Anda di halaman 1dari 41

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

DENGAN PENDEKATAN SISTEM


Sebuah alternative untuk Mini Project di era
Pandemi Covid 19

Divisi Manajemen Kedokteran


DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FKUI
Dr. dr. Herqutanto, MPH, MARS

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI


HP: +62-8161803969
Email: Hqtanto@gmail.Com
Riwayat Jabatan
• Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Periode 2014-2018 dan
2018-2022
• Ketua Bidang Rumpun Ilmu Kesehatan, Program Pendidikan
Vokasi Universitas Indonesia Periode 2018-2020.
• President of ARPaC 2016-2019, dan 2019-2021
• Ketua Badan Kerjasama IKM-IKP-IKK-FKI periode 2015-2019
• Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
(PDKI) Periode 2014-2016 dan 2020-2023
• Anggota Perhimpunan Dokter Layanan Primer (PDLP)
• Anggota Komite Penyiapan Program Internsip Dokter
Indonesia, Periode 2009-2010
• Anggota Komite Pelaksanaan Program Internsip Dokter
Indonesia, Periode 2010-2012
There are Five Divisions
Family
Medicine

Health
Sports Department Service
Medicine
of Management
Community
Medicine

Epidemiology
Occupational
Medicine and
Biostatistics
There are Five Study Programs

S1
(Bachelor) Family Medicine
of Medicine
Specialist (?)

Aviation Master of
Medicine Occupational Maritime
Department Health Medicine
Specialist
of Specialist (?)
Community
Medicine Very Unique
• All study programs are the only one
Sports Occupational in Indonesia and/or a few in Asia
Medicine Medicine • Majority of students are accepted in
Specialist Specialists relevant industry within 1st year
after graduated
ALUR PROGRAM INTERNSIP

3.PENETAPAN 4.PILIH 5.PENETAPAN


1.PENDAFTARA 2.VALIDASI PESERTA
WAHANA (RS) WAHANA
N PESERTA DATA

6.PAKTA 8.PEMBERANGK
7.PEMBEKALA 9.ORIENTASI
INTEGRITAS ATAN PESERTA
N PIDI DI RS dan
KE WAHANA
PKM

10.PELAKSANA 13.EVALUASI
11.PELAKSANAA
AN PROGRAM KINERJA 14.PEMULANG
DI RS N PROGRAM DI
AKHIR AN
PKM 1,2,3,4
PESERTA
POLA PENEMPATAN PESERTA PIDI
,ANGKATAN IV
TAHUN 2020 di era Covid 19
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan

1
Kelompok III : PKM selama 3
DOKTER bln
3
BARU
LULUS

ROTASI Kelompok II: DOKTER YANG


3
PKM BERKUALITAS
selama 3 bln
PESE
RTA 3
Kelompok I : RS selama 3 PENINGKATAN
PIDI
2 bln PELAYANAN
Pemahiran, Pemandirian, Pendayagunaan KESEHATAN
PENJADWALAN KEGIATAN

Kegiatan dilakukan selama 9 bulan di wahana ,peserta dibagi 3 kelompok


Kelompok 1: 3 bulan di RS ( IGD dan atau ruang rawat inap),Kelompok 2:
3 bulan di Puskesmas 1 & Kelompok 3: 3 bulan di PKM 2 dan melakukan
rotasi

Rumah Sakit, 3 bulan:


Puskesmas I: 3 bulan ,Puskesmas 2: 3 bulan
di IGD dan atau
Rawat Inap /R.Isolasi 1.Upaya Pengobatan Dasar
Medik 2.Upaya Pelayanan KIA&KB
Bedah 3.Upaya Pelayanan Kesling
Perinatal dan 4.Upaya Pelayanan Gizi
Kebidanan 5.Upaya Pelayanan P2P
Kejiwaan 6.Upaya Pelayanan Promkes
Bagaimana dengan Mini Project?

Mini project adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu


pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas. Setiap peserta diminta
memilih salah satu upaya kesehatan di Puskesmas, menentukan
indikator hasil pelaksanaan yang masih dapat ditingkatkan atau
diperbaiki, kemudian memilih dan melaksanakan solusi mampu
laksana selama mereka bertugas di Puskesmas.
PROBLEM SOLVING CYCLE
Langkah-langkah pelaksanaan mini project

1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok puskesmas)


2. Analisis masalah dengan mengumpulkan data
3. Analisis data primer dan sekunder
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan faktor terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan mini project
Contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam bentuk mini project
adalah; edukasi kesehatan kepada masyarakat, pemberdayaan
masyarakat dalam bentuk gotong royong, sosialisasi kepada tokoh
masyarakat, dll.

 Sulit/Tidak mungkin dikerjakan


pada era Covid 19!!
Jadi apa alternatifnya?

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN


DENGAN PENDEKATAN SISTEM
Outline Presentasi
• DEFINISI
• UNSUR SISTEM
• MODEL EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
• ASPEK EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
• TUJUAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN
DEFINISI :
EVALUASI
= SUATU PROSES YANG TERATUR DAN SISTEMATIS DALAM
MEMBANDINGKAN HASIL YANG DICAPAI DENGAN TOLOK
UKUR ATAU STANDARD YANG TELAH DITETAPKAN,
DILANJUTKAN DENGAN PENGAMBILAN KESIMPULAN DAN
PENYUSUNAN SARAN, YANG DAPAT DILAKUKAN PADA SETIAP
TAHAP DARI PELAKSANAAN PROGRAM

• Suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah


keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
PROGRAM KESEHATAN
= Rangkaian kegiatan yang disusun secara sistimatis
dan logis, untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan, dibidang kesehatan.

• SISTEM
= Suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari
beberapa elemen yang berhubungan serta saling
mempengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
UNSUR SISTEM
Lingkungan

Masukan. Proses Keluaran Dampak

Out
Impact
come
Umpanbalik
EVALUASI DENGAN PENDEKATAN SISTEM

• Suatu proses yang teratur dan sistematis dalam


membandingkan hasil yang dicapai dengan
tolok ukur atau standard dari masing masing
indikator yang telah ditetapkan dari unsur
KELUARAN (output), dilanjutkan menemukan
kausa (PENYEBAB) , pengambilan KESIMPULAN
serta PENYUSUNAN SARAN
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN DENGAN
PENDEKATAN SISTEM :

• Adalah penilaian Pencapaian program


dibandingkan Target program pada unsur
Keluaran dari suatu program kesehatan.
• Bila ditemukan kesenjangan, akan dicari
Penyebab masalahnya untuk diperbaiki.
TUJUAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

Umum :
Mengetahui pelaksanaan dan tingkat keberhasilan pengelolaan
suatu program kesehatan, di suatu tempat tertentu pada waktu
tertentu
Khusus :
• Menemukan (Prioritas) Masalah Program (bila masalah yang
ditemukan lebih dari satu).
• Menemukan Penyebab Masalah Program.
• Menentukan Penyelesaian Penyebab Masalah.
• Dirumuskannya pemecahan masalah bagi pelaksanaan
pengelolaan (Rencana Program Penyelesaian Penyebab
Masalah )
Problem Solving Cycle
Analisis Situasi
• Dilakukan dengan :
• Pengamatan
• Observasi
• Kuesioner
• Wawancara
• Cek List
• Baik data primer maupun data sekunder
• (Laporan triwulan, 6 bulan, tahunan)
Identifikasi Masalah
• Setelah analisis situasi dilakukan, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah
kesehatan di Wahana dengan :
- Membandingkan target program dengan capaian
program
- Hasil analisis situasi di puskesmas/klinik/RS
- Bila ditemukan gap/kesenjangan  masalah
Contoh Identifikasi Masalah
Tabel :Capaian, target, dan angka kematian
program terpilih
Standar Pelayanan Capaian 2017 Capaian 2018 Target 2018 Selisih dengan Rasio (Capaian / Selisih Capaian Angka kematian
Minimal (%) (%) (%) Target (%) Target) 2017
-2018 (%)
Pelayanan Data tidak 82.00 100 18 0,82 Tidak dapat 13.50%
Kesehatan tersedia dihitung
Penderita
Hipertensi
Pelayanan Data tidak 84.00 100 16 0,84 Tidak dapat RR 2.31 dari
Kesehatan tersedia dihitung populasi normal
Penderita Diabetes
Mellitus
Penentuan Prioritas Masalah
• Dengan Menggunakan Kritria Matrik USG atau ITR (setiap score
harus ada alasannya)
• USG : Urgency (U) + Seriousness (S) + Growth (G)
• ITR : Importance (I) x Technical feasibility (T) x Resources
availability (R).
• Bisa juga dilakukan berdiskusi dengan pihak klinik/puskesmas/RS
meminta tim untuk memilih dari daftar masalah tersebut diatas sebagai
prioritas masalah.
• Tapi sebaiknya tetap dilakukan Metode Kriteria Matrik USG atau ITR
nya, walaupun akhirnya penentuan dengan diskusi dengan pihak
klinik/puskesmas/RS
Tabel USG : Prioritas Masalah
Program U S G Total

Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 4 3 3 10

Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus 5 3 3 11

“Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus” sebagai prioritas masalah


Keterangan:
U = urgency (seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas)
S = seriousness (seberapa serius dampak yang diakibatkan isu tersebut)
G = growth (seberapa besar kemungkinan isu tersebut semakin memburuk apabila
dibiarkan)
Analisis Penyebab Masalah
• Diagram tulang ikan
• Metode akar masalah
•5 W + 1 H
• dll
Bagan Tulang Ikan
Penyebab Masalah.
Perencanaan Pengorganisasian

Man Money.
Input Output
Sistem. Sistem.
Proses Sistim
Kurang Masalah

Material
Metoda

Pelaksanaan Pengawasan.
Analisis Penyebab Masalah Dengan
Diagram Tulang Ikan
Prioritas Penyebab Masalah
• Menggunakan Kriteria Matrik ITR.
• Bisa juga dengan metode yang lain juga.
• Langkah ini bisa juga tidak dilakukan jika
semua penyebab mau diselesaikan
semua.
Tabel ITR : Prioritas Penyebab
Masalah
Penyebab Masalah I T R Total
Sumber daya manusia yang dirasa 5 1 1 5
kurang
Ketidaksesuaian antara hasil survei 1 3 3 9
kebutuhan desa dengan penyuluhan
yang diadakan
Tidak ada SOP terkait pelayanan 3 5 5 75
kesehatan pasien diabetes melitus
Alternatif Pemecahan Masalah
• Pada langkah ini sebaiknya dibuatkan
beberapa alternatif pemecahan dari prioritas
penyebab yang telah ditemukan (by Referensi)
• Setiap alternatif harus dijelaskan :
• Bentuk kegiatannya
• Tujuan dan Manfaat
• Sasaran serta biaya/anggarannya
Contoh Alternatif Solusi
No. Solusi Masalah Tujuan Deskripsi Peserta/ Biaya
Sasaran
1 Membuat buku standar Agar setiap pelayanan Memberitahukan informasi Seluruh tenaga kesehatan di Rp200.000
operasional prosedur pasien kesehatan mengikuti mengenai alur tatalaksana puskesmas
diabetes melitus sesuai dengan SOP sesuai dengan diabetes melitus melalui
standar pelayanan diabetes di rekomendasi WHO pembukuan SOP
fasilitas kesehatan primer WHO

2 Membuat poster petunjuk umum Agar setiap pelayanan Memberitahukan informasi Seluruh tenaga kesehatan di Rp400.000
mengenai alur standar kesehatan mengikuti mengenai alur tatalaksana puskesmas
operasional prosedur pasien SOP sesuai dengan diabetes melitus melalui
diabetes melitus sesuai dengan rekomendasi WHO poster atau leaflet yang
standar pelayanan diabetes di disebar ke setiap tenaga
fasilitas kesehatan primer WHO kesehatan
Prioritas Alternatif Pemecahan
Masalah
• Dalam menentukan prioritas dari solusi penyelesaian
masalah, pendekatan yang dilakukan adalah
menggunakan matriks MxIxV/C, dengan komponen :
• Magnitude : seberapa besar alternatif solusi ini
mampu untuk memecahkan masalah
• Importance : seberapa permanen solusi ini dapat
memecahkan masalah
• Vulnerability : seberapa cepat solusi ini dapat
menyelesaiakan masalah
• Cost :besar biaya solusi
Tabel MIV/C : Prioritas Solusi
No. Alternatif Penyelesaian Masalah Effectivity C MxIxV/ C
M I V
1 Membuat buku mengenai alur 5 4 4 1 80
standar operasional prosedur pasien
diabetes melitus sesuai dengan
standar pelayanan diabetes di
fasilitas kesehatan primer WHO

2 Membuat poster petunjuk umum 5 3 4 2 30


mengenai alur standar operasional
prosedur pasien diabetes melitus
sesuai dengan standar pelayanan
diabetes di fasilitas kesehatan primer
WHO
Rekomendasi intervensi program
Judul SOP penatalaksanaan diabetes melitus
Rumusan Masalah Rendahnya capaian pelayanan kesehatan pasien diabetes melitus di Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Penyebab Masalah Tidak ada SOP tertulis sesuai standar pelayanan kesehatan pasien diabetes melitus
Tujuan Tujuan Umum: Pasien diabetes ditatalaksana sesuai dengan standar pelayanan minimal berdasarkan alur
Tujuan Khusus:
1. Memperbaiki sistem pelayanan kesehatan DM di puskesmas
2. Tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada penderita DM
Rincian Kegiatan Kegiatan dilakukan beberapa tahap, yaitu
1. Diskusi dengan pelayanan kesehatan bidang diabetes dokter, ahli gizi, dan perawat dalam membentuk alur SOP
2. Sosialisasi tiap pegawai kesehatan di puskesmas
3. Menetapkan indikator keberhasilan, monitoring, dan evaluasi
Tempat Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Waktu Diskusi dengan dokter, ahli gizi, dan perawat untuk alur penatalaksanaan diabetes melitus dalam waktu 7 hari kerja.
Kemudian, sosialisasi tiap tenaga kesehatan di puskesmas dalam waktu 3 hari kerja. Terakhir, penetapan indikator
keberhasilan, monitoring, dan evaluasi dilakukan tiap bulan
Estimasi Biaya Biaya yang diperlukan untuk pembuatan alur penatalaksanaan Rp200.000 (biaya rapat dan print)
Metode Evaluasi Penilaian checklist sesuai alur dalam pelayanan pasien DM yang disupervisi oleh dokter, perawat, dan ahli gizi (3 orang)
Indikator 1. Alur penatalaksanaan diabetes dalam buku kumpulan SOP tiap poliklinik
Format Laporan Evaluasi Program Kesehatan

• Bab 1: Pendahuluan
• Latar belakang
• Tujuan Umum dan Khusus
• Manfaat
• Bab 2: Tinjauan Pustaka
• Penyakit/Kondisi yang dievaluasi (mis. DBD, Diare, TB,
dll
• Program Puskesmas terkait Penyakit/Kondisi
• Bab 3: Metode
• Langkah-langkah pelaksanaan Evaluasi Program
Format Laporan Evaluasi Program Kesehatan

• Bab 4: Hasil dan Pembahasan


• Profil Wilayah dan Profil Puskesmas
• Hasil langkah pelaksanaan Evaluasi Program
• Pembahasan terkait hasil pelaksanaan
• Bab 5: Proposal
• Proposal usulan solusi terhadap masalah yang ditemui
pada program Puskesmas
• Bab 6: Kesimpulan dan Saran
• Daftar Pustaka
• Lampiran-lampiran
DAFTAR PUSTAKA
• Azwar A. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi 3. Jakarta: Binarupa Aksara. 1996.
• Arief MR. Penilaian program kesehatan jiwa periode 2003 di Puskesmas Cengkareng,
Jakarta Barat. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI. 2004. Tidak
dipublikasikan.
• Hassarief MI. Penilaian program pengelolaan obat di Puskesmas Kecamatan
Pulogadung Periode Januari-Juli 2006. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran
Komunitas FKUI. 2006. Tidak dipublikasikan.
• Kadir A, Larasati A, Utami DM, Hardian FS, Purwanto HPA, Chandra JR, et al. evaluasi
program kesehatan kunjungan rumah Puskesmas Tanah Sareal Tahun 2015. Jakarta:
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI. 2015. Tidak dipublikasikan.
• Maselia. Penilaian program BIAS campak periode April 2006 di Puskesmas Kelurahan
Pulogadung, Jakarta Timur. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI.
2006. Tidak dipublikasikan
• Pyzdek T. The Six Sigma Handbook. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 2002.
• US Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention. Framework for program evaluation in public health. Atlanta: Centers for
Disease Control and Prevention. 1999.
• US Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention. Introduction to program evaluation for public health programs: a self-
study guide. Atlanta: Centers for Disease Control and Prevention. 2011.
T R M

A S H

Anda mungkin juga menyukai