I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
HOSPITAL PATIENT
RISK CENTRED
MANAGEMENT CARE
(PELAYANAN FOKUS
PASIEN)
“Safety is a
•MUTU fundamental principle
of patient care and a
•PATIENT critical component of
3 Fondasi
SAFETY Quality Management.”
Asuhan pasien
Asuhan Medis • EBM (World Alliance for Patient
•
• Asuhan Keperawatan
ETIK Safety, Forward Programme,
Radio
Kompetensi grafer Lainnya
Analis
yg memadai
Case
Manager
34
Paradigma Baru Pelayanan Pasien
• Pelayanan berpusat dan bermitra dengan pasien
PFP/PCC. (Pasien sederhana kompleks)
• Identifikasi kebutuhan pasien - awal pelayanan
o kebutuhan pelayanan gawat darurat
o yan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
o kebutuhan klinis saat menunggu dlm proses
• Komunikasi dgn pasien
o akurat, optimal, lengkap, tidak bias “waktu”
o atasi kendala fisik, bahasa, budaya
• Pelayanan yang seragam
o populasi-pelayanan-kompetensi-waktu
o satu tatanan organisasi / kepemimpinan pelayanan :
Anestesi, Laboratorium, Radiologi-diagnostik imaging
35
• Pelayanan terintegrasi & koordinasi semua PPK,
seamless mulai dari pasien masuk rawat sampai pulang
o Catatan terintegrasi : info/data-analisis-rencana
terpadu
o Prosesnya terintegrasi – koordinasi
o Dokter : fungsi lebih kepada Team Leader / Coach,
tidak lagi sbg Captain of the ship.
o Pasien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
• Kontinuitas pelayanan
o Case manager
o Rujukan : RS “memimpin” proses rujukan
o Rencana pemulangan awal pd saat admisi
• Pelayanan akhir kehidupan, pengelolaan nyeri
36
REGULASI :
• Kebijakan/SK
• Pedoman
• SPO
• Program
STD &
Elemen
Penilaian BUKTI
IMPLEMENTASI:
1. Wawancara
pasien, staf &
pimpinan
2. Observasi
3. Dokumen
Pelaksanaan
4
FOKUS AREA STANDAR PMKP
6
Apa itu Peningkatan Mutu?
Dalam kamus manual Standard JCI:
Pendekatan terhadap proses
pembelajaran dan proses perbaikan
yang terus menerus dari proses
penyediaan pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan pasien dan pihak2
yang berkepentingan lainnya.
7
Apa itu Peningkatan Mutu?
8
Keselamatan pasien RS adalah suatu sistem
dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman
yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
9
APA ITU INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
10
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden
yang mengakibatkan cedera pada pasien.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya
insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang
sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul
cedera.
Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi
yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
11
12
RISK MANAJEMEN & QUALITY
IMPROVEMENT
DAHULU
o Fungsi risk manajemen &
SEKARANG
quality improvement di Upaya risk manajemen
rumah sakit sering kali dan quality improvement
dilaksanakan secara di RS adalah untuk
terpisah dan ada mendukung keselamatan
penanggung jawabnya pasien dan mencari jalan
di masing-masing fungsi untuk bekerja sama lebih
efektif dan efisien, untuk
o Mempunyai jalur
menjamin asuhan pasien
pelaporan yang berbeda
yg diberikanan aman dan
o Struktur risk manajemen bermutu tinggi.
dan quality improvement
terpisah
13
QUALITY
RISK MANAGEMENT
IMPROVEMENT
Risk identification (e.g., near-
Quality methodology
miss and adverse event OVERLAPPING Quality Measures/i ndicators/
reporting) FUNCTIONS Dashboards/ core measures,
Risk control (e.g., loss
Analysis of adverse and etc.
Prevention and loss sentinel events and trends Benchmarking
reduction) Root-cause analysis
Proactive risk assessments Best practices/clinical
Risk financing Patient complaint handling guidelines
Claims management Public reporting of quality data
Patient education Provider performance and
Contract/policy review Patient safety initiatives competency
Patient relations and Board reports
Feedback to providers and staff Accreditation coordination
disclosure Provider credentialing Patient satisfaction
Safety and security Accreditation issues
Staff education and training Peer review
Corporate and regulatory
Strategic planning Quality-of-care reviews
compliance
Improvement projects
Accreditation compliance
Utilization/resource/case
management
14
Function or Process
Design
Measure
Objective
Internal Database
Redesign Design
Improvement/
Innovation Assess
Improve Improvement
Priorities Comparative
Information
SIKLUS MUTU JCR/METODE MUTU 15
• What changes • Obyective
are to be • Questions/Predictions
made • Plan to carry out
• Next cycle cycle (Who, what,
where and when)
ACT PLAN
• Compare STUDY DO
analysis of
data • Carry out plan
• Compare data • Document
to prediction problems and
• Summarise observations
what wass • Begin analysis
learned 16
17
RISK MANAJEMEN
18
19
20
Meningkatkan mutu
secara keseluruhan dng
PENINGKATAN MUTU terus menerus
& KESELAMATAN mengurangi risiko
PASIEN terhadap pasien & staf
baik dalam proses klinis
maupun lingkungan fisik
27
Pendekatan meliputi bagaimana : Perlu mendapat dorongan
Memimpin dan pimpinan
merencanakan program PMKP Bertujuan mengubah budaya
Merancang proses klinis & RS
manajerial yg baru dng baik Secara proaktif
Mengukur seberapa baiknya mengidentifikasi & mengurangi
proses berjalan melalui risiko & penyimpangannya
pengumpulan data Menggunakan data utk
Menganalisis data memfokuskan diri pd masalah-
Menerapkan & 2 yg menjadi prioritas
mempertahankan perubahan Bertujuan mempertunjukan
yg ditimbulkan dlm proses terjadinya perbaikan
peningkatkan mutu berkelanjutan
22
Surgical Site Infection (SSI)
22 % of all HAIs
1.Superficial
2.Deep
3.Organ Space
LUWI-PPI 2062013
• Luka
Operasi
Terinfeksi
MRSA
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan
atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat sekitar RS.
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
(community acquired infection) atau berasal dari
lingkungan RS (hospital acquired infection) yg sebelumnya
lebih dikenal dengan istilah infeksi nosokomial
Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi
maka sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired
infection) diganti dengan istilah baru yaitu Healthcare
Associated Infections (HAIs), dengan pengertian yg lebih
luas tidak hanya di RS tetapi juga infeksi di fasilitas yankes
lainnya. Khusus utk infeksi di RS selanjutnya disebut : Infeksi RS
(IRS)
25
Tujuan pengorganisasian program
PPI adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yang
didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional
kesehatan, tenaga kontrak,
tenaga sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
26
LUWI-PPI 2062013
Standar PPI.10
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi diintegrasikan
dengan keseluruhan program rumah sakit dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme
pengawasan dari program mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit
27
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan
29
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi
proses untuk menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin.
31
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada
pimpinan dan staf
7. Penempatan pasien.
8. Hygiene respirasi/etika batuk
9. Praktik menyuntik yang aman
10. Isolasi dengan dugaan emerging
disease
• Merupakan metodologi yang dipergunakan KARS
untuk melakukan survei on-site dng standar
akreditasi versi 2012
• Melalui telusur diharapkan :
- dapat diikuti kejadian yg dialami pasien
selama ia berada dalam seluruh proses
pelayanan di RS.
- dapat dilakukan identifikasi satu atau lebih
masalah dari proses pelayanan pasien atau
masalah diantara proses.
telusur data luwi - 230613
Kesimpulan
1.Peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah meningkatkan
mutu secara keseluruhan dng terus menerus mengurangi risiko
terhadap pasien & staf baik dalam proses klinis maupun lingk. Fisik