kota Bandung
tentu saja terdapat cukup banyak terapis lainnya.
Untuk metode pengobatan yang digunakan, selain ada unsur yang bersifat spiritual, selebihnya bersifat logis dan
rasional. Mengusap, mengurut, dan menempatkan kembali ke posisi semula tulang merupakan metode yang
umum digunakan. Minyak atau cairan yang bersumber dari tumbuhan tertentu yang dijadikan sebagai
bahan terapi.
POLA PERILAKU
MASYARAKAT
Cara yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi kesehatan ini tidaklah sama di setiap daerah. “Dalam hal ini,
masyarakat dapat dikategorikan pada dua golongan, yakni masyarakat modern dan masyarakat tradisional.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang menggunakan teknik pengobatan modern dalam proses
menyembuhkan penyakit, menggunakan alat-alat modern, obat-obat yang digunakan juga kebanyakan dari
zat-zat kimia, atau dalam menganalisa suatu penyakit selalu dikaitkan dengan kuman atau virus yang
menyerang tubuh. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang dalam cara pengobatannya
masih menganut caracara tradisional seperti memakai ramuan-ramuan yang dapat ditemui di sekitar rumah,
kebanyakan memakai mantera-mantera dalam proses pengobatannya atau dalam menganalisa penyakit sering
dikaitkan dengan makhluk-makhluk halus (alam gaib)”.
Sebagian orang sering kali menggabungkan pengobatan kedokteran dan pengobatan tradisional karena mereka
juga percaya bahwa penyakit yang menyerang tubuh manusia itu ada yang disebabkan oleh
makhluk halus (jin dan setan) dan penyakit seperti itu mereka percaya hanya dapat disembuhkan oleh
pengobatan tradisional. Oleh karena itu, ketika mereka merasa dokter tidak mampu menyembuhkan
penyakitnya, mereka kemudian beralih ke pengobatan tradisional.

Pengobatan tradisional tulang merupakan suatu bentuk pengobatan tradisional yang masih cukup
banyak dipakai oleh penderita tulang sebagai alternatif terhadap cara pengobatan yang diberikan oleh ilmu
kedokteran. Melalui praktek-praktek perdukunan yang berbeda satu sama lain, terjadi interaksi yang
memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan sosial, khususnya perubahan sosial dalam bidang kesehatan
dan lebih khusus lagi yang menyangkut bagaimana corak praktek-praktek perdukunan dikemudian hari.
MENGANALISIS KEBUDAYAAN YANG
ADA
Secara budaya, bagi masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Sunda khususnya, terapi tradisional
penyakit tulang bukan fenomena baru tetapi sudah membudaya dari generasi ke generasi. Oleh
karena itu, bila seseorang punya masalah dengan tulang, yang pertama dituju adalah para terapis tulang itu.
Pengobatan terapis tulang ini sudah tidak diragukan lagi masyarakat karena memang sudah
puluhan tahun terapis tulang ini berhasil mengobati banyak orang yang mengalami sakit tulang. Pengetahuan para
terapis tulang diperoleh secara turun temurun. Artinya, pengetahuan tersebut diwarisi dari orang tuanya. Hal
yang agak menarik adalah pengetahuan dan keterampilan tersebut jarang diturunkan atau diajarkan
ke orang lain yang tidak ada hubungan darah sama sekali. Meskipun pengetahuan tersebut bersifat turun-
temurun, tetapi tetap ada proses belajar (proses sosialisasi). Proses belajarnya melalui melihat dan membantu
saat orang tuanya menangani pasien, menirukan, mempraktikkan, dan seterusnya. Dengan
demikian, sesungguhnya tidak perlu ada kekhawatiran dalam hal regenerasi.
PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN
Fisioterapi adalah metode terapi untuk merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik akibat cedera atau
penyakit. Pengobatan otot, tulang dan sendi yang mengalami cedera atau karena sakit menggunakan
proses fisioterapi melibatkan pasien secara langsung untuk mencapai kesembuhan.
Penanganannya pun juga melalui pelatihan sehingga otot, tulang atau sendi yang mengalami cedera akan lebih
leluasa digunakan untuk bergerak.

1. Mengatasi Masalah Otot


Permasalahan dengan otot bisa dialami oleh setiap orang dari berbagai rentang usia. Pada anak-anak, biasanya
masalah otot adalah karena penyakit bawaan sejak lahir. Misalnya adanya ketidakmampuan saraf
dan otot dalam bekerja sebagaimana mestinya. Pada  orang dewasa,
masalah nyeri otot yang sering dikeluhkan misalnya sakit punggung. Adanya sakit punggung bisa jadi
disebabkan terlalu fokus pada pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan berat.

2. Mengatasi Masalah Tulang


Masalah pada tulang bisa muncul karena berbagai sebab. Fisioterapi untuk tulang biasanya diperlukan setelah
cedera atau setelah operasi. Fisioterapi untuk tulang dapat menggunakan stimulasi listrik, terapi panas, dingin
atau latihan kekuatan.
3. Mengatasi Masalah Sendi
Fisioterapi untuk sendi bekerja dalam dua cara:
• Mengembalikan gerak normal sendi pada sendi yang kaku.
• Menguatkan otot-otot di sekitar sendi. Bila otot-otot di sekitar sendi kuat, ketika sendi menerima beban, otot
akan lebih banyak bekerja dibandingkan dengan sendi, sehingga bila sendi sedang meradang atau nyeri, sendi
tidak terlalu terbebani dan proses penyembuhan sendi menjadi lebih cepat.

JENIS-JENIS FISIOTERAPI
Fisioterapi harus dipandu oleh tenaga kesehatan yang ahli.
Hal itu demi mencegah terjadinya efek samping atau hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain tenaga kesehatan, alat yang digunakan juga penting diperhatikan.
Meskipun ada yang dilakukan secara manual, penggunaan alat bisa mempermudah atau bahkan membantu
mempercepat kesembuhan.
Apakah ada kaitan antara sosiologi dan antropologi dengan kesehatan?
Ada. Definisi sosiologi dan antropologi kesehatan membahas tentang konsep sosiologi kesehatan tentang budaya,
kebudayaan serta fenomena dan tantangan kesehatan yang dihadapi mempunyai peran penting
dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

Pada jurnal ini, terdapat adanya kebudayaan yang digunakan untuk penyembuhan penyakit pada kesehatan
manusia. Kebudayaan seperti setiap orang yang mengalami sakit pada tulangnya, ia tidak membawanya ke para
spesialis tulang tetapi pergi ke tempat terapi tulang. Masyarakat yakin dan percaya dengan
keberhasilan pengobatan tradisional ini dan mereka akan memperoleh pertolongan untuk kesembuhan dari penyakit
yang mereka alami, dan mereka akan lebih sering memanfaatkannya pengobatan secara tradisional. Pengobatan
ini memunculkan keyakinan masyarakat karena mayarakat melihat banyak yang sembuh setelah
melakukan pengobatan tradisional tersebut.
Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor determinan sosial dalam kesehatan
masyarakat.
Pada prinsipnya determinan sosial adalah sejumlah variabel yang tergolong dalam faktor sosial, seperti; budaya,
ekonomi, pendidikan, faktor biologi dan perilaku yang mempengaruhi status kesehatan individu atau
masyarakat.
• Secara budaya, bagi masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Sunda khususnya, terapi tradisional
penyakit tulang bukan fenomena baru tetapi sudah membudaya dari generasi ke generasi.
Oleh karena itu, bila seseorang punya masalah dengan tulang, yang pertama dituju adalah para
terapis tulang itu.
• Secara ekonomi, berobat ke terapis tulang tradisional hampir dipastikan jauh lebih murah
dibandingkan dengan datang ke dokter ahli tulang atau pun rumah sakit khusus tulang.
Sebagai imbalan atas jasa pengobatan, para terapis itu seringkali tidak memasang tarif tetapi serelanya pasien
saja. Atau, kalaupun ada angka nominal rupiah yang dihitung, itu dikenakan pada pasien inap, untuk sewa
tempat dan makan. Atau juga untuk mengganti bahan/alat yang digunakan seperti perban, kayu,
obat/ramuan. Itu pun tidak mahal jika dibandingkan dengan datang berobat ke dokter atau rumah sakit.
• Secara pendidikan, pemilihan pengobatan alternatif biasanya dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan masyarakat yang masih rendah serta kurangnya informasi tentang kesehatan.
• Secara psikologis, ada orang yang karena sudah turun-temurun selalu datang ke terapis tradisional jika punya
masalah dengan tulang, berkecenderungan untuk selalu datang ke terapis itu. Bahkan secara fanatis selalu
datang ke terapis yang sama.
KESIMPULAN
Pertama, jumlah praktik pengobatan penyakit tulang cukup banyak tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat.
Kedua, banyaknya jumlah terapis, mengindikasikan jumlah pasien pengguna jasa para terapis pun cukup banyak.
Pertimbangan para pasien menggunakan jasa para terpis tradisional adalah karena faktor sosial, budaya, ekonomi,
psikologis, dan alasan kepraktisan.

Metode pengobatan yang digunakan, selain ada unsur yang bersifat spiritual, selebihnya bersifat logis dan
rasional. Mengusap, mengurut, dan menempatkan kembali ke posisi semula tulang merupakan metode
yang umum digunakan. Minyak atau cairan yang bersumber dari tumbuhan tertentu yang dijadikan sebagai
bahan terapi.

Ada beberapa saran yang diajukan. Pertama, sebaiknya pemerintah setempat menginventarisasi (mendata) jumlah
praktisi pengobatan penyakit tulang yang ada di wilayahnya masing-masing. Kedua, sebaiknya ada kerja sama
yang sinergis antara para praktisi terapis penyakit tulang, pemerintah setempat, dan dinas-dinas
kesehatan. Ketiga, perlu ada upaya sistematis dalam proses pewarisan kecerdasan atau kearifan
tradisional kepada generasi berikutnya.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai