1.
a) Apa nama dan kegunaan alat tersebut?
Alat tersebut adalah Lux Meter. Lux Meter berfungsi untuk mengukur intensitas
pencahayaan pada suatu ruangan atau area kerja dimana terdapat aktivitas kerja yang
sedang terjadi
b) Sebutkan bagian-bagian dari alat tersebut!
a. Sensor input → Merupakan pusat sensor dari cahaya yang telah dikumpulkan
dan tersambung dengan light sensor menggunakan kabel daan terhubung dengan
unit instrumen utama
b. LCD display → Merupakan layar yang menampilkan hasil pengukuran
pencahayaan
1
c. Keypad → Merupakan bagian yang berisi tombol pengaturan
untuk pengukuran pencahayaan, seperti tombol on/off,
d. Light sensor → Merupakan bagian yang berfungsi untuk
menangkap cahaya yang kemudian akan diteruskan pada sensor
input. Light sensor memiliki tutup yang harus dibuka saat ingin
mengukur pencahayaan
2
Pengukuran menggunakan lux meter merupakan pengukuran
pencahayaan pada area kerja. Dalam pelaksanaannya, pengukuran
pencahayaan di area kerja memiliki ketentuan sebagai berikut:
- Pencahayaan Umum
1. Jika luas ruangan kurang dari 50 meter persegi, jumlah titik pengukuran
dihitung dengan mempertimbangkan bahwa satu titik pengukuran
mewakili area maksimal 3 meter persegi, dimana titik pengukuran
merupakan titik temu antara dua garis diagonal panjang dan lebar
ruangan
2. Jika luas ruangan berkisar antara 50-200 meter persegi, jumlah titik
pengukuran minimal 25 titik, dimana titik pengukuran merupakan titik
temu antara dua garis diagonal panjang dan lebar ruangan
3. Jika luas ruangan di atas 200 meter persegi, jumlah titik pengukuran
minimal 36 titik, dimana titik pengukuran merupakan titik temu antara
dua garis diagonal panjang dan lebar ruangan
- Pencahayaan Setempat
1. Penempatan sensor sejajar permukaan objek
2. Penempatan pada bidang vertikal
3. Penempatan pada bidang horizontal
4. Penempatan pada stasiun meja komputer
3
e) Suatu ruangan laboratorium kimia memiliki Panjang 15 m
dan Lebar 10 m. jenis lampu pada ruangan tersebut adalah
lampu Flourescent. Hasil rata-rata dari pengukuran
menggunakan lux meter sebesar 425 lux (hasil pembacaan alat
belum terkonversi jenis lampu). Berapakah nilai pencahayaan dan minimum
jumlah titik pengukuran pencahayaan pada ruangan tersebut? Rekomendasi apa
yang dapat diberikan terkait hasil pengukuran ruangan laboratorium tersebut?
(persyaratan pencahayaan laboratorium berdasarkan Permenkes RI No 70 Tahun
2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
adalah 500 lux)
Dari peristiwa di atas, dapat disimpulkan bahwa ruangan tersebut memiliki luas
sebesar 150 meter persegi sebagai hasil perkalian panjang dan lebar ruangan. Maka dari
itu, jumlah titik pengukuran minimal yang harus dibuat adalah 25 titik, dimana titik
pengukuran merupakan titik temu antara dua garis diagonal panjang dan lebar ruangan.
Dengan informasi bahwa lampu yang digunakan adalah lampu fluorescent, maka hasil
pengukuran lux meter harus dikali dengan faktor koreksinya, yakni sebesar 0,98. Maka
dari itu nilai pencahayaan laboratorium ini sebesar 416,5 lux. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pencahayaan di laboratorium ini belum melebihi ambang batas, namun
harus diperhatikan bahwa penempatan pekerja dan durasi pekerja berada di bawah
pencahayaan tersebut menjadi hal yang penting dan senantiasa diperhatikan. Aspek
pencahayaan tambahan, seperti dari layar atau monitor juga harus dipertimbangkan
dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium agar tidak melebihi ambang batas yakni 500
lux.
4
2.
5
c. Keypad
6
- Hindari membawa peralatan dingin ke lingkungan
yang sangat lembab, yang dapat memungkinkan kelembaban
mengembun pada instrumen.
Kalibrasi sound level meter juga dapat dibagi atas dua jenis, yakni:
1. Kalibrasi internal, yakni kalibrasi yang dilakukan dengan memakai
referensi tegangan pada rangkaian-rangkaian listrik dari meteran tingkat
kebisingan serta amplitude yang disesuaikan. Penyesuaian dilakukan
dengan membandingkan nilai yang ditampilkan oleh fitur kalibrasi
internal pada nilai tertayang dari meteran tingkat kebisingan.
2. Kalibrasi akustik merupakan kalibrasi yang dilakukan dengan cara
menyisipkan generator suara atau pistonphon ke dalam mikrofon dari
meteran tingkat kebisingan dan memakai tekanan suara referensi
(berbeda menurut alatnya, contoh 94 dB pada 1 kHz, 124 dB pada 250
Hz, dll.). Skala penuh (FS) dari meteran tingkat kebisingan yang dipakai
oleh masukan sinyal kalibrasi disetel 6 dB lebih tinggi dari pada tingkat
tekanan suara dari sinyal kalibrasi normal. Contoh, bila suara sinyal
kalibrasi ialah 124 dB, maka disetel 130dB, atau bila suara sinyal
kalibrasi adalah 94 dB, maka distel 100 dB pada alat
7
c. Keypad
8
- Sesuaikan pembobotan waktu respon alat ukur dengan
karakteristik sumber bunyi yang diukur (S untuk sumber bunyi
relatif konstan atau F untuk sumber bunyi kejut).
- Posisikan mikrofon alat ukur setinggi posisi telinga manusia
yang ada di tempat kerja.
- Hindari terjadinya refleksi bunyi dari tubuh atau penghalang sumber bunyi.
Kebisingan personal merupakan bising yang dirasakan oleh pekerja di sekitar area
hearing zone atau seringkali disebut dengan dosis bising yang masih mampu diterima
pekerja untuk bekerja selama satu shift kerja dengan nilai ambang batas tertentu.
Sedangkan kebisingan area adalah kebisingan relatif dari suatu area/tempat kerja
dimana terdapat sumber bising dan aktivitas kerja yang terjadi
3.
a) Apa nama dan kegunaan alat tersebut?
Alat tersebut adalah sensor environmental thermal monitoring atau pengukuran WBGT
(wet bulb globe temperature) atau ISBB (indeks suhu bola dan basah). Alat ini
berfungsi untuk mengukur iklim kerja panas di tempat kerja yang dipengaruhi oleh suhu
bola, suhu basah alami, suhu kering, dan kelembaban relatif
b) Sebutkan prinsip penggunaan alat tersebut!
Alat ini menggunakan prinsip pengukuran iklim kerja panas yang didasarkan pada
beberapa aspek, diantaranya adalah:
1. Suhu bola → suhu yang mengindikasikan tingkat panas radiasi
9
2. Suhu kering → Suhu udara lingkungan sekitar atau suhu
ambien
3. Suhu basah alami → Suhu penguapan air pada suhu yang
sama menyebabkan keseimbangan uap air dipengaruhi oleh
kelembaban dan kecepatan angin
4. Kelembaban relatif → Relativitas kelembaban udara pada iklim kerja
c) Apa saja ketentuan untuk menentukan titik pengukuran menggunakan alat
tersebut?
Titik pengukuran iklim kerja menggunakan WBGT/ISBB dapat ditentukan
dengan memperhatikan beberapa aspek di bawah ini:
● Terdapat sumber panas atau dingin seperti mesin, proses kerja dan
sebagainya
● Merupakan area yang terpajan panas seperti terpajan oleh matahari atau
panas mesin
● Terdapat aktivitas kerja atau orang yang bekerja.
● Catatan : Jumlah titik pengukuran disesuaikan dengan jumlah sumber
atau luas area terpajan panas.
Pada kasus di atas, ditemukan bahwa pekerjaan dilangsungkan pada kegiatan outdoor
atau di luar ruangan, maka dari itu kondisi pekerjaan sangat dipengaruhi oleh radiasi
sinar matahari secara langsung, sehingga rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
ISBB: Indeks Suhu Basah dan Bola
SBA; Suhu Basah Alami
SBL Suhu Bola
10
SK: Suhu Kering
Perhitungan:
ISBB: 0,7 (28,8) + 0,2 (40,8) + 0,1 (35,6)
ISBB: 20,16 + 8,16 + 3,56
ISBB: 31,88 derajat celcius
B. Pengukuran
11
1. Hubungkan rangkaian transducer/sensor Hand Arm dengan unit Vibration Meter,
pastikan slot transducer/sensor Hand Arm sudah terpasang dengan benar
2. Menyalakan alat dengan tekan bersamaan (Alt&Start)
3. Pilih mode "Current Setup", kemudian tekan (Enter) (Alat
akan warming up selama 60 detik)
4. Tekan (Shift) kemudian (Menu) untuk masuk ke dalam mode menu Pilih
"Function" → "Measurement Function" → pilih opsi 1/3 Octave. Tekan (Esc)
untuk kembali menu awal.
5. Lakukan set-up untuk mengatur beberapa indikator pengukuran
6. Menyetel alat sesuai ketentuan standar pada tombol measurement
7. Pasang transduser/sensor hand arm pada telapak tangan orang yang akan diukur,
yang bersinggungan langsung dengan sumber getaran. Pilih pengikat yang sesuai
dengan lekukan alat yang digunakan.
8. Pastikan telapak tangan orang yang akan diukur menyentuh alat sumber getaran
dengan sempurna dan tidak mengganggu pekerjaan
9. Tekan tombol (Start), pengukuran mulai berjalan minimal 1 menit atau
disesuaikan dengan paparan getaran.
10. Setelah selesai pengukuran. Tekan bersamaan (Alt & Save), ganti nama
penyimpanan dan tekan (Enter/Save)
11. Setelah selesai catat hasil pengukuran, tekan bersamaan (Alt & Start/Stop) untuk
mematikan alat, kemudian lepaskan sensor. Rapikan dan simpan alat dengan
12
baik.
12. Gunakan formulir pengukuran GLT
13. Tulis data hasil pengukuran
A. Persiapan Alat
- Pastikan bahwa alat berfungsi dan dalam kondisi baik dan menggunakan baterai
yang cukup daya untuk pengukuran.
- Pastikan alat telah terkalibrasi
- Lakukan set up untuk mengatur beberapa indikator pengukuran dan atur
pembobotan frekuensi pada sub-bab H mengenai Prinsip Pengukuran
- Pastikan posisi subjek sesuai dengan alat
- Menduduki bantalan rangkaian akselerometer/tranduser bila dilakukan pada
posisi duduk
- Menginjak bantalan rangkaian akselerometer/tranduser bila posisi kerja berdiri
- Menindih rangkaian akselerometer/tranduser bila posisi kerja berbaring
(Akselerometer juga dapat ditempatkan di bawah pelvis (bokong)/di bawah
kepala)
13
- Letakkan transduser/sensor whole body pada area tubuh
sesuai prinsip diatas
- Lakukan pengukuran minimal 1 menit dengan (repetition
cycle) 3 kali dan masing-masing selama (integration period) 20
detik. Untuk pengukuran getaran konstan diukur minimal 2 kali dan
pengukuran getaran kejut diukur hingga 4 kali.
- Lakukan unduh data dari data logging pengukuran
- Isi formulir hasil pengukuran
- Tulis hasil data yang didapatkan
14
tulang belakang, varikosa pembuluh darah, pandangan kabur,
kerusakan paru- paru, pendarahan berkenaan dengan dubur,
haematuria, penurunan berat beban, dan kegagalan hati.
15
6. Suatu pengambilan contoh debu respirable dilakukan selama 8 jam dengan
flowrate 1.7 L/menit. Data penimbangan filter diperoleh sebagai berikut: Data
penimbangan awal = 0.00041 g Data penimbangan akhir = 0.00046 g Data
penimbangan blanko = 0 g (data awal dan akhir sama)
Hitung Volume sampel, berat debu dan hasil akhir dari pengukuran debu
respirable tersebut!
16
17