Tibrani
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam
Riau E-mail: tibrani@agr.uir.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ketahanan pangan ditinjau dari aspek
ketersediaan pangan, akses terhadap pangan, serta penyerapan pangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produksi netto pangan serealia sebanyak 45.310,92 ton, angka ketersediaan
pangan serealia per kapita per hari sebesar 164,71 gr/kapita/hari dan ketersediaan pangan berada
dalam kondisi sangat tahan dengan indeks sebesar 0,07. Indikator terhadap akses pangan
menunjukkan nilai didapat indeks sebesar 0,16, berarti bahwa bila ditinjau dari aspek akses
terhadap pangan berada dalam kondisi sangat tahan. Indikator penyerapan pangan menunjukkan
bahwa Angka Kematian Bayi sebesar 12,35, persentase balita yang mengalami gizi buruk adalah
sebesar 0,00% (0 jiwa), persentase bayi yang tidak diimunisasi secara lengkap adalah sebesar
1,43% (213 jiwa), persentase rumah tangga tanpa akses air bersih adalah sebesar 33,76% (6.182
dari 16.273 keluarga yang diperiksa), dengan nilai pada indikator-indikator tersebut maka didapat
indeks sebesar 0,16, berarti bila ditinjau dari aspek penyerapan pangan berada dalam kondisi sangat
tahan. Berdasarkan gabungan semua indeks indikator ketahanan pangan, maka diperoleh indeks
ketahanan pangan sebesar 0,12 berarti bahwa Kabupaten Kampar berada dalam kondisi sangat
tahan pangan.
Produksi bersih rata-rata ubi kayu dan ubi jalar Akses Terhadap Pangan dan Pendapatan
(Tnet) agar setara dengan beras, maka harus Indikator-indikator yang termasuk kedalam
dikalikan dengan 1/3 (1 kg beras atau jagung kelompok ini adalah :
ekivalen dengan 3 kg ubi kayu dan ubi jalar a. Persentase penduduk yang hidup dibawah
dalam hal nilai kalori), maka perhitungannya : garis kemiskinan
= Jumlah Penduduk Miskin x 100% Indeks Xij = Xij – Ximin
Total Jumlah Penduduk Ximax – Ximin
b. Persentase penduduk yang tidak tamat Keterangan :
pendidikan dasar Xij= nilai ke j dari indikator ke i.
= Jumlah Penduduk Tidak Tamat SD x100% ‘Ximin’ dan ‘Ximax’ = nilai minimum dan
Total Jumlah Penduduk maksimum dari indikator tersebut.
50.000,00
Ton (GKG)
40.000,00
30.000,00
20.000,00
10.000,00 1 2 3 4 5
28.607,94 44.031,00 48.020,34 37.557,40 39.238,15
15.694,49 12.979,26 14.515,17 10.381,23 17.738,22
0,00
Padi Sawah Padi Ladang
Gambar 4. Perbandingan Perkembangan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang di Kabupaten
Kampar Tahun 2008-2012
10.100,00
10.000,00
9.900,00
9.800,00
9.700,00
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Ton (Ppk) 10.038,47 10.156,42 10.320,26 9.925,54
3
2
1
0
Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Series 1 4,3 2,5 3,5 4,5
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
Jagung
15% Umbi-Umbian
12%
Beras
73%
Gambar 9. Jumlah bayi lahir hidup dan jumlah bayi mati menurut Kecamatan
Kondisi relatif AKB di semua kecamatan Imunisasi DPT berfungsi untuk melindungi
beragam mulai dari sangat rawan hingga sangat anak dari penyakit difteria (infeksi
tahan, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 16 tenggorokan dan saluran pernafasan yang fatal
persentase kondisi AKB tersebut adalah 4,76% serta berpotensi menyebabkan kematian),
sangat rawan (Bangkinang), 9,52% agak rawan penyakit Pertusis (pernyakit radang
(Kampar Kiri Hilir dan Kuok), 9,52% cukup pernafasan/batuk 100 hari) dan penyakit
tahan (Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu), tetanus (penyakit kejang otot seluruh tubuh,
42,86% tahan (Gunung Sahilan, Kampar Kiri dengan mulut tertutup tidak bisa terbuka).
Tengah, Salo, Tapung, Kampar, Kampar Imunisasi polio untuk melindungi dari penyakit
Timur, Rumbio Jaya, Kampar Utara dan polio yang menyebabkan kelumpuhan.
Perhentian Raja), dan 33,34% sangat tahan Imunisasi campak berfungsi untuk mencegah
(XIII Koto Kampar, Tapung Hulu, Tapung penyakit campak ( penyakit yang sangat
Hilir, Bangkinang Seberang, Tambang, Siak menular yang disebabkan oleh sebuah virus
Hulu dan Koto Kampar Hulu). Secara yang bernama virus campak)..
keseluruhan Kabupaten Kampar berada dalam Kasus balita yang tidak diimunisasi
kondisi tahan. secara lengkap tertinggi terdapat pada
Rendahnya AKB ini menunjukkan Kecamatan Bangkinang, yaitu 38 bayi,
bahwa derajat tingkat kesehatan dan kebiasaan kemudian diikuti Kecamatan Kampar Kiri Hilir
masyarakat dalam menjaga kesehatan sudah sebanyak 33 bayi dan Kecamatan Bangkinang
cukup baik, karena AKB sangat erat Seberang 31 bayi. Kecamatan yang bebas dari
hubungannya dengan tingkat kesehatan kasus bayi tidak diimunisasi secara lengkap
masyarakat. Dilain pihak AKB tidak adalah Kecamatan Kampar Kiri Tengah, XIII
berhubungan erat dengan ketersediaan pangan, Koto Kampar, Tapung, Rumbio Jaya dan
karena walaupun ketersediaan pangan cukup Perhentian Raja.
tetapi pola asuh, pengetahuan tentang gizi, Kondisi relatif bayi tidak diimunisasi
pelayanan kesehatan dan kebiasaan lengkap di semua Kecamatan beragam mulai
dimasyarakat dalam menjaga kesehatan masih dari sangat rawan hingga sangat tahan, seperti
kurang, maka AKB bisa tinggi. Hal ini bisa yang ditunjukkan pada Tabel 19 Persentase
dilihat pada Tabel 21 dan Lampiran 12, dimana kondisi bayi tidak diimunisasi lengkap tersebut
ketersediaan pangan dengan AKB tidak adalah 5% sangat rawan (Kampar Kiri Hilir),
berhubungan erat. 10% cukup tahan (Bangkinang dan
Bangkinang Seberang), 10% tahan (Kampar
Balita yang Mengalami Gizi Buruk Kiri Hulu dan Kampar Timur) dan 75% sangat
Status gizi balita merupakan indikator tahan (Kampar Kiri, Gunung Sahilan,
yang baik untuk mengetahui penyerapan atau KamparKiri Tengah, XIII Koto Kampar, Kuok,
absorpsi pangan. Persentase balita yang Salo, Tapung, Tapung Hulu, Tapung Hilir,
mengalami gizi buruk di Kabupaten Kampar. Kampar, Rumbio Jaya, Kampar Utara,
Pada kondisi ideal, dengan ketersediaan pangan Tambang, Siak Hulu, Perhentian Raja, Koto
yang cukup, tingkat pendidikan yang tinggi dan Kampar Hulu). Secara keseluruhan Kabupaten
tingkat kemiskinan penduduk yang rendah, Kampar berada dalam kondisi sangat tahan.
maka persentase balita gizi buruk rendah. Secara keseluruhan kasus bayi tidak
diimunisasi secara lengkap pada tahun 2012
Bayi yang Tidak Diimunisasi Secara berjumlah 213 bayi (1,43%). Hal ini berarti
Lengkap tingkat kepedulian dan pengetahuan ibu-ibu
Jenis imunisasi terpenting bagi bayi sudah baik, karena jumlah bayi yang tidak
dan anak yang dapat mencegah penyakit adalah diimunisasi secara lengkap jumlahnya sangat
imunisasi Bacille Calmette Guerin (BCG), kecil.
Difteri Pertusis Tetanus (DPT), polio dan
campak. Imunisasi BCG berguna untuk Rumah Tangga Tanpa Akses Air Bersih
mencegah timbulnya penyakit TBC (infeksi Persentase ketersediaan air bersih pada
karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, rumah tangga secara keseluruhan sebesar
yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga 66,24%, berarti persentase rumah tangga di
mengenai sistem saraf sentral, tulang dan sendi. Kabupaten Kampar tanpa akses air bersih
sebesar 33,76%. jumlah tertinggi rumah tangga tangga menggunakan air dari penampungan air
tanpa akses air bersih sebesar 2.608 rumah hujan dan sungai. Penampungan air hujan dan
terdapat pada Kecamatan Kampar Timur, dan sungai, dianggap bukan air bersih karena
yang terendah di Kecamatan Kuok, kualitas airnya masih diragukan. Nilai
Bangkinang, Bangkinang Seberang, Kampar, persentase yang dihasilkan ini, tidak dihitung
Rumbio Jaya dan Tambang dengan rumah berdasarkan jumlah keseluruhan rumah tangga
tangga tanpa akses air bersih nol. Sedangkan yang ada, karena tidak semua rumah diperiksa
dua Kecamatan lagi yaitu Gunung Sahilan dan akses air bersihnya oleh Dinas Kesehatan
Salo tidak ada data mengenai rumah tangga Kabupaten Kampar, melainkan hanya diambil
tanpa akses air bersih. beberapa sampel saja.
Persentase kondisi keluarga tanpa
akses air bersih tersebut adalah 11,12% sangat Indeks Penyerapan Pangan Nabati
rawan (XIII Koto Kampar dan Rumbio Jaya), Hasil analisis terhadap 4 indikator
16,66% agak rawan (Tapung, Tapung Hilir dan penyerapan pangan, diperoleh kondisi
Kampar Timur), 16,66% cukup tahan (Kampar penyerapan pangan mulai dari agak rawan
Kiri, Kampar Kiri Tengah dan Siak Hulu), hingga sangat tahan. Kondisi tahan ini
16,66% tahan(Tapung Hulu, Perhentian Raja didukung oleh rendahnya jumlah angka
dan Koto Kampar Hulu) dan 38,89% sangat kematian bayi yang hanya berjumlah 12,35,
tahan (Kampar Kiri, Kampar Kiri Tengah dan rendahnya persentase bayi yang mengalami
Siak Hulu). Secara keseluruhan Kabupaten gizi buruk yaitu 0,00%, rendahnya persentase
Kampar berada dalam kondisi cukup tahan. bayi yang tidak diimunisasi secara lengkap
Berdasarkan penelitian, akses air yaitu 1,43%, serta rendahnya persentase rumah
bersih berasal dari ledeng (1,21%), sumur tangga tanpa akses air bersih yaitu 33,76%.
pompa tangan (6,49%) dan sumur galian Gambar 10 menunjukkan perbandingan indeks
(49,60%), sedangkan sisanya (33,76%) rumah keempat indikator penyerapan pangan.
0,4
0,3
0,2
0,35
0,22
0,1 0,1
0
0
Indeks Indikator Indeks Indikator Indeks Indikator Indeks Indikator
1234