MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yesus yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rezeki dan berkat-Nya kepada saya. Tidak lupa doa kepada Tuhan
Yesus Kristus yang telah membimbing kita menuju jalan yang lurus. Sehingga
kami dapat menyelesaikan Proposal Jamban Sehat UAS Kesehatan Lingkungan
Permukiman dan Tempat Umum.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar
manusia. Salah satu poin penting Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)
Bidang Lingkungan adalah memastikan masyarakat memiliki akses universal
terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi dasar, yaitu jamban sehat. Tujuan
global untuk ini adalah bahwa pada tahun 2030, orang akan dapat memperoleh
sanitasi dan kebersihan pribadi yang memadai dan adil, dan menghentikan
buang air besar sembarangan. Di Sumatera Selatan, proporsi rumah tangga
dengan fasilitas sanitasi yang memadai pada tahun 2013 sebesar 58,29%,
namun turun menjadi 59,79% pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 61,30%
pada tahun 2015. Provinsi dengan persentase rumah tangga dengan fasilitas
sanitasi yang memadai tertinggi adalah Provinsi DKI Jakarta, dan provinsi
terendah adalah Papua setiap tahunnya (Kemenkes RI, 2016).
4
1.2 Rumusan Masalah
5
d. Manfaat bagi peneliti
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
Jamban keluarga didefinisikan suatu bangunan yang dipergunakan
untuk membuang tinja/kotoran manusia bagi keluarga, lazimnya disebut
kakus. Penyediaan sarana pembuangan kotoran manusia atau tinja
(kakus/jamban) adalah bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting
peranannya, pencernaan. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan, maka
pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan,
terutama dalam mencemari tanah dan sumber air (Yusuf, 2021).
1) Tipe lemari (commode type) Pada tipe ini terbagi lagi menjadi
ruang-ruang kecil, seperti pada lemari.
2) Tipe tangki (tank type) Pada tipe ini tidak terdapat pembagian
ruangan atau dengan kata lain hanya terdiri dari satu ruang.
7
yang penting untuk mencegah bau serta masuknya binatang-binatang
kecil. Jamban model ini biasanya dilengkapi dengan lubang atau
sumur penampung dan lubang atau sumur rembesan yang disebut
septic tank. Jamban model ini adalah yang terbaik, yang dianjurkan
dalam kesehatan lingkungan.
4 Cukup penerangan
8
2 Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana
yang sama
9
masyarakat baik yang tinggal diperkotaan maupun dipedesaan serta
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk penyediaan dan
pemanfaatan air bersih. Air bersih yang digunakan selain harus
mencukupi dalam arti kuantitas untuk kehidupan sehari-hari juga harus
memenuhi persyaratan kualitas fisik, kimia, mikrobiologi dan
radioaktif. Persyaratan tersebut tertuang dalam PermenkesNo. 32 Tahun
2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.
10
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan Menggunakan studi literatur
penelitian studi literatur ialah merupakan salah satu pencarian dan penelitian
kepustakaan yaitu dengan membaca bermacam-macam buku, jurnal dan
terbitkan lainnya yang berkaitan dengan topik maupun tema untuk
menghasilkan sebuah tulisan berkenan maupun sama dengan satu topik atau
isu tertentu.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan rancangan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel
dengan simple random sampling. Data yang digunakan data sekunder dan
data primer dengan alat ukurnya berupa checklist untuk melihat kepemilikan
jamban sehat, dan kuisioner untuk melihat tingkat pendidikan, pengetahuan,
sikap dan pendapatan keluarga. Analisa berupa univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji chi- square.
11
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Rekomendasi besarnya pengalokasian dan penggunaan dana penelitian
adalah antara Rp1.000.000 s.d Rp 4.000.000 dengan komposisi minimum
80% untuk operasional dan maksimum 20% untuk administrasi.
Rekomendasi untuk pengalokasian dan penggunaan dana untuk kebutuhan
administrasi berupa kuota internet, produk, dan alat pendukung untuk kinerja
berbasis online/ digital. Adapun item biaya yang tidak diperkenankan
diusulkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah:
1) Honorarium untuk Tim atau Pihak ke 3
2) Konsumsi untuk Tim atau Pihak ke 3
3) Pembelian atau penyewaan perangkat berupa Komputer PC,
Laptop, Printer, Ponsel, Kamera, Handycam, peralatan lainnya
untuk kelengkapan riset (jika sifatnya wajib agar besarannya tidak
melebihi Rp 225.000,-)
4) Penyusunan, penggandaan dan penjilidan laporan
kemajuan, laporan akhir. Tabel 4.1 Format
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Perlengkapan yang diperlukan 200.000
2 Bahan habis pakai 100.000
3 Perjalanan dalam kota 100.000
4 Lain-lain 600.000
JUMLAH 1.000.000
1 2 4 3 6 7
I PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah M3 0,70 - -
12
2 Urugan Kembali M3 0,18 - -
3 Urugan Tanah M3 0,60 - -
Sub Total I -
13
M3
Sub Total V 1.373.954,50
Total Jumlah 3.388.117,20
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, S. S. (2021). Kepemilikan Jamban Sehat Di Desa Sinar Kalimantan
Wilayah Kerja Puskesmas Mendahara Kabupaten Tanjung Timur Tahun
2020 (Doctoral dissertation, Ilmu Kesehatan Masyarakat).
14
Handayani, Y. (2011). Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Upaya
mengatasi Pencemaran Lingkungan pada Masyarakat Sekitar tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang (Doctoral
dissertation, Universitas Negeri Semarang).
15