Anda di halaman 1dari 51

Renstra, Renja dan Indeks Kepuasan Masyarakat

RENCANA KERJA UPTD PUSKESMAS PEKKABATA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kerja (Renja) Puskesmas Pekkabata adalah merupakan dokumen perencanaan

Puskesmas Pekkabata yang dilaksanakan untuk tahun 2014. Hal ini dilaksanaakan tidak terlepas

dari tugas pokok dan fungsi, namun dalam pelaksaannya didasarkan pada skala prioritas

(urgensi) dengan mengutamakan nilai-nilai pelayanan kesehatan dengan mengacu pada anggaran

berbasis kinerja yang berioritas pada hasil yakni dalam setiap tahunnya diwajibkan menyusun

dokumen Rencana kerja (Renja) yang kemudian dan fungsi khususnya pada UPTD Puskesmas

Pekkabata.

Renja Puskesmas Pekkabata adalah bagian yang tak terpisahkan dengan Renja Dinas

Kesehatan unutk melaksanakan upaya-upaya strategis yang menjadi target pencapaian


pelaksanaan untuk tahun 2014. Adapun landasan normatif dalam menyusun Renja ini

berdasarkan pada Permendagri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang tahapan dan tatacara penyusunan

Rencana kerja.

Dalam penyusunan renja dimaksudkan agar dalam pelaksanaan program kegiatan lebih

terarah, teratur, akuntabel dan tepat sasaran sehingga diharapkan pada aplikasinya tidak

menemukan kendala apapun. Dalam melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

tidak terlepas menyelanggarakan fungsi Pembinaan pelaksanaan umum, pelaksanaan pembinaan

teknis, pelaksanaan operasional, dan tugas lain yang ditentukan berdasarkan bidang tugas.

B. Landasan Hukum

Dasar Hukum yang digunakan dalam menyusun Rencana Kerja UPTD Pusskesmas

Pekkabata antara lain :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor : 6 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 Tahun 2009 2014.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

4. Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor : 17 tahun 2008 tentang UPTD Dinas pada Pasal 3

Unit Pelaksanaan Pada Dinas, Badan


C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan menyusun Rencana Kerja UPTD Puskesmas Pekkabata Tahun 2012 adalah :

a. Sebagai landasan operasional unutk melaksanakan serangkaian kegiatan pada UPTD Puskesmas

Pekkabata sehingga seluruh unsur dapat dimanfaatkan secara optimal melalui program kegiatan;

b. Menjadi acuan dan pedoman pelaksanaan dalam merealisasikan rencana yang berkaitan dengan

tugas dan fungsi sehingga pencapiannya dapat dilakukan dengan lebih terukur, efisien dan efektif

dan akuntabel;

c. Memudahkan seluruh aparat dalam mencapai tujuan dan memudahkan komitmen penyusun

program kegiatan secara terpadu, terarah dan berkelanjutan;

d. Menjadi landasan penentuan program kegiatan tahunan secara berkelanjutan dan

berkesinambungan.

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penyusun dokumen Rencana Kerja Tahun 2014 adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Maksud dan Tujuan

D. Sistematika

BAB II PELAKSANAAN RENJA PUSKESMAS

A. Isu Isu Strategis Aplikasi Tugas Pokok Dan Fungsi


B. Kondisi Yang Diharapkan pada Puskesmas Pekkabata

C. Organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, KEGIATAN

A. Tujuan Rencana Kerja

B. Sasaran Rencana Kerja

C. Program dan Kegiatan

BAB IV PENUTUP

BAB II

PELAKSANAAN RENJA PUSKESMAS

Perencanaan Kinerja adalah merupakan proses penyusunan Rencana kerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik,

yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan

rencana kerja Puskesmas Pekkabata (Perfomance Plan) dilaksanakan seiring dengan agenda

penyusunan dari kebijakan anggaran melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar serta

merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam kurun waktu tertentu dan kurun

waktu satu tahun. Dalam Rencana kerja ditetapkan Rencana kerja Tahunan (KT) untuk seluruh

indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran kegiatan.

Dokumentasi Rencana kerja membuat informasi tentang indikator kinerja sasaran dan

rencana pencapaiaannya, program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana

capaiannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan

tingkat capaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja harus
didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasir.

Pada prinsipnya renja adalah merupakan penjabran target kinerja yang harus dicapai

dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukan nilai kualitatif yang melekat pada setiap

indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan

pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode

pelaksanaan. Rencana kerja merupakan komitmen seluruh anggota organisasi untuk mencapai

kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi. Dengan

demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktivitas operasional sepenuhnya dapat

dirujuk pada Rencana kerja tahunan tahun 2014.

A. Isu Isu Strategis Aplikasi Tugas Pokok Dan Fungsi

Isu strategis UPTD Puskesmas Pekkabata Pekkabata adalah suatu isu penanganannya

perlu perhatian secara serius sehingga pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi dan kedepan tidak lagi terdapat suatu hambatan dalam arti program kegiatan berjalan

sebagaimana sasaran yang ingin dicapai. Tentunya sejalan dengan pengembangan lingkungan

strategik di bidang pelayanan kesehatan khususnya UPTD Puskemas Pekkabata dalam kurun

waktu yang telah ditentukan. Isu isu strategis tersebut sebagai pendukung dalam merumuskan

program kegiatan dalam jangka waktu lima tahun kedepan sejalan dengan program kegiatan

Dinas Kesehatan diuraikan sebagai berikut :

1. Kondisi Umum UPTD Puskesmas Pekkabata Masa Kini :

a. Perlunya Pemahaman aparat terhadap tupoksi :

Peran UPTD Puskesmas Pekkabata sangat menentukan keberhasilan dalam melaksanakan

program kegiatan layanan dibidang kesehatan sesuai tugas pokok dan fungsi, Dengan
pemahaman tupoksi diharapkan pelayanan kesehatan dapat bejalan dengan tepat, benar, tetap

sasaran, sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun tidak dapat dipungkiri dalam

pelaksanaannya akan mendapatkan suatu hambatan yang mengakibatkan pencapaian tujuan

organisasi tidak optimal sebagimana yang diharapkan.

b. Perlunya peningkatan sumber Daya Aparatur (SDM) lingkungan Puskesmas Pekkabata ;

Petugas Layanan dalam menghadapi pengguna layanan, semakin berat dan banyak menghadapi

tantangan diakibatkan semakin bertambahnya jumlah pengguna layanan (pasien). Tentunya

untuk mengantisipasi hal tersebut aparat semakin dituntut untuk mempersiapkan diri dengan

melalui pengembangan sumber daya manusia aparat (PSDMA). Demikian pula dalam

perkembangan lingkungan strategik yang kita hadapi dewasa ini mengisyaratkan kita untuk

menata dan mendisain sebuah sistem menuju sebuah perubahan paradigma khususnya dibidang

pelayanan kesehatan dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Aparatur (SDA). Sehubungan

dengan tersebut, perlu disadari bahwa unutk menjawab tantangan baik masa kini maupun masa

yang akan datang tentunya pemerintah melakukan berbagai upaya dalam peningkatan

kompetensi aparatur agar program kegiatan dapat berjalan dengan baik.

c. Dalam operasional pelaksanaan tugas-tugas kedinasan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

perlu didukung sarana dan prasarana fisik yang memadai. Upaya melengkapi sarana prasarana

baik swadaya maupun bantuan pemerintah melalui dinas kesehatan diharapkan dapat lebih

meningkatkan pelayanan kepada pasien sehingga dapat lebih terlayani secara maksimal dan tepat

waktu.

B. Kondisi yang diharapkan pada Puskesmas Pekkabata


Untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang optimal maka perlu adanya

kebijakan yang dapat memenuhi layanan kesehatan :

1. Lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

2. Kebijakan dana operasional untuk pengembangan layanan kesehatan seiring dengan program

kegiatan pada UPTD Puskesmas Pekkabata

3. Perkembangan teknologi informatika berbasis komputer unutk memberikan layanan

Berdasarkan lingkungan strategis UPTD Puskesmas Pekkabata maka faktor pendukung

keberhasilan yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan yang menjadi target pencapaian kinerja

adalah :

1. Adanya rasa memiliki dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dlingkungan kerjanya

2. Adanya kerja sama yang saling mendukung (Team Work)

3. Adanya Sumber Daya Manusia (Human Resources) yang berkualitas

4. Terciptanya Budaya kerja aparatur yang professional, transparan, pertisipatif, akuntabel,efektif

dan efisien;

5. Mengutamakan koordinasi

6. Pemanfaataan sumber daya secara terpadu dan menyeluruh;

7. Penerapan IPTEK Layanan Kesehatan secara produktif

C. Organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata

Organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata adalah penyelenggaran Layanan di bidang

Kesehatan harusnya kokh dalam arti dapat memberikan layanan yang maksimal kepada

masyarakat. Landasan unutk melaksanakan program kegiatan tidak terlepas mengacu pada

struktur organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata sebagimana tertuang dalam peraturan Bupati
Kabupaten Polewali Mandar Nomor : 17 TAHUN 2008 Tanggal : 28 Juli 2008 tentang pedoman

organisasi perangkat daerah. Adapun susunan organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata sebagai

berikut :

Puskesmas Perawatan Pekkabata terdiri dari :

1. Kepala UPTD

2. Kasubag Tata Usaha

3. Kelompok Fungsional, terdiri dari :

a. Promosi Kesehatan

b. Kesehatan Lingkungan

c. Gizi

d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

e. Pengobatan

f. Keperawatan

Secara fungsional landasan strukutr organisasi UPTD Puskesmas Pekkabata didahului

dengan kegiatan pengkajian dan analisis menyaangkut layanan kesehatan sebagaimana tertuang

dalam tugas dan fungsi bahwa Unit Pelaksana Teknis pada Dinas adalah peranghkat Pemerintah

Kabupaten yang berkedukdukan di wilayah kerja Kecamatan dan bertanggungjawab langsung

pada kepala Dinas.

BAB III

TUJUAN , SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

A.............................................................................................................................. Tujuan

rencana kerja
Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.

Untuk menentukan tujuan mengacu pada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis

strategik. Tujuan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai masa yang akan datang,

sebagaimana isi dan misi yang telah ditetapkan, khususnya pelayanan dibidang kesehatan.

Dalam penetapan isi misi tersebut, sasaran satu dengan lainnya saling terkait melalui upaya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagimana diuraikan sebagai berikut :

1............................................................................................................................... UPAYA

PELAYANAN KESEHATAN

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara tepat dan cepat, memberikan makna

bahwa sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diketahui dan diatasi melalui

peningkatan layanan kesehatan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

(KIA/KB) yaitu :

1.

Peningkatan pelayanan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4;

2.

Peningkatan pelayanan Pertolongan persalinan;

3.

Peningkatan pelayanan obseterti esensial;

4.

Peningkatan pelayanan keluarga berencana (KB);

5.

Peningkatan pelayanan kesehatan usia lanjut;


6.

Peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

7.

Peningkatan pelayanan perbaikan gizi masyarakat;

8.

Peningkatan pelayanan pemantauan pertumbuhan balita diposyandu;

9.

Peningkatan pelayanan imunisasi;

10............................................................................................................................. Jaminan

pemeliharaan kesehatan

B. ............................................................................................................................. Sasaran

rencana kerja

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai adalah rumusan yang spesifik, terukur, dalam

kurun waktu yang telah ditentukan baik jangkah pendek, maupun jangkah panjang dari tujuan

yang ingin dicapai dan diupayakan dapat berkesinambungan sejalan dengan sasaran yang ingin

dicapai sebagai berikut :

1.

Meningkatnya pelayanan Kunjungan ibu hamil K1 dan K4 ;

2.

Meningkatnya pelayanan Petolongan persalianan;

3.

Meningkatnya pelayanan obsterti esensial;


4.

Meningkatnya keluarga berencana;

5.

Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut;

6.

Meningkatnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

7.

Meningkatnya pelayanan perbaikan gizi masyarakat;

8.

Meningkatnya pelayanan pemantauan petumbuhan balita di posyandu;

9.

Meningkatnya pelayanan imunisasi;

10.

Meningkatnya jaminan pemeliharaan Kesehatan

11.

Meningkatnya pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin;

12.

Meningkatnya pelayanan obsterti esensial;

13.

Meningkatnya keluarga berencana (KB);

14.

Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut;


15.

Meningkatnya Peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

16.

Meningkatnya Peningkatan pelayanan perbaikan gizi masyarakat;

17.

Meningkatnya Peningkatan pelayanan pemantauan pertumbuhan balita diposyandu;

18.

Meningkatnya Peningkatan pelayanan imunisasi;

19.

Meningkatnya Jaminan pemeliharaan Kesehatan

20.

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin

C.

Program dan Kegiatan

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran diperlukan serangkaian lengkah-langkah

unutk mencapai tujuan dan sasaran yang sifatnya strategis dan urgensi. Program merupakan

bentuk instrumen kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi. Sedangkan kegiatan adalah

merupakan bagian dari program yang dilaksankan untuk mencapai sasaran yang terukur yang

terdiri dari sumber daya, barang, dana yang merupakan input untuk menghasilkan output dalam

bentuk barang dan jasa. Adapun program kerja untuk tahun 2014 terdiri dari :

1. Kegiatan KIA

2. Program Gizi
3. Program Imunisasi

4. Program Kesehatan Lingkungan

5. Pengendalian Penyakit Menular

6. Promosi Kesehatan Masyarakat

7. Kegiatan UKS

8. Kegiatan Surveilans

9. Manajemen Puskesmas

(Rincian Kegiatan Terlampir)

BAB IV

PENUTUP

Dalam upaya peningkatan dan menciptakan kinerja UPTD Puskesmas Pekkabata

Kecamatan Polewali Mandar secara efektif, optimal dan mencapai sasaran, maka disusun

Rencana Kerja UPTD Puskesmas Pekkabata Kecamatan Polewali Mandar.


Atas segala upaya dan usaha dengan Ridho ALLAH S.W.T dapat menyelesaikan

penyususnan rencana kerja sebagaimana kewajiban unutk menyusun setiap tahunnya.

Rencana kerja UPTD Puskesmas Pekkabata Kecamatan Polewali Mandar Tahun 2014

diimplementasikan dalam anggaran UPTD Peskemasmas Pekkabata Kecamatan Polewali

Mandar dengan pengelolahan anggaran berdasarkan pada prinsip-prinsip anggaran kinerja sesuai

dengan anggaran yang diusulkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.

Seiring dengan hal tersebut diatas, dokumen Rencana kerja UPTD Puskesmas Pekkabata

Kecamatan Polewali Mandar diharapkan dapat menjadi bahan pembahasan serta dapat disepakati

sebagai dasar penyusun dan pembahasan kebijakan umum khususnya pada UPTD puskesmas

Pekkabata Kecamatan Polewali Mandar unutk tahun anggaran 2014.

Untuk itu, dukungan sangat diperlukan untuk menjalankan program kegiatan secara

optimal dan bertanggung jawab.


RENCANA STRATEGI PUSKESMAS PEKKABATA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Pekkabata Kabupaten Polewali

Mandar ini adalah dokumen kerja UPTD untuk masa kerja lima tahun mendatang. Dokumen ini

menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, UPTD berkewajiban untuk
mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu

urgensi penyusunan Renstra UPTD ini adalah :

1. Menjadi acuan penyusunan Renja UPTD

2. Dasar penilaian kinerja Kepala UPTD

3. Menjadi acuan penyusunan Lakip UPTD

Renstra UPTD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan

dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-

masalah mendasar yang dihadapi Puskesmas Pekkabata khususnya di bidang kesehatan.

Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada

jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi dan arah kebijakan pembangunan

bidang kesehatan Puskesmas Pekkabata untuk lima tahun mendatang.

Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra ini perlu

didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program

pembangunan kemudian diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing

program tersebut.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra UPTD ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen

perencanaan kesehatan yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi

perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi

hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan.
Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Puskesmas Pekkabata dan

jaringannya dalam penyusunan program/kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

C. Landasan Hukum

Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

menghendaki arah dan tujuan kebijakan pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi

dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta

kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.

Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan

tanggap terhadap perubahan. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diselenggarakan

berdasarkan atas Asas Umum Penyelenggaraan Negara.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk :

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar

waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan.

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan

berkelanjutan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah sebagai penyelenggara

pemerintahan memegang peranan penting dalam melaksanakan pembangunan bagi kepentingan

rakyatnya. Untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menjalankan fungsi


dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu diletakkan asas-asas

penyelenggaraan negara.

Landasan hukum yang diberikan adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga pemerintah daerah

memiliki pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya dan terhindar dari praktek-praktek

korupsi, kolusi dan nepotisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Aspek-aspek pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang ini meliputi kedudukan,

pembagian wilayah, kewenangan pemerintahan, bentuk dan susunan pemerintahan, pembiayaan

dan kerjasama antar daerah. Landasan hukum lainnya adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis yang menjabarkan potret

permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah secara terencana dan

bertahap melalui sumber pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang

wajib disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah. Penjelasan ini berdasarkan PP No.

108 Tahun 2000. Status Hukum Renstra sesuai Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pasal

4 (3). Ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda).

Renstra memiliki sejumlah indikator sebagai berikut :

1. Analisis tentang situasi, yang meliputi antara lain analisis potensi konflik horisontal, gangguan

kamtibmas serta dinamika dan friksi sosial politik yang berkembang ditengah-tengah

masyarakat.

2. PRB dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor ekonomi primer yang

membutuhkan kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhannya maupun sektor-sektor ekonomi


kerakyatan yang menumbuhkan intervensi kebijakan berupa pelaksanaan program dan kegiatan

yang memihak pada masyarakat kurang mampu.

3. Indeks Regional, seperti misalnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat

pengangguran, angka kemiskinan, angka putus sekolah, gejala kerusakan ekosistem, lingkungan

hidup dan tata ruang.

4. Kebijakan daerah jangka menengah, sebagaimana dijabarkan di dalam RPJMD.

Rencana Strategis (Renstra) berfungsi sebagai perencanaan taktis strategis, yang disusun

sesuai dengan kebutuhan daerah dengan mengacu pada RPJMD serta indikator sebagaimana

disebutkan diatas.

Arah kebijakan penyelenggaraan daerah dituangkan dalam Renstra yang ditetapkan oleh

Kepala Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam lima tahunan.

Selanjutnya, Renstra dirinci dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan

ditetapkan oleh Kepala Daerah bersama DPRD setiap tahun.

D. Hubungan Renstra UPTD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Dokumen Renstra UPTD bersifat partisipatif yang penyusunannya melibatkan

stakeholders : wakil rakyat, masyarakat, pemerintahan kota, pengusaha, LSM dan lain-lain.

Metode partisipatif dinilai efektif dalam menjamin komitmen pemerintah daerah terhadap

kesepakatan program dan kegiatan pembangunan daerah. Partisipasi stakeholders dalam

penyusunan dokumen Renstra UPTD dilakukan hingga saat menjabarkannya ke dalam RPJMD

dan RAPBD. Dengan demikian, setiap program dan kegiatan yang akan diselenggarakan dalam

setiap tahun anggaran harus sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan yang termasuk di dalam

Renstra lima tahunan.


Dokumen Renstra juga dipakai untuk memperkuat landasan penentuan program dan

kegiatan tahunan daerah secara strategis dan berkelanjutan.

Rencana Strategis UPTD dapat dikategorikan sebagai dokumen manajerial wilayah yang bersifat

komprehensif karena mampu memberikan program-program strategis sesuai dengan kebutuhan

masing-masing bidang dalam lingkup SKPD.

Keberhasilan usaha pemerintah daerah untuk mempertemukan antara keinginan

masyarakat dengan fakta kondisi daerah diukur melalui indikator perencanaan strategis dari

program dan kegiatan yang tercantum di dalam Renstra yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja

Kepala daerah sesuai dengan PP No. 108 tahun 2000, dengan memperhatikan indikator evaluasi

kinerja yang disosialisasikan secara nasional melalui modul pelatihan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan penjelasan dari Inpres No. 7 tahun

1999 tentang AKIP. Dalam mendukung usaha ini, indikator perlu disepakati bersama antara

pemerintahan. Hal ini menjadi penting karena indikator pengukuran kinerja akan digunakan oleh

DPRD untuk mengukur kinerja tahunan Bupati di akhir masa jabatannya.

Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategik yang juga digunakan sebagai

dasar penyusunan Renstrada adalah sebagai berikut :

1. Proaktif, bukan reaktif

Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks, maka perlu melakukan

perencanaan atas perubahan tersebut secara proaktif dan bukan reaktif.

2. Berorientasi output, bukan input

Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka perencanaan strategik diperlukan agar

dapat menuntun diagnosa organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif.

3. Visioner
Perencanaan strategik yang dibuat harus berorientasi pada masa depan, sehingga memungkinkan

organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.

4. Adaptif dan akomodatif

Perencanaan strategik yang dibuat harus mampu melakukan penyesuaian terhadap

perkembangan yang muncul, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

E. Sistematika Penyusunan Renstra

Dokumen Renstra SKPD tahun 2014 - 2019 Puskesmas Pekkabata ini disusun sebagai berikut :

BAB I

............................................................................................................................................. PENDA

HULUAN.

A. ...................................................................................................................................... Latar

Belakang

B. ..................................................................................................................................... Maksud

dan Tujuan

C.

............................................................................................................................................. Landasa

n Hukum

D.

............................................................................................................................................. Hubung

an Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

E.

............................................................................................................................................. Sistemat

ika Penyusunan
BAB II ............................................................................................................................ TUGAS

DAN FUNGSI PUSKESMAS

A. ...................................................................................................................................... Struktur

Organisasi

B. ...................................................................................................................................... Susunan

Kepegawaian dan Perlengkapan

C. ...................................................................................................................................... Tugas

dan Fungsi

D. ..................................................................................................................................... Peran

dan Fungsi UPTD Puskesmas

BAB III

............................................................................................................................................. GAMB

ARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. ...................................................................................................................................... Kondisi

Umum Daerah Masa Kini

B. ..................................................................................................................................... Kondisi

yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan

BAB IV ............................................................................................................................ VISI,

MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. ..................................................................................................................................... Visi dan

Misi

B. .................................................................................................................................... Tujuan

BAB II
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

A. Struktur Organisasi

Struktur organisasi UPT Puskesmas di Kabupaten Bogor terdiri dari :

1. Kepala UPT

2. Kepala Subbag TU UPT

3. Kelompok Fungsional

(Selengkapnya terdapat pada lampiran)

B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

: Hj. Yusnani, SST


ngelola inventaris barang : Hj. Hasmawati
: Muh. Suhail, Amd.Kl
: Ruslan, S.Kep
: Sumarni Mashud, AmK
: Raidah
batan dan Pelayanan : dr. A. Agusnawati
: dr. A. Dewi Chandra K
: drg. Dian Angriany
: Sumiharti
g Obat : Darwis S, Farm
k : Sitti Arfiyah, S.Si
atorium : Ashar, Am.AK
nan : Raodah, Amd.Keb
atan : Hj. Maryam, AmK
: Maryam Mallu,AmK
: Hj. Maryam, AmK
an Penyakit khusus : Ruslan, S.Kep
: Lismawati, AmK
ru : Darnita, AmK
Malaria dan Filariasis : Namirah, S.Kep, Ns
asi : Sitti Sakinah, AmK
: Nurfadilah Dahri, AmK
: Darwis, S.Farm
: Jadil
: Irawati, AmK
: Sitti Hadija, AmK
si Kesehatan : drg. Dian Angriany
: Fanny Hardy
g : Suriati, Amd.Kl
: M. Suhail Sultan. Am.K
t : Masni Hamid, SKM
tan Ibu : Dianawati Mursalim, S
tan Anak : Hajarah, Amd.Keb
: Hj. A. Aswani
: Jumiati, AmK
Darma : Margaretha Ani
: Anita Yasin, Amd.Keb
Madatte : Kamaria B, Amd.Keb

Takatidung : Hasriati, Amd.Keb


des Manding : Lia Wahyuni, Amd.Ke
: Nasar
: Ridha

C. Tugas dan Fungsi

Dalam menjalankan fungsinya Tugas pokok yang harus dijalankan Puskesmas sebagai

ujung tombak pembangunan kesehatan adalah menjalankan program pokok:

1. Promosi Kesehatan

2. Upaya Penyehatan Lingkungan

3. Upaya Perbaikan Gizi

4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


5. Keluarga Berencana

6. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

7. Pengobatan

D. Peran dan Fungsi UPT Puskesmas Pekkabata

Puskesmas (Health Centre) adalah suatu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung

memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah

kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang

dan tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan masyarakat di wilayah

kerjanya dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin.

Puskesmas memiliki 3 fungsi pokok, yakni:

1. Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas berada di

tengah-tengah masyarakat yang dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang

dihadapi dalam pembangunan kesehatan dan menentukan target kegiatan yang sesuai kondisi

daerah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam meningkatkan kemampuan untuk

hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

kerjanya. Maksudnya adalah pelayanan kesehatan diberikan kepada semua orang tanpa

memandang golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam kandungan hingga tutup usia.

Terdapat beberapa Program Pokok Puskesmas yaitu :

1) KIA

2) KB
3) Usaha Kesehatan Gizi

4) Kesehatan Lingkungan

5) Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular

6) Pengobatan termasuk penanganan darurat karena kecelakaan

7) Penyuluhan kesehatan masyarakat

8) Kesehatan sekolah

9) Kesehatan olah raga

10) Perawatan Kesehatan

11) Masyarakat

12) Kesehatan kerja

13) Kesehatan Gigi dan Mulut

14) Kesehatan jiwa

15) Kesehatan mata

16) Laboratorium sederhana

17) Pencatatan dan pelaporan

18) Pembinaan pengobatan tradisional

19) Kesehatan remaja

20) Dana sehat

Adapun Satuan Penunjang Puskesmas, yaitu :

1) Puskesmas Pembantu

yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu

kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil

2) Puskesmas Keliling
Yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan

peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari

puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,

Melakukan penyelidikan KLB, transpor rujukan pasien, penyuluhan kesehatan dengan

audiovisual.

3) Bidan desa

Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang

bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah

kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :

a) Membina PSM

b) Memberikan pelayanan

c) Menerima rujukan dari masyarakat

Adapun Tujuan Puskesmas khususnya tujuan pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2015.

Adapun Tugas Puskesmas yaitu puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD)

kesehatan kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan

disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan

kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan

berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan
kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya

kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan

secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-

usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas,

namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah

dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta

kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

Berdasarkan pertimbangan diatas maka dibangunlah Puskesmas Pekkabata yang beralamat di

Jalan Budi Utomo, Pekkabata dengan nomor kode Puskesmas yaitu 18180104.

BAB III

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. Kondisi Umum Daerah Masa Kini

1. Kondisi Geografis
Puskesmas Pekkabata merupakan salah satu dari 18 (delapan belas) Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yang terletak di Kecamatan

Polewali.

Berdasarkan geografis wilayah kerja Puskesmas Pekkabata meliputi batas-batas wilayah

sebagai berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Anreapi

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Binuang

Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Mandar

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Matakali

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas Pekkabata membawahi/melayani 5

kelurahan dan sebagai wilayah tanggung jawabnya. Desa-desa tersebut antara lain :

Kelurahan Pekkabata terdiri dari 3 lingkungan yaitu Padaelo, Pekkabata dan Koppe

Kelurahan Darma terdiri dari 7 lingkungan yaitu Kiri-kiri, Koppe, Batu-batu, Dara, Jambu

Tua, Pulele, Mombi

Kelurahan Takatidung terdiri dari 5 lingkungan yaitu Kampung Pajala, Takatidung,

Mangeramba, Alli-alli, Galung Latea

Kelurahan Manding terdiri dari 4 lingkungan yaitu Manding, Binangaliu, Langkogo, dan

Kampung biru

Kelurahan Madatte terdiri dari 5 lingkungan yaitu Madatte, Belawa, Perumtel, BTN dan Gernas

2. Kependudukan
Jumlah penduduk yang tersebar di 5 kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas

Pekkabata sebanyak 30.779 jiwa, terdiri dari 15008 laki-laki dan 15771 perempuan. Penyebaran

penduduk pada masing-masing desa berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Tabel 1

Gambaran Penyebaran Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Puskesmas Pekkabata Tahun 2013

JUMLAH PENDUDUK
NO DESA/KEL TOTAL
Laki-laki Perempuan
1 Pekkabata 2.063 2.168 4231
2 Darma 5.156 5.418 10575
3 Takatidung 3.010 3.163 6173
4 Manding 1.205 1.267 2472
5 Madatte 3.574 3.754 7328
JUMLAH 15.008 15.771 30779
Sumber : Pengumpulan Data Base oleh Puskesmas Pekkabata, Desember 2013

Tabel 2

Gambaran Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga

Puskesmas PekkabataTahun 2013

JUMLAH
RATA-RATA
JUMLAH RUMAH
NO KELURAHAN JIWA/RUMA
PDDK TANGGA
H TANGGA
(KK)
1 Pekkabata 4.030 985 4
2 Darma 10.575 2.342 5
3 Takatidung 6.172 1.274 5
4 Manding 2.472 471 5
5 Madatte 7.329 1.976 4
JUMLAH 30.779 7.048 4.6
3. Sosial Ekonomi

Penduduk yang mendiami sebagian besar wilayah Puskesmas Pekkabata mayoritas

menggantungkan hidupnya dengan mencari nafkah sebagai petani dan nelayan. Mata

pencaharian lain yang dilakoni adalah sebagai pedagang, buruh bangunan, biro jasa, dan lain-

lain.

B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan

Diharapkan sampai 2019 seluruh masyarakat Polewali Mandar telah memiliki kartu BPJS

dan telah terdaftar pada Sistem Jaminan Kesehatan Nasional.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi UPTD Puskesmas Pekkabata, yaitu :

Visi : ...........................................................................................................................................
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat ...................................... 2013
.............................................................................................................................................
Misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya

B. Tujuan dan Strategi Kebijakan

Di era reformasi Paradigma Sehat adalah paradigma pembangunan di bidang kesehatan

yang dalam upaya mewujudkannya dibutuhkan kajian yang seksama. Indonesia Sehat 2015

adalah Visi Pembangunan Nasional di bidang kesehatan yang ingin dicapai dengan dukungan

berbagai peraturan dan perundang-undangan. Visi tersebut telah dituangkan dalam berbagai jenis

kegiatan yang dilaksanakan mulai dari tingkat nasional sampai pada tingkat Puskesmas sebagai

ujung tombak pelaksanaan kegiatan / program di bidang kesehatan.

Pembangunan yang diselenggarakan di Puskesmas adalah untuk mendukung terwujudnya

visi pembangunan nasional dan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

terciptanya masyarakat sehat yang ditandai dengan lingkungan dan perilaku sehat serta dapat

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.

Puskesmas Pekkabata sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di

Kabupaten Polewali Mandar, menggunakan beberapa indikator dalam mengukur keberhasilan

pembangunan di wilayah kerjanya. Indikator keberhasilan program yang dimaksud adalah

sebagai berikut :
1. Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk

mortalitas, morbiditas dan status gizi.

2. Indikator hasil antara, yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku

hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan.

3. Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan,

sumbar daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait.

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS PEKKABATA

Visi : ...........................................................................................................................................
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat 2013
.............................................................................................................................................
Misi :
5. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

6. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

7. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

8. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya

SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu instrumen untuk

mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrumen ini

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai secara obyektif dan priodik terhadap

perkembangan kinerja unit pelayanan publik.

Data indeks yang diperoleh akan menjadi bahan penilaian terhadap unsur-unsur

pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap Unit penyelenggara

pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Pelaksanaan IKM pada Puskesmas Pekkabata merupakan wujud nyata manajemen Puskesmas

Pekkabata dalam rangka menetapkan kebijakkan peningkatan pelayanan di bidang kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Pelaksanaan

Untuk memperoleh gambaran dan sekaligus mengajak masyarakat utnuk berpartisipasi dalam

memberikan penilaian terhadap peleyanan yang telah diberikan oleh Puskesmas Pekkabata

2. Tujuan Pelaksanaan

Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Pekkabata secara berkala dan sebagai bahan utnuk

menetapkan kebijakkan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya

C. Hasil yang ingin dicapai


Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah kajian data yang memuat tingkat

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Pekkabata kepada

masyarakat yang dilaksanakan sampai dengan diketahuinya nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM), atribut layanan yang dianggap penting oleh masyarakat serta saran-saran masyarakat

untuk perbaikan pelayanan.

Instrumen IKM yang dipergunakan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks

Kepasaaan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah

BAB II
METODOLOGI PENGUKURAN

A. Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan pengukuran IKM dilaksanakan pada Puskesmas Pekkabata pada

21 Mei sampai dengan 21 Juni 2014 terhadap responden yang menjadi pengunjung pada

Puskesmas Pekkabata pada Unit Rawat Jalan Unit Gawat Darurat (UGD) selama 24 jam, Rawat

Inap dan Persalinan

B. Pengumpulan Data

Data yang diperolah dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh

langsung dari responden melalui wawancara tatap muka ( Face to face interviews) dengan

menggunakan kuisioner terstruktur.

Pengumpulan data dilakukan melalui survei atau penyebaran kuisioner kepada masayarakat yeng

menjadi pelanggan dari instansi pelayanan umum tersebut, dengan jumlah responden adalah 150

orang. Kegiatan penyebaran kuisioner telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei sampai 21 Juni

2014.

C. Kriteria Responden

Kriteria responden IKM adalah pengunjung atau penderita yang datang meminta atau

pernah mendapatkan pelayanan kesehatan pada Puskesmas Pekkabata dalam 1 bulan terakhir

minimal satu jenis pelayanan.

D. Metode Pemilihan Responden


Responden dipilih secara Simple Random sampling dari semua pengunjung Puskesmas

Pekkabata yang masuk kriteria responden di tiap unit pelayanan.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Kuisioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif dengan

menggunakan apilikasi Excel. Proses dan analisa data sesuai petunjuk dalam KEP.MENPAN

Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004, sehingga terstandarisasi secara nasional.

F. Penyusunan Laporan

Semua hasil survey akan di dokumentasikan dalam bentuk laporan.

BAB III

HASIL PENGUKURAN

Dari hasil keseluruhan 150 kuisioner yang ada, terdapat 147 yang dapat terisi dengan baik

sehingga dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut. Dari 147 responden yang mengisi data

pribadinya dengan lengkap dan hampir lengkap sebagai berikut :

A. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 47

Perempuan 103

Jumlah 150

2. Data Responden berdasarkan usia

Kelompok usia Jumlah

17 25 Tahun 37

26- 40 Tahun 83

> 40 Tahun 30

Jumlah 150

3. Data Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah

SD 16

SMP 16

SMU 68

Diploma 20

Sarjana 30
Jumlah 150

4. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah

PNS/TNI/Polri 45

Wiraswasta 30

Pelajar/Mahasiswa 3

Ibu Rumah Tangga 52

Lainnya 20

Jumlah 150

B. Hasil Pengukuran

SK Menpan no 25 tahun 2004 memuat 14 unsur pelayanan yang harus diukur, yaitu :

1. Prosedur Pelayanan

2. Pesyaratan Pelayanan

3. Kejelasan Petugas Pelayanan

4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan

5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan

6. Kemampuan Petugas Pelayanan

7. Kecepatan Pelayanan

8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan

9. Kesopanan dan Keramahan petugas

10. Kewajaran Biaya pelayanan

11. Kepastian Biaya pelayanan


12. Kepastian Jadwal Pelayanan

13. Kenyamanan Lingkungan

14. Keamanan Pelayanan

Perhitungan Bobot nilai rata tertimbang adalah :

Bobot Rata-Rata Tertimbang = Jumlah Bobot / Jumlah Unsur

= 1 / 14 = 0.071

Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas unsur palayanan tersebut diperoleh hasil sebagai

berikut :

Dengan angka Indeks sebesar tersebut diatas, maka kinerja Puskesmas Pekkabata berada dalam

mutu pelayanan posisi A dengan Kategori Baik, dengan angka indeks 80 berada dalam interval

62.51 81.25

Semua unsur pelayanan mempunyai nilai rata-rata diatas 3,00. Hal ini menunjukkan

penilaian masyarakat terhadap unsur-unsur pelayanan yang diterima di Puskesmas Pekkabata

menurut mereka umumnya sudah baik.

Unsur pelayanan yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah kemampuan petugas

dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu 3,37. Nilai unsur pelayanan ini tinggi diduga

karena semua pelayanan kesehatan telah diberikan oleh petugas yang mempunyai kompetensi

yang dipersyaratkan, yaitu dokter umum , dokter gigi, bidan, perawat, sanitarian, analis

kesehatan dan perawat gigi. Dari angka ini dapat disimpulan bahwa menurut responden petugas

kesehatan di Puskesmas Pekkabata rata-rata memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan.

Selain itu, kemampuan petugas juga didukung dengan komitmen untuk berusaha memberikan

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab profesi yang
diembannya, baik pada pelayanan rawat jalan, rawat inap, persalinan dan UGD 24 Jam di

Puskesmas Pekkabata.

Unsur pelayanan yang memiliki nilai Indeks paling rendah adalah Keadilan Mendapatkan

Pelayanan yaitu 3,01. Walaupun nilai unsur pelayanan masih dalam interval baik, namun tingkat

kepuasan responden terhadap unsur ini masih rendah sehingga perlu ditingkatkan lebih baik lagi.

Walaupun rata-rata nilai unsur pelayanan berada pada interval kinerja pelayanan Baik, namun

beberapa upaya yang perlu ditindaklanjuti untuk perbaikan adalah unsur pelayanan dengan nilai

rangking 4 terbawah, yaitu ;

1. Persyaratan pelayanan

2. Kepastian jadwal pelayanan

3. Kepastian biaya pelayanan

4. Keadilan mendapatkan pelayanan

Terhadap keempat unsur pelayanan ini , selanjutnya perlu tindak lanjut dan rekomendasi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Secara umum kualitas pelayanan di Puskesmas Pekkabata Kecamatan Polewali di persepsikan

oleh masyarakat penggunanya pada posisi dengan kategori BAIK , dengan angka Indeks 80.25,

berada dalam interval 62.51 81.25


2. Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur-unsur yang mempunyai nilai

paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan

3. Unsur-unsur yang perlu mendapatkan perhatian untuk di tingkatkan, yaitu :

a. Persyaratan pelayanan

b. Kepastian jadwal pelayanan

c. Kepastian biaya pelayanan

d. Keadilan mendapatkan pelayanan

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil perhitungan, bahwa terdapat 4 unsur pelayanan yang mendapatkan

peningkatan kualitas mutu pelayanan, yang perlu mendapatkan perhatian :

1. Dalam rangka perbaikan persyaratan pelayanan , perlu diupayakan :

a. Mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya mengenai perubahan aturan sejak 1

Januari 2014, dimana pasien dapat berobat pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana

pasien tersebut terdaftar kecuali pada kondisi gawat darurat

.b. Mensosialisasikan jadwal pelayanan yang sudah terpampang baik terhadap petugas maupun

terhapa pengguna pelayanan

3. Untuk pengaturan ketetapan jadwal Pelayanan, akan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan

sesuai dengan jam kerja pegawai , terkecuali pelayanan UGD selama 24 Jam.

4. Dalam rangka memperbaiki kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, perlu diupayakan pemberian reward kepada petugas yang tingkat kedisiplinanannya
bagus dan memberikan sanksi / teguran sesuai peraturan kepegawaian kepada petugas yang

kedisiplinannya rendah/ kurang.

Anda mungkin juga menyukai