Anda di halaman 1dari 15

Determinant

Epidemiologi
Udara
( Pencahayaan )
AGUSTINUS BILI LENDE
E L S Y H E R N I N D A YA U D I L L A P U T R I
JHONI DELLA ISHAK
RHENI ROFIDHA A.R
Pengertian Cahaya
Pencahayaan adalah kepadatan dari suatu berkas cahaya yang mengenai suatu permukaan. (Patty et.al,.
1967). Sprektrum dari gelombang berbedah-bedah kira-kira 380-780. mata normal manusia dapat
menerima sprektrum cahaya dengan Panjang gelombang sekitar 400-700 nm.

Sprektrum yang tampak tersebut mencakup warna:


Ungu : 380-450 nm
Biru : 450-495 nm
Hijau : 495-570 nm
Kuning : 570-590 nm
Jingga : 590-620 nm
Merah : 620-750 nm
Istilah Yang Digunakan Dalam
Pencahayaan
• Lumen adalah suatu flux cahaya yang dipancarkan didalam suatu unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya
yang seragam satu candela.
• Luminaire adalah suatu cahaya yang lengkap teridi dari satu atau beberapa lampu,termasuk pendistribusian cahaya,penempatan,
dan perindungan lampu-lampu, dan dihubungkan langsung cyahaya dengan pasokan daya.
• Lux merupakan merupakan suatu metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Satu lux setara dengan satu lemen per meter
persegi.
• Footcandle adalah suatu pengukuran iluminasi pada suatu permukaan. Satu footcandle setara dengan satu lemanper kaki kuadrad

• Intensitas cahaya dan flux

• Luminance adalah karakteristik fisik yang bergantung pada jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan objek yang dipantulkan,
dapat diukur mengggunakan photometer.
• Kecerlangan merupakan suatu sensasi yang timbul akibat memandang benda dari mana ia berasal langsung kearah mata.

• Reflectance merupakan perbadningan antara cahayayang dipantulkan oleh suaut bendah yang dinyatakan dalam persen.
Karakteristik Cahaya
Pijar padat dan cair dapat dillihat bila dipanaskan sampai suhu 1000 K, jika suhu naik
maka intensistas cahaya akan semakin putih.

Muatan listrik: jika arus listrik dilewarkan lelalui gas maka atom dan molekul
memancarkan radiasi

Electro luminescence: cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan melalui padatan
tertentu

Photoluminescence: radiasi pada salah satu Panjang gelombang diserap, biasanya


oleh suatu padatan, dan dipanjarkan Kembali pada berbagai Panjang gelombang
Pengelompokan Distribusi
Pencahayaan

Distribusi Pencahayaan Difusi ( Distribusi Pencahayaan Tidak Langsung


Distribusi secara langsung ( Direct Lighting ) General Dffuse Lighting ) ( Indirect Lighting )

1 2 3 4 5

Distribusi pencahayaan semi langsung Distribusi Pencahyaan Semi Tidak Langsung


( Semi Direct Lighting ) ( Semi Indirect Lighting )
Sumber Pencahayaan
Pencahayaan Alami Pencahayaan Buatan

Matahari adalah sumber pencahayaan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang


alami.Faktor factor yang harus diperhatikan agar dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya
cahaya alami memberikan manfaat: alami. Tujuannya adalh untuk memudahkan
manusia dalam menjalankan berbagai aktifitas,
serta tidak menambah suhu udara.
Variasi intensitas cahaya matahari
BEBERAPA JENIS LAMPU YANG DIGUNAKAN:
Distribusi terangnya cahaya
Lampu pijar
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya dan
jarak bangunan Lampu tungsten-halogen
Lampu sodium
Letak geografis dan bangunan gedung
Lampu fluorescent
Sistem Pencahayaan
Berdasarkan tata cara Perancangan system pencahayaan pada bangunan Gedung yang diatur dalam
SNI 63-6575-2001, system penvahayaan dapat dibedakan atas :

Sistem Pencahayaan Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh ruangan
Merata dan digunakan jika tugas visual yang dilakukan di seluruh tempat dalam
ruangan memerlukan tingkat pencahayaan yang sama.

Sistem Pencahayaan Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak
Setempat merata.

Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah system


Gabungan Merata dan pencahayaan setempat pada system pencahayaan merata, dengan armature
Setempat yang dipasang di dekat visual.
Faktor-faktor Yang Dapat
Mempengaruhi Cahaya
Berdasarkan Departemen Pekerjaan Umum ( 1981 ), factor-factor yang dapat mempengaruhi
pencahayaan diruangan termasuk di tempat kerja adalah :
 Disain system Pencahayaan

 Distribusi Cahaya

 Pemantulan Cahaya

 Ukuran Ruangan

 Utilisasi Cahaya

 Pemeliharaan Disain dan Sumber Cahaya


Komparasi Metode Perhitungan
Pencahayaan Alami
Perhitungan Manual

Metode perhitungan manual/grafis yang akan dibahas mencakup dua buah cara perhitungan, yaitu
perhitungan dengan metode perhitungan SNI dan cara perhitungan BRE. Kedua perhitungan ini focus
pada estimasi nilai faktor pencahayaan alami (DF).

Perhitungan SNI

Perhitungan
BRE/BRS
Perhitungan SNI

Standar pencahayaan alami yang berada di Indonesia dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional
berupa SNI 03-2396-2001. Pesryaratan yang tercantum dalam SNI tersebut menggunakan nilai
komponen langit / faktor langit (fl) di titik ukur utama (TTU)dan di titik ukur samping (TUS) sebagai
persyaratan minimum ilumunasi pencahayaan.
Perhitungan BRE/BRS

Perhitungan BRS sebagai metode non-grafis dengan menggunakan alat geometrical (protractor).
Metode ini ditemukan Building Research Station (BRS), UK pada tahun 1946 oleh Dufton dan
dikembangkan tahun 1982 oleh Bryan dan Clasbreg dengan menambah model protractor langit cerah
(clear sky). Perhitungan faktor pencahyaan alami dengan cara BRE meliputi tiga komponen utama ,
SC dan ERC didapat dengan menggunakan protractor pencahayaan siang hari (daylight protractor).
Sedangkan komponen IRC dihitung dengan Nomogram.
Pengaruh Warna Dinding Suatu
Ruangan Terhadap Intensitas Cahaya
Data pengaruh warna dinding suatu ruangan terhadap intensitas cahaya didapatkan dari penggunaan warna cat yang
berbeda pada setiap dinding ruangan. Nilai intensitas cahaya tertinggi didapatkan pada penggunaan cat warna biru.
Hal ini dikarenakan warna biru adalah warna yang dapat menyerap cahaya dari lampu serta memiliki frekuensi
sekitar 606-668 THz dengan panjang gelombang 450-495 mn.

Dinding dan langit-langit yang terang baik netral maupun berwarna, akan lebih efesien dari pada dinding yang gelap
untuk penghematan energy dan mendistribusikan cahaya secara merata. Warna yang lebih terang akan memantulkan
cahaya yang lebih banyak dari pada warna gelap, sehingga warna ruangan berpengaruh terhadap pencahayaan.

Terangnya cahaya akan memberikan penerangan yang kuat dan baik terhadap efek penglihatan serta memberikan
rasa kenyamanan. Penerangan pada suatu ruangan kerja yang baik adalah yang tidak melelahkan mata. Perbedaan
intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang di ruangan dan di sekelilingnya harus dihindari karena akan
memerlukan daya penyesuaian mata terlalu besar sehingga akan melelahkan mata.
Faktor – Faktor Kelelahan Mata
Di Industri Sepatu
• Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus
melihat obyek dekat dalam jangka waktu lama. Salah satu faktor permasalahan yang mengganggu kenyamanan kerja
ialah permasalahan mengenai penerangan / pencahayaan yang kurang atau pencahayaan yang berlebih.

•Pencahayaan ruangan, khususnya di tempat kerja yang kurang memenuhi persyaratan tertentu dapat
memperburuk penglihatan, karena jika pencahayaan terlalu besar ataupun kecil, pupil mata harus berusaha
menyesuaikan cahaya yang diterima oleh mata. Intensitas penerangan lokal yang telah dilakukan diketahui bahwa
intensitas penerang lokal tertinggi di industri pembuatan sepatu “X” sebesar 480 lux dan intensitas terendah sebesar 85
lux. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kelelahan mata karena intensitas penerangan di tempat kerja jauh lebih besar
dari standar sehingga menimbulkan kesilauan pada saat bekerja.
• Menurut Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan
dalam tempat kerja untuk pekerjaan membeda-bedakan barang-barang kecil yang agak teliti, standar yang dibutuhkan
sebesar 200 lux.
Tingkat Pencahayaan Lingkungan
Kerja
faktor risiko di lingkungan kerja yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja salah satunya adalah pencahayaan. Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Pencahayaan minimal yang dibutuhkan menurut jenis kegiatanya seperti berikut:
 Pekerjaan kasar dan tidak terus – menerus minimal 100 lux meter. (Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang
memerlukan pekerjaan yang kontinyu)
Pekerjaan kasar dan terus – menerus minimal 200 lux meter. (Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar).

Pekerjaan rutin minimal 300 lux meter. (Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun)

Pekerjaan agak halus 500 lux Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan atau pekerjaan dengan
mesin
Pekerjaan halus 1000 lux Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus

Pekerjaan amat halus 1500 lux Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai