A. Latar Belakang
Pada saat melihat atau mengamati suatu benda dan sekitarnya,kita selalu
mempergunakan indera penglihatan atau mata. Benda – benda tersebut dapat
dilihat atau diamati disebabkan karena mata menerima rangsangan – rangsangan
yang berasal dari cahaya atau sinar yang datang dari benda tersebut, baik yang
dipancarkan secara langsung maupun dipantulkan dari sumber penerangan
(cahaya) yang mengenai benda tersebut. [ CITATION Atj03 \l 1033 ]
Penerangan atau pencahayaan yang baik tidak hanya penting diterapkan
diarea perkantoran, tetapi juga sangat penting diterapkan di semua tempat kerja.
Pada dasarnya hamper seluruh jenis pekerjaan memerlukan ketajaman
penglihatan. Jika ingin melihat objek dengan baik, jelas dan tanpa upaya yang
dipaksakan, maka diperlukan suatu ketersediaan intensitas penerangan yang baik
dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Bagi tenaga kerja,lingkungan tempat kerja suatu industry mempunyai
pengaruh yang dramatis terhadap produktivitasnya. Penelitian di lapangan
tentang efisiensi tenaga kerja menunjukan bilamana kenyamanan fisik dan
fisiologi tenaga kerja diperbaiki, maka dalam melaksanakan pekerjaannya
menjadi lebih efisien,produk yang dihasilkan meningkat, sehingga perusahaan
lebih menguntungkan.[ CITATION Soe08 \l 1033 ]
Debu yang banyak, panas yang berlebihan,intensitas bising yang sangat
tinggi dan intensitas penerangan yang tidak memadai (tidak baik), merupakan
faktor – faktor lingkungan yang timbul oleh karena penerapan teknologi proses
produksi yang dapat menyebabkan produktivitas tenaga kerja menurun atau
menjadi lebih rendahj.
Kualitas dan kuantitas penerangan baik ditempat kerja maupun
penerangan di seluruh lingkungan kerja yang mempunyai pengaruh positif
terhadap kesehatan, keselamatan dan kenyamanan bagi tenaga kerja. Oleh
karena itu, penerangan yang memadai dapat memperbaiki moral kerja, motivasi
kerja dan efisiensi hasil produksi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan membahas lebih jelas
tentang pencahayaan,baik sumbernya, resiko, Nilai Ambang Batas (NAB)
maupun pengaruh pencahayaan di tempat kerja yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan Paper ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah hygiene Industri, penulis juga ingin memberikan informasi untuk
mengetahui fungsi dan peranan pencahayaan di tempat kerja yang dapat
mempengaruhi produktivitas pekerja
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian pencahayaan di tempat kerja
b. Untuk mengetahui fungsi penglihatan di tempat kerja
c. Untuk mengetahui sumber pencahayaan di tempat kerja
d. Untuk mengetahui berapa NAB Pencahayaan di tempat kerja
e. Untuk mengatahui alat ukur pencahayaan dan cara penggunaannya
f. Untuk mengetahui pengaruh pencahayaan di tempat kerja
g. Untuk mengetahui pengendalian pencahayaan di tempat kerja
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pencahayaan di tempat kerja
Pencahayaan atau penerangan merupakan salah satu komponen agar pekerja
dapat bekerja / mengamati benda yang sedang dikerjakan secara jelas, cepat,
nyaman dan aman. Lebih dari itu penerangan yang memadai akan memberikan
kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang
menyegarkan.maksud dari pencahayaan di tempat kerja adalah agar benda
terlihat jelas.pencahayaan tersebut dapat diatur sedemikian rupa agar
disesuaikan dengan kecermatan atau jenis pekerjaan sehingga memelihara
kesehatan mata dan kegairahan kerja. [ CITATION Her11 \l 1033 ]
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002, Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu
bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Satuannya adalah lux , dimana lm adalah lumens atau lux cahaya.
Pencahayaan /penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan
tenaga kerja dapat melihat objek pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa
upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman,dan menyenangkan. Pencahayaan atau penerangan ditentukan oleh
faktor – faktor berikut :
1. Pembagian Luminensi dalam lapangan penglihatan
2. Pencegahan terhadap kesilauan
3. Pengaturan arah sinar
4. Penggunaan warna yang dipakai untuk penerangan
5. Pemakaian sumber cahaya yang tidak atau minim menimbulkan panas
terhadap lingkungan. [ CITATION Sum14 \l 1033 ]
c.Pencahayaan/Penerangan Lokal
Penerangan lokal untuk pekerjaan tertentu sangat diperlukan untuk
meningkatkan intensitas penerangan pada pekerjaan tertentu memerlukan
ketelitian, seperti pekerjaan membaca dan menulis, quality
control,menjahit, dan lain sebagainya.[ CITATION Tar15 \l 1033 ]
Tabel 1.
Standar Tingkat Pencahayaan Menurut IES
Tabel 3.
Nilai Ambang Batas Pencahayaan Menurut PMP
No. 7 Tahun 1964
Tingkat Penerangan
Area Kegiatan Minimal
(Lux)
Penerangan Darurat 5
SNI Pencahayaan
Standar ini memuat ketentuan pedoman pencahayaan pada bangunan gedung
sehingga penggunaan energi dapat efisien tanpa harus mengurangi dan atau
mengubah fungsi bangunan, kenyamanan dan produktivitas kerja penghuni serta
mempertimbangkan aspek biaya. Standar ini diperuntukan bagi semua pihak yang
terlibat dalam perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan gedung
untuk mencapai penggunaan energi yang efisien.[ CITATION MUC15 \l 1033 ]
Berikut adalah daftar standar pencahayaan setiap ruangan.
Tabel 4.SNI Intensitas Cahaya di Ruangan
Ruangan Intensitas Cahaya (lux)
Rumah Tinggal
Teras 60
Dapur 250
Garasi 60
Lembaga Pendidikan
Perpustakaan 300
Laboratorium 500
Kantin 200
Rumah Sakit
R.Operasi 300
Laboratorium 500
R. Rehabilitasi 250
Perkantoran
Lobi 100
Kafetaria 200
Dapur 300
Rumah ibadah
Masjid 200
Gereja 200
Vihara 200
Sumber : Pamungkas.2015
Prinsip Kerja
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat
penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini
didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat
ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor
tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya
akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi
arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan
pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk
kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor
yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya
ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil
dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun
buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna
yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang
gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan
hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang
gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode. Pembacaan hasil pada
Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang format
pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam
penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai
karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic
transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal.
Fungsi bagian- bagian alat ukur :
1. Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
2. Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
3. Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
4. Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
5. Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.
Gambar 1. Luxmeter
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini adalah sensor cahaya
yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus diamankan
pada temapat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik
karena sensor ini merupakan komponen paling vital pada alat ini.
Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada alat ini pun adalah baterainya.
Jikalau pada layar panel menunjukan kata ” LO BAT” berarti baterai yang
digunakan harus diganti dengan yang baru. Untuk mengganti baterai dapat
dilakukan dengan membuka bagian belakang alat ini (lux meer) kemudian
mencopot baterai yang habis ini, lalu menggantinya dengan yang dapat
digunakan. Baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai dengan tegangan
9 volt, tetapi untuk tegangan beterai ini tergantung pada spesifikasi alatnya.
Cara Pembacaan
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran
pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran
angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih 2000
lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari 2000
lux. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada kisaran
2000 sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat
dilakukan pada kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur
tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux
agar hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung
kecangihan alat.