1. Daur Perencanaan
1.1 Definisi
Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen. Salah satu teori menyebutkan bahwa
fungsi manajemen adalah Planning, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating
disingkat POAC/E.
Perencanaan adalah :
Suatu peta, suatu persiapan, suatu arrangement, kemana mau menuju, bagaimana
cara mencapainya dan tabel waktu perjalanan.
Identifikasi patok perjalanan the journey’s milestones. Melengkapinya dg
penilaian kemajuan dan cara untuk mengukurnya terkait biaya yg dipergunakan.
Bagan kegiatan, mengendalikan dan memelihara semua bagian perencanaan
merupakan bagian perencanaan yg baik.
(The Health planner toolkit, Health System Intelligence Project –
2006)
Berikut beberapa bagan yang menjelaskan siklus perencanaan secara umum maupun secara khusus
dikaitkan dengan tabel waktu yang diatur dalam peraturan.
Analisis situasi
Masalah
Masalah
Masalah
Masalah
P Penentuan prioritas
Masalah
prioritas
O
Penentuan
Organisasi tujuan
SDM
Anggaran Analisis alternatif
Sarana
Sistem Info Alternatif terpilih
A Rencana
Kepemimpinan operasional
Motivasi/supervisi
Pengawasan
Evaluasi
Pengendalian
C
E
Menurut WHO, siklus perencanaan adalah tahapan sekuensial perencanaan yang perlu diikuti
untuk menentukan apa yang tercakup dalam perencanaan.
(1) Identifikasi determinan masalah kesehatan : kaitan terjadinya dan populasi yang terkena.
(2) Menentukan risiko dan manfaat tiap determinan untuk identifikasi apa yang mesti
dilakukan
(3) Identifikasi pilihan intervensi dan merencanakannya termasuk tingkat kejadian
(4) Memutuskan kerangka / portfolio intervensi yang dapat memecahkan masalah
(5) Implementasi portfolio;
(6) Evaluasi portfolio.
Environ
ment
Health
Health Status
Service Commu-
Delivery nity
System
Secara bersama lingkungan, sistem pemberian pelayanan kes dan kondisi masyarakat
menentukan status kesehatan. Berikut penjelasan determinan tersebut.
(1) Environment (Lingkungan)
(a) Lingkungan terkait :
(b) Sistem politik,
(c) Kebijakan pelayanan kesehatan,
(d) Pengembangan kebijakan,
(e) Status sosial ekonomi,
(f) Lingkungan fisik mis kondisi iklim.
(g) Semua elemen berpengaruh terhadap status kesehatan individu dan masyarakat,
termasuk mempengaruhi sistem pemberian pelayanan kesehatan.
(2) Health service delivery system = Sistem Pemberian Pelayanan Kesehatan
Bagaimana fasilitas kesehatan terdistribusi di masyarakat, akan mempengaruhi cakupan
pelayanan.
Pelayanan kesehatan mesti dilihat sebagai upaya untuk memberikan dan merespon
kesetaraan guna mendukung status kesehatan masyarakat.
Sedangkan menurut A Planning Framework For Public Health Practice Planning, Elemen
Kunci Kerangka Siklus Perencanaan adalah :
(1) Determinan kesehatan
(2) Risiko kesehatan dan manfaat
(3) Domain kesehatan masyarakat dan area kegiatan
(4) Intervensi kesehatan masyarakat
(5) Intervention portfolios = Porto polio Intervensi
Pemeliharaan = custodianship
Determinan kontributor membuat kondisi untuk atau meningkatkan efek dari proximate
determinant. Merokok merupakan proximate determinant untuk sejumlah penyakit.
Kecenderungan individu merokok, prevalence merokok di masyarakat dipengaruhi faktor
pendukung termasuk umur, gender, kelas sosial, harga, iklan, tekanan kelompok, banyaknya
penjual, peluang merokok. Seringkali kemungkinan berbuat dipengaruhi determinan
pendukung daripada penyebab langsung.
Mencakup hal amat luas sebagai faktor luar individu. Bisa proximate or a contributory
effect. Misalnya resesi ekonomi, mendorong individu kehilangan pekerjaan. Akibat langsung
terhadap kesehatan menyebabkan kemarahan dan kecemasan dan mendorong respon fisik
terhadap stressor. Akibat pendukung adalah kurangnya sumber untuk makanan sehat,
makanan kurang dpt menimbulkan bio-physiological impact.
Determinan sosial dan lingkungan dapat menimbulkan efek bahaya atau melindungi
kesehatan. Contoh social and environmental determinants termasuk physical environment,
family, school dan lingkungan ekonomi , perumahan, transport dan pelayanan kesehatan
maupun pelayanan kesejahteraan lainnya. Jejaring kuat social support, misalnya menekan
stress akibat kehilangan pekerjaan.
Secara tradisional, istilah hazard in public health merujuk faktor lingkungan fisik yang
merupakan faktor risiko baik determinan biomedical dan behavioural determinants. Istilah
hazard digunakan untuk determinan dengan sifat mengancam kesehatan, baik determinan
dari physical environment, social, biomedical atau behavioural secara alamiah.
Determinan tidak membicarakan apakah hal tsb dibutuhkan masyarakat atau dapat tidaknya
dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya mesti mempertimbangkan risk atau benefit berkaitan
dengan masalah atau situasi yang ada. Risiko merujuk kemungkinan bahaya yang dapat
ditimbulkan terhadap kesehatan. Manfaat merujuk kemungkinan protective/ promotive factor
yang dihasilkan untuk mencapai kegiatan kesehatan positif.
Keputusan aksi tergantung fakta terkait determinan kegiatan kesehatan, menentukan aktual
atau besar potensi akibat terhadap kesehatan baik risiko maupun manfaat. Tergantung pula
pada efektifitas aksi dan kapasitas menuju aksi efektif. Hal lain termasuk kepentingan
terhadap issu oleh masyarakat.
Penentuan risiko dan manfaat berhubungan dengan determinan utama yang penting untuk
pengambilan keputusan determinan mana yang akan dikendalikan.
Risiko dan manfaat dalam kesehatan ditentukan determinan yang dibedakan dalam bentuk
nyata, potensi atau dirasakan (expressed, potential or perceived). Bentuk nyata risk or benefit
terlihat bila hubungan antar determinan yang berkaitan dengan kegiatan kesehatan konsisten
dan dapat diukur. Dengan kata lain prevalen determinan, hal yang sering muncul apakah
risiko atau manfaat.
A potential risk or benefit bila kaitan dengan kegiatan kesehatan sporadis, tidak terlaporkan
atau tidak konsisten dan determinan prevalens hanya dapat di estimasi. A perceived risk or
benefit bila aksi terasa diperlukan karena persepsi kuat dari masyarakat yang menginginkan
intervensi.
Analisis determinan individu (dan interaksinya) amat penting untuk menentukan determinan
yang akan ditanggulangi teridentifikasi dengan benar. Dalam praktek tidak realistik atau
tidak efektif melakukan aksi terhadap masing-masing determinan. Kadang diperlukan aksi
untuk sekelompok determinan. Kerangka kerja untuk sekelompok determinan disebut public
health action areas.
Kemungkinan kategorisasi public health action areas, tercantum dalam tabel. Setiap action
area dikarakterisasi oleh tujuan seluruh manajemen. Ide area aksi à kombinasi pemahaman
determinan dengan cara praktek terbaik dalam pengorganisasian aksi.
Aksi terkait dapat dikelompokkan dalam public health domains antara lain :
(a) Kesehatan Lingkungan = Environmental Health
(b) Pengendalian Penyakit = Communicable Disease
(c) Perkembangan dan Pertumbuhan Kesehatan = Healthy Growth and Development
(d) Gaya Hidup dan Kesehatan = Lifestyles and Health
(e) Kesehatan Mulut = Oral Health
(f) Pencegahan kecelakaan = Injury Prevention
(g) Penyalahgunaan = Substance Abuse
(h) Seks dan Kesehatan reproduksi = Sexual and Reproductive Health
(i) Kesehatan mental dan Kesejahteraan = Mental Health and Wellbeing
2. Daur Manajemen
2.1 Definisi
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai sasaran/tujuan secara
efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses
penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu
berdasarkan hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi yang
akurat (evidence based).