Anda di halaman 1dari 5

VISI BERSAMA

1.1 Strategi-strategi untuk membangun visi bersama.


Membangun visi bersama, terkadang tidak menyelesaikan banyak masalah itu sendiri; melainkan
menciptakan suatu lingkungan di mana orang-orang yakin bahwa mereka merupakan bagian dari suatu
komunitas umum. Saat ini banyak pemimpin yang berusaha untuk mencapai komitmen dan fokus yang
muncul bersama visi yang dibagikan secara tulus. Sayangnya masih banyak yang beranggapan bahwa
sebuah visi merupakan tugas pemimpin tertiggi.
A. Visi Bersama : sebagai wahana untuk membangun makna
Suatu strategi yang sukses untuk membangun sebuah visi bersama akan dibangun berdasarkan
beberapa prinsip utama:

setiap organisasi mempunyai suatu nasib, tujuan mendalam yang mengekspresikan alasan
eksistensi organisasi.
Petunjuk-petunjuk untuk memahami tujuan yang lebih dalam dari suatu organisasi sering kali

bisa ditemukan dalam aspirasi-aspirasi para pedirinya dan dalam alasan-alasan mengapa
industrinya muncul.
Tidak semua visi itu sama.
Mempunyai pemahaman bersama tentang tujuan yang mendasarinya. Untuk menjadi lebih

sadar akan tujuan organisasi, bertanyalah kepada anggota organisasi dan belajarlah untuk
mendengarkan jawabannya.
Inti dari pembangunan visi bersama adalah tugas mendesain dan mengembangkan prosesproses yang berkelanjutan.
Mempunyai gambaran yang jelas tentang visi yang sejajar dengan kondisi saat ini.

Pada hakikatnya disiplin visi bersama ini terfokus pada pembangunan makna bersama, secara potensial
dimana makna bersama ini tidak ada sebelumnya. Makna bersama merupakan suatu pemahaman
bersama tentang apa yang penting, dan mengapa. Membangun visi bersama bisa menjadi suatu cara
yang efektif untuk menyuarakan gagasan-gasan penuntun suatu organisasi.
B. Jaringan dan Komunitas
Infrastruktur infastruktur yang sedang bermunculan yang memungkinka pembangunan visi bersama
didasarkan pada sikap yang memandang sebuah organisasi sebagai suatu set komunitas yang saling
tumpang tindih yang terbentuk di atas makna bersama. Jika organisasi dipandang sebagai suatu
komunitas, maka para pemimpin akan memperlakukan anggota-anggota sebagai sukarelawan yang
telah memilih untuk memberikan waktu mereka pada perusahaan.
C. Visi, Nilai-nilai, Tujuan, Sasaran
Visi merupakan suatu komponen dari aspirasi-aspirasi penuntun organisasi. Inti dari prinsip-prinsip
penuntun terseburt adalah pemahaman tentang tujuan dan nasib bersama, termasuk semua komponenkomponen seperti:
1. Visi
Suatu visi merupakan suatu gambaran tentang masa depan yang coba diciptakan, yang diuraikan dalam
tata bahasa yang seakan-akan terjadi sekarang. Karena sifatnya yang kasat mata dan langsung, suatu
visi memberikan bentuk dan arah pada masa depan organisasi.

2. Nilai-nilai
Kata nilai berasal dari kata kerja dalam bahasa Perancis valoir, yang berarti bernilai. Kata ini secara
bertahap mengembangkan suatu hubungan keberanian dan kelayakan. Nilai-nilai menguraikan
bagaimana cara kita mengejar visi.
3.Tujuan atau Misi
Misi berasal dari bahasa latin mittere, yang berarti melemparkan, melepasakan atau mengirim. Kata
tujuan juga berasal dari bahasa latin proponere yang berarti menyatakan. Kata misi dan tujuan
merupakan alasan fundamental untuk keberadaan organisasi.
4. Sasaran
Setiap upaya visi bersama tidak hanya memerlukan suatu visi yang luas, namun juga sasaran yang
spesifik dan dapat direalisasikan. Sasaran-sasaran menyatakan apa yang akan dilakukan oleh orangorang sesuai dengan komitmen.
Dalam membangun visi bersama, dibarengi dengan perenungan yang terus menerus tengan masalahmasalah yang ada, maka tentu saja hal ini dapat membantu untuk mendapatkan aspirasi-aspirasi baru
yang membuka wawasan pengetahuan.
1.2 Harapan ketika membangun visi bersama.
Pada tahap awal proses penentuan visi organisasi akan tampak lebih sulit dikelola dari pada
sebelumnya. Ketika proses penentuan visi diimplementasikan, para pemimpin perlu hadir dan
menyediakan diri untuk berbicara, mendengarkan, dan memberikan mentoring kepada para karyawan.
Dengan mempersiapkan waktu dan kesabaran, maka pemimpin dapat menyelaraskan komitmen
bersama.
Harapan yang dapat dibangun diantaranya : Melihat Kesuksesan terdahulu, Menjaga visi tetap fleksibel,
Menyelaraskan seluruh satuan kerja.
1.3 Cara memulai membangun visi bersama
Pada umumnya hal ini paling efektif ditangani melalui kemitraan antara manager senior yang
bertanggung jawab atas suatu organisasi, dan seorang pengurus visi yang ahli atau berkomitmen. Ada
suatu strategi yang digunakan untuk membangun visi bersama yakni : mengatakan, menjual, menguji,
konsultasi, menciptakan bersama. Oleh karena itu strategi-strategi visi bersama haruslah bersifat
pengembangan, yang dapat membantu membangun kapasitas mendengarkan pimpinan.
1.4 Surat kepada Mitra CEO
Dalam organisasi ada beberapa pertanyaan yang mungkin dapat menjadi prtimbangan dalam
mengembangkan visi bersama. Diantaranya:

seberapa siapkah para anggota organisasi membangkitkan visi?


Bagaimana hubungan dengan atasan?
Bagaimana menyatukan atasan dengan organisasi?

Dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kemungkinan akan sangat


membantu dalam mentukan visi bersama. Dalam organisasi tidak mungkin tidak ada atasan. Karakter

dari tiap individu sebagai atasan tentu berbeda-beda. Jika atasan hilamg kesabaran hal yang diperlukan
adalah dengan penjelasan yang masuk akal, kekuatan, keterbukaan dan kepercayaan.
Apa yang sebenarnya ingin diciptakan dalam sebuah organisasi? Ini merupakan sebuah pertanyaan
untuk membangun suati visi bersama. Jawabannya mungkin mberagam. Yang jelas kita haru
mengetahui: visi tentang masa depan, realitas saat ini.
1.5 Prioritas-prioritas Strategis
Suatu prioritas strategis yang baik dikaitkan secar jelas dengan visi bersama, dan mampu menempa
komitmen dari orang-orang dalam tim tersebut. Jika sebuah tim telah menyepakati satu set prioritas
strategis, maka mereka mempunyai satu set peristiwa-peristiwa penting dan memiliki bidang praktis
didalamnya.
5. PEMBELAJARAN TIM
Belajar Tim dan Belajar Umum (Public and Team Learning).
Belajar Tim adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian berpikir kolektif, sehingga kelompokkelompok manusia secara dapat diandalkan bisa mengembangkan kecerdasan dan kemampuan yang
lebih besar dari pada jumlah bakat para anggotanya. Public learning sendiri mengarah pada prinsipprinsip melalui individu-individu yang didorong untuk belajar secara terbuka dan menggali apa yang
tidak mereka ketahui sekarang
Dialog adalah suatu bagian yang fundamental dari Organisasi Pembelajar. Dalam arti yang sederhana,
dialog adalah komunikasi. Ini adalah gabungan dari berbagai interaksi dalam organisasi. Melalui dialog,
setiap individu dengan interaktif menggali dan menyelesaikan satu atau seluruh aspek tindakan yang
ada dalam organisasi, bagaimana mereka menerima sistem dan struktur dari organisasi, apa visi
organisasi mereka.
Dialog merupakan bagian yang penting dari Public Learning. Hanya dengan dialog, individu dapat
menggali dengan interaktif berbagai isu yang ada dalam organisasi. Poin penting dari dialog adalah tidak
hanya untuk memahami apa yang terjadi dalam organisasi, bagaimana individu mendapatkan
pengalaman struktur dan proses dalam organisasi, tapi juga untuk mengarahkan model-model baru,
keterbukaan baru, dan tujuan baru untuk mendapatkan tindakan yang lebih efektif dan pemahaman dan
keyakinan yang mendalam.
Prinsip prinsip pembelajaran
Ada beberapa pendekatan yang sukses untuk meningkatkan mutu dari suatu organisasi pembelajaran
antara lain :

Penurunan signifikan masalah-masalah konsumen. Berpindah dari suatu budaya mendeteksi


kesalahan setelah fakta menjadi mencegah kesalahan dengan meningkatkan proses.

Peningkatan kepuasan pelanggan


Lebih banyak berpartisipasi
Tidak terjerumus dalam perangkap yaitu dengan penolakan terhadap angka-angka yang
menjadikan kita perhitungan dan tidak berhakikat pada mutu total yaitu pengukuran

Dalam strategi yang baik, ukuran memamg diperlukan untuk mengumpulkan data-data tetapi
yang diperlukan hanya mengajarkan teknik-teknik umum
Mengadakan perubahan mulai dari yang diatas atau pemegang kebijakan
Kurang analisis manajemen harus diatur sistemnya agar bisa berjalan semuanya

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan suatu produk:

Dapat atau tidaknya suatu desain diterima oleh public


Motivasi intrinsic, kerjasama dan sifat-sifat manusia yang lain yang membuat hasil-hasil bisa
menjadi kenyataan

Kapasitas suatu perusahaan untuk menghasilkan penemuan dan inovasi produk-produk baru
utama
Potensi untuk ekspansi pasar
Manfaat pendidikan dan pelatihan

Kemampuan fundamental suatu organisasi untuk membentuk masa depannya dapat dilakukan dengan
memasukkan manajemen mutu total dengan cara berpikir system tentang organisasi, membangun
strukturnya, mendesainnya dan mengoperasikannya. Tetapi pada kenyataannya sekarang ini kita hanya
mengemas metode manajemen lama berdasarkan angka lama dengan kemasan baru.
Kinerja suatu organisasi ditentukan oleh:
-

Lingkungan perusahaan

Harus berusaha untuk memahami hal-hal tentang lingkungan dan dengan orang lain. Tujuan dari hal-hal
yang berkenaan dengan lingkungan organisasi adalah untuk membentuk dunia secara lebih strategis
Memasukkan visi lingkungan di dalam organisasi agar mendapatkan keuntungan sebesarnya dan
ada potensi penghematan
Jika kita sudah menjaga/mencegah kerusakan lingkungan maka hal itu akan membawa keuntungan
karena tidak mengeluarkan biaya yang besar
-

Tekanan untuk menahan informasi : diperlukannya modal mental yang mengandung

kebenaran, keberanian atau resiko penuntutan secara hokum, pengeluaran ekstra dan tanggung jawab
pribadi
Mengembangkan sutau strategi penyelidikan yaitu dengan melakukan suatu audit lingkungan,
penginventarisasian tempat, emisi dan prioses serta mengungkapkan data yang menyatakan metode
perbaikan
Merupakan cara yang paling efektif jika kita menyusun suatu visi lingkungan berdampingan
dengan suatu audit tentang realitas saat ini dengan mengklarifikasikan apa yang penting bagi anda
-

Penurunan Implikasi jangka panjang suatu dilemma antara penahanan dan penyelidikan

Suatu oranisasi yang menyelidiki secara bertahap belajar cukup banyak untuk mempengaruhi

organisasi lain disekitarnya sehingga organisasi tersebut mendapatkan kredibilitasnya, kemampuan dan
kesediaan untuk mempengaruhi otoritas lingkungan, membantu perusahaan lain dalam menetapkan
arah tujuan mereka
-

Adanya pelatihan sebagai pembelajaran yaitu sebuah unsure utama dalam perubahan budaya

Adanya penciptaan budaya suatu organisasi pembelajaran, perlu bertindak secara otonom dan
memberikan respon lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi, inovasi, perencanaan pasar,
penjadwalan kerja, desain arus kerja dalam tingkat organisasi dan mengambil keputusan dengan cepat
Pelatihan mempunyai arti penting dalam dua hal

1.

2.

Menggunakan pelatihan untuk mengkomunikasikan mengapa dan bagaimana organisasi


berubah, itu memberikan poin-poin yang berharga pada tindakan yang telah diambil secara
tidak formal
Sebagian besar orang masih menganggap perubahan budaya sebagai sesuatu yang telah
dihasilkan secara eksternal bagi mereka
Desain tempat kerja sebagai lingkungan fisik dari suatu organisasi pembelajaran

Desain suatu gedung organisasi merupakan suatu contributor penting bagi nilai dan hubungannya
Membangun kepemimpinan sebagai suatu katalis perubahan dalam perusahaan atau organisasi,
bagaimana cara menangani konflik dan perebutan kekuasaan, cara menavigasi transisi , menyusun
perencanaan untuk kebutuhan modal jagka panjang, dan cara merencanakan suatu strategi suksesi
yang mencakup visi. Tanpa dukungan kepemimpinan formal kemungkinan akan perubahan sistemetis
akan terhalani
Menciptakan suatu media pembelajaran misalnya surat kabar agar orang-orang dapat
memperoleh informasi , belajar tentang berpikir system
Memerlukan komitmen untuk menjadi suatu organisasi pembelajaran, Jangan pesimis dan
skeptic terhadap perubahan
-

Adanya dukungan dan peningkatan kolaborasi dalam suatu system

Memampukan setiap orang untuk berpartisipasi agar dapat mendorong unit-unit individu untuk
unggul dengan mengorbankan system secara keseluruhan
-

Menciptakan suatu lingkngan pembelajaran.


KESIMPULAN

Komitmen dari suatu lembaga dan budaya terhadap prinsip ini merupakan bagian penting dari
Organisasi Pembelajar, karena ini adalah kesatuan untuk menerima fakta bahwa masa mendatang dan
struktur organisasi itu sendiri adalah tetap akan terus berubah. Pihak manajemen dan para pegawai
harus merasa senang untuk bertindak dalam berbagai kemungkinan yang sulit.
DAFTAR PUSTAKA
Peter Senge.

2002.

Disiplin Kelima (The Fifth Discipline Fieldbook). Interaksara.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. UNJ. Jakarta.


http://goblokspot.blogspot.com/2005/12/learning-organization.html
TUGAS MAKALAH PROGRAM

Anda mungkin juga menyukai