Anda di halaman 1dari 62

Konsep Manajemen Mutu Dalam

Akreditasi RS

Dyah Winastuti
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
3. SNARS ED 1
(STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1)
4. APA YANG BERUBAH
5. APA YANG BARU
6. TIP DAN STRATEGI MENYIAPKAN AKREDITASI SNARS ED 1
ASPEK MUTU

Clinical Quality Patient


Satisfaction

QA
in Hospital

Effective &
Patient Safety
Efficiency
Definisi mutu pelayanan kesehatan
• Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi (Azrul Azwar –
1996).
PENGERTIAN MUTU


MUTU (QUALITY) ADALAH KESESUAIAN DENGAN
STANDAR (CONFORMANCE TO REQUIREMENTS) 
(CROSBY)
. MUTU ADALAH GAMBARAN DARI PRODUK YANG
MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN BEBAS
DARI KECACATAN  (JURAN)
Mutu tidak terpisahkan dari standar,
karena kinerja diukur berdasarkan standar.
What is Quality?

Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh


1.
orang yang berbeda namun berimplikasi pada
superioritas sesuatu hal.

2. Pengukuran mutu melalui indikator mutu dapat


digunakan untuk menilai mutu pada berbagai kondisi.

Salah satu cara untuk mengukur mutu pelayanan RS


3.
adalah dng menggunakan indikator mutu berdasarkan
pada kebijakan ilmiah terbaru
pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 6
MENGUKUR INDIKATOR
MUTU MUTU

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 7


Apa itu Peningkatan Mutu?

kamus manual Standard JCI:


Pendekatan pendidikan (edukasi)
berkelanjutan dan perbaikan proses-proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien dan pihak2 yang
berkepentingan lainnya.
8
Peningkatan mutu
1. Apa yang dapat kami lakukan
2. Proaktif
3. Menghindari menyalahkan
4. Memupuk perubahan sistem
5. Fokus pada seluruh sistem
Pelayanan Prima
• Yang terbaik yang bisa diberikan RS melampaui
harapan pengguna jasa RS
• Harapan :
1. Pengalaman masa lalu
2. Informasi pelayanan
3. Internal pengguna jasa

- persaingan : RS ??????
MUTU - STANDAR AKREDITASI

1. Tujuan akreditasi: QUALITY AND SAFETY


2. Standar akreditasi: MEMENUHI kriteria –
kriteria internasional dan bersifat dinamis

3. MUTU : INDIKATOR
RUANG LINGKUP PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
DALAM STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT

Pengukuran mutu dengan


menggunakan indikator
kunci/indikator prioritas baik di area
klinis, area manajemen maupun di
area sasaran keselamatan pasien.

Pengukuran mutu/penilaian kinerja di


unit kerja yang lebih dikenal dengan
istilah standar pelayanan minimal di
lingkup pemerintah
luwi 11 Mei 2016 12
RUANG LINGKUP PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
DALAM STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT

Penilaian kinerja individu


baik untuk staf klinis maupun
non klinis

Standarisasi asuhan klinis yang meliputi


Patient center care, integrasi pelayanan dan
pelaksanaan PPK dan CP (clinical pathway)

luwi 11 Mei 2016 13


APA ITU KESELAMATAN PASIEN RS

Keselamatan pasien RS adalah suatu sistem dimana


RS membuat asuhan pasien lebih aman yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

14
Meningkatkan mutu
TUJUAN secara keseluruhan dng
PENINGKATAN terus menerus
MUTU & mengurangi risiko
KESELAMATAN terhadap pasien & staf

luwi 11 Mei 2016


PASIEN baik dalam proses klinis
maupun lingkungan fisik

15
APA YANG BARU DALAM SNARS ED
1

• STANDAR PENGELOLAAN PENGENDALIAN


RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)
• PELAYANAN GERIATRI
• INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM
PELAYANAN (UNTUK RS PENDIDIKAN)
GLOSARY
2018
• R = Regulasi (Kebijakan,Panduan, SPO)
• D = Dokumen bukti implementasi (Rekam Medis, dll)
• O = Observasi pelaksanaan regulasi oleh civitas Hospitalia
• W = Wawancara dengan pelaksana asuhan dan pasien
atau keluarga
• S = Simulasi pelaksanaan SPO

2012 : regulasi , dokumen implementasi


I. KELOMPOK
STANDAR (ARK,HPK,A
PELAYANAN P,
BERFOKUS PADA
PAP,PAB,PK
PASIEN PO (7 BAB)
MKE)
(PMKP,PPI,T
II. KELOMPOK
STANDAR KRS,
STANDAR
NASIONAL MANAJEMEN RS
MFK, KKS,
(6 BAB)
MIRM)
AKREDITASI
RUMAH SAKIT III. SASARAN
ED 1 KESELAMATAN SKP
PASIEN
PONEK
HIV/AIDS
IV. PROGRAM TB
NASIONAL PPRA
GERIATR
V. INTEGRASI I
PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM IPK
PELAYANAN P
PERUBAHAN NAMA BAB
1. Akses Pelayanan dan Kontinuitas (APK)  Akses ke
Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Pelayanan Pasien (PP)  Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
3. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)  Pelayanan
Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
4. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)  Manajemen
Komunikasi dan Edukasi (MKE), dimana beberapa standar
dari Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) standar
versi 2012 yang terkait dengan komunikasi, dijadikan satu di
Manajemen Komunikasi dan Edukasi ini.
5. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)  Tata
Kelola Rumah Sakit (TKRS)
PERUBAHAN NAMA BAB
6. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)  Kompetensi dan
Kewenangan Staf (KKS)
7. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
8. Sasaran Milenium Development Goals (SMDGs) 
Program Nasional dimana terdiri dari:
1. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
2. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
3. Program Menurunan Angka Kesakitan TB
4. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba
(PPRA)
5. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
PENGELOMPOKAN BAB
1. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
1. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
2. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
10. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
12. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
13. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
LANJUTAN…
3. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. SASARAN 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. SASARAN 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. SASARAN 3 : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai (High Alert Medications)
4. SASARAN 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar.
5. SASARAN 5 : Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. SASARAN 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
4. PROGRAM NASIONAL
4. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
5. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
6. Program Menurunan Angka Kesakitan TB
7. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
8. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
5. INTEGRASI PELAYANAN DALAM PENDIDIKAN KLINIS DI RUMAH SAKIT
Standart akreditasi – pelayanan Lab

• Masuk Assesmen Pasien ( AP 5 )


• Sinergi semua standart
• Program Nasional
 Penurunan angka HIV
Penurunan angka TBC
 STANDAR PENGELOLAAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) -
Pola kuman , ressitensi antimikroba
STANDAR PENGELOLAAN PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA) - Pola
kuman , resistensi antimikroba
Pola kuman
Bab 3. ASESMEN PASIEN

Tiga fokus area :


1. Asesmen Pasien
2. Pelayanan Laboratorium
3. Pelayanan Radiodiagnostik, Imajing dan
Radiologi Intervensional

39 STANDAR , 162 ELEMEN PENILAIAN


GAMBARAN UMUM
Tujuan asesmen pasien yg efektif akan menghasilkan
keputusan ttg kebutuhan asuhan, pengobatan pasien yg
harus segera dilakukan dan pengobatan berkelanjutan utk
emergensi, elektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika
kondisi pasien berubah. Proses asesmen pasien adalah
proses yg terus menerus dan dinamis yg digunakan pd
sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan.

Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan berdasarkan


konsep Pelayanan berfokus pada pasien (Patient/
Person Centered Care).

Pola ini dipayungi oleh konsep WHO : Conceptual


framework integrated people- centred health services. (WHO
global strategy on integrated people-centred health services
2016-2026, July 2015).
Penerapan konsep pelayanan berfokus pd pasien adalah dlm
bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi yg bersifat integrasi
horizontal dan vertikal dgn elemen:
• DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) sbg ketua
tim asuhan /Clinical Leader
• PPA Profesional Pemberi Asuhan) bekerja sbg tim intra-
dan inter-disiplin dgn kolaborasi interprofesional, dibantu a.l.
dgn PPK (Panduan Praktik Klinis), Panduan Asuhan PPA
lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme,
Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi)
• Manajer Pelayanan Pasien/ Case Manager
• Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga.
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode
IAR:
1.Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis,
sosial, kultur, spiritual dan riwayat kesehatan pasien (I -
informasi dikumpulkan).
2.Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan
radiologi utk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan
pasien. (A - analisis data dan informasi)
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua
kebutuhan pasien yg telah diidentifikasi. (R - rencana disusun) .
Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan
kesehatan, dan permintaan atau preferensinya. Kegiatan asesmen
pasien dapat bervariasi sesuai dgn tempat pelayanan.
Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan
pelayanan utk mengidentifikasi kebutuhan pasien. Asesmen ulang adalah
penting utk memahami respons pasien thd pemberian asuhan,
pengobatan dan pelayanan, serta juga penting utk menetapkan apakah
keputusan asuhan memadai dan efektif.
Proses2 ini paling efektif dilaksanakan bila berbagai profesional
kesehatan yg bertangg-jawab atas pasien bekerja sama.
Proses Asuhan Pasien Diagram
P PA IAR
u g a s M andiri Patient Care
oT e giatan
lo k” k
o 2 “b

1 Asesmen Pasien Pencatatan:


(Skrining, “Periksa Pasien”)
Asesmen
1. Informasi dikumpulkan : I Awal
Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb
2. Analisis informasi : A Asesmen
PPA : Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi Ulang
Dokter Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien SOAP
Perawat
Bidan
3. Rencana Asuhan/Plan of Care : R
Merumuskan rencana dan sasaran terukur
Apoteker
Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Nutrisionis
Dietisien
Teknisi
Medis 2 Pemberian Pelayanan
(Penata-
Anestesi) Implementasi Rencana
Terapis Fisik Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
1 Stand AP 1 4 13 Stand AP 5 5 30 Stand AP 6 5
2 Stand AP 1.1 5 14 Stand AP 5.1 6 31 Stand AP 6.1 6
3 Stand AP 1.2 7 15 Stand AP 5.2 4 32 Stand AP 6.2 4
4 Stand AP 1.3 5 16 Stand AP 5.3 4 33 Stand AP 6.3 4
5 Stand AP 1.4 3 17 Stand AP 5.3.1 4 34 StandAP6.3. 3
1
6 Stand AP 1.4.1 3 18 Stand AP 5.3.2 4 35 Stand AP 6.4 3
7 Stand AP 1.5 3 19 Stand AP 5.4 3 36 Stand AP 6.5 9
8 Stand AP 1.6 2 20 Stand AP 5.5 9 37 Stand AP 6.6 4
9 Stand AP 2. 4 21 Stand AP 5.6 3 38 Stand AP 6.7 6
10 Stand AP 2.1 2 22 Stand AP 5.7 7 39 Stand AP 6.8 4
11 Stand AP 3 3 23 Stand AP 5.8 3
12 Stand AP 4 3 24 Stand AP 5.9 5
25 Stand AP 5.9.1 2
26 Stand AP 5.10 4
27 Stand AP 5.11 3
2018 28 Stand AP5.11.1 2
29 Stand AP5.11.2 2
JML STANDAR 1 70 39 JML EP 162
BAB 3. ASESMEN PASIEN (AP)
No Standar Elemen
    Penilaian

1 AP.1 3 16 AP.2 6 31 AP.5.9.1 2

2 AP.1.1 4 17 AP.3 5 32 AP.5.10 4

3 AP.1.2 4 18 AP.4 2 33 AP.5.11 2

4 AP.1.3 5 19 AP.4.1 3 34 AP.6 3

5 AP.1.3.1 3 20 AP.5 5 35 AP.6.1 2

6 AP.1.4 3 21 AP.5.1 6 36 AP.6.2 7

7 AP.1.4.1 4 22 AP.5.2 5 37 AP.6.3 6

8 AP.1.5 4 23 AP.5.3 3 38 AP.6.4 3

9 AP.1.5.1 2 24 AP.5.3.1 5 39 AP.6.5 7

10 AP.1.6 6 25 AP.5.4 7 40 AP.6.6 5

11 AP.1.7 3 26 AP.5.5 5 41 AP.6.7 6

12 AP.1.8 2 27 AP.5.6 6 42 AP.6.8 6

13 AP.1.9 3 28 AP.5.7 5 43 AP.6.9 4

14 AP.1.10 2 29 AP.5.8 6 44 AP.6.10 2

15 AP.1.11 2 30 AP.5.9 6 44 Std   184


31 EP
AP- PELAYANAN LABORATORIUM
AP 5 2012 2018
STANDART 14 ( 44 ) 17 ( 39 )
EP 69 ( 184 ) 70 ( 162 )
Dokumen akreditasi
1. Regulasi
 Kebijakkan
 Pedoman / panduan
 SPO
 Program
2. Bukti pelaksanaan kegiatan
 Wawancara
 Observasi
KEBIJAKKAN
• Penetapan Direktur
• Tataran Setrategis
• Garis Besar yang mengikat
• Dituangkan dalam pasal – pasal atau lampiran
Pedoman / Panduan

• Distandartkan rumah sakit dalam tata naskah


• Pedoman ; mengatur bbrp hal , panduan : 1 kegiatan
• 2 macam : pedoman pengorganisasian dan pedoman
pelayanan
• Harus ada surat penetapan ( SK direktur )
• Evaluasi 2-3 tahun sekali
• Mengacu pada kebijakkkan RS
• Bila dari kementrian sdh ada , RS harus mengacu
• Direktur ganti tidak harus diganti , sesuai evaluasi
Pedoman pengorganisasian unit kerja
•BAB I Pendahuluan
•BAB II Gambaran Umum RS
•BAB III Visi, Misi, falsafah, Nilai dan Tujuan
•BAB IV Struktur Organisasi RS
•BAB Vstruktur Organisas unit kerja
•BAB VII Tata Hubungan Kerja
•BAB VIII Pola ketenagaan dan kwalifikasi personil
•BAB IX Kegiatan Orientasi
•BAB X pertemuan / rapat
•BAB XI Pelaporan
Pedoman Pelayanan Unit kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Standart Ketenagaan
BAB III Standart Fasilitas
BAB IV Tata Laksana Pelayanan
BAB V Logistik
BAB VI Keselamatan Pasien
BAB VII Keselamatan Kerja
BAB VIII Pengendalian mutu
BAB IX Penutup
PANDUAN Pelayanan
• BAB I Definisi
• BAB II Ruang lingkup
• BAB III Tata Laksana
• BAB IV Dokumentasi
SPO
• Sama
• Wajib
• Intruksi langkah – langkah yang dibakukan
Program – kerangka acuan
• Pendahuluan
• Latar Belakang
• Tujuan umum dan tujuan khusus
• Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
• Cara melaksanakan kegiatan
• Sasaran
• Jadwal pelaksanaan kegiatan
• Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan, dan
• Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
DOKUMEN AKREDITASI LAB
1. Kebijakkan Pelayanan Laboratorium ( AP5 )
2. Pedoman Pelayanan ( AP 5 )
3. Pedoman pengorganisasian ( AP 5,AP 5.1 )
4. Kompetensi staf laborat ( AP 5.2- KPS )
 STR,kredensial
 RKK
 Pelatihan ( minimal 20 jam / setahun )
5. Managemen risiko ( AP 5.3 )
 Identifikasi risiko
 Fasilitas : eye wash station, spiilkits
 PPI ( AP 5.3.1 )
 Grading dan analisis risiko
 Program managemen risiko
• 6. Pelaporan hasil kritis ( AP 5.3.2 )
• 7. Waktu penyelesaian hasil laboratorium(AP5,4)
• 8. Peralatan ( AP 5,5 )
 Uji fungsi
 Pemeliharaan berkala
 Kalibrasi
 Kegagalan fungsi alat
 Proses penarikan ( recall )
9. Pengelolaan logistik ( AP 5.6 )
10.SPO pemeriksaan .... ( AP 5.7 )
11.Nilai normal , rentang nilai ( AP 5.8 )
12. Kendali mutu -- PMI ( AP 5.9 )
13. Kendali mutu -- PME ( AP 5.9.1 )
14. Lab rujukan ( AP 5,10 )
AP 5.11 PELAYANAN DARAH
• PANDUAN YAN DARAH
• SPO penyimpanan, permintaan rs , PMI
• Reaksi tranfusi
• Staf :
a)Permintaan darah
b)Penyimpanan darah
c)Tes kecocokan
d)Distribusi darah
PROGRAM NASIONAL
 Penurunan Angka TBC
a. TCM ( Test Cepat Molekular )- RSDK,TUGUREJO
b. Pemeriksaan BTA
c. GDS ( TBC pengobatan awal )
• Penurunan Angka HIV
a. Bumil
b. TBC
c. Hepatitis B
PENINGKATAN MUTU
• Rumah Sakit : Area Prioritas
• Area Prioritas : Indikator Mutu
• RS : indikator kunci
• Bagian : indikator / sasaran mutu bagian
iu
n
t
R
iS
u
n
n
tg
et
r
u
d
b
ia
k
tu
a
k
sm
u
er
n
d
i
n
l pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 48
g
Indikator
* 11 IAK (PMKP 3.1)
* Input
* 9 IAM (PMKP 3.2
Indikator * Proses
* 5 IIL (PMKP 3.1)
Mutu Kunci * Output/
* 6 ISKP (PMKP 3.3)
Outcome

Indikator Mutu

Indikator mutu • Unit kerja di RS :


Unit/ Penilaian IRJ, IRI, dll
kinerja unit/IKU • Unit yg di
(TKP 5.5) outsourcing (TKP
3.3)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


BAGAIMANA MEMILIH INDIKATOR
MUTU ?

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 50


ALUR PEMILIHAN INDIKATOR
2.Pilih
1.Identifikas
masalah yg
i masalah di
ingin/dapat
unit kerja
diperbaiki 3.Lihat di
4. Bila ada,
std akred &
pilih
SPM apakah
indikator
masalah tsb
berdasarkan
ada std
5. Bila std yg dimint
6. Lakukan mutu nya
indikator
uji coba
sdh dipilih,
pengumpula
buat profil
n data.
indikatornya 7b. Uji coba
7a. Uji coba
tdk ada
ada masalah
masalah 
 balik ke
tetapkan
8. Tetapkan no 2
indikator tsb
PIC data,
latih, data pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 51
mulai
Pertimbangan dalam memilih indikator yang
prioritas untuk menilai mutu pelayanan

• Dipersyaratkan dalam standar akreditasi.


• Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban)
• Ketersediaan data

• High risk, high cost, high volume, problem prone


• Konsensus
• Dipersyaratkan oleh customer

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 52


PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN
HIGH RISK, HIGH VOLUME, PROBLEM PRONE
HIGH RISK
• Merujuk pada area yg rawan atau tidak stabil
• Mempertimbangkan risiko-2 perawatan pada populasi tertentu, potensial
dampak kegagalan pemberian tindakan/pengobatan yg salah
• Kategori ini termasuk pasien eksperimental atau intervensi khusus yg
berisiko

HIGH VOLUME
• Yaitu pelayanan yg frekuensinya besar
• Demografis pasien berperan dalam hal ini
• Pasien apa yg paling sering dilayani di RS?
• Apakah RS mempunyai target kelompok usia tertentu ? Apakah RS
memberikan spesialiasi dalam jenis pelayanan (pediatri, bedah, obsgyn) ?

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 53


PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN
HIGH RISK, HIGH VOLUME, PROBLEM PRONE

PROBLEM PRONE
• Prosedur atau proses yg dapat menghasilkan outcome yg
tidak diharapkan Misalnya : pasien jatuh dua kali di unit
Alzheimer.
• Berikan perhatian khusus pada area dimana proses tidak
berjalan baik atau outcome tidak konsisten

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 54


STANDAR AKREDITASI RS INDIKATOR MUTU
Standar AP.5.3.1. Pelaporan nilai kritis
Ada prosedur melaporkan hasil tes
diagnostik yang kritis

Standar AP.5.3. Waktu tunggu hasil pemeriksaan


Hasil pemeriksaan laboratorium laboratorium
tersedia / selesai dalam waktu sesuai
ketetapan rumah sakit. 

Standar AP.5.4. • Pemeriksaan alat lab seminggu


Semua peralatan untuk pemeriksaan sekali
laboratorium diperiksa secara teratur, • Kalibrasi alat setahun sekali
ada upaya pemeliharaan, dan kalibrasi, • Respon time perbaikan alat 24 jam
dan ada pencatatan terus menerus
untuk kegiatan tsb.

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 55


PELAYANAN LABORATORIUM (IAK 2)

No INDIKATOR STANDAR
1. Waktu tunggu hasil pelayanan ≤ 140 menit
laboratorium. Kimia darah &
darah rutin.
2. Pelaksana ekspertisi Dokter Spesialis
Patologi Klinik
3. Tidak adanya kesalahan pemberian 100 % 
hasil pemeriksaan laboratorium.  
4. Waktu tunggu pem. lab cito

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 56


PELAYANAN LABORATORIUM (IAK 2)

No INDIKATOR STANDAR
5. Angka keterlambatan penyerahan
hasil pemeriksaan

6. Angka kerusakan sampel darah

7. Angka kesalahan pengambilan sampel

8. Angka kesalahan pasien

9. Pelaporan nilai kritis laboratorium

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 57


Standar akreditasi Imple mentasi Monitoring Indikator mutu

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 58


• Tetapkan
indikator mutu
• Rencana unit & indikator
tindak lanjut mutu yan
outsourcing

A P

C/S D

• Kumpulkan
• Analisa data indikator
pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 59
TIP DAN STRATEGI PENERAPAN SNARS
EDISI 1
1. BENTUK POKJA SESUAI BAB DENGAN
MELIBATKAN UNIT TERKAIT
2. EVALUASI REGULASI YANG ADA
3. CERMATI PERUBAHAN YG ADA DAN
SEGERA LAKUKAN PERBAIKAN REGULASI.
4. SOSIALISASI PERUBAHAN REGULASI
5. IMPLEMENTASI - SIAPKAN DATA
MUNDUR 1 TAHUN ( VALID !! )
KESIMPULAN
• PRIORITAS PENINGKATAN MUTU, BUAT INDIKATOR
• PENINGKATAN MUTU MELALUI PEMENUHAN INDIKATOR
DALAM AKREDITASI
• 1 JANUARI 2018 : SNAR EDISI 1
--- LEBIH MUDAH DIPAHAMI, ADA PROGRAM NASIONAL
• KOMITMEN SEMUANYA PASTI BISA

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 61


TERIMA KASIH

pemilihan indikator-luwi 28 juli2015 62

Anda mungkin juga menyukai