Anda di halaman 1dari 54

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN

EVALUASI KEBIJAKAN KESEHATAN


dr. Dahliah.M.Kes
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi:
Semua itu merupakan serangkaian proses
yang utuh dalam suatu sistem manajemen,
satu sama lain saling melengkapi dan
berkaitan erat.
Fungsi-fungsi tersebut identik dengan proses
manajemen,yakni :
- Planning
- Organizing
- Actuating
- Evaluasi
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah kemampuan untuk
memilih satu kemungkinan dari berbagai
kemungkinan yang tersedia dan yang
dipandang paling tepat untuk mencapai
tujuan (Billy E. Goetz).
Perencanaan adalah pekerjaan yang
menyangkut penyusunan konsep serta
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
demi masa depan yang lebih baik (Le
Breton).
Jadi perencanaan kesehatan adalah sebuah
proses untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan yang berkembang dimasyarakat,
menemukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia.
Salah satu tugas manajer yang terpenting dibidang
perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka
panjang dan pendek organisasi berdasarkan
analisis situasi diluar dan didalam organisasi
dibidang kesehatan.
Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa perencanaan adalah
suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan
pemahaman sistem, penyusunan konsep dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.
Fungsi Perencanaan
1. Kontribusi pada tujuan
2. Keutamaan perencanaan
3. Penembusan rencana
4. Efisiensi perencanaan
Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan bagi organisasi
kesehatan adalah manajer dan staf organisasi
kesehatan tersebut dapat mengetahui :
a. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan
cara mencapainya
b.Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan
dan pengarahan yang diperlukan.
d. Bentuk dan standar pengawasan yang
akan dilakukan.
d. Aktivitas organisasi dalam mencapai
tujuan dapat dilaksanakan secara teratur.
e. Menghilangkan aktivitas yang tidak
produktif.
f. Mengukur hasil kegiatan.
g. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi
manajemen lainnya.
Ciri-Ciri Perencanaan
1. Bagian dari sistem administrasi
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
3. Berorentasi pada masa depan.
4. Mampu menyelesaikan masalah.
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu kelola.
Jenis-Jenis Perencanaan
Kesehatan
Perencanaan atau rencana itu sendiri
banyak macamnya, antara lain :
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
a. Rencana jangka panjang (long term
planning), yang berlaku antara 10-25
tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium
range planning), yang berlaku antara 5-7
tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range
planning), umumnya hanya berlaku untuk 1
tahun.
2. Dilihat dari tingkatannya :
a. Rencana induk (masterplan), lebih
menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang
dan mempunyai ruang lingkup yang luas.
b. Rencana operasional (operational planning),
lebih menitik beratkan pada pedoman atau
petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
c. Rencana harian (day to day planning) ialah
rencana harian yang bersifat rutin.
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian
tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu

pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit untuk

diubah.

b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang

berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah


menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak

berubah diluar kesehatan.


c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning)
ialah rencana yang mengandung uraian secara
menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah
rencana yang mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan
program lain
Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi
adalah suatu proses, dimulai dari :
 identifikasi masalah
 penentuan prioritas masalah
 perencanaan pemecahan masalah
 Implementasi(pelaksanaan
pemecahan masalah) dan evaluasi.
Di bidang kesehatan khususnya, proses
perencanaan ini pada umumnya menggunakan
pendekatan pemecahan masalah (problem
solving). Secara terinci, langkah-langkah
perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut
1. Identifikasi Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu
bentuk rancangan pemecahan masalah. Oleh
sebab itu, langkah awal dalam perencanaan
kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-
masalah kesehatan masyarakat di lingkungan
unit organisasi yang bersangkutan.
Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat
diperoleh dari berbagai cara antara lain :
a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang ada.
b. Survailance epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit.
c. Survei kesehatan yang khusus
diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi,
dan sebagainya
2. Menetapkan Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan
segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk
ditangani.
Untuk itu harus dipilih masalah
mana yang "feasible" untuk
dipecahkan.
Proses memilih masalah ini disebut
memilih atau menetapkan prioritas
masalah.
Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2

cara, yakni :

1. Teknik SkoringYakni memberikan nilai

(scor) terhadap masalah tersebut

dengan menggunakan ukuran

(parameter) antara lain


a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau
besarnya masalah.
b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
oleh masalah tersebut (severity).
c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi
(rate increase).
d. Keinginan masyarakat untuk
menyelesaikan masalah tersebut
(degree of unmeet need).
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila
masalah tersebut diatasi (social
benefit).
e. Teknologi yang tersedia dalam
mengatasi masalah (technical feasiblity).
f. Sumber daya yang tersedia yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah
(resources availability), termasuk tenaga
kesehatan.
2. Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah
dinilai melalui diskusi kelompok, oleh
sebab itu juga disebut "nominal group
tecnique (NGT)".
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
KESEHATAN
Dalam Undang-Undang Dasar Negara RI
1945 diamanatkan bahwa pelayanan
Kesehatan merupakan salah satu aspek
dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana
yang tercantum dalam :
Pasal 28 H ayat (1) : “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat,
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”
Pelayanan Kesehatan di Indonesia bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi –tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum sebagai yang dimaksud
dalam Pembukaan UUD 1945
Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
125/Menkes/SK/II/2008 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat
Implementasi kebijakan adalah mentransfer

kebijakan kedalam program dan tindakan aksi

sehingga membutuhkan berbagai kondisi yang

berkaitan dengan bentuk masalah yang hendak

dipecahkan dengan implementasi kebijakan itu

sendiri, kondisi lingkungan yang ikut mempengaruhi

implementasi, organisasi pelaksanaan dan sumber

daya pelaksanaan serta sumber daya yang

teralokasi
Evaluasi Kesehatan
Evaluasi adalah suatu proses menentukan
nilai atau besarnya sukses dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Proses ini mencakup langkah-langkah
memformulasikan tujuan, mengidentifikasi
kriteria secara tepat yang akan dipakai
mengukur sukses, menentukan besarnya
sukses dan rekomendasi untuk kegiatan
program selanjutnya.
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan
dengan cara membandingkan hasil yang telah
dicapai dengan rencana yang telah
ditentukan. Evaluasi merupakan alat penting
untuk membantu pengambilan keputusan sejak
tingkat perumusan kebijakan maupun pada
tingkat pelaksanaan program
Menurut WHO (1990) pengertian evaluasi adalah
suatu cara sistematis untuk mempelajari
berdasarkan pengalaman dan mempergunakan
pelajaran yang dipelajari untuk memperbaiki
kegiatan-¬kegiatan yang sedang berjalan serta
meningkatkan perencanaan yang lebih baik
dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan masa
datang.
Jenis Evaluasi
1. Evaluasi formative
 Evaluasi yang dilakukan pada tahap pelaksanaan
program dengan tujuan untuk mengubah atau
memperbaki program.
 Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki program
yang sedang berjalan dan didasarkan atas
kegiatan sehari-hari, minggu, bulan bahkan tahun,
atau waktu yang relatif pendek .
 Manfaat evaluasi formative terutama untuk
memberikan umpan balik kepada manajer
program tentang hasil yang dicapai beserta
hambatan-hambatan yang dihadapi.
 Evaluasi formative sering disebut sebagai
evaluasi proses atau monitoring.
2. Evaluasi summative
 Evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil
keseluruhan dari suatu program yang telah
selesai dilaksanakan.
 Evaluasi ini dilakukan pada akhir kegiatan
atau beberapa kurun waktu setelah program,
guna menilai keberhasilan program.
Terkait dengan kesehatan, kualitas pelayanan
kesehatan dapat dinilai dari informasi tentang
penggunaan pengaruh (evaluasi hasil), tentang
penampilan kegiatan¬kegiatan (evaluasi
proses) atau tentang fasilitas-fasilitas dan
penataan-penataan (evaluasi struktur).
Evaluasi harus dipandang sebagai suatu
cara untuk perbaikan pembuatan
keputusan untuk tindakan-tindakan di masa
yang akan datang.
Tujuan Evaluasi
1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu
program. Sehubungan dengan ini perlu adanya kegiatan-
kegiatan yang dilakukan antara lain memeriksa kembali
kesesuaian dari program dalam hal perubahan-perubahan kecil
yang terus-menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang
direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam maupun
di luar yang mempengaruhi pelaksanaan suatu program.
Tujuan Evaluasi
2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan
dan pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi
akan memberikan pengalaman mengenai hambatan dari
pelaksanaan program yang lalu dan selanjutnya dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang.
3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan
sumber daya manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Tujuan Evaluasi Program
Kesehatan
 Untuk memperbaiki program-program

kesehatan dan pelayanannya untuk

mengantarkan dan mengarahkan alokasi

tenaga dan dana untuk program dan

pelayanan yang sedang berjalan dan yang

akan datang.
 Evaluasi harus digunakan secara konstruktif dan
bukan untuk membenarkan tindakan yang telah
lalu atau sekedar mencari kekurangan-
kekurangan saja.Terdapat berbagai kesulitan
dalam melaksanakan evaluasi kesehatan, antara
lain bahwa kebutuhan akan pelayanan
kesehatan melebihi dari yang diterapkan.
Dalam melakukan evaluasi suatu perencanaan program
dan implementasinya, terdapat beberapa kendala,
antara lain:
a. Kendala psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi
ancaman dan orang melihat bahwa evaluasi itu
merupakan sarana untuk mengkritik orang lain
b. Kendala ekonomis, yaitu untuk
melaksanakan evaluasi yang
baik itu mahal dalam segi uang,
serta tidak selalu sepadan antara
ketersedian data dan biaya
c. Kendala teknis, yaitu kendala yang
berupa keterbatasan kemampuan
sumberdaya manusia dalam
pengolahan data dan informasi yang
tidak dapat disediakan tepat pada
waktu dibutuhkan.
Kejadian ini biasanya timbul ketika informasi
dan data itu belum dibutuhkan, maka
biasanya hanya akan ditumpuk begitu saja
tanpa diolah
d. Kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi
mungkin bukan dirasakan sebagai
ancaman oleh para administrator saja,
melainkan secara politis juga memalukan
jika diungkapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai