Anda di halaman 1dari 32

KESEHATAN

REPRODUKS
I
USIA
LANJUT
 penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun
ke atas. Sedangkan menurut undang – undang
no.4 tahun 1965 pasal 1, seseorang di nyatakan
sebagai lanjut usia setelah yang bersangkutan
mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai
atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain (Mubarok,
2006)

DEFINISI
Fase Penuaan
 Fase Subklinis (25-35 tahun)
 Fase Transisi (35-45 tahun)

 Fase Klinis ( > 45 tahun)


1. Fase subklinis
Fase yang terjadi di usia 25-35 tahun. Pada
fase ini sebenarnya sudah mulai terjadi proses
penuaan tapi tidak disadari karena tidak ada
gejala.

Fase penuaan manusia


2. Fase transisi

Fase yang terjadi di usia 35-45 tahun.


Pada fase ini gejala penuaan mulai
terlihat, hormon tubuh akan
mengalami penurunan hingga 25 %,
gula darah mulai meningkat, massa
otot menjadi lebih kecil, dan mulai
timbul gangguan jantung serta
kegemukan.
3. Fase klinis
Fase yang terjadi di usia >45 tahun.
Ketika seseorang memasuki fase klinis,
berbagai tanda penuaan semakin
berlanjut. Tanda yang perlu diwaspadai
antara lain yaitu terjadinya gangguan
penyerapan nutrisi dan mineral,
menurunnya kepadatan tulang, mulai
timbul gejala penyakit kronis, serta
menurunnya fungsi seksual.
MENOPAUSE
 Tanda Fisik
 Tanda Psikologis

TANDA TANDA
MENOPAUSE
 Ketidakteraturan siklus haid
 Gejolak rasa panas
 Kekeringan vagina
 Perubahan kulit
 Keringat di malam hari dan sulit
tidur
 Perubahan pada mulut
 Kerapuhan tulang
 Badan menjadi gemuk
 Penyakit

Tanda Fisik
 Ingatan menurun
 Kecemasan
 Mudah tersinggung
 Stress
 Depresi

Tanda Psikologi
 Berolah raga secara teratur.
 Mengkonsumsi makanan yang kaya akan
kalsium.
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin seperti buah-buahan dan sayuran.
 Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman
soda, dan alkohol.
 Menghindari merokok.
 Menjaga vitalitas tubuh, dengan cara
mengonsumsi makanan yang kaya akan gizi.
Selain itu, menghindari makanan yang
mengandung kolesterol dan lemak tinggi.
 Berpikir positif

Tips
1. Gangguan vasomotor: tubuh terasa panas,
berkeringat, insomnia, rasa gelisah dan takut.
2. Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati:
mudah lelah, menurunnya motivasi,
berkurangnya ketajaman mental/institusi,
keluhan depresi, hilangnya rasa percaya diri
dan menghargai diri sendiri

ANDROPAUSE ???
3. Gangguan virilitas: menurunnya kekuatan
dan berkurangnya tenaga, menurunnya
kekuatan dan massa otot, kehilangan rambut
tubuh, penumpukan lemak pada daerah
abdominal dan osteoporosis
4. Gangguan seksual: menurunnya minat
terhadap seksual/libido, perubahan tingkah
laku dan aktifitas seksual, kualitas orgasme
menurun, berkurangnya kemampuan ereksi /
disfungsi ereksi / impotensi, berkurangnya
kemampuan ejakulasi, dan menurunnya
volume ejakulasi.
 Diperlukan waktu lebih lama dan rangsangan
langsung pada penis untuk mengalami ereksi.
 Ereksi terjadi pada keadaan kurang kuat dan
sudut yang terbentuk antara penis dan dinding
perut menjadi lebih besar. Rata-rata sudut
ereksi menurut golongan umur sebagai
berikut:
Usia 20 tahun : 10diatas garis
horisontal.
Usia 30 tahun : 20diatas garis
horisontal
Usia 40 tahun : sedikit diatas garis
horisontal
Usia 50 tahun : sedikit dibawah garis
horisontal
Usia 60 ke atas : 25 dibawah garis
horisontal. PERUBAHA
 Intensitas ejakulasi menurun dan volume
sperma berkurang. N REAKSI
 Kebutuhan untuk mengalami ejakulasi
biasanya juga berkurang. SEKSUAL
 Periode reflakter menjadi semakin lama.
 Umumnya andropause dimulai pada umur 50-
60 tahun. Keluhan atau gejala-gejala pada
andropause tidak terjadi sekaligus dan bisa
terjadi pada umur yang sangat bervariasi.
Perubahan hormonal dan biokimiawi tubuh
secara pasti akan terjadi dengan bertambahnya
usia, tetapi tidak semua pria akan mengalami
keluhan andropause

KAPAN ANDROPAUSE?
1. Faktor lingkungan
a. Bersifat fisik : bahan kimia yang bersifat
estrogenik yang sering digunakan dalam
bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga.
b. Bersifat psikis : suasana lingkungan (tidak
erotis), kebisingan dan perasaan tidak nyaman.

PENYEBAB
ANDROPAUSE?
2. Faktor Organik (Perubahan hormonal)
Penyakit-penyakit tertentu dapat
menyebabkan perubahan hormonal yang
dapat mempercepat penurunan
hormon testosteron dan hormon-hormon
lainnya. Penyakit tersebut antara lain :
diabetes mellitus (kencing manis),
varikokel (pelebaran pembuluh darah
testis), prostatitis kronis (Infeksi pada
prostat), kolesterol yang tinggi, obesitas,
dsb.
3. Faktor Psikogenik
Penyebab psikogenik sering dianggap sebagai
faktor timbulnya berbagai keluhan andropause
setelah terjadi penurunan hormon testosteron.
 Memelihara kesehatan tubuh secara umum,
baik fisik maupun psikis, misalnya dengan
melakukan olah raga secara teratur.
 Membina kehidupan seksual sebelumnya
agar berlangsung harmonis.
 Menyadari dan menerima masa menopause
sebagai bagian dari perjalanan hidup.

Solusi Masalah Seksual


 Jangan menggunakan obat atau bahan kimia
yang ditujukan untuk meningkatkan fungsi
seksual tanpa indikasi jelas dan tanpa petunjuk
dari ahli kesehatan atau dokter.
 Perlu melakukan variasi baik perilaku maupun

suasana dalam melakukan hubungan seksual


sehingga tidak cepat bosan.
 Tetap memelihara komunikasi yang baik dengan

istri, termasuk masalah seksual.


 Segera konsultasi dengan tenaga ahli bila

mengalami masalah seksual agar segera


mendapatkan penanganan yang tepat.
Pada Pria
 Enggan tampil tua.

 Mereka juga mulai sering kembali

berpetualang
 Produktivitas hidup meningkat

PUBER KEDUA ??
Pada Wanita
 Terganggu atau berhentinya proses menstruasi

atau terjadi menopause


 Timbunan lemak menyusut sehigga kulit

menjadi keriput
 Bertamasya berdua tanpa diganggu oleh
kehadiran anak.
 Memberikan kejutan seperti candle light

dinner, membelikan barang yang sedang


diinginkan pasangan, dsb
 Membuka kembali album foto kenangan

bersama-sama
 Menonton bioskop berdua saja

 Menata rumah atau kamar kembali, dsb

TIPS
KAITANNY
A BUDAYA
 Proses penuaan penduduk
DAN
tentunya berdampak pada
berbagai aspek kehidupan,
GENDER
baik sosial, ekonomi, dan
terutama kesehatan, karena DENGAN
dengan semakin
bertambahnya usia, fungsi
organ tubuh akan semakin
KESEHATA
menurun baik karena faktor
alamiah maupun karena
N
penyakit.
REPRODUKS
I LANSIA
 Perempuan lansia di Indonesia berpotensi
mengalami diskriminasi ganda, baik karena
statusnya sebagai perempuan maupun karena
statusnya sebagai penduduk yang usianya
sudah lanjut. Sebagai perempuan, diskriminasi
yang disebabkan oleh struktur sosial dan
budaya masyarakat sebenarnya sudah terjadi
sejak usia muda. Hal ini kita ketahui sebagai
akibat dari perbedaan yang sifatnya kodrati
maupun sebagai akibat dari perbedaan gender.
Perbedaan tersebut juga tercermin dari status
perkawinan lanjut usia perempuan yang
Konstruksi
sebagian besar berstatus cerai mati dan cerai
hidup. Karena usia harapan hidup perempuan gender
yang lebih panjang dibandingkan laki-laki,
maka lebih banyak lanjut usia perempuan yang
ditinggal meninggal lebih dulu oleh suaminya,
pada usia
lanjut
dan karena perbedaan gender menyebabkan
perempuan terbiasa mengurus dirinya sendiri,
sehingga lebih siap untuk tinggal sendiri.
Sedangkan lanjut usia laki-laki lebih banyak
berstatus kawin.
 Wanita yang memiliki peran ganda
(seperti mantan pegawai + pengurus
rumah tangga) lebih kecil kemungkinan
menjadi depresi dari pada wanita yang
mengidentifikasikan dirinya sebagai
seorang dengan peran tunggal saja
 Tindak kekerasan terhadap perempuan masih
relatif tinggi, Masih banyak hukum dan
peraturan yang bias gender dan
mendiskriminasikan perempuan. Meskipun
secara persentase masih tergolong rendah
dibanding negara maju, namun karena jumlah
penduduk yang sangat besar menyebabkan
secara absolut jumlah penduduk lanjut usia
Indonesia jauh lebih besar dibandingkan
negara-negara yang saat ini sudah mengalami
problem penduduk lanjut usia seperti Jepang,
Korea-Selatan, Singapura, dan Hongkong.
 Perempuan juga mendapat hambatan budaya yang
menghalangi akses mereka terhadap pembiayaan,
warisan dan hak kepemilikan. Kepentingan
ekonomi perempuan perlu lebih dilindungi
sehingga memerlukan tindakan positif untuk
mengatasi hasil yang diskriminatif. Upah yang sama
untuk kerja yang sama sangat penting. Penciptaan
lapangan kerja bagi perempuan harus dimasukkan
dalam kebijakan pasar kerja yang aktif agar mereka
bisa berpartisipasi, dan hak jaminan sosialnya naik.
Diperlukan peningkatan kesadaran tentang
perlakuan yang sama terhadap perempuan

Anda mungkin juga menyukai