dan
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
LOKAKARYA
SUKSES MANAJEMEN K3RS MENUJU SUKSES AKREDITASI RS VERSI 2012
Medan, 22 23 Pebruari 2017
Dr. R. HERU ARIYADI, MPH
The Royal Palace Blok B 31
Jln Prof Soepomo 178A Tebet Jakarta
Email : heru_ariyadi@yahoo.com ; Fax : 021 8314426 ; telp 021 8309111
Posisi :
1. Ketua Umum ARSADA Pusat
2. Ketua Kompartemen Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga PERSI Pusat
3. Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (IKKESINDO)
4. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit
5. Komite Keselamatan Pasien RS Kementerian Kesehatan
6. Tim Penyusun Kebijakan BLUD Kementerian Dalam Negeri
7. Asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 2
Rumah Sakit (UU 44/2009)
RS adalah institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. 3
UU 44 tahun 2009: RS
Penyelenggaraan RS bertujuan antara lain :
Memberikan perlindungan terhadap keselamatan
pasien, masyarakat, lingkungan RS & sumber daya
manusia RS
Meningkatkan mutu & mempertahankan standar
pelayanan RS
standar pelayanan RS Standar SDM
Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia
UU 44/2009 Pasal 33
(1) Setiap RS harus memiliki organisasi yg efektif,
efisien, dan akuntabel.
PENJELASAN
(1) Organisasi RS disusun dengan tujuan untuk mencapai
visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good
Clinical Governance).
Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia
UU 44/2009 Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik
Tata Kelola RS yang baik : penerapan fungsi-fungsi
manajemen Rumah Sakit yang berdasarkan prinsip-
prinsip tranparansi, akuntabilitas, independensi dan
responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran
RUMAH SAKIT
Manajemen kompleks IPC
Keseimbangan beban manfaat
Sumberdaya terbatas
Padat Regulasi; padat perijinan
Berisiko: Yan, Keu, Lingkungan, staf
Kendali Mutu Kendali Biaya
Tidak boleh eror
7
Karakteristik RS sebagai tempat kerja
No VARIABEL KARAKTERISTIK
1 Tenaga Kerja Padat karya, Padat Profesi (padat pakar), Pekerjaan Tim/IPC
2 Teknologi Canggih, perkembangan cepat, mahal, dampak pada manusia
3 Waktu 24jam sehari, 7 hari seminggu, shif (bioritme), fokus pelayanan
lupa keselamatan diri
aktifitas penunjang mengikuti
4 Risiko Biologi Kuman/bakteria, virus, parasit, jamur
5 Risiko Fisik Radiasi, temperatur, bising, getaran, pencahayaan, ventilasi, uap,
gas, cairan
6 Risiko Kimia Chlorine, Merkuri, ethylene oxide, Natrium Sulfit, asam asetat dll
Karakteristik RS sebagai tempat kerja
No VARIABEL KARAKTERISTIK
7 Risiko Mekanik Tertusuk, teriris, terpukul, terjepit, kecelakaan
8 Risiko Listrik Sengatan listrik, arus pendek, petir
9 Risiko limbah Limbah infeksius, limbah B3
10 Psikososial Shif, beban kerja (volume, melayani orang yang sedang panik),
hubungan kerja
11 Kepedulian Mengerti risiko-meremehkan risiko (Cuci tangan, APD, SPO dll)
12 Ergonomi Posisi kerja (Tempat Tidur tinggi badan, mengangkat, menarik,
mendorong), pengulangan (repetisi)
KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA DI RS
lingkungan
STANDAR AKREDITASI RS YANG BERHUBUNGAN DGN K3RS
I. Klompok Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Bab 1. Akses ke pelayanan & Kontinuitas Pelayanan (APK) 1. Sasaran I : Ketepatan Identifikasi Pasien
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 2. Sasaran II : Peningkatan Komunikasi yang
Bab 3. Asesmen Pasien (AP) Efektif
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) 3. Sasaran III : Peningkatan Keamanan Obat yang
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Perlu Diwaspadai
Bab 6. Manajemen & Penggunaan Obat (MPO) 4. Sasaran IV : Kepastian Tepat Lokasi, Tepat
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga(PPK) Prosedur,Tepat Operasi
5. Sasaran V : Pengurangan Risiko Infeksi Terkait
Yankes
II. Kelompok Standar Manajemen RS
6. Sasaran VI : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Bab 1.Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMPK) IV. Sasaran MDGs
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Sasaran I Penurunan AKB dan Peningkatan
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP) Kes.Ibu
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 2. Sasaran II Penurunan Angka Kesakitan
Bab 5. Kualifikasi & Pendidikan Staf (KPS) HIV/AIDS
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 3. Sasaran III Penurunan Angka Kesakitan TB
KPS
MFK
PPI
Pem. Kes berkala
Program kesehatan &
Imunisasi
keselamatan staf Laporan pajanan
(PPI 5 EP2 & KPS 8.4) Pengobatan & konseling
Penyediaan fasilitas yg
Program pengawasan
aman
manajemen risiko Pelaporan insiden/
fasilitas (MFK) kecelakaan di RS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
Standar KPS 8.4.
Rumah sakit menyediakan Program
Kesehatan dan Keselamatan Staf
Maksud & Tujuan KPS 8.4
Program kesehatan dan keselamatan staf RS penting untuk
menjaga kesehatan, kepuasan, dan produktifitas staf.
Keselamatan staf juga menjadi bagian dari program mutu dan
keselamatan pasien RS. Bagaimana RS memberi orientasi dan
melatih staf, menyediakan tempat kerja yang aman, memelihara
peralatan biomedis dan peralatan lainnya, mencegah atau
mengendalikan infeksi yang terkait pelayanan kesehatan, dan
berbagai faktor lain yang menentukan kesehatan dan kesejahteraan
staf. (lihat juga PPI.5.1, EP 2)
Maksud & Tujuan KPS 8.4
Program kesehatan dan keselamatan staf dapat ditempatkan di RS
atau diintegrasikan dengan program eksternal. Bagaimanapun
susunan kepegawaian dan struktur dari program tersebut, staf
memahami bagaimana cara melapor, memperoleh pengobatan dan
menerima konseling serta tindak lanjut atas cedera seperti
tertusuk jarum, terpapar penyakit infeksius, identifikasi risiko dan
kondisi fasilitas yang membahayakan, dan masalah kesehatan
maupun masalah keselamatan lainnya.
Maksud & Tujuan KPS 8.4
Program tersebut dapat juga menyediakan skrining
kesehatan pada awal diterima bekerja, imunisasi
pencegahan dan pemeriksaan kesehatan berkala,
pengobatan untuk penyakit akibat kerja yang umum,
seperti cedera punggung, atau cedera lain yang lebih
urgen/genting
Elemen Penilaian KPS 8.4
1.Pimpinan dan staf rumah sakit merencanakan Program Kesehatan dan
Keselamatan
2.Program ini merespons kebutuhan staf urgen dan non-urgen melalui
pengobatan langsung dan rujukan
3.Data program menginformasikan program mutu dan keselamatan
rumah sakit
4.Ada kebijakan tentang vaksinasi dan imunisasi bagi staf
5.Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling dan tindak lanjut terhadap
staf yang tertular penyakit infeksi, berkoordinasi dengan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
EP 1:
Pimpinan & staf RS merencanakan Program Kesehatan & Keselamatan
Program
Kerja K3 RS
KPS 8.4
Rumah sakit menyediakan Program Kesehatan & Keselamatan Staf
Dokumen :
1. Program kerja K3 RS
2. Program pelayanan kesehatan staf
3. Program vaksinasi dan imunisasi
4. SPO penangan staf yg terpapar penyakit
infeksius terkait program PPI dan bukti
pelaksanaan
EP 1:
Pimpinan & staf RS merencanakan Program Kesehatan & Keselamatan:
Dokumen Program kerja K3RS
1. Bab I: Pendahuluan
a. Umum
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang lingkup & Tata Urut
d. Dasar
EP 1:
Pimpinan & staf RS merencanakan Program Kesehatan & Keselamatan:
Dokumen Program kerja K3RS
2. Bab II: Rencana Program Kerja Kesehatan & Keselamatan
Kerja (K3)
a. Kerangka waktu
b. Sasaran
c. Rencana Kegiatan
d. Laporan pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut
e. Menyusun Rencana Program Kerja K3RS tahun 20XX+1
3. Bab III: Penutup
EP 1:
Pimpinan & staf RS merencanakan Program Kesehatan & Keselamatan:
Program Pelayanan Kesehatan staf
Karakteristik pasien
Rumah Sakit
2. Penanganan Lanjutan :
a. Bila terjadi di luar jam kerja segera ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk
penatalaksanaan selanjutnya
b. Bila terjadi di dalam jam kerja segera ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan
membawa surat konsul dari dokter ruangan unit kerja
Prosedur penatalaksanaan tersuk jarum bekas pakai dan benda tajam:
3. Laporan dan Pendokumentasian:
a. Laporan meliputi: Hari, tanggal, jam, dimana, bagaimana kejadian, bagian
mana yang terkena, penyebab, jenis sumber (darah, urine, faeces) dan
jumlah sumber yang mencemari (banyak/sedikit)
b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam ( pasien
PROSEDUR
dengan riwayat sakit apa )
c. Tentukan status petugas yang terpapar : Apakah menderita hepatitis B,
apakah pernah mendapatkan imunisasi Hepatitis B, apakah sedang
hamil/menyusui
d. Jika tidak diketahui sumber paparannya. Petugas yang terpapar diperiksa
status HIV, HBV, HCV
e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi
tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat
dilakukan konseling
f. Pemberian Propilaksis Pasca Pajanan :
1) Pasca Pajanan HIV :
a) Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis Pasca Pajanan berupa
obat ARV 4 jam setelah paparan , maksimal 48 -72 jam diberikan selama 28
hari
b) Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Tindak lanjut
EP 3:
Data program menginformasikan program mutu dan
keselamatan rumah sakit :
Laporan Pelaksanaan
Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Tindak lanjut
EP 4:
Ada kebijakan tentang pemberian vaksinasi dan
imunisasi bagi staf :
Pelaksanaan vaksinasi
Laporan
EP 5:
Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling, dan tindak lanjut terhadap
staf yang terpapar penyakit infeksius, yang dikoordinasikan dengan
program pencegahan dan pengendalian infeksi. (lihat juga PPI.5, EP 2)