Oleh:
Aditya Ari Baskoro 160070200011067
Safira Rosalina 160070200011084
Febrian Cahaya Ramadhony PS 160070201111004
Annisa Nurul Huda Jayanty 160070201111002
Prabagaran A/L Kanapathy 150070200011223
Pembimbing
dr. Arief Alamsyah, MARS
Kepala Puskesmas :
drg. Widodo Widjanarko
1.2 Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
dampak BABS melalui sebuah program pemicuan berbasis CLTS.
1.3 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat di Desa Bumirejo karena
Desa Bumirejo merupakan salah satu desa yang ditargetkan untuk ODF tahun ini
serta belum pernah terlaksananya penyuluhan mengenai ODF.
1.4 Manfaat Kegiatan
1.4.1 Manfaat bagi Puskesmas Dampit
1. Memberikan data mengenai tingkat pengetahuan masyarakat mengenai
dampak BAB sembarangan dan penggunaan jamban.
2. Mendukung program evaluasi pemicuan yang pernah dilakukan
puskesmas sebelumnya.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan program yang dimonitoring
secara berkelanjutan dan dapat diterapkan di wilayah lain.
1.4.2 Manfaat bagi Masyarakat
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak BAB
sembarangan dan manfaat BAB di jamban
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengutamakan kesehatan
dan sanitasi yang baik
3. Menstimulasi peran aktif masyarakat untuk mengurangi pola BAB
sembarangan dan mulai menggunakan jamban dengan benar.
1.4.3 Manfaat bagi Mahasiswa
1. Melatih kemandirian mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mencari
pemecahan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi pada masyarakat dengan
masyarakat secara langsung.
3. Sebagai wahana mahasiswa dalam berkontribusi dalam penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat.
BAB 2
DATA PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KECAMATAN DAMPIT
1
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Dampit
Dijabarkan terdiri dari:
Desa / kelurahan : 5 desa / 1 kelurahan
Dukuh : 24 dukuh
RW : 52 RW
RT : 386 RT
KK : 18.186 KK
GAKIN : 3223 KK
NON GAKIN : 14736 KK
Rumah : 16.202 rumah
Posyandu : 60 posyandu aktif, yang terdiri dari posyandu;
Pratama : 23
Madya : 21
Purnama : 11
Mandiri :5
2
2.2.2 Karakteristik Daerah
Wilayah kerja Puskesmas Dampit merupakan wilayah perkebunan kopi
dan merupakan pegunungan pedesaan. Sebagian besar penduduk
berpenghasilan sebagai petani tanaman perkebunan seperti kopi, cengkeh,
jagung dan sebagian kecil pedagang maupun menjadi TKI di luar negri.
Hubungan lalu lintas antar desa/kelurahan di beberapa tempat jalan
masih tanah atau berbatu, tetapi masih dapat dilalui kendaraan roda 2 atau roda
empat dengan kondisi yang sangat licin saat hujan dan medannya sulit dengan
waktu tempuh 15 menit dan paling lama 1,5 jam yaitu ke desa Sukodono dan
Srimulyo karena jalan yang rusak dan licin.
Jarak Puskesmas dari :
- Kantor Kabupaten Malang : 33,3 km (1 jam 10 menit)
- Dinas Kesehatan di Kepanjen : 23,9 km (50 menit)
- RS Saiful Anwar : 36,5 km (1 jam 20 menit)
- RSUD Kepanjen : 23,7 km ( 50 menit)
2.2.3 Demografi
Total penduduk kecamatan dampit sebanyak 67.438 jiwa, dengan jumlah
laki-laki 33.778 jiwa dan perempuan 33.660 jiwa (berdasarkan Proyeksi
Penduduk Jawa Timur Per Kabupaten/Kota 2010-2020, umpan balik dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang).
2.2.4 Sarana
2.2.4.1 Sarana Pendidikan
- PAUD : 14 buah
- TK : 29 buah
- SD : 32 buah
- SLTP : 17 buah
- SLTA : 7 buah
- Pondok Pesantren : 4 buah
3
- Polindes : 5 buah (Polaman, Amadanom, Bumirejo,
Srimulyo, Baturetno dan Sukodono)
- Posyandu : Aktif 60 posyandu
- Dokter praktek swasta : 16 orang
- Dokter umum : 7 orang
- Dokter spesialis : 0 orang
- Dokter gigi : 3 orang
- Bidan praktek swasta : 6 orang
- Klinik swasta : 5 buah
- Rumah bersalin : 1 buah
- Apotik : 4 buah
- Toko obat : 0 buah
- Pengobat tradisional/jamu : 61 orang
- Kader terlatih / terbina dari masyarakat
- Dukun bayi terlatih : 16 orang
4
BAB 3
METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
5
BAB 4
HASIL ANALISIS DATA
6
Tabel 4.1 Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Dampit Bulan Januari
s/d Desember 2017
KODE
NO NAMA PENYAKIT ICD JUMLAH
Tabel 4.2. Data Capaian Program Upaya Kesehatan Puskesmas Tahun 2017
7
50 Kurang
2.9 Kurang
10
Kurang
Baik
7
10
8
Tabel 4.3. Data Kepemilikan Jamban di Desa Bumirejo tahun 2017
Closet Closet
Closet Cemplung Cemplung Numpang/ Sembarangan
(+) (+)
(+) (+) Tutup (-) Tutup WC Umum (Sungai)
Cubluk Sungai
Data yang diperoleh dari website STBM Indonesia, dari 9.808 KK yang
ada di wilayah Tirtoyudo, 2.124 KK masih melakukan praktik Buang Air Besar
Sembarangan. Hingga saat ini belum ada desa di Kecamatan Tirtoyudo yang
Bebas Buang Air Besar Sembarangan.
Tabel 4.3 Data Jumlah KK yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan
(Sumber: www.stbm-indonesia.org)
9
BAB 5
RUMUSAN DIAGNOSIS KOMUNITAS
10
5.1.2 Urutan Prioritas Masalah
Magnitude-Seriousness
Feasibility Sub
No Permasalahan Total
D Total
DM1 DM2 DM3 DM 4 DM5 P
P
Persentase
penduduk 5 4 4 5 3 4 3 28
Kecamatan
Dampit yang
1. melakukan 88
BABS 4 5 3 5 4 5 4 30
sebanyak
9,93% dari total
populasi 4 5 4 5 4 4 4 30
Tidak 4 3 4 4 2 3 4 24
tercapainya
target UCI
sebesar 84%
2. 78
dengan hasil
realisasi masih 5 4 5 4 4 4 3 29
38% pada
tahun 2017
4 5 4 3 3 4 2 25
Hasil cakupan
upaya 3 4 4 4 3 4 4 26
pencegahan
dan
pengendalian
3. penyakit 4 4 3 3 4 4 4 26 78
menular masih
kurang dengan
hasil cakupan
sebesar
75,24% (≤80%) 4 3 4 5 3 3 4 26
Keterangan :
DM 1 : Dokter Muda 1
DM 2 : Dokter Muda 2
DM 3 : Dokter Muda 3
DM 4 : Dokter Muda 4
DM 5 : Dokter Muda 5
DP : Dokter Puskesmas
P : Perawat
Berdasarkan skoring permasalahan yang dilakukan oleh Dokter Muda
dan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Dampit, maka terpiliih adalah persentase
11
penduduk Kecamatan Dampit yang melakukan BABS sebanyak 9,93% dari total
populasi. Kemudian, didapatkan dari data primer dan sekunder bahwa penduduk
Desa Bumirejo belum pernah terverifikasi ODF, belum pernah dilakukan
pemicuan ODF dan masih ada beberapa masyarakat yang BAB sembarangan.
Intervensi yang akan dilakukan bertujuan untuk menurunkan angka
kejadian BABS Desa Bumirejo pada bulan Desember 2018 (8 bulan dari
intervensi).
12
menemukan tindakan berdasarkan pemecahan akar masalah yang diperlukan
untuk mengatasi hal yang menjadi permasalahan.
5.1 Identifikasi Akar Permasalahan Utama
Setelah ditentukan akar masalah berdasarkan diagram Ishikawa,
kemudian dilakukan skoring berdasarkan Nominal Group Technic dengan skala
1-5 untuk menentukan prioritasnya, seperti yang dijabarkan dalam tabel berikut.
MAN
Belum adanya 5 5 5 5 5 25
kesadaran bahayanya
mengalirkan BAB ke
sungai
Sebagian warga masih 5 5 4 4 5 23
MCK di sungai
Kurangnya 5 5 5 5 5 25
pengetahuan mengenai
jamban sehat
ENVIRONMENT
Lahan terlalu miring 5 4 5 4 5 23
Jarak antar rumah 5 5 4 4 5 23
terlalu dekat
Rumah dekat dengan 5 5 4 4 5 23
sungai
Desa terletak di daerah 5 4 4 4 5 22
tinggi
METHOD
Frekuensi penyuluhan 5 5 4 5 5 24
kurang
Belum ada peraturan 5 5 5 5 5 25
khusus yang mengatur
13
larangan BABS
Tidak ada kader khusus 5 4 4 5 5 23
kesling
MATERIAL
Belum ada alat peraga 5 4 5 4 5 23
MACHINE
Masih terdapat warga 3 3 4 3 3 16
yang belum memiliki
akses jamban
Aliran pembuangan tinja 4 3 3 3 4 17
ke sungai
Aliran air dari PAM 5 5 4 5 5 24
terbatas
MONEY
Tidak semua warga 4 3 3 4 5 19
mampu membangun
jamban sehat
Pendapatan yang 4 5 4 3 4 20
bervariasi
Keterangan:
DM 1 : Dokter Muda 1
DM 2 : Dokter Muda 2
DM 3 : Dokter Muda 3
DM 4 : Dokter Muda 4
DM 5 : Dokter Muda 5
14
Dari 12 faktor risiko yang diduga sebagai penyebab tidak tercapainya target ODF ,
didapatkan 5 prioritas akar permasalahan yaitu:
1. Belum adanya kesadaran bahayanya mengalirkan BAB ke sungai
2. Kurangnya pengetahuan mengenai jamban sehat
3. Belum adanya peraturan khusus mengenai aturan larangan BABS.
4. Masih kurangnya penyuluhan mengenai BABS dan Jamban Sehat
5. Aliran air dari PAM yang terbatas
Akar DM DM DM DM DM
No Solusi Total
Permasalahan 1 2 3 4 5
Kurangnya Membuat
kesadaran simulasi untuk
penduduk memicu
mengenai kesadaran
1. 5 5 5 5 5 25
bahayanya mengenai
membuang bahayanya
tinja ke aliran buang tinja ke
sungai sungai
Kurangnya Mengadakan
2.
pengetahuan penyuluhan
4 5 5 5 5 24
mengenai mengenai
jamban sehat jamban sehat
Belum adanya
peraturan Mengajukan
khusus peraturan desa
3. mengenai mengenai 5 5 5 5 5 25
aturan peraturan
larangan larangan BABS
BABS.
15
Membuat
flipchart
mengenai
Masih
BABS dan
kurangnya
jamban sehat 5 5 4 5 4 23
penyuluhan
4. untuk
mengenai
penyuluhan
BABS dan
oleh kader
Jamban Sehat
selanjutnya
Membuat kader
3 4 4 2 4 17
kesling
Memberikan
informasi saat
penyuluhan
Aliran air dari untuk
5. PAM yang menampung air 5 5 4 4 5 23
terbatas semaksimal
mungkin ketika
giliran aliran air
dinyalakan
Keterangan:
DM 1 : Dokter Muda 1
DM 2 : Dokter Muda 2
DM 3 : Dokter Muda 3
DM 4 : Dokter Muda 4
DM 5 : Dokter Muda 5
Dari permasalahan utama tersebut akan dibuat rangkaian kegiatan sebagai upaya
penurunan angka BABS melalui pemicuan dan advokasi Open Defecation Free kecamatan
Dampit yang kami sebut dengan Upaya Pemicuan Open Defecation Free terhadap
Masyarakat Desa Bumirejo. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2018
dan 8 Mei 2018 yang mencakup kegiatan:
1. Pembuatan dan pengesahan peraturan desa mengenai aturan larangan BABS.
2. Sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat Desa Bumirejo tentang bahayanya BAB
sembarangan dan Jamban Sehat.
16
BAB 6
PLAN OF ACTION
17
Tabel 11. Poin Penting Faktor Risiko Belum tercapainya Open Defecation Free (ODF)
di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
18
pelatihan cara yaitu cara membuat wc
membuat wc pada menguntungkan ditempat yang benar
masyarakat Bumirejo, (praktis, dekat, yang dapat dilakukan
Desa Bumirejo, hemat dan tidak dengan mudah dan tidak
Kecamatan Dampit berefek) mengeluarkan biaya
Desa Bumirejo yang terlalu besar untuk
merupakan desa masyarakat Bumirejo,
yang rawan BABS Desa Bumirejo,
karena Desa Kecamatan Dampit
Bumirejo dilihat dari
segi geografis
dilalui banyak
sungai
Primer : Seluruh masyarakat Bumirejo terutama yang tidak mempunyai wc, Desa
Bumirejo, Kecamatan Dampit
Sekunder : Kader Kesehatan Desa Bumirejo
Tersier : Perangkat Desa Bumirejo
6.5 Metode
Kegiatan yang diharapkan dapat menurunkan angka praktik BABS di Desa Bumirejo,
dilakukan kegiatan untuk mencapai hal tersebut yang terdiri atas 2 rangkaian kegiatan, yaitu:
1. Dilakukannya rangkaian program pemberian pengetahuan tentang Open Defecation
(Buang Air Besar Sembarangan) dan kesadaran perubahan perilaku pada seluruh
masyarakat Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit dengan metode yang lebih interaktif,
yaitu menggunakan poster, presentasi menggunakan Power Point, Role model wc
idaman dan games yang edukatif
2. Dilakukannya pelatihan cara membuat wc yang benar, mudah dan tidak
mengeluarkan biaya yang terlalu besar
19
Evaluasi
Rencana Kegiatan
Process Impact Outcome
Dilakukannya rangkaian Seluruh acara Meningkatnya Menurunkan angka
program Upaya terlaksana dengan pengetahuan seluruh kejadian BABS pada
Pemicuan ODF baik sesuai rundown masyarakat Bumirejo, Desa Bumirejo
Terhadap Masyarakat acara dan dihadiri Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit
Bumirejo: 100 % seluruh Kecamatan Dampit pada bulan juli ‘18 (3
Pemberian pengetahuan masyarakat Bumirejo yang diukur dari bulan dari
tentang Open Defecation terutama masyarakat pebandingan hasil pre- intervensi)
(Buang Air Besar yang tidak mempunyai test dan post-test
Sembarangan) dan wc .Dokter muda
kesadaran perubahan memberikan wawasan
perilaku pada seluruh dan simulasi tentang
masyarakat Desa STBM, khususnya
Bumirejo, Kecamatan BABS pada
Dampit masyarakat Bumirejo,
Desa Bumirejo,
Kecamatan Dampit
20
6.7 Rencana Kerja
Tabel 14. Perencanaan Pelaksanaan Program
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Tenaga Waktu Biaya Ket
Pelaksana
PERSIAPAN
1 Pembuatan proposal Membuat rancangan kerja Pembimbing DM PKM Dampit DM Minggu I -
operasional
2 Meminta data ODF, Merencanakan kelompok Kepala Puskesmas, PKM Dampit DM Minggu I -
kepemilikan jamban, masyarakat yang akan menjadi Penanggung jawab
angka diare, serta sasaran di desa yang dipilih bagian Kesehatan
pemanfaatan jamban Lingkungan
3 Pertemuan dengan kepala Mendapat dukungan dari kades, Kepala desa, bidan Desa DM Minggu II -
desa, bidan desa, perawat bidan desa, perawat desa. desa, perawat desa. Bumirejo
desa, mengenai rencana
survey
4 Melakukan wawancara Merencanakan intervensi Kepsek Sekolah, Desa DM Minggu II -
21
dengan narasumber selanjutnya masyarakat Bumirejo
terkait open defecation Bumirejo
5 Pembuatan konsep Membuat materi penyuluhan - Desa DM Minggu III -
intervensi, merencanakan Bumirejo
pertemuan selanjutnya
untuk intervensi
6 Konsultasi dan evaluasi Memutuskan intervensi yang Pembimbing DM FKUB DM Minggu III -
materi untuk intervensi paling tepat
6 Seminar proposal Melaporkan rencana kegiatan Pembimbing DM FK UB DM Minggu III -
7 Pembagian undangan Pemberitahuan kepada sasaran Pihak sekolah, Desa DM Minggu IV -
Perangkat Desa Bumirejo
PELAKSANAAN
1 Pelaksanaan program Meningkatkan pengetahuan Masyarakat Desa DM, Minggu V Rp.
upaya pemicuan tentang masyarakat, mengubah Bumirejo Bumirejo perawat 300.0
dampak BAB persepsi masyarakat mengenai desa, bidan 00
sembarangan BAB sembarangan, dan desa.
22
pengambilan komitmen untuk
mengubah sikap tentang buang
air besar sembarangan
23
masyarakat mengenai dampak
BAB sembarangan
2 LPJ Melaporkan hasil kegiatan Pembimbing DM FK UB DM Minggu VI -
24
KUESIONER ODF DAMPIT
DAFTAR PUSTAKA
Cairncross S. (2013). Sanitation in the developing world: current status and future
solutions. International Journal of Environmental Health Research.
June(13):S123 – S31.
Kemenkes RI, Buku Sisipan STBM: Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan, Jakarta: 2013.
Kemenkes RI. Kurikulum dan Modul Pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.
Mukherjee N. Factors Associated with Achieving and Sustaining Open Defecation Free
Communities: Learning from East Java. Water and Sanitation Program. 2011:1 -
8.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
WHO, UNICEF (2017) Progress on Drinking Water, Sanitation and Hygiene, Update
and SDG Baselines, 2017, Geneva.
APRIL 2018
KUESIONER ODF DAMPIT
Lampiran 3
Kuisioner
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor Responden :
2. Nama :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Jumlah Anggota Keluarga :
6. Pendidikan Terakhir :
a. Tidak sekolah/tidak tamat SD
b. Tamat SD
c. Tamat SLTP
d. Tamat SLTA
e. Perguruan Tinggi
7. Pekerjaan
a. Petani
b. Pedagang
c. Buruh
d. Wiraswasta
e. PNS
Pengetahuan Responden
2. Apakah anda mengetahui tentang penyakit yang disebabkan dari BAB sembarangan?
A. Ya
B. Tidak
APRIL 2018
KUESIONER ODF DAMPIT
5. Darimana anda mengetahui syarat-syarat jamban yang sehat? (untuk yang tahu)
A. Keluarga C. Media
B. Teman D. Lain-lain
8. Menurut Saudara, air yang bagaimana yang dapat menyebabkan keluhan/ masalah
kesehatan?
A. Air yang yang telah tercemar atau dimasuki benda lain dan tidak memenuhi
syarat kesehatan
B. Air yang terlihat berwarna (keruh) dan berbau
C. Tidak tahu
APRIL 2018
KUESIONER ODF DAMPIT
Sikap Responden
1. Apakah anda setuju desa anda dijadikan contoh menjadi desa ODF ( stop buang air
besar sembarangan ) ?
A. Ya, alasan ...
B. Tidak, alasan ...
2. Jika ada warga sekitar yang masih BAB sembarangan apakah yang akan anda lakukan?
A. Memberitahukan tentang apa yang seharus nya dilakukan dan juga memberi
penjelasan tentang bahaya-bahaya BAB sembarangan
B. Diamkan saja karena itu hak mereka
C. Lain-lain
3. Apakah anda setuju jika dibangun fasilitas buang air besar di desa ini?
A. Ya
B. Tidak
4. Jika sudah dibangun fasilitas BAB di desa ini, apakah anda tetap akan BAB di
sembarang tempat?
A. Ya, alasan ...
B. Tidak, alasan ...
APRIL 2018
KUESIONER ODF DAMPIT
Perilaku Responden
6. Apabila air sungai sedang banjir dan keruh, apakah keluarga Saudara
menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari?
A.Ya
B. Tidak
iv