NAMA KELOMPOK 4 :
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis kesilauan
2. Untuk mengetahui cara pengendalian kesilauan
1.3 Manfaat
1. Dapat membedakan jenis-jenis kesilauan
2. Dapat melakukan pengendalian terhadap kesilauan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Kesilauan
Kesilauan adalah cahaya yang berada dalam lapangan penglihatan yang
menyebabkan rasa ketidaknyamanan, gangguan (annoyance), kelelahan mata
atau gangguan penglihatan (Suma’mur, 1996). Kesilauan juga bisa disebut
cahaya yang tidak diinginkan. Menurut jenisnya, kesilauan dibagi menjadi 3 :
1. Dissability Glare
Dissability Glare adalah cahaya yang sangat menganggu karena mata
langsung menerima silau cahaya yang dipancarkan. Penyebab kesilauan
ini adalah terlalu banyaknya cahaya secara langsung masuk ke dalam
mata dari penglihatan. Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang yang
mengendarai mobil pada malam hari dimana lampu dari mobil yang
berada dihadapannya terlalu terang. . Efek kesilauan ini bisa
menyebabkan kerusakan mata bahkan kebutaan pada mata.
2. Discomfort Glare
Discomfort Glare adalah cahaya yang tidak menyenangkan tetapi tidak
begitu menganggu kegiatan visual. Kesilauan ini sering menimbulkan
rasa ketidaknyamanan pada mata, terutama bila keadaan ini berlangsung
dalam waktu yang cukup lama. Kesilauan ini sering dialami oleh mereka
yang bekerja pada siang hari dan menghadap ke jendela atau pada saat
seseorang menatap lampu secara langsung pada malam hari.
3. Reflected Glare
Reflected glare adalah kesilauan yang disebabkan oleh pantulan cahaya
yang mengenai mata kita, dan pantulan cahaya ini berasal darisemua
permukaan benda yang mengkilap (langit-langit, kaca, dinding, meja
kerja, mesin-mesin, dan lain-lain) yang berada dalam lapangan
penglihatan (visual field). Reflected kadang-kadang lebih menganggu
daripada disability glar eatau discomfort glare karena terlalu dekatnya
letak sumber kesilauan dan garis penglihatan (Suma’mur, 1996).
Dengan permasalahan tersebut, masalah kesilauan akan berhubungan
langsung dengan penerangan. Agar peneragan menjadi baik dan tidak
menyebabkan kesiulauan maka perlu dilakukan pengendalian.
Langkah-langkah pengendalian masalah penerangan ditempat kerja yaitu:
1. Modifikasi system penerangan yang sudah ada seperti Menaikkan atau
menurunkan letak lampu didasarkan pada objek kerja, Merubah posisi
lampu, Menambah atau mengurangi jumlah lampu, Mengganti jenis
lampu yang lebih sesuai seperti mengganti lampu bola menjadi lampu TL,
Mengganti tudung lampu, Mengganti warna lampu yang digunakan
2. Modifikasi pekerjaan seperti: Membawa pekerjaan lebih dekat ke mata,
sehingga objek dapat di lihat dengan jelas, Merubah posisi kerja untuk
menghindari bayang-bayang, pantulan, sumber kesilauan, dan kerusakan
penglihatan, Modifikasi objek kerja sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Contohnya :memperbesar ukuran huruf dan angka pada tombol-tombol
peralatan kerja mesin.
3. Pemeliharaan dan pembersihan lampu
4. Penyediaan penerangan local
5. Pengunaan korden dan perawatan jendela
Sebagai pertimbangan dalam upaya mengatasi masalah pencahayaan di tempat
kerja.
b. Nilai pantulan
Nilai pantulan adalah perbandingan antara sumber cahaya datang
dengan cahaya yang dipantulkan. Nilai pantulan bergantung pada jenis
permukaan pantul, warna dan kemampuan untuk memantulkan cahaya
dari dinding-dinding, langit-langit, lantai, dan peralatan kerja akan
menentukan pola derajat terang.
Dinding-dinding, lantai dan langit-langit yang ber warna gelap dapat
menurunkan efektivitas dari instalasi penerangan sebanyak 50%. Tabel
berikut ini adalah pantulan yang dianjurkan oleh IluminatingEngineering
Society (IES) tahun 1981:
Tabel 2.1. Rekomendasi nilai pantulan menurut IluminatingEngineering
Society (IES)
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Agar mahsiswa-siswi dapat mengetahui bagaimana pengendalian
kesilauan itu sendiri dan bagaimana Langkah pengendalian itu.
2. Mungkin bagi perusahan yang memiliki penerangan yang kurang
mendukung dapat mengatasinya dengan baik.
REFERENSI
Ristiyanti lia, purwaningrum diyah elisa, fatmawati miftah, shofyanah lina, nurul
khasiatun. 2015. Pencahayaan di lingkungan kerja. Ilmu kesehatan masyarakat.
Fakultas ilmu keolahragaan. Universitas negri semarang. Diakses pada tanggal
3 november 2020