HYGIENE INDUSTRI
PENERANGAN
DISUSUN OLEH:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
2.1 Definisi
Pencahayaan adalah sesuatu yang memberikan terang atau
menyinari, yang meliputi pencahayaan alami dan buatan. Intensitas
penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya akan dapat meningkatkan
produktivitas kerja. Penerangan memiliki dua aspek yang perlu mendapat
perhatian lebih. Kedua aspek tersebut adalah yang pertama penerangan
suram, yakni intensitas penerangan yang kurang dari standar. Kedua
penerangan silau yang mana memiliki nilai intensitas penerangan yang lebih
dari standar. Faktor yang mempengaruhi penerangan ialah ukuran ruangan,
kontras, luminensi, dan ketajaman penglihatan perorangan.
2.2 Pengukuran dan Perhitungan Penerangan
Intensitas penerangan dapat diukur mengguankan 2 cara, yakni
pengukuran penerangan umum dan penerangan lokal. Pengukuran
penerangan umum dilakukan dengan cara mengukur pada titik tertentu sesuai
dengan luas lantai, digunakan pada sistem pencahayaan merata. Pengukuran
penerangan lokal dilakukan dengan cara mengukur pada meja kerja,
digunakan pada sistem pencahayaan setempat. Pengukuran penerangan
umum dilakukan dengan acuan luas lantai, yakni untuk luas ruangan kurang
dari 50 m2 dengan titik potong 3 m2 tiap titik, untuk luas ruangan antara 50-
100 m2 jumlah titik pengukuran minimal 25 titik, dan utnuk luas ruangan lebih
dari 100 m2 jumlah titik pengukuran minimal 36 titik.
Cara mengukur penerangan ruangan dapat mengunakan rumus
sebagai berikut:
Untuk mengetahui koefisien penggunaan maka dengan mencari
pertemuan garis antara rasio tinggi langit-langit atau lantai.
2.3 Jenis
Tujuan pencahayaan di industri yang terpenting adalah tersedianya
lingkungan kerja yang aman untuk melakukan prosedur kerja, melakukan
control, mengobservasi, dan memelihara berbagai jenis peralatan . Beberapa
jenis lampu yang dapat kita gunakan, antara lain:
• Lampu Pijar
Lampu pijar bertindak sebagai “badan abu-abu” yang secara selektif
memancarkan radiasi dan hamper seluruhnya dapat terjadi pada daerah
nampak. Bola lampu terdiri dari hampa udara atau berisi gas yang dapat
mengentikan oksidasi dari kawat pijar tungsten.
• Lampu Halogen
Lampu halogen adalah sejenis lampu pijar. Lampu ini memiliki kawat
pijar seperti lampu pijar biasa, namun terisi oleh gas halogen. Atom
tungsten menguap dari kawat pijar panas dan bergerak naik ke dinding
pendingin bola lampu.
• Lampu Sodium
Berdasarkan tekanannya, lampu sodium dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
lampu sodium tekanan tinggi dan lampu sodium tekanan rendah. Lampu
sodium tekanan tinggi digunakan untuk penerangan di luar ruangan dan
industri.
• Lampu Fluorescent
Beberapa jenis lampu fluorescent, antara lain lampu neon, lampu helium,
lampu natrium, lampu xenon, lampu Hg.
• Lampu LED
Lampu Light Emitting Diode (LED) adalah lampu yang sering
digunakan, karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain usia yang
lebih panjang dan lebih efisien.
METODE PENGUKURAN
Sumber: instrukart.com
Prosedur penggunaan digital lux meter adalah sebagai berikut:
1. Ubahlah power on/off pada posisi ”ON”.
2. Kalibrasi alat dengan cara menekan tombol REL/ZERO selama 1 detik.
3. Pilih range yang sesuai dengan menekan tombol RAN (20 lux, 200 lux,
2000 lux, 20000 lux, 200000 lux).
4. Pilih mode pengukuran relatif dengan menekan singkat tombol
REL/PEAK.
5. Pilih satuan unit lux dengan menekan tombol lux/fc.
6. Sebelum melakukan pengukuran, biarkan sensor terpapar cahaya selama
2 menit.
7. Perhatikan jangan sampai bayangan operator tertangkap oleh sensor.
8. Tandai jarak antar titik pengukuran sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
9. Lakukan pengukuran pada titik pengukuran yang telah ditandai (1 titik
pengukuran dilakukan 3 kali pengukuran).
10. Catat aspek lain yang perlu diperhatikan sesuai dengan teori perhitungan
tingkat intensitas penerangan.
1
4 2 2 1 1
2 9 5
3 2 1 2
4 1
3 2 1 3
4 1
3 2 1 4
3 1
5
3 3 2 1 1
0
2 9 6
3 3 2
3 2 2 8 7
3
5
4.2. Perhitungan
Bengkel Perkakas
Jenis lampu : TL LED 40 Watt
Jumlah lampu per armature : 1 lampu per armature
Jumlah armature :9
Keadaan armature : 5 menyala, 4 mati
Asumsi :
hrc = 2 m
hcc = 3 m
hfc = 1 m
• Perhitungan CCR
5ℎ𝑐𝑐(𝐿 +𝑊)
CCR =
𝐿×𝑊
5×3(18+21)
CCR =
18×21
585
CCR =
378
CCR = 1,54
• Mencari kp
➢ Perhitungan LMF
Karena langit-langit bersih dan penggunaan lampu selama 3 tahun
maka dariitu hasil LMF 0,83.
kd = LLMF x LSF x LMF
kd = 0,86 x 0,90 x 0,83
kd = 0,64242 = 0,64
Maka besar kd adalah 0,64
• Mencari F
E rata-rata : 178 lux
Menurut Permenaker 05/2018 pekerjaan pada bengkel perkakas
termasuk pekerjaan yang membedakan benda halus memiliki intensitas :
200 lux → E rata rata 200 lux.
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ×𝑘𝑝 ×𝑘𝑑
E standart =
𝐴
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 0,7 × 0,64
200 =
378
75600 = 0,448
Ftotal = 168750 lumen
• Mencari N
F1 = 4500 lumen
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
N =
𝐹1
168750
N =
1600
5.1. Kesimpulan
1. Pengukuran pencahayaan pada tempat kerja bisa dilakukan dengan alat
bernama Digital Lux Meter. Dilakukan dengan cara pertama menentukan
titik ukur yang sebanding dengan luas ruangan sesuai aturan yang
berlaku. Kita lakukan pengukuran 3 kali pada titik pengukuran yang telah
ditentukan.
2. Setelah melakukan pengukuran, dilanjut membandingkan hasilnya
dengan standar yang berlaku (Permenaker No 05 Tahun 2018). Apabila
hasil perbandingan menyatakan bahwa keadaan penerangan telalu rendah
atau tinggi dari standar yang berlaku, maka perlu dilakukan pengendalian
keselamatan dan kesehatan kerja melalui hirarki pengendalian risiko.
5.2. Saran
Pelaksanaan pengukuran dapat dilakukan pada kondisi yang aman
dan nyaman serta tidak mengganggu aktivitas pekerja lain. Pengukuran bisa
dilakukan pada waktu dan kondisi lingkungan yang berbeda sehingga bisa
mengetahui jika ada perbedaan hasil dari pengukuran tersebut. Pada area
tempat kerja diperlukan untuk melakukan controlling sebagai upaya
mencegah adanya hasil pengukuran intensitas penerangan tidak aman/tidak
sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Dwi., dkk. 2013. Analisis Pencahayaan Ruang Kerja: Studi Kasus
Pada Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Batik Tulis di Yogyakarta. Jurnal
Ilmiah Dinamika Rekayasa. Volume 9, Nomor 2, Halaman 6-9.
Jawab :
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
Contoh :
Intensitas
No Keterangan
. (Lux)
1. Penerangan darurat 5
Tingkat Pencahayaan
Jenis Kegiatan Keterangan
Minimal (Lux)
Ruang penyimpanan &
Pekerjaan kasar dan tidak
ruang peralatan/instalasi
100
terus menerus
yang memerlukan
pekerjaan yang kontinu.
Pekerjaan kasar dan terus Pekerjaan dengan mesin
200
menerus dan perakitan kasar.
Ruang administrasi,
Pekerjaan rutin ruang kontrol, pekerjaan
300 mesin &
perakitan/ penyusun.
Pembuatan gambar atau
bekerja dengan mesin
Pekerjaan agak halus kantor, pekerja
pemeriksaan atau
500 pekerjaan dengan
mesin.
Pemilihan warna,
pemrosesan tekstil,
Pekerjaan halus pekerjaan mesin halus
&
1000 perakitan halus
Tingkat
Area Kegiatan
Pencahayaan
Minimal (Lux)
Penerangan darurat 5
Penerangan untuk halaman dan jalan dalam lingkungan perusahaan 20
Pekerjaan yang membedakan barang kasar, seperti:
• Mengerjakan bahan-bahan kasar
• Mengerjakan arang atau abu
• Mengerjakan barang-barang yang besar 50
• Mengerjakan bahan tanah atau batu
• Gang-gang, tangga di dalam gedung yang selalu dipakai
• Gudang-gudang untuk menyimpan barang-barang besar dan
kasar
Pekerjaan yang membedakan barang-barang kecil secara sepintas,
seperti:
• Mengerjakan barang-barang besi dan baja yang setengah 100
selesai
• Pemasangan yang kasar
• Penggilingan padi
• Pengupasan/pengambilan dan penyisihan bahan kapas
• Mengerjakan bahan-bahan pertanian
• Kamar mesin dan uap
• Alat pengangkut orang dan barang
• Ruang-ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal
• Tempat menyimpan barang-barang sedang dan kecil
• Kakus, tempat mandi dan tempat kencing
Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang kecil agak teliti,
seperti:
• Pemasangan alat-alat yang sedang (tidak kasar)
• Pekerjaan mesin dan bubut yang kasar
• Pemeriksaan atau percobaan kasar terhadap barang-barang 200
• Menjahit tekstil atau kulit yang berwarna muda
• Pemasukan dan pengawetan bahan-bahan makanan dalam
kaleng
• Pembungkusan daging
• Mengerjakan kayu
• Melapis perabot
Pekerjaan perbedaan yang teliti daripada barang-barang kecil,
seperti:
• Pekerjaan mesin yang teliti
• Pemeriksaan yang teliti
• Percobaan-percobaan yang teliti dan halus 300
• Pembuatan tepung
• Penyelesaian kulit dan penenunan bahan-bahan katun atau wol
berwarna muda
• Pekerjaan kantor yang berganti-ganti menulis dan membaca,
pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat
Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang halus dengan
kontras sedang dan dalam waktu yang lama, seperti:
• Pemasangan yang halus
500-1000
• Pekerjaan-pekerjaan mesin yang halus
• Pemeriksaan yang halus
• Penyemiran yang halus dan pemotongan gelas kaca
• Pekerjaan kayu yang halus (ukir-ukiran)
• Penjahit bahan-bahan wol yang berwarna tua
• Akuntan, pemegang buku, pekerjaan steno, mengetik atau
pekerjaan kantor yang lama dan teliti
Pekerjaan yang membedakan barang-barang yang sangat halus
dengan kontras yang sangat kurang untuk waktu yang lama,
seperti:
• Pemasangan ekstra halus (arloji, dll.)
• Pemeriksaan yang ekstra halus (ampul obat) 1000
2. Suatu ruangan kerja dengan ukuran 10 x 20 m dengan tinggi 5 m diberi penerangan dengan
jenis lampu 2 x TL 40 W. Bila tiap armature memberikan 2 x 3000 lumen. Tentukan jumlah
armature yang diperlukan dan gambarkan denahnya!
Keterangan:
• Bidang kerja 0,85 m dari lantai
• Faktor refleksi adalah rp = 0,7 rw = 0,5 rm = 0,1
• Faktor depresiasi = 0,7
• Pekerjaan yang dilakukan adalah menjahit
• Rendemen/efisiensi armature adalah penerangan langsung
Jawab :
p = 20 m l = 10 m t=5m
Jenis lampu = TL 40 W
F1 = 3000 lumen rp = 0,7 rm = 0,1
hfc = 0,85 rw = 0,5 kd = 0,7
Berdasarkan standar penerangan dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Kerja maka pekerjaan menjahit memiliki intensitas 200 lux.
Berdasarkan Tabel Efisiensi Penerangan Untuk Keadaan Baru maka faktor refleksi rp
(dinding) = 0,7 rw (langit-langit) = 0,5 rm (lantai)= 0,1.
• Mencari FCR
5hFc (L + W) 127,5
FCR = FCR =
LxW 200
• Mencari kp
Setelah menghitung dan menemukan hasil dari FCR sebesar 0,6 maka, hasil kp yang
didapatkan sebesar 47% = 0,47
• Mencari F
Ftotal x kp x kd 4000 = 0,329 Ftotal
E =
rata−rata
A Ftotal = 12158,0547 lumen
Ftotal x 0,47x 0,7
200 =
200
• Mencari N
F1 = 3000 lumen 12158,0547
N=
Ftotal 3000
N=
F1 N = 40,526849 = 41 lampu
• Denah ruangan
Layout Ruangan
18 m
42 29 28 15 14 1
41 30 27 13 2
16
40 31 26 17 12 3
39 32 25 18 11 4
21m
38 33 24 19 10 5
37 34 23 20 9 6
36
35 22 38 21 8 7
Gerinda Freis
Drill Sekrup
Dokumentasi
39
Laporan Sementara
A. Gambaran Umum
Nama Ruangan : Bengkel Perkakas
Tanggal : 15 Maret 2022
Survey dilakukan pada : 09.40 a.m – 11.00 a.m
Keadaan Cuaca : Cerah
Team Pengukur : 1. Vicky Zulkarnain (0521040048)
2. Nurul Ramadhanti (0521040052)
3. Alvin Ardiansyah (0521040053)
4. Meyco Putra Herwanto (0521040055)
Alat yang dipakai : Lux Meter
B. Karakteristik Tempat
Kerja Tinggi : 10 m
Panjang : 18 m Luas : 378 m2
Lebar : 21 m
Keadaan Permukaan
Gambaran Bahan Warna Texture
Bersih Sedang Kotor
Dinding Batu bata Cream Halus, keras v
Langit-langit Kayu Coklat Halus v
Permukaan Rata, agak licin,
Beton Hijau v
kerja mengkilap
Merah, Tidak rata,
Lantai Beton v
kuning mengkilap
42 29 28 15 14 1
41 30 27 13 2
16
40 31 26 17 12 3
39 32 25 18 11 4
21m
38 33 24 19 10 5
37 34 23 20 9 6
36 35 21
22 8 7
42
Gerinda Freis
Drill Sekrup
43