PENGUKURAN PENERANGAN
KELOMPOK :4
NAMA : PRASETIYO DWI N.
NRP : 0518040034
KELAS : K3-4B
1.2. Tujuan
1. Mampu mengaplikasikan teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Mampu membuat analisa survey awal pengukuran dan pemetaan ruangan
3. Mampu melakukan pengukuran penerangan dengan lux meter.
4. Mampu melakukan analisa hasil pengukuran dengan membandingkan
dengan standar, serta mennetukan kondisi ideal sesuai dengan landasan
teori benar.
1.3 Ruang Lingkup
a. Tempat : Praktikum dilakukan Perpustakaan , Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya
b. Waktu : 2 April 2020
c. Alat : Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Lux meter
dan meteran
d. Yang sebagai praktikan : Prasetiyo Dwi N. (034)
Gans Gegana S. (050)
Gilang Armanda P. (051)
Praiesska Wenny M. (055)
Nabiilah ‘Azzah (057)
BAB II
LANDASAN TEORI
1M
1M
1M
2. Luas ruangan antara 10 meter persegi sampai 100 meter persegi: titik
potong garis horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak
setiap 3 (tiga) meter. Contoh denah pengukuran intensitas penerangan
umum untuk luas ruangan antara 10 meter sampai 100 meter persegi
seperti Gambar 2.2 :
3M 3M 3M 3M
3M
3M
3M
6M 6M 6M 6M
6M
M
6M
6M
dimana:
k = panjang ruang (m)
l = lebar ruang (m)
t = tinggi ruang (m)
Setelah didapat nilai indeks ruang (k) maka tingkat iluminasi atau
kuat penerangan rata-rata dapat dihitung. Adapun persamaannya dapat
dinyatakan seperti persamaan di bawah ini.
dimana :
E = iluminasi atau kuat penerangan rata-rata (lux)
Ф = total fluks/aliran cahaya pada area pencahayaan (lumen)
CU = koefisien pemakaian
MF = faktor pemakaian/koefisien depresiasi
A = luas bidang kerja (m2)
n = banyak lampu tiap luminaire
N = banyak luminaire
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat
1. Meteran
2. Lux Meter
3.2. Langkah Kerja
Mulai
Membuat denah ruangan dan pengukuran dengan mengukur pajang dan lebar
ruangan
Melakukan pengukuran dengan alat ukur (lux meter) sesuai dengan denah
Mencatat hasil pengukuran dari setiap titik dan menghitung jumlah armature serta
lampu di ruangan
Selesai
3.3. Prosedur Kerja
1. Menghubungkan “Light sensor” dengan Lux meter
2. Menghidupkan lux meter dengan menekan tombol “power”
3. Menekan tombol “zero” untuk mengkalibrasi lux meter
4. Memegang light sensor diatas benda
5. Memilih range yang sesuai dengan menekan range
6. Memberikan light sensor terpapar cahaya selama 5 menit
7. Melakukan pengukuran sesuai titik pengukuran
8. Mencatat data-data yang diperlukan
9. Menganalisa data-data yang sudah didapatkan
10. Membandingkan data yang didapat dengan SNI-6197-2011
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Keadaan Permukaan
Gambaran Bahan Warna Texture
Bersih Sedang Kotor
4.2 Perhitungan
Dari data yang didapat maka dapat dilakukan perhitungan jumlah
lampu yang dibutuhkan :
1. E rata-rata = Σ𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑛
= 1743,4678
= 217,93 lux
2. h = t0 – t1
= 3,5 m – 0,85 m
= 2,65 m
3. Indeks Ruangan
Panjang x lebar
=
Tinggi diatas bidang kerja(Panjang +lebar)
10 m x 7 m
=
2,65 m(10 m+7 m)
70 m2
= 2
45,05 m
= 1,55
4. Efisiensi
Dinding = rw : 0,5
Langit-langit = rp : 0,7
Bidang pengukuran = rm : 0,1
➢ Mencari interpolase
K −k 1 µ−µ 1
k 2−k 1
= µ 2−µ 1
1,55−1,5 x−0,62
2−1,5
= 0,68−0,62
0,5 x−0,62
0 ,5
= 0,06
0,5 x 0,06 = 5x - 3,1
3,13 = 5x
ƞ = 0,63
5. Perhitungan Jumlah Lampu
E = 300 lux menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
No. 5 Tahun 2018 tingkat pencahayaan pada pekerjaan kantor yang
berganti-ganti menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-
surat.
d = faktor depresiasi ringan, maka d = 0,75
diasumsikan lampu dengan 3000 lumen
ExA
N = ∅ x ƞx d
300 x (10 x 7)
=
3000 x 0,63 x 0,75
= 14,8
= 15 lampu
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil dari analisa dan perhitungan data yang telah
dilakukan, dapat diketahui penerangan pada perpustakaan Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya belum memenuhi standar yang hanya sebesar
217,93 lux sedangkan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia No. 5 Tahun 2018 untuk ruang perpustakaan pada lembaga
pendidikan harus sebesar 300 lux.
Untuk jumlah lampu pada perpustakaan Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya sudah sesuai yaitu dengan 8 armatur yang masing-masing armatur 2
lampu sehingga total lampu yang ada adalah 16 lampu, sedangkan dari hasil
perhitungan jumlah lampu yang dibutuhkan di perpustakaan PPNS adalah 15
lampu.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kurangnya intensitas cahaya
pada perpustakaan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, yaitu seperti
armatur yang kotor banyak debu , lampu yang sudah dalam keadaan kurang
layak pakai atau usianya lama ,dll.
4.4 Rekomendasi
Setelah melakukan praktikum , rekomendasi yang dapat diberikan
agar intensitas cahaya pada perpustakaan dapat memenuhi standar yaitu :
1. Mengganti lampu pada perpustakaan dengan daya yang lebih besar
sehingga ruangan terasa lebih terang.
2. Diadakan pembersihan rutin pada armatur sehingga armatur tidak kotor
atau berdebu sehingga berdampak pada terang tidaknya lampu.
3. Mengganti lampu yang umurnya sudah lama dengan yang lebih baru
sehingga nyala lebih terang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pada praktikum penerangan menggunakan alat Lux meter dan melakukan
pemetaan dengan mengukur luas ruangan sesuai dengan SNI16-7062-
2004.
2. Intensitas cahaya pada perpustakaan Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya masih belum memenuhi standar yaitu hanya sebesar 217,93 lux
sedangkan menurut PERMENAKER no.5 tahun 2018 ruangan
perpustakaan di lembaga pendidikan dikatakan aman yaitu pada intensitas
cahaya sebesar 300 lux .
3. Jumlah lampu pada perpustakaan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
sudah memenuhi yaitu dengan jumlah 16 lampu sedangakan untuk jumlah
minimal lampu yang diminta sejumlah 15 lampu.
5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dlakukan ada beberapa saran yang dapat
diberikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketelitian dalam menggunakan dan membaca alat lux meter
agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan.
2. Mengecek terlebih dahulu alat dan bahan sebelum digunakan untuk
praktikum.
3. Kondusif saat melakukan praktikum agar tidak mengganggu jika ada
kegiatan lain pada ruangan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Havif dan Anto. 2017. Evaluasi Kualitas Pencahayaan pada Ruang Perkuliahan
Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau. Pekanbaru : Universitas
Riau
Rahayu, Hadary, dkk. 2018. Analisis Sistem Kebutuhan Penerangan pada Ruang
Kelas Dengan Light Emitting Diode (LED). Pontianak : Universitas
Tanjungpura
TUGAS PENDAHULUAN
Jawab :
Contoh:
Pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Kerja tingkat pencahayaan pada pekerjaan kantor yang berganti-ganti
menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat yaitu
300 lux.
Jawab :
Diketahui :
Bidang kerja 0,85 m dari lantai
Ditanya :
a. Berapa jumlah armature yang diperlukan?
b. Gambarkan denahnya
Jawaban :
a) Jumlah Armature yang diperlukan
1) h = t0 – t1
= 5 m – 0,85 m
= 4,15 m
2) Indeks Ruangan
Panjang x lebar
=
Tinggi diatas bidang kerja(Panjang +lebar)
10 m x 20 m
=
4,15 m(10 m+ 20m)
200 m2
= 2
124,5m
= 1,606
3) Efisiensi Penerangan
K −k 1 µ−µ 1
k 2−k 1
= µ 2−µ 1
1,606−1,5 x−0,62
2−1,5
= 0,68−0,62
0,106 x−0,62
0,5
= 0,06
0,5 x = 0,00636 + 0,31
X = 0,63