BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas Pekkabata yang dilaksanakan untuk tahun 2014. Hal ini dilaksanaakan tidak terlepas
dari tugas pokok dan fungsi, namun dalam pelaksaannya didasarkan pada skala prioritas
(urgensi) dengan mengutamakan nilai-nilai pelayanan kesehatan dengan mengacu pada anggaran
berbasis kinerja yang berioritas pada hasil yakni dalam setiap tahunnya diwajibkan menyusun
dokumen Rencana kerja (Renja) yang kemudian dan fungsi khususnya pada UPTD Puskesmas
Pekkabata.
Renja Puskesmas Pekkabata adalah bagian yang tak terpisahkan dengan Renja Dinas
berdasarkan pada Permendagri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang tahapan dan tatacara penyusunan
Rencana kerja.
Dalam penyusunan renja dimaksudkan agar dalam pelaksanaan program kegiatan lebih
terarah, teratur, akuntabel dan tepat sasaran sehingga diharapkan pada aplikasinya tidak
menemukan kendala apapun. Dalam melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
teknis, pelaksanaan operasional, dan tugas lain yang ditentukan berdasarkan bidang tugas.
B. Landasan Hukum
Dasar Hukum yang digunakan dalam menyusun Rencana Kerja UPTD Pusskesmas
1. Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor : 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 Tahun 2009 2014.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
4. Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor : 17 tahun 2008 tentang UPTD Dinas pada Pasal 3
Maksud dan tujuan menyusun Rencana Kerja UPTD Puskesmas Pekkabata Tahun 2012 adalah :
a. Sebagai landasan operasional unutk melaksanakan serangkaian kegiatan pada UPTD Puskesmas
Pekkabata sehingga seluruh unsur dapat dimanfaatkan secara optimal melalui program kegiatan;
b. Menjadi acuan dan pedoman pelaksanaan dalam merealisasikan rencana yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi sehingga pencapiannya dapat dilakukan dengan lebih terukur, efisien dan efektif
dan akuntabel;
c. Memudahkan seluruh aparat dalam mencapai tujuan dan memudahkan komitmen penyusun
berkesinambungan.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penyusun dokumen Rencana Kerja Tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
D. Sistematika
BAB IV PENUTUP
BAB II
penjabaran dari sasaran dan program kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik,
yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan
rencana kerja Puskesmas Pekkabata (Perfomance Plan) dilaksanakan seiring dengan agenda
penyusunan dari kebijakan anggaran melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar serta
merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam kurun waktu tertentu dan kurun
waktu satu tahun. Dalam Rencana kerja ditetapkan Rencana kerja Tahunan (KT) untuk seluruh
Dokumentasi Rencana kerja membuat informasi tentang indikator kinerja sasaran dan
rencana pencapaiaannya, program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana
capaiannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat capaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja harus
didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah
Pada prinsipnya renja adalah merupakan penjabran target kinerja yang harus dicapai
dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukan nilai kualitatif yang melekat pada setiap
indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan
pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode
pelaksanaan. Rencana kerja merupakan komitmen seluruh anggota organisasi untuk mencapai
kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dengan
demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas operasional sepenuhnya dapat
Isu strategis UPTD Puskesmas Pekkabata Pekkabata adalah suatu isu penanganannya
perlu perhatian secara serius sehingga pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi dan kedepan tidak lagi terdapat suatu hambatan dalam arti program kegiatan berjalan
sebagaimana sasaran yang ingin dicapai. Tentunya sejalan dengan pengembangan lingkungan
strategik di bidang pelayanan kesehatan khususnya UPTD Puskemas Pekkabata dalam kurun
waktu yang telah ditentukan. Isu isu strategis tersebut sebagai pendukung dalam merumuskan
program kegiatan dalam jangka waktu lima tahun kedepan sejalan dengan program kegiatan
program kegiatan layanan dibidang kesehatan sesuai tugas pokok dan fungsi, Dengan
pemahaman tupoksi diharapkan pelayanan kesehatan dapat bejalan dengan tepat, benar, tetap
sasaran, sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun tidak dapat dipungkiri dalam
Petugas Layanan dalam menghadapi pengguna layanan, semakin berat dan banyak menghadapi
untuk mengantisipasi hal tersebut aparat semakin dituntut untuk mempersiapkan diri dengan
melalui pengembangan sumber daya manusia aparat (PSDMA). Demikian pula dalam
perkembangan lingkungan strategik yang kita hadapi dewasa ini mengisyaratkan kita untuk
menata dan mendisain sebuah sistem menuju sebuah perubahan paradigma khususnya dibidang
pelayanan kesehatan dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Aparatur (SDA). Sehubungan
dengan tersebut, perlu disadari bahwa unutk menjawab tantangan baik masa kini maupun masa
yang akan datang tentunya pemerintah melakukan berbagai upaya dalam peningkatan
perlu didukung sarana dan prasarana fisik yang memadai. Upaya melengkapi sarana prasarana
baik swadaya maupun bantuan pemerintah melalui dinas kesehatan diharapkan dapat lebih
meningkatkan pelayanan kepada pasien sehingga dapat lebih terlayani secara maksimal dan tepat
waktu.
2. Kebijakan dana operasional untuk pengembangan layanan kesehatan seiring dengan program
keberhasilan yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan yang menjadi target pencapaian kinerja
adalah :
1. Adanya rasa memiliki dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dlingkungan kerjanya
dan efisien;
5. Mengutamakan koordinasi
Kesehatan harusnya kokh dalam arti dapat memberikan layanan yang maksimal kepada
masyarakat. Landasan unutk melaksanakan program kegiatan tidak terlepas mengacu pada
struktur organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata sebagimana tertuang dalam peraturan Bupati
Kabupaten Polewali Mandar Nomor : 17 TAHUN 2008 Tanggal : 28 Juli 2008 tentang pedoman
organisasi perangkat daerah. Adapun susunan organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata sebagai
berikut :
1. Kepala UPTD
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Gizi
e. Pengobatan
f. Keperawatan
dengan kegiatan pengkajian dan analisis menyaangkut layanan kesehatan sebagaimana tertuang
dalam tugas dan fungsi bahwa Unit Pelaksana Teknis pada Dinas adalah peranghkat Pemerintah
BAB III
A.............................................................................................................................. Tujuan
rencana kerja
Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.
Untuk menentukan tujuan mengacu pada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
strategik. Tujuan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai masa yang akan datang,
sebagaimana isi dan misi yang telah ditetapkan, khususnya pelayanan dibidang kesehatan.
Dalam penetapan isi misi tersebut, sasaran satu dengan lainnya saling terkait melalui upaya
1............................................................................................................................... UPAYA
PELAYANAN KESEHATAN
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara tepat dan cepat, memberikan makna
bahwa sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diketahui dan diatasi melalui
peningkatan layanan kesehatan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
(KIA/KB) yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
10............................................................................................................................. Jaminan
pemeliharaan kesehatan
B. ............................................................................................................................. Sasaran
rencana kerja
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai adalah rumusan yang spesifik, terukur, dalam
kurun waktu yang telah ditentukan baik jangkah pendek, maupun jangkah panjang dari tujuan
yang ingin dicapai dan diupayakan dapat berkesinambungan sejalan dengan sasaran yang ingin
1.
2.
3.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
16.
17.
18.
19.
20.
C.
unutk mencapai tujuan dan sasaran yang sifatnya strategis dan urgensi. Program merupakan
bentuk instrumen kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi. Sedangkan kegiatan adalah
merupakan bagian dari program yang dilaksankan untuk mencapai sasaran yang terukur yang
terdiri dari sumber daya, barang, dana yang merupakan input untuk menghasilkan output dalam
bentuk barang dan jasa. Adapun program kerja untuk tahun 2014 terdiri dari :
1. Kegiatan KIA
2. Program Gizi
3. Program Imunisasi
7. Kegiatan UKS
8. Kegiatan Surveilans
9. Manajemen Puskesmas
BAB IV
PENUTUP
Kecamatan Polewali Mandar secara efektif, optimal dan mencapai sasaran, maka disusun
Rencana kerja UPTD Puskesmas Pekkabata Kecamatan Polewali Mandar Tahun 2014
Mandar dengan pengelolahan anggaran berdasarkan pada prinsip-prinsip anggaran kinerja sesuai
dengan anggaran yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.
Seiring dengan hal tersebut diatas, dokumen Rencana kerja UPTD Puskesmas Pekkabata
Kecamatan Polewali Mandar diharapkan dapat menjadi bahan pembahasan serta dapat disepakati
sebagai dasar penyusun dan pembahasan kebijakan umum khususnya pada UPTD puskesmas
Untuk itu, dukungan sangat diperlukan untuk menjalankan program kegiatan secara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mandar ini adalah dokumen kerja UPTD untuk masa kerja lima tahun mendatang. Dokumen ini
menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, UPTD berkewajiban untuk
mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu
Renstra UPTD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan
dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-
Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada
jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi dan arah kebijakan pembangunan
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra ini perlu
program tersebut.
Maksud penyusunan Renstra UPTD ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen
perencanaan kesehatan yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi
perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi
hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan.
Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Puskesmas Pekkabata dan
C. Landasan Hukum
Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
pengawasan.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
penyelenggaraan negara.
Landasan hukum yang diberikan adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga pemerintah daerah
korupsi, kolusi dan nepotisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
dan kerjasama antar daerah. Landasan hukum lainnya adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang
bertahap melalui sumber pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang
wajib disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah. Penjelasan ini berdasarkan PP No.
108 Tahun 2000. Status Hukum Renstra sesuai Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pasal
1. Analisis tentang situasi, yang meliputi antara lain analisis potensi konflik horisontal, gangguan
kamtibmas serta dinamika dan friksi sosial politik yang berkembang ditengah-tengah
masyarakat.
2. PRB dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor ekonomi primer yang
3. Indeks Regional, seperti misalnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat
pengangguran, angka kemiskinan, angka putus sekolah, gejala kerusakan ekosistem, lingkungan
Rencana Strategis (Renstra) berfungsi sebagai perencanaan taktis strategis, yang disusun
sesuai dengan kebutuhan daerah dengan mengacu pada RPJMD serta indikator sebagaimana
disebutkan diatas.
Arah kebijakan penyelenggaraan daerah dituangkan dalam Renstra yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam lima tahunan.
Selanjutnya, Renstra dirinci dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan
stakeholders : wakil rakyat, masyarakat, pemerintahan kota, pengusaha, LSM dan lain-lain.
Metode partisipatif dinilai efektif dalam menjamin komitmen pemerintah daerah terhadap
penyusunan dokumen Renstra UPTD dilakukan hingga saat menjabarkannya ke dalam RPJMD
dan RAPBD. Dengan demikian, setiap program dan kegiatan yang akan diselenggarakan dalam
setiap tahun anggaran harus sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan yang termasuk di dalam
Rencana Strategis UPTD dapat dikategorikan sebagai dokumen manajerial wilayah yang bersifat
masyarakat dengan fakta kondisi daerah diukur melalui indikator perencanaan strategis dari
program dan kegiatan yang tercantum di dalam Renstra yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja
Kepala daerah sesuai dengan PP No. 108 tahun 2000, dengan memperhatikan indikator evaluasi
kinerja yang disosialisasikan secara nasional melalui modul pelatihan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan penjelasan dari Inpres No. 7 tahun
1999 tentang AKIP. Dalam mendukung usaha ini, indikator perlu disepakati bersama antara
pemerintahan. Hal ini menjadi penting karena indikator pengukuran kinerja akan digunakan oleh
Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategik yang juga digunakan sebagai
Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks, maka perlu melakukan
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka perencanaan strategik diperlukan agar
dapat menuntun diagnosa organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif.
3. Visioner
Perencanaan strategik yang dibuat harus berorientasi pada masa depan, sehingga memungkinkan
organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.
Dokumen Renstra SKPD tahun 2014 - 2019 Puskesmas Pekkabata ini disusun sebagai berikut :
BAB I
............................................................................................................................................. PENDA
HULUAN.
A. ...................................................................................................................................... Latar
Belakang
B. ..................................................................................................................................... Maksud
dan Tujuan
C.
............................................................................................................................................. Landasa
n Hukum
D.
............................................................................................................................................. Hubung
E.
............................................................................................................................................. Sistemat
ika Penyusunan
BAB II ............................................................................................................................ TUGAS
A. ...................................................................................................................................... Struktur
Organisasi
B. ...................................................................................................................................... Susunan
C. ...................................................................................................................................... Tugas
dan Fungsi
D. ..................................................................................................................................... Peran
BAB III
............................................................................................................................................. GAMB
A. ...................................................................................................................................... Kondisi
B. ..................................................................................................................................... Kondisi
Misi
B. .................................................................................................................................... Tujuan
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
A. Struktur Organisasi
1. Kepala UPT
3. Kelompok Fungsional
Dalam menjalankan fungsinya Tugas pokok yang harus dijalankan Puskesmas sebagai
1. Promosi Kesehatan
7. Pengobatan
Puskesmas (Health Centre) adalah suatu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang
dan tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan masyarakat di wilayah
tengah-tengah masyarakat yang dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang
dihadapi dalam pembangunan kesehatan dan menentukan target kegiatan yang sesuai kondisi
daerah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam meningkatkan kemampuan untuk
hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya. Maksudnya adalah pelayanan kesehatan diberikan kepada semua orang tanpa
memandang golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam kandungan hingga tutup usia.
1) KIA
2) KB
3) Usaha Kesehatan Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
8) Kesehatan sekolah
11) Masyarakat
1) Puskesmas Pembantu
yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil
2) Puskesmas Keliling
Yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan
puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,
audiovisual.
3) Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang
bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah
kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a) Membina PSM
b) Memberikan pelayanan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
Adapun Tugas Puskesmas yaitu puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD)
disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan
kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-
namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah
dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta
kemampuan puskesmas.
f. Upaya pengobatan
Jalan Budi Utomo, Pekkabata dengan nomor kode Puskesmas yaitu 18180104.
BAB III
1. Kondisi Geografis
Puskesmas Pekkabata merupakan salah satu dari 18 (delapan belas) Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yang terletak di Kecamatan
Polewali.
sebagai berikut :
kelurahan dan sebagai wilayah tanggung jawabnya. Desa-desa tersebut antara lain :
Kelurahan Pekkabata terdiri dari 3 lingkungan yaitu Padaelo, Pekkabata dan Koppe
Kelurahan Darma terdiri dari 7 lingkungan yaitu Kiri-kiri, Koppe, Batu-batu, Dara, Jambu
Kelurahan Manding terdiri dari 4 lingkungan yaitu Manding, Binangaliu, Langkogo, dan
Kampung biru
Kelurahan Madatte terdiri dari 5 lingkungan yaitu Madatte, Belawa, Perumtel, BTN dan Gernas
2. Kependudukan
Jumlah penduduk yang tersebar di 5 kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas
Pekkabata sebanyak 30.779 jiwa, terdiri dari 15008 laki-laki dan 15771 perempuan. Penyebaran
penduduk pada masing-masing desa berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel 1
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA/KEL TOTAL
Laki-laki Perempuan
1 Pekkabata 2.063 2.168 4231
2 Darma 5.156 5.418 10575
3 Takatidung 3.010 3.163 6173
4 Manding 1.205 1.267 2472
5 Madatte 3.574 3.754 7328
JUMLAH 15.008 15.771 30779
Sumber : Pengumpulan Data Base oleh Puskesmas Pekkabata, Desember 2013
Tabel 2
JUMLAH
RATA-RATA
JUMLAH RUMAH
NO KELURAHAN JIWA/RUMA
PDDK TANGGA
H TANGGA
(KK)
1 Pekkabata 4.030 985 4
2 Darma 10.575 2.342 5
3 Takatidung 6.172 1.274 5
4 Manding 2.472 471 5
5 Madatte 7.329 1.976 4
JUMLAH 30.779 7.048 4.6
3. Sosial Ekonomi
menggantungkan hidupnya dengan mencari nafkah sebagai petani dan nelayan. Mata
pencaharian lain yang dilakoni adalah sebagai pedagang, buruh bangunan, biro jasa, dan lain-
lain.
Diharapkan sampai 2019 seluruh masyarakat Polewali Mandar telah memiliki kartu BPJS
BAB IV
Visi : ...........................................................................................................................................
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat ...................................... 2013
.............................................................................................................................................
Misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
lingkungannya
yang dalam upaya mewujudkannya dibutuhkan kajian yang seksama. Indonesia Sehat 2015
adalah Visi Pembangunan Nasional di bidang kesehatan yang ingin dicapai dengan dukungan
berbagai peraturan dan perundang-undangan. Visi tersebut telah dituangkan dalam berbagai jenis
kegiatan yang dilaksanakan mulai dari tingkat nasional sampai pada tingkat Puskesmas sebagai
visi pembangunan nasional dan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
terciptanya masyarakat sehat yang ditandai dengan lingkungan dan perilaku sehat serta dapat
Puskesmas Pekkabata sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di
sebagai berikut :
1. Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk
2. Indikator hasil antara, yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku
3. Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan,
DINAS KESEHATAN
Visi : ...........................................................................................................................................
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat 2013
.............................................................................................................................................
Misi :
5. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
lingkungannya
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu instrumen untuk
mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrumen ini
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai secara obyektif dan priodik terhadap
Data indeks yang diperoleh akan menjadi bahan penilaian terhadap unsur-unsur
pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap Unit penyelenggara
Pelaksanaan IKM pada Puskesmas Pekkabata merupakan wujud nyata manajemen Puskesmas
1. Maksud Pelaksanaan
Untuk memperoleh gambaran dan sekaligus mengajak masyarakat utnuk berpartisipasi dalam
memberikan penilaian terhadap peleyanan yang telah diberikan oleh Puskesmas Pekkabata
2. Tujuan Pelaksanaan
Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Pekkabata secara berkala dan sebagai bahan utnuk
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Pekkabata kepada
masyarakat yang dilaksanakan sampai dengan diketahuinya nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM), atribut layanan yang dianggap penting oleh masyarakat serta saran-saran masyarakat
BAB II
METODOLOGI PENGUKURAN
A. Ruang Lingkup
21 Mei sampai dengan 21 Juni 2014 terhadap responden yang menjadi pengunjung pada
Puskesmas Pekkabata pada Unit Rawat Jalan Unit Gawat Darurat (UGD) selama 24 jam, Rawat
B. Pengumpulan Data
Data yang diperolah dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh
langsung dari responden melalui wawancara tatap muka ( Face to face interviews) dengan
Pengumpulan data dilakukan melalui survei atau penyebaran kuisioner kepada masayarakat yeng
menjadi pelanggan dari instansi pelayanan umum tersebut, dengan jumlah responden adalah 150
orang. Kegiatan penyebaran kuisioner telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei sampai 21 Juni
2014.
C. Kriteria Responden
Kriteria responden IKM adalah pengunjung atau penderita yang datang meminta atau
pernah mendapatkan pelayanan kesehatan pada Puskesmas Pekkabata dalam 1 bulan terakhir
Kuisioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan apilikasi Excel. Proses dan analisa data sesuai petunjuk dalam KEP.MENPAN
F. Penyusunan Laporan
BAB III
HASIL PENGUKURAN
Dari hasil keseluruhan 150 kuisioner yang ada, terdapat 147 yang dapat terisi dengan baik
sehingga dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut. Dari 147 responden yang mengisi data
Laki-laki 47
Perempuan 103
Jumlah 150
17 25 Tahun 37
26- 40 Tahun 83
> 40 Tahun 30
Jumlah 150
SD 16
SMP 16
SMU 68
Diploma 20
Sarjana 30
Jumlah 150
Pekerjaan Jumlah
PNS/TNI/Polri 45
Wiraswasta 30
Pelajar/Mahasiswa 3
Lainnya 20
Jumlah 150
B. Hasil Pengukuran
SK Menpan no 25 tahun 2004 memuat 14 unsur pelayanan yang harus diukur, yaitu :
1. Prosedur Pelayanan
2. Pesyaratan Pelayanan
7. Kecepatan Pelayanan
= 1 / 14 = 0.071
Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas unsur palayanan tersebut diperoleh hasil sebagai
berikut :
Dengan angka Indeks sebesar tersebut diatas, maka kinerja Puskesmas Pekkabata berada dalam
mutu pelayanan posisi A dengan Kategori Baik, dengan angka indeks 80 berada dalam interval
62.51 81.25
Semua unsur pelayanan mempunyai nilai rata-rata diatas 3,00. Hal ini menunjukkan
Unsur pelayanan yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu 3,37. Nilai unsur pelayanan ini tinggi diduga
karena semua pelayanan kesehatan telah diberikan oleh petugas yang mempunyai kompetensi
yang dipersyaratkan, yaitu dokter umum , dokter gigi, bidan, perawat, sanitarian, analis
kesehatan dan perawat gigi. Dari angka ini dapat disimpulan bahwa menurut responden petugas
Selain itu, kemampuan petugas juga didukung dengan komitmen untuk berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab profesi yang
diembannya, baik pada pelayanan rawat jalan, rawat inap, persalinan dan UGD 24 Jam di
Puskesmas Pekkabata.
Unsur pelayanan yang memiliki nilai Indeks paling rendah adalah Keadilan Mendapatkan
Pelayanan yaitu 3,01. Walaupun nilai unsur pelayanan masih dalam interval baik, namun tingkat
kepuasan responden terhadap unsur ini masih rendah sehingga perlu ditingkatkan lebih baik lagi.
Walaupun rata-rata nilai unsur pelayanan berada pada interval kinerja pelayanan Baik, namun
beberapa upaya yang perlu ditindaklanjuti untuk perbaikan adalah unsur pelayanan dengan nilai
1. Persyaratan pelayanan
Terhadap keempat unsur pelayanan ini , selanjutnya perlu tindak lanjut dan rekomendasi.
BAB IV
A. Kesimpulan
oleh masyarakat penggunanya pada posisi dengan kategori BAIK , dengan angka Indeks 80.25,
paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan
a. Persyaratan pelayanan
B. Rekomendasi
Januari 2014, dimana pasien dapat berobat pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana
.b. Mensosialisasikan jadwal pelayanan yang sudah terpampang baik terhadap petugas maupun
3. Untuk pengaturan ketetapan jadwal Pelayanan, akan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan
sesuai dengan jam kerja pegawai , terkecuali pelayanan UGD selama 24 Jam.
masyarakat, perlu diupayakan pemberian reward kepada petugas yang tingkat kedisiplinanannya
bagus dan memberikan sanksi / teguran sesuai peraturan kepegawaian kepada petugas yang