Anda di halaman 1dari 52

PENCAHAYAAN

DALAM KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA (K3)
PENCAHAYAAN
Menurut Kepmenkes No.
1405/MENKES/SK/XI/2002, pencahayaan
adalah jumlah penyinaran pada suatu
bidang kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif.
Pencahayaan merupakan salah satu
faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman dan
berkaitan erat dengan produktivitas
manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan
orang dapat melihat objek-objek yang
dikerjakannya secara jelas dan cepat.
PENDAHULUAN
Sistim pencahayaan apabila tikdak
diperhatikan dapat berakibat negatif
bagi pekerja dan lantai produksi,
sehingga akan dapat menimbulkan
penyakit
Pencahayaan diperlukan untuk
mengenali suatu obyek secara visual.
Bagian tubuh yang berperan untuk
penglihatan adalah mata, syaraf mata,
dan pusat syaraf penglihatan di otak
PENDAHULUAN
Pencahayaan mempenyai pengaruh
terhadap kualitas produk
Kuat pencahayaan (tinggi, rendah,
atau menyilaukan) berpengaruh
terhadap kelelahan mata maupun
ketegangan saraf pada pekerja yang
pencahayaannya tidak memenuhi
standar
PENDAHULUAN
Fungsi utama pencahayaan di tempat
kerja: untuk menerangi objek pekerjaan
agar terlihat jelas.
Faktor yang menentukan dalam
pencahayaan adalah: ukuran objek,
derajat kontras antara objek dan
sekelilingnya, luminensi dari lapangan
penglihatan, yang tergantung dari
pencahayaan dan pemantulan cahaya
pada arah si pengamat, serta lamanya
saat melihat.
PENDAHULUAN
Pencahayaan yang baik
memungkinkan tenaga kerja melihat
objek-objek yang dikerjakan secara
jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya
yang tidak perlu.
Pencahayaan yang baik memberikan
pemandangan yang lebih baik dan
keadaan lingkungan yang
menyegarkan.
Ruang lingkup penerangan
Penerangan yg baik adalah
penerangan yg memungkinkan tenag
kerja dpt melihat obyek dgn baik, jelas
dan tanpa upaya-upaya yg dipaksakan
kesesuaian dgn jenis pekerjaan.
Penerangan yg cukup dan diatur
secara baik jg aka membantu
menciptakan lingkungan kerja yg
nyaman dan menyenangkan
kegairahan kerja
Armstrong (1992):
Intensitas penerangan yg kurang
dapat menyebabkan:
Gangguan visibilitas dan eyestrain
Intensitas penerangan yg berlebihan
jg dpt menyebabkan :
Glare; reflections; exessive shadows;
eyestrain.
Kemampuan melihat obyek selain
intensitas juga tergantung:
Waktu utk fokus pd suatu obyek, apabila obyek
bergerak dgn cepat menyebabkan susah dilihat
Obyek yg sangat kecil sangat sulit utk dilihat
dengan jelas
Brightness, dimana terlalu byk atau terlalu
sedikit cahaya yg dipantulkan akan membuat
obyek sulit utk dilihat
Kontras antara obyek dan background obyek,
dimana terlalu sedikit kontras akan sulit utk
membedakan obyek dr background obyek yg
bersangkutan.
Secara umum penerangan di tempat kerja
mempunyai berbagai fungsi yg berbeda-
beda:
Untuk memberikan kontribusi yg berarti pd
seluruh lingkungan kerja, shg setiap obyek
kerja dpt lebih mudah dilihat dan dikerjakan
Untuk menerangi tugas-tugas tertentu, shg
pekerjaan dpt dikerjakan dgn akurat dan
efisien
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja
Untuk memberikan keamanan di dalam dan
di sekitar tempat kerja
Payung Hukum
Standart intensitas penerangan
terhadap jenis pekerjaan diatur
dalam Peraturan Menteri
Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964
tentang Syarat-Syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan dalam
Tempat Kerja, telah menetapkan
ketentuan penting intensitas
penerangan menurut sifat pekerjaan.
Istilah dan definisi
lux : satuan intensitas penerangan per meter
persegi yang dijatuhi arus cahaya 1 lumen
Luxmeter : alat yang digunakan untuk
mengukur intensitas penerangan dalam satuan
lux
penerangan setempat: penerangan di tempat
obyek kerja, baik berupa meja kerja maupun
peralatan
penerangan umum: penerangan di seluruh
area tempat kerja
SISTIM PENCAHAYAAN
Ketajaman penglihatan berkurang
menurut bertambahnya usia
Perbandingan ukuran benda untuk
orang berusia lebih dari 40 tahun
dapat dihitung dengan:
R =2,5-0,05x
SISTIM PENCAHAYAAN
Pencegahan kelelahan mental oleh
karena upaya kerja mata yang
berlebihan dapat dilakukan dengan
cara:
1.Perbaikan kontras
2.Meninggikan pencahayaan, biasanya
pencahayaan sekurang kurangnya 2x
pembesaran
3.Pemindahan tenaga kerja dengan visual
khusus yg setinggi tingginya
Bila pencahayaan buruk akan
berdampak langsung terhadap pekerja,
seperti:
Kelelahan mata, degan berkurang
daya dan efisiensi kerja
Kelelahan mental
Keluhan pegal di daerah mata dan
sakit kepala di sekitar mata
Kerusakan alat penglihatan
Meningkatkan kecelakaan
Metoda
pengukuran
Prinsip:
Pengukuran intensitas penerangan ini memakai
alat luxmeter yang hasilnya dapat langsung
dibaca.
Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus
digunakan untuk menggerakkan jarum skala.
Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi
angka yang dapat dibaca pada layar monitor.
Persyaratan pengukuran

Pintu ruangan dalam keadaan sesuai


dengan kondiisi tempat pekerjaan
dilakukan.
Lampu ruangan dalam keadaan
dinyalakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan.
Tata cara

Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi


dengan membuka penutup sensor.
Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang
telah ditentukan, baik pengukuran untuk
intensitas penerangan setempat atau umum.
Baca hasil pengukuran pada layar monitor
setelah menunggu beberapa saat sehingga
didapat nilai angka yang stabil.
Catat hasil pengukuran pada lembar hasil
pencatatan untuk intensitas penerangan
setempat dan untuk intensitas penerangan
umum.
Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan
pengukuran intensitas penerangan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS PENCAHAYAAN
FAKTOR PEMELIHARAAN
FAKTOR ABSORBSI
FAKTOR REFLEKSI
DAN KOFISIEN PEMAKAIAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS PENCAHAYAAN
Faktor pemeliharaan =
Kuat pencahayaan normal pada instalasi
lama
Kuat pencahayaan normal pada instalasi
baru
FAKTOR PEMELIHARAAN
Penggunaan lampu untuk waktu yang lama
akan terjadi penurunan (depresiasi) arus
cahayanya.
Kondisi ini dipengaruhi pula oleh debu atau
kotoran yang lainnya yang menempel pada
permukaan lampu.
Hal itu yang menyebabkan bahwa
pemeliharaan kebersihan lampu sangat
berpengaruh terhadap kualitas pencahayaan.
Besar faktor pemeliharaan berkisar antara 0,4
hingga 0,8. Sehingga diperlukan adanya
pembersihan lampu secara berkala.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS PENCAHAYAAN
Faktor absorbsi =
Arus cahaya bersih setelah terjadi
absorbsi
Arus cahaya total yang dipancarkan
sumber
FAKTOR ABSORBSI
Faktor absorpsi berkisar antara 0,5 hingga
1.
Makin bersih udara pada area
pencahayaan makin besar faktor
absorpsinya.
Arus cahaya yang sampai pada
permukaan benda tidak semuanya diserap
ataupun dipantulkan. Karena ada suatu
faktor yang harus diperhitungkan, yaitu
faktor refleksi atau faktor pantulan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS PENCAHAYAAN
Faktor refleksi =
Arus cahaya yang dipantulkan
Arus cahaya yang sampai pada
permukaan
JENIS JENIS PENCAHAYAAN
Cahaya dari suatu sumber cahaya tidak
selalu dipancarkan secara langsung ke
suatu objek pencahayaan atau bidang kerja.
Menurut (Illumination Engineering Society)
IES terdapat 5 (lima) klasifikasi pemancaran
cahaya dari sumber cahaya, yaitu:
1. pencahayaan tak langsung,
2.pencahayaan setengah tak langsung,
3. pencahayaan menyebar,
4.pencahayaan setengah langsung, dan
5. pencahayaan langsung.
Pencahayaan Tak
Langsung
Pada pencahayaan tak langsung 90%
hingga 100% cahaya dipancarkan ke
langit-langit ruangan sehingga yang
dimanfaatkan pada bidang kerja
adalah cahaya pantuan.
Pancaran cahaya pada pencahayaan
tak langsung dapat pula dipantulkan
pada dinding sehingga cahaya yang
sampai pada permukaan bidang kerja
adalah cahaya pantulan dari dinding.
Pencahayaan Tak
Langsung
Kalau bidang pantulnya langit-langit maka kuat
pencahayaan pada bidang kerja dipengaruhi
oleh faktor refleksi langit-langit. Untuk
keperluan itu lampu umumnya digantung.
Sumber cahaya digantungkan atau
dipasangkan setidak-tidaknya 45,7 cm di
bawah langit-langit tinggi ruangan minimal
2,25 m.
Selain itu, sumber cahaya dapat dipasang
pada bagian tembok dekat langit-langit yang
cahayanya diarahkan ke langit-langit.
Pencahayaan Setengah Tak
Langsung
Pada pencahayaan setengah tak langsung 60%
hingga 90% cahaya diarahkan ke langit-langit.
Distribusi cahaya pada pencahayaan ini mirip
dengan distribusi pencahayaan tak langsung
tetapi lebih efisien dan kuat penerangannya
lebih tinggi.
Perbandingan kebeningan antara sumber
cahaya dengan sekelilingnya tetap memenuhi
syarat tetapi pada pencahayaan itu timbul
bayangan walaupun tidak jelas.
Pencahayaan setengah tak langsung
digunakan pada ruangan yang memerlukan
modeling shadow. Penggunaan penerangan
setengah tak langsung adalah pada toko buku,
ruang baca, dan ruang tamu.
Pencahayaan Menyebar
(Difus)
Pada pencahayaan difus maka distribusi
cahaya ke atas dan bawah relatif merata
yaitu berkisar 40% hingga 60%.
Perbandingan ini tidak tepat masing-masing
50% karena armatur yang berbentuk bola
yang digunakan ada kalanya ada terbuka
pada bagian bawah atau atas.
Armatur terbuat dari bahan yang tembus
cahaya, antara lain kaca embun, fiberglass,
plastik.
Penggunaan pencahayaan difus antara lain
pada empat ibadah.
Pencahayaan Setengah
Langsung
Pencahayaan setengah langsung
maka 60% hingga 90% cahayanya
diarahkan ke bidang kerja sedangkan
selebihnya diarahkan ke langit-langit.
Pencahayaan jenis ini cukup efisien.
Pemakaian pencahayaan setengah
langsung terdapat pada kantor,
kelas, toko, serta tempat lainnya.
FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN SISTEM
PENCAHAYAAN
Banyak faktor risiko di lingkungan kerja
yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan pekerja salah satunya
adalah pencahayaan.
Pencahayaan minimal yang dibutuhkan
menurut jenis kegiatanya berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan No.
1405/MENKES/SK/XI/2002 disajikan di
tabel berikut:
Tingkat
Jenis Kegiatan Pencahayaan Keterangan
Minimal (Lux)
Pekerjaan kasar & 100 Ruang penyimpanan & ruang
tidak terus menerus peralatan/instalasi yang memerlukan
pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar & 200 Pekerjaan dengan mesin & perakitan


terus menerus kasar

Pekerjaan rutin 300 Pekerjaan kantor/administrasi, ruang


kontrol, pekerjaan mesin &
perakitan/penyusun

Pekerjaan agak 500 Pembuatan gambar atau bekerja


halus dengan mesin kantor pekerja
pemeriksaan atau pekerjaan dengan
mesin

Pekerjaan halus 1000 Pemilihan/warna, pemprosesas,


tekstil, pekerjaan mesin halus &
perakitan halus

Pekerjaan amat 1500 tidak Mengukir dengan tangan,


halus menimbulkan pemeriksaan pekerjaan mesin dan
perakitan yang sangat halus
bayangan

Pekerjaan detil 3000 tidak Pemeriksaan pekerjaan dan perakitan


menimbulkan yang sangat halus
bayangan
FAKTOR YANG BERKAITAN
DENGAN SISTEM
PENCAHAYAAN
Luminensi
Luminensi (luminance) adalah
terangnya suatu permukaan. Satuan
luminance adalah apostilb (ASB) atau
stilb(SB).
1 ASB = 0,32 candela/m
1 SB = 10.000 candela/m
Luminensi

Apostilb (ASB) biasanya digunakan untuk


menunjukkan luminance dari dinding,
meja, kursi, atau luminance permukaan
benda.
Sedangkan stilb (SB) digunakan untuk
menunjukkan power dari sumber cahaya.
Luminance beberapa sumber cahaya
adalah bulan = 0,25 stilb; langit cerah =
0,4 stilb; lilin menyala = 0,7-0,8 stilb;
lampu TL = 0,45-0,65; dan lampu pijar =
70-1000 stilb.
Luminensi
Luminance = Reflektifity x
Ilumination

Luminensi lapangan penglihatan yang


terbaik adalah dengan kekuatan terbesar
di tengah pada daerah kerja dilakukan
Perbandingan terbaik adalah 10 : 3 : 1
dari luminensi pusat, daerah sekitar
pusat, dan lingkungan luar sekitarnya
Luminensi

Dapat dibayangkan, betapa sukarnya


mengatur pembagian Luminensi bagi
sejumlah pekerja yang berada dalam
satu ruang yang sama.
Dalam setiap hal, Luminensi tidak
boleh berbeda melalui perbandingan
40 : 1, baik dilapangan penglihatan
pekerjaan, maupun terhadap
lingkungan luar.
Luminensi
Jika perbandingan penyebaran Luminensi pada
lapangan penglihatan tidak dipenuhi seperti
diuraikan maka kemungkinan akan terjadi
kesilauan.
Terdapat beberapa jenis dari kesilauan, tetapi
semuanya dikarenakan keterbatasan
kemampuan penglihatan.
Kepekaan retina seluruhnya selalu
menyesuaikan dengan Luminensii rata-rata,
sehingga pada lapangan penglihatan dengan
Luminensi berbeda mungkin retina terlalu peka
untuk Luminensi tinggi, tetapi sangat kurang
peka untuk daerah yang samar-samar.
Luminensi
Jika perbedaan demikian menyolok
maka akan terjadi pengurangan
kemampuan melihat dikarenakan mata
tidak nyaman terhadap Luminensi
rendah, peristiwa itu disebut kesilauan
cacat baik namun mata tidak nyaman
akibat selalu tertarik oleh bagian yang
lebih terang maka kesilauan tersebut
disebut kesilauan yang mengganggu.
Kontras
Kontras adalah perbedaan derajat
terang relatif antara objek dan
sekitarnya.
L 1 L2
Kontras = L1

Dimana :
L1 = the brighter of contrasting object
L2 = the draker of contrasting object
Kontras
Reflectance adalah persentase cahaya yang
dipantulkan oleh suatu permukaan,
misalnya kertas putih mempunyai
kemampuan pemantulan cahaya 70% -
80%, sedangkan kertas warna hitam
mempunyai kemampuan pemantulan
cahaya 1% - 2%.
Medan penglihatan adalah daerah yang
terlihat oleh mata jika mata dan kepala
dalam keadaan tidak bergerak.
Akomodasi adalah kemampuan mata untuk
memfokuskan objek yang berada pada jarak
yang paling dekat sampai tak terhingga.
Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan adalah kemampuan mata
untuk membedakan bagian detail dari objek
permukaan yang halus.
Ketajaman penglihatan akan bertambah
bersamaan dengan meningkatnya tingkat
Luminensi pada medan penglihatan, dan
mencapai puncaknya pada 5000 apostilb.

Luminensi 1 5000 apostilb akan meningkatkan


ketajaman penglihatan lebih dari 150 %.
Ketajaman penglihatan bertambah bersamaan
dengan meningkatnya perbedaan luminensi
antara objek dan lingkungan sekitarnya.
Ketajaman penglihatan akan lebih baik jika objek
yang diamati berwarna gelap dan berlatar
belakang terang.
Kesilauan
Selain sumber cahaya maka
pemantulan sinar oleh permukaan
juga dapat menjadi dapat menjadi
penyebab kesilauan.
Permukaan permukaan sebagian
perlu mengkilap untuk membuat
lingkungan lebih hidup tetapi dijaga
terjadinya kesilauan yang mungkin
menganggu.
Kesilauan
Silau disebabkan cahaya berlebihan, baik
yang langsung dan sumber cahaya atau
hasil pantulan kearah mata pengamat.
Silau berpengaruh terhadap mata, yaitu
ketidakmampuan mata merespon cahaya
dengan baik ( disability glare ), atau
menyebabkan perasaan tidak nyaman
(discomfort glare) karena manik mata
harus memicing disebabkan oleh kontras
yang berlebihan
Pencegahan Kesilauan
a. Pemilihan lampu secara tepat, yang tidak
menjadi menjadi perlambang kedudukan
seseorang, melainkan dimaksudkan
untuk pencahayaan yang baik.
b. Penempatan sumber sumber cahaya
terhadap meja dan mesin juga
diperhitungkan letak jendela.
c. Penggunaan alat alat pelapis yang
tidak atau mengkilap (untuk dinding,
lantai, meja, dan lain lain)
d. Penyaringan sinar matahari langsung.
Pencegahan Kesilauan
Dalam bangunan, kesilauan dapat
ditimbulkan oleh sumber cahaya,
permukaan mengkilap.
Arah pencahayaan sangat penting di
mana sumber-sumber cahaya yang cukup
jumlahnya sangat berguna dalam
mengatur pencahayaan secara baik.
Sinar-sinar dari berbagai arah meniadakan
gangguan oleh bayangan.
Pencahayaan dengan lampu ini misalnya
sangat tepat pada posisi menggambar di
atas permukaan mata.
ARAH
Sumber-sumber cahaya untuk
mengatur pencahayaan secara baik
Sinar-sinar dari berbagai arah
meniadakan gangguan oleh bayangan
Untuk melihat benda benda tiga
dimensi diperlukan pencahayaan satu
arah misal untuk mengecek tekstil
atau logam
Warna
Warna pencahayaan dan komposisi
spektrumnya sangat penting dalam
memperbandingkan dan
mengkombinasikan warna-warna.
Wajah lingkungan di kantor atau
tempat kerja tergantung dari dekorasi
dan pencahayaan.
Hal ini merupakan keahlian seorang
arsitek atau ahli dekorasi.
Adapun faktor-faktor penentu
Warna:
1. Pembagian Luminensi ; jika mungkin terbesar
setengah lapangan penglihatan, permukaan-
permukaan berwarna menengah.
2. Pencegahan kesilauan; Sumber-sumber cahaya
yang terpilih, pengaturan meja dan mesin, tak
seorang pun menghadap ke jendela.
3. Warna warni dari tempat kerja tergantung dari
dari pencahayaan yang dipakai. Tak seorang
pun ingin make-upnya kelihatan lain akibat
pencahayaan yang tidak biasa dipakai.
4. Penggunaan sinar matahari dan pencahayaan
buatan menyebabkan masalah-masalah khusus.
Beberapa pencahayaan buatan hampir mirip
betul dengan pencahayaan alam, tetapi banyak
pula yang tidak demikian.
Warna
Bangunan-bangunan modern dengan
jendela besar dari kaca bermaksud
memasukkan pencahayaan alam
sebanyak-banyaknya sebesar 50%
Tabel 1 : Nilai Pantulan
No
Cahaya
Deskripsi Pantulan (%)
1. Langit-langit 80 90
2 Dinding 40 60
3 Meja, kursi, mesin 25 45
4 Lantai 20
STANDAR KUAT

PENCAHAYAAN
Aspek pencahayaan menentukan
kebutuhan lampu demikian pula teknik
instalasi pencahayaan dan perawatannya.
Rekayasa pencahayaan dan faktor
pemakai perlu diperhitungkan agar dapat
kualitas pencahayaan yang memadai.
Faktor yang menentukan kualitas
pencahayaan adalah: kuat pencahayaan
(lux); distribusi cahaya, silau seminimal
mungkin; arah pencahayaan dan tata
letak lampu; warna cahaya dan efek
pencahayaan.

Anda mungkin juga menyukai