Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
Kelompok 1
BAB I....................................................................................................................................................... 2
GAMBARAN PEKERJAAN dan RISIKO......................................................................................... 2
BAB 2...................................................................................................................................................... 3
PENGUKURAN..................................................................................................................................... 3
BAB 3...................................................................................................................................................... 4
HASIL PENGUKURAN........................................................................................................................4
BAB IV.................................................................................................................................................... 5
HAZARD RISK ASSESSMENT.......................................................................................................... 5
1
BAB I
GAMBARAN PEKERJAAN DAN RISIKO
● Umur : 70-an
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Pekerjaan : Tukang Jahit
● Durasi kerja : 6 jam sehari (setiap 1-2 jam menjahit istirahat)
● Kondisi kesehatan pekerja : Memiliki riwayat sakit jantung, penglihatan
normal
● Keluhan yang dirasakan : Nyeri dan pegal di tulang belakang dan
tengkuk, tangan gemetar saat merasa lelah
2
Bahaya Ergonomi Musculoskeletal disorders
3
BAB 2
PENGUKURAN
1. Pencahayaan
Pengukuran pencahayaan dilakukan secara umum dan setempat. Pencahayaan
umum dilakukan pada 4 titik di ruang kerja yang mewakili area sebesar maksimal 3
m2, sedangkan pencahayaan setempat dilakukan pada area meja tempat pekerja
melakukan pekerjaan menjahit.
Pengukuran pencahayaan dilakukan pada area kerja jahit dengan
menggunakan Lux Meter. Alat ini digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap
intensitas cahaya pada suatu area. Tujuan dari pengukuran pencahayaan adalah untuk
mengetahui kesesuaian pekerja dengan pencahayaan yang ada di tempat kerja melalui
perbandingan hasil pengukuran dengan nilai ambang batas (NAB) yang diatur pada
standar yang berlaku. Di Indonesia, NAB pencahayaan di tempat kerja diatur di dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No. 70 Tahun 2016.
Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menggunakan Lux
Meter:
a. Persiapan
i. Pastikan alat telah disiapkan, berfungsi dengan baik, serta memiliki
baterai yang cukup sebelum pengukuran
ii. Pastikan alat telah terkalibrasi (kalibrasi Lux Meter hanya dapat
dilakukan di perusahaannya)
b. Pengukuran
i. Pengukuran Setempat
1. Tentukan objek yang ingin diukur intensitas pencahayaannya
(bisa di mana saja)
2. Tempatkan sensor sejajar dengan permukaan objek
3. Lakukan sebanyak 3x untuk mendapatkan hasil rata-rata
pengukuran yang konsisten
4. Lakukan pencatatan, lakukan perhitungan dengan faktor
koreksi berdasarkan jenis lampu
ii. Pengukuran Umum
1. Tentukan jumlah titik pengukuran berdasarkan luas ruangan:
a. < 50 m2: 16 titik pengukuran, 1 titik mewakili maksimal
3 m2
b. 50 - 100 m2: 25 titik pengukuran, 1 titik mewakili
maksimal 3 m2
c. > 100 m2: 36 titik pengukuran, 1 titik mewakili
maksimal 3 m2
2. Hubungkan rangkaian sensor input dengan alat
3. Tekan tombol on/off untuk menyalakan alat, pastikan tutup
sensor dengan rapat untuk memastikan pembacaan di layar
menunjukkan angka 0
4
4. Tentukan rentang skala pengukuran pada lux meter dan
sesuaikan dengan intensitas pencahayaan yang diukur
5. Letakkan alat di atas 0,8 m dari pijakan lantai untuk
meminimalkan pencahayaan umum
6. Buka penutup sensor, lakukan pengukuran di titik yang telah
ditentukan
7. Lakukan sebanyak 3x untuk mendapatkan hasil rata-rata
pengukuran yang konsisten
8. Lakukan pencatatan, lakukan perhitungan dengan faktor
koreksi berdasarkan jenis lampu
2. Bising
Pada suatu tempat kerja tertentu, seringkali ditemukan bahaya fisik kebisingan
dengan risiko yang besar terhadap terjadinya Noise-Induced Hearing Loss (NIHL)
atau gangguan pendengaran akibat pajanan bising yang berlebih dalam waktu yang
lama. Pengukuran terhadap bising digunakan untuk mencegah penyakit tersebut dapat
terjadi. Terdapat 2 jenis pengukuran terhadap bising, yaitu pengukuran area terhadap
bising serta pengukuran personal. Pengukuran bising pada area dapat menggunakan
alat Sound Level Meter, sementara pengukuran bising personal dapat menggunakan
alat Personal Noise Dosimeter. Perbedaan antara pengukuran lingkungan dengan
pengukuran terhadap pekerja salah satunya ditinjau dari apa yang diukur. Pengukuran
terhadap lingkungan adalah untuk mengukur intensitas bising di tempat kerja (SPL),
sementara pengukuran pada pekerja adalah untuk mengukur dosis pajanan bising
(Lew, TWA, Dosis)
5
d. Langkah terakhir adalah pembacaan hasil pengukuran dari alat
3. Debu
Pengukuran debu dan partikulat pada praktikum dilakukan dengan
menggunakan alat Dusttrak. Tujuan dari dilakukannya pengukuran terhadap debu di
tempat kerja adalah untuk mengetahui tingkat dan kuantitas pajanan debu yang
pekerja dapatkan selama melakukan pekerjaan atau aktivitas tertentu.
6
Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam menggunakan HAV
Meter:
a. Persiapan
i. Pastikan kondisi alat baik dan dilengkapi dengan baterai yang cukup
ii. Pastikan alat telah terkalibrasi
iii. Tentukan area pengukuran (duduk, berdiri, atau berbaring)
iv. Lakukan pengaturan alat
v. Pilih sensor yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang mampu mewakili
besar paparan getaran pada lengan dan tangan pekerja
vi. Lakukan pengaturan pada indikator pengukuran
b. Pengukuran
i. Hubungkan rangkaian sensor hand arm dengan unit vibration meter,
pastikan sensor telah terpasang dengan baik
ii. Nyalakan alat dengan menekan secara bersamaan tombol Alt & Start
iii. Tekan Shift, lalu tekan Menu untuk masuk ke dalam mode menu
iv. Tekan Function → Measurement Option → pilih ⅓ Octave, tekan Esc
untuk kembali
v. Atur indikator pengukuran
vi. Pilih measurement dan lakukan setelan alat
1. General Settings:
a. start delay 5 s
b. meas. cycle time 5 m
2. WBV Dose
a. Exposure time: 8 jam
b. 4-6 Dosimeter: HAV
c. Standar: UK/sesuai kebutuhan
3. Vector Setup → Vector 4-6 = Mode Dosimeter
4. Channels Setup
a. Channel/Axis Mapping
b. X Axis → 1 & 4
c. Y Axis → 2 & 5
d. Z Axis → 3 & 6
5. Channels Activation
a. Enabled Channels All
b. Enable 2nd Profiles [x]/sesuai kebutuhan
c. Channel 4 → Type Direct/Filter Wh
d. Channel 5 → Type Direct/Filter Wh
e. Channel 6 → Type Direct/Filter Wh
6. Measure Trigger → Off/sesuai kebutuhan
7. Logging → off/sesuai kebutuhan
8. 1/1 octave → pilih [ok] untuk all channel and logger [off]
9. Events & Alarms → off/sesuai kebutuhan
10. Timer → off/sesuai kebutuhan
11. Pasang sensor pada telapak pekerja yang diukur
7
12. Pastikan telapak tangan menyentuh alat sumber getar
13. Tekan Start, lakukan pengukuran setelah 1 menit atau
disesuaikan dengan paparan getaran
14. Tekan Alt & Save setelah pengukuran selesai dilakukan, ganti
nama penyimpanan dan tekan Enter/Save
15. Catat hasil pengukuran
8
BAB 3
HASIL PENGUKURAN
Respirable Titik C
Min: 0,084 1. 37,7 lux
Max: 0,094 2. 38,3 lux
Avg: 0,088 3. 37,5 lux
Total Titik D
Min: 0,103 1. 34,5 lux
Max: 0,158 2. 33,5 lux
Avg: 0,117 3. 36,4 lux
Pencahayan
Setempat
1. 890 lux
2. 955 lux
3. 940 lux
9
Batas jam kerja per hari Respirabel/PM jam kerja per hari
10: 0,15 mg/m3
Debu Respirabel:
3 mg/m3
Rumus/Perhitungan
- Getaran Tangan (Hand Arm Vibration)
Getaran tangan dapat dihitung melalui spreadsheet atau excel yang disediakan dari
HSE.UK ataupun dapat dilakukan perhitungan manual sebagaimana berikut:
2 2 2
1) 𝑎ℎ𝑎𝑣 = 𝑎ℎ𝑤𝑥 + 𝑎ℎ𝑤𝑦 + 𝑎ℎ𝑤𝑧
Keterangan:
( ) 𝑇𝑣 2
2) 𝐴(8) = 𝑎ℎ𝑣 𝑇𝑜
Keterangan:
10
- Pencahayaan
a b
b
d c
a. Pencahayaan Umum
Luas ruangan yang didapatkan yaitu 9,72 m2 yang berarti luas ruangan < 50
m2 sehingga jumlah titik pengukuran minimal 16 titik. Dengan
mempertimbangkan bahwa satu titik pengukuran mewakili area maksimal 3m2
sehingga dengan luas 9,72 m2 didapatkan 4 titik pengukuran.
1 2 3
11
b. Pencahayaan Setempat
1 2 3
Meja kerja 890 lux 955 lux 940 lux 928,3 lux
12
BAB IV
13
standar
14
te) menerapkan 1 day menjahit. Jika tangan
off atau tidak terasa kebas dan pegal,
bekerja full time sebaiknya pekerjaan di
berhentikan terlebih
dahulu.
15