Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Ekologi

ilmu yang mempelajari hubungan saling ketergantungan dan hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan tak hidup dalam satu ekosistem. Ekosistem merupakan
suatu sistem yang terjadi hubungan (interaksi) dengan saling ketergantungan antara
komponen-komponen di dalamnya, baik makhluk hidup maupun tidak hidup.

Manfaat Ekologi bagi Manusia dan Lingkungan Hidup

Mengenal lebih banyak keanekaragaman hayati

Makhluk hidup tersebar dari dasar samudera terdalam hingga pegunungan tertinggi. Tentu
saja, keanekaragaman hayati ini harus dieksplorasi oleh manusia. Selain untuk
menginventarisasi jenis-jenis makhluk hidup tersebut dan memperkaya pengetahuan manusia
akan spesies makhluk hidup, cara hidup makhluk hidup dan lingkungannya teresebut dapat
dipelajari untuk kemudian dapat dimanfaatkan manusia.

Sebagai contohnya adalah :

Ikan di sekitar kutub utara mampu hidup di kondisi air yang membeku, mekanisme ini dapat
digunakan manusia untuk mendapatkan protein anti beku yang digunakan dalam proses
industri.
Parasit yang hidup di tubuh manusia sebagai inangnya dapat diberantas apabila kita tahu
bagaimana ia hidup dan berinteraksi dengan lingkungannya dengan cara memutus rantai
perkembangbiakannya.

Secara lebih detail, pengaplikasian dan manfaat ekologi dalam berbagai bidang dapat dilihat
pada beberapa poin di bawah ini.

Mengenal lebih jauh makhluk hidup

Biologi perilaku merupakan salah satu cabang dari ilmu ekologi. Hal ini terjadi karena
perilaku makhluk hidup, terutama hewan, berperilaku tergantung pada kondisi
lingkungannya. Perilaku satwa ini dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut.

1. Hewan seperti lumba-lumba dan dan kelelawar memiliki suatu kemampuan penentuan
lokasi tanpa penglihatan yang dikenal sebagai ekolokasi (ecolocation). Mekanisme ini
ditiru sebagai sonar bagi manusia.
2. Hewan seperti ayam, sapi, anjing, dan kucing dahulunya adalah hewan liar. Dengan
proses domestikasi, hewan-hewan tersebut dapat dijadikan ternak ataupun peliharaan.
3. Kadang hewan memiliki indra yang tajam semisal di India, gajah-gajah secara
otomatis pergi ke tempat yang tinggi sesaat sebelum tsunami terjadi. Hal ini dapat
dijadikan peringatan dini oleh manusia sebelum terjadinya bencana.
Membantu mengetahui dampak terhadap lingkungan

Ingatkah kita akan penggunaan DDT pada sekitar tahun 1970-1980an? Untuk memberantas
hama maka ditemukanlah suatu pestisida yang dinamakan DDT. DDT ini sangat ampuh
memberantas hama serangga secara global dalam watu yang lama. Namun setelah bertahun-
tahun digunakan, dampak ekologis mulai terasa.

Setelah penggunaan jangka panjang, maka serangga menjadi resisten dan bahkan DDT dapat
ditemukan di mana saja hingga dalam air susu manusia. Rachel Carson, seorang penulis
akhirnya membuat buku berjudul Silent Spring yang menggarisbawahi tak terdengarnya
burung-burung di musim semi. Ternyata hal ini disebabkan oleh DDT yang merusak telur
burung. Akhirnya DDT diberhentikan penggunaanya setelah dampak ekologis menjadi
global.

Sebenarnya, permasalahan ini dapat dicegah apabila ilmu ekologi dipakai dalam perencanaan
suatu kegiatan yang memiliki kemungkinan dampak lingkungan. Kini, setiap kegiatan harus
memiliki studi ekologi untuk meminimalisasi kemungkinan buruk seperti contoh di atas.

Membantu memecahkan masalah pangan

Manusia sebagai makhluk omnivora merupakan tingkatan tertinggi dalam jaring-jaring


makanan. Seperti yang kita ketahui bahwa seluruh materi di muka bumi ini ada dalam satu
siklus. Dalam ilmu ekologi dijelaskan bahwa makanan yang kita konsumsi merupakan
untaian materi dari makhluk hidup lain mulai dari produsen, konsumen primer, hingga
konsumen sekunder atau tersier.

Semakin tinggi tingkatan tropik maka akan semakin sedikit energi yang diserap. Artinya
semakin banyak jumlah makhluk hidup dalam tingkatan tropik di bawahnya untuk memenuhi
kebutuhan makhuk hidup dengan tingkat tropik atas.

Dengan demikian, manusia yang vegetarian akan memerlukan lebih sedikit sumber daya alam
dibandingkan dengan manusia yang non-vegetarian. Hal ini karena vegetarian memerlukan
lebih sedikit sumber daya semisal lahan untuk peternakan, air, dan pakan ternak sehingga
meminimalisasi kesulitan sumber pangan.

Membantu memecahkan masalah pertanian

Kesuburan tanah tidak hanya terjadi begitu saja melainkan ada sangkut pautnya dengan
makhluk biologis yang terkandung di dalamnya. Sebagian besar tanaman termasuk tanaman
pertanian begantung pada interaksi antara mikroorganisme dan tanaman itu sendiri karena
tanaman mebutuhkan nitrat dan ammonium yang tidak dapat ia sintesis sendiri. Senyawa
tersebut dapat diperoleh oleh tanaman dengan interkasi mikroba sebagai berikut.

1. Ammonium : merupakan hasil dari proses amonifikasi oleh bakteri dari nitrogen di
udara. Tanaman pada umumnya tidak memfiksasi nitrogen padahal mereka
membutuhkannya. Maka dengan interaksi antara bakteri dan tanaman, defisiensi
nitrogen dapat dihindari.
2. Nitrat : nitrat merupakan produk oksidasi ammonium dengan bantuan AOB
(ammonium oxidising bacteria) dan NOB (nitrite oxidising bacteria). Nitrogen dalam
bentuk nitrat lebih dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh.

Dengan demikian, setelah mengetahui ilmu ekologi, penggunaan bakteriosidal pada tanah
sekitar tanaman seharusnya dapat dihindari. Hal ini karena penggunaan bakteriosidal dapat
membunuh bakteri yang sebenarnya berguna bagi pertumbuhan tanaman.

Membantu memecahkan masalah energi

Sampai saat ini manusia masih bergantung pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi
utama mereka, namun tahukah kita sebenarnya sumber energi terbesar kita adalah matahari?

Energi matahari dikonversi oleh tanaman menjadi energi kimia melalui proses fotosintetis.
Sumber energi kimia ini sebenarnya dapat kita manfaatkan untuk membuat bahan bakar yang
dapat diperbaharui yaitu biofuel. Biofuel terdiri dari beberapa generasi yaitu:

1. Generasi pertama biofuel dari tanaman konsumsi (Jagung, jarak)


2. Generasi kedua biofuel dari sisa produk tanaman (Molase, ampas tebu)
3. Generasi ketiga biofuel dari alga

Ilmu ekologi di sini sangat berperan penting. Selain mempelajari bagaimana komunitas
mikroorganisme memproses bahan baku menjadi biofuel (aplikasi di industri), ekologi juga
menawarkan pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan produk tersebut agar terjadi
keseimbangan atas kebutuhan manusia akan energi dan materi konsumsi dengan kelestarian
alam.

Membantu memecahkan masalah kesehatan

Banyak masalah kesehatan yang merupakan penyakit menular berasal dari interaksi antara
manusia dengan hewan. Hal ini tentu saja dapat dihindari atau diatasi bila kita mengetahui
konsep ilmu ekologi tentang bagaimana makhluk idup berinterkasi dengan lingkungannya.
Berikut adapah contoh manfaat ekologi dalam bidang kesehatan.

1. Demam berdarah : jelas kita ketahui bahwa demam berdarah disebab kan oleh virus
Dengue dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aygepti. Nyamuk ini memeiliki habitat air
bersih yang menggenang untuk bertelur. Kita dapat memutus persebaran penyakit ini
misalnya dengan mencegah agar nyamuk tidak dapat bertelur dengan menutup atau
memberi insektisida pada bak.
2. AIDS : salah satu konsep asal muasal AIDS adalah transfer HIV dari simpanse
tehadap manusia. Hal ini dapat terjadi karena di Afrika sana, manusia dan simpanse
hidup berdekatan. Dengan adanya ilmu ekologi seharusnya transmisi ini dapat
dicegah dengan membatasi interaski antara populasi manusia dengan simpanse.

Membuat proses indutri yang lebih maju


Makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, dan mikroba ternyata sangat berguna untuk
diaplikasikan dalam proses industri. Pengeksplorasian ini tentu akan menghasilkan organisme
baru yang memiliki kemapuan khusus sesuai habitatnya. Hal ini membuka kesempatan kita
untuk memanfaatkannya di bidang industri. Selain itu komunitas suatu organisme dapat
dimanfaatkan dalam suatu proses industri.

Berikut adalah beberapa contoh pengaplikasian ekologi di bidang industri.

1. Bioteknologi : Dalam industri bioteknologi dikenal suatu prosedur PCR. PCR ini tak
akan dapat dilakukan tanpa enzim tahan panas yang berasal dari organisme Thermus
aquaticus. Organisme ini berhabitat asli di kawah gunung berapi dasar laut. Karena
itulah enzim dari orgnisme ini menjadi tahan panas dan dapat digunakan dalam
industri.
2. Fermentasi : Proses pembuatan wine, keju, bahkan tapai membutuhkan komunitas
mikroorganisme yang beinteraksi sinergisme dalam proses fermentasi. Dengan
mempelajari ilmu ekologi, kita dapat menentukan mikroorganisme apa saja yang
berperan dan komposisinya.

Mengenal kesetimbangan dalam kehidupan


Tanpa sadar sebenarnya ilmu ekologi membahas kegiatan manusia di bumi ini karena
manusia di bumi ini berkegiatan sebagai populasi. Populasi terus meningkat sedangkan
sumber daya alam dan area di muka bumi tak dapat ditambah. Bila populasi manusia terlalu
banyak maka kemampuan daya sangga ekosistem akan terlampaui akibatnya akan terjadi
kemunduran dalam populasi manusia bahkan kepunahan.

Oleh karena itu melalui ilmu ekologi, kita sebagai manusia harus bijak dalam menggunakan
sumber daya alam dan membatasi pertumbuhan populasi agar daya sangga ekosistem tidak
terlampaui
Ekosistem merupakan sebuah sistem ekologi yang tercipta oleh interaksi timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem bisa disebut juga
suatu tatanan kesatuan secara lengkap dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling ketergantungan.
Ekosistem ialah penggabungan dari setiap komponen biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada
suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Jenis-Jenis Ekosistem
A. Ekosistem Darat
Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya garis lintangnya. Jenis-jenis ekosistem darat yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis
2. Padang Rumput
3. Hutan Gugur
4. Tiaga
5. Tundra
B. Ekosistem Perairan/Akuatik
Ekosistem perairan/akuatik ialah komponen abiotiknya sebagian besar tediri dari air. Jenis-
jenis ekosistem peraira yakni:
1. Danau
2. Sungai
3. Rawa

Komponen di Dalam Ekosistem

Unsur yang berperan penting dari ekosistem ialah komponen-komponen yang ada di
dalamnya. Ada dua jenis komponen ekosistem yang diambil secara garis besar yakni:
1. Komponen abiotik atau fisik. Komponen ini meliputi semua unsur yang bukan
mahluk hidup seperti udara, suhu, air, tanah, curah hujan, bebatuan, gurun, karang,
salju dan lain-lain. Unsur yang termasuk ke dalam komponen abiotik ini
mempengaruhi juga berkontribusi dalam kehidupan komponen biotik atau hayati
dalam sebuah ekosistem.
2. Komponen hayati atau biotik yang meliputi semua mahluk hidup yang dilihat dari
susunan trofiknya dibagi ke dalam beberapa tingkatan yakni komponen produsen,
komponen konsumen, dan juga komponen pengurai. Dan apabila dilihat dari fungsi
komponen itu sendiri maka ia dibagi ke dalam dua komponen dasar yakni komponen
autotrof dan juga komponen heterotrof. Autotrof sendiri merupakan mahluk hidup
yang bisa membentuk sendiri makanannya sementara itu heterotrof adalah organism
konsumen yang mengambil makanan dari luar dirinya.

Contoh Ekosistem Alami dan Buata


1. Ekosistem Alami
Ekosistem alami merupakan ekosistem yang dibuat langsung oleh alam. Ekosistem alami,
berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem. Sehingga jika ada satu ekosistem yang rusak,
maka keseimbangan lingkungan akan terganggu.
1. Hutan hujan tropis berada pada daerah yang mempunyai iklim tropis. Curah hujan di
hutan hujan tropis bisa mencapai 200 hingga 225 cm pertahun. Jenis- jenis pohon
yang ada di hutan ini berjenis besar dan tinggi. Hewan yang biasa di temukan di hutan
hujan tropis ialah jenis- jenis kera, harimau, jenis- jenis burung, badak ataupun babi.
2. Hutan gugur berada pada daerah sub tropis. Curah hujan di hutan gugur berkisar
antara 75 hingga 100 cm setiap tahun. Jenis pohon di hutan ini hanya sedikit. Sekitar
10 hingga 20 jenis pohon saja. Jenis pohon di hutan ini tidak besar dan tidak rindang.
Hewan yang bisa ditemukan di hutan ini ialahberuang, hamster, atau hewan yang
berhibernasi selama musim dingin.
3. Ekosistem padang rumput dapat ditemukan di daerah dengan iklim tropis maupun sub
tropis. Curah hujan di padang rumput cenderung rendah. Hanya berkisar antara 25
hingga 50 cm per tahun. Rata- rata tanaman yang hidup di padang rumput ialah
pohong- pohon yang berjenis pendek. Hewan yang hidup di padang rumput adalah
kangguru, singa, jerapah, jaguar, zebra, atau jenis- jenis ular.
4. Hutan sabana terletak pada daerah yang beriklim tropis. Curah hujan yang ada di
sabana berkisar antara 95 hingga 150 cm per tahun. Jenis hewan yang hidup di sabana
antara lain gajah, kuda, macam tutul, singa, atau jenis- jenis hewan pengerat.
5. Hutan taiga ialah jenis hutan yang hidup di daerah beriklim sub tropis serta daerah
dengan iklim dingin. Pohon- pohon yang berada di daerah ini antara lain cemara,
alder, dan jenis pohon berdaun harum lainnya. Hewan yang berada di hutan ini adalah
beruang hitam, lynx, atau serigala.
6. Ekosistem tundra ialah ekosistem yang berada pada daerah terdingin di bumi, yaitu
antartika dan artik. Musim dingin di daerah tundra sangat panjang, bisa berlangsung
selama 9 bulan. Jenis tanaman yang paling kuat bertahan di daerah tundra adalah jenis
lumut. Sedangkan jenis hewan di daerah ini adalah rubah, rusa kutup, atau bison.
7. Ekosistem gurun berada di daerah bumi dengan temperatur yang paling panas. Curah
hujan di daerah ini sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Sehingga daerah ini adalah
dataran tandus berpasir. Jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah ini adalah kaktus,
yang mampu menyimpan cadangan air serta unta yang juga mampu menyimpan
cadangan air.
8. Ekosistem sungai ialah aliran air yang ada di permukaan bumi. Sungai mengalir dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran sungai mengalir dan berhenti di
laut. Air sungai termasuk air tawar, sehingga ikan yang dapat hidup di sungai adalah
ikan air tawar seperti ikan nila, ikan gurami, atau ikan lele.
9. Ekosistem danau ialah sebuah cekungan besar yang terisi oleh air. Danau dapat
terbentuk akibat dari aktivitas gunung api. Selain itu danau juga dapat terbentuk
akibat sedimentasi yang memotong jalur sungai.
10. Rawa- rawa ialah salah satu ekosistem perairan yang tenang. Rawa adalah genangan
air yang terjadi di dataran yang cekung. Genangan air ini dapat bersifat musiman,
akibat hujan dan luapan air sungai, atau permanen akibat lokasinya yang dekat dengan
sumber air. Rawa- rawa biasanya berada di dataran rendah.
11. Ekosistem pantai ialah daerah pantai yang berada di tepi laut. Daerah ini adalah salah
satu daerah hasil proses sedimentasi oleh air laut. Hewan jenis kepiting dan beberapa
jenis kerang dapat ditemukan di daerah ini
12. Ekosistem terumbu karang ialah ekosistem laut dangkal, dimana sinar matahari masih
dapat masuk. Dalam ekosistem ini terumbu karang dan rumput laut dapat untuk
melakukan fotosintesis. Selain itu hewan laut di daerah ini lebih banyak dan
bervariasi
13. Ekosistem laut dalam ialah ekosistem yang berada pada kedalaman lebih dari 2000 m
dari permukaan laut. Suhu pada daerah ini diperkirakan sangat dingin akibat dari tidak
masuknya sinar matahari. Makhluk hidup yang tinggal di daerah ini hanyalah hewan
predator serta hewan pemakan bangkai
14. Ekosistem estuari ialah ekosistem tempat bertemunya air tawar dan air laut. Dalam
ekosistem ini, tanaman yang bisa ditemukan adalah jenis tanaman mangrove.
Sedangkan hewan yang bisa ditemukan adalah beberapa jenis kepiting.

2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan ialah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Fungsi ekosistem buatan
untuk menjaga ekosistem alami tetap seimbang. Selain itu, ekosistem buatan dibuat untuk
melestarikan hewan atau tumbuhan yang ada terancam punah, sehingga tidak ada lagi
makhluk hidup yang punah di bumi. ekosistem buatan ialah salah satu cara untuk
melestarikan keanekaragaman hayati. Ekosistem buatan ialah suaka marga satwa, kebun raya,
kebun binatang, dan taman safari.
1. Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada ekosistem yang dinilai memiliki
keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus
dilindungi. Suaka marga satwa dibuat oleh manusia langsung di alam (Baca:
Pengertian Suaka Margasatwa dan Cagar Alam Contoh Cagar Alam)
2. Taman hutan raya adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan sebagian
telah di perbarui dengan lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada
konservasi koleksi tumbuhan. Ciri- ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi
tumbuhan yang banyak serta unik, mempunyai wilayah yang luas, serta masih
memiliki keindahan habitat aslinya. Hutan raya juga dapat dikatakan sebagai hutan
buatan, karena sebagian besar dibuat oleh manusia.
3. Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan memakai lingkungan
alam buatan, yang terpisah- pisah pada setiap jenis spesies. Kekurangan dari kebun
binatang adalah, hewan berada di dalam kandang yang terbatas. Selain itu, banyak
kebun binatang yang tidak dirawar dengan baik. Akibatnya banyak binatang yang
mati atau kelaparan, seperti yang terjadi di kebun binatang bandung.
4. Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan
buatan. Berbeda dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu
kandang, pada taman safari, beberapa spesies berada dalam satu wilayah besar. Setiap
wilayah terpisah oleh pagar tinggi. Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan
dari taman safari jika ingin mengunjungi serta melihat jenis fauna dan flora di
dalamnya Taman safari adalah salah satu cara melestarikan lingkungan dengan
metode eksitu (baca: Pelestarian Keanekaragaman Hayati Secara Insitu dan Eksitu).
Taman safari memakai metode yang jauh lebih baik daro pada kebun binatang,
sehingga hewan tidak merasa terkekang.
5. Waduk adalah sebuah tempat penampungan air raksasa yang di buat oleh manusia.
Selain itu, waduk juga sebagai penghalang aliran air sungai, sehingga aliran menjadi
meninggi dan terlihat seperti danau yang besar. Waduk juga biasa di sebut sebagai
bendungan. Waduk berfungsi sebagai salah satu penyedia air bagi masyarakat, selain
itu waduk juga di pakai sebagai bagian dari system irigasi di sawah. Waduk dapat
menjadi ekosistem baru bagi ikan- ikan air tawar.

Anda mungkin juga menyukai